Begitu matanya menangkap sosok seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam dengan wajahnya yang tidak dapat di lihat karena memakai masker dan juga topi yang juga berwarna hitam. Jayden langsung merasa yakin bahwa pria itulah sang pembunuh yang sedang dia cari.
“Apa kau mencariku?” tanya pria misterius itu.
“Kau, _...”
Perkataan Jayden terpotong dengan pemandangan mengerikan yang mengalihkan perhatiannya.
Jayden melangkahkan kakinya untuk membuat jarak lebih dekat dengan pria itu. Saat Jayden mulai mendekati sang pembunuh, matanya teralihkan dengan dua sosok pria tampan yang tergeletak di tanah yang sepertinya tempat itu berada di tengah hutan.
Jarak antara pria yang satu dan yang lainnya cukup jauh, Jayden sangat terkejut ketika melihat keadaan kedua pria dengan wajah itu yang sangat mengenaskan.
Pria tampan berpakaian seperti seorang raja tergeletak di tanah dengan tubuh yang berlumuran darah, dapat di lihat dengan jelas bahwa darah itu terus keluar dari luka tusukan pedang yang cukup dalam.
Begitu juga dengan pria yang satunya lagi, tapi kondisinya berbeda dengan pria yang pertama Jayden perhatikan. Kondisi pria itu jauh lebih mengenaskan karena kepalanya hampir putus dari dari leher, dapat di pastikan bahwa pria itu sudah tidak bisa di selamatkan.
Melihat kondisi kedua pria itu, Jayden langsung menatap pada sosok sang pembunuh. Terlihat ditangannya ada sebilah pedang yang sudah berlumuran darah dari kedua pria yang tergeletak di tanah.
“I-ini, _....” Suara Jayden terdengar gemetar.
“Hadiah kedua untukmu! Apa kau menyukai yang ini atau mungkin yang pertama?” ujar Pria misterius itu.
“Dasar kau psikopat gila! Kenapa kau terus melakukan ini hanya untuk menunjukannya padaku, Hah?” teriak Jayden yang sangat marah.
“Beraninya kau berteriak padaku!” bentak Pria misterius itu balik.
Jayden sangat terkejut melihat sang pembunuh mulai mendekatinya dan mengayunkan pedang penuh darah itu ke arahnya. Sontak saja, hal itu membuat Jayden langsung terbangun dari alam mimpinya yang menyeramkan.
Tapi sebenarnya bukan karena sang pembunuh yang membuat Jayden jadi terbangun dari alam mimpinya, melainkan ulah Kaison yang terus mengoyangkan tubuh Jayden agar cepat terbangun dari tidurnya. Bahkan Ansel beberapa kali menepuk wajahnya cukup keras.
“Hay, … Bangun, Jay! Kelasnya sudah selesai dari tadi ‘tuh!” seru Kaison.
Dia mencoba membangunkan Jayden dengan mengoyangkan tubuhnya karena kelas mereka sudah selesai dari tadi dan semua orang sudah keluar untuk mengikuti kelas lainnya. Hingga tinggal mereka bertiga saja yang tersisa.
“Aish, … Tadi itu hampir saja,” gumam Jayden yang malah menghela napas lega.
“Dasar tukang tidur!” ejek Ansel menertawakan wajah jayden yang terlihat sedang mengumpulkan nyawanya.
“Apa dosennya sudah pergi?” tanya Jayden sambil meregangkan tubuhnya yang terasa sangat kaku dan berkali-kali menguap karena masih saja mengantuk, padahal sudah tidur selama jam pelajaran berlangsung.
“Sudah dari tadi tau! Hanya kita saja yang masih dikelas,” jawab Kaison yang masih memperhatikan wajah Jayden yang terlihat sangat menggemaskan saat baru bangun tidur.
“Tadi apa yang kau maksud dengan hampir saja, Jay?” tanya Ansel yang mendengar gumaman dari Jayden.
“Ouh, … Soal itu! Bisakah kalian berdua mencari tahu tentang orang yang bernama Jackson Adrea dan Min Suga! Kemungkinan besar diantara mereka berdua atau bahkan keduanya menjadi korban selanjutnya dari sang pembunuh,” pinta Jayden yang seakan mengalihkan topik pembicaraan Ansel.
“Bukankah mereka berdua menjadi aktor utama dalam drama yang juga di bintangi oleh Carol Liona, si hantu yang menghilang itu,” jelas Kaison yang sudah membaca soal Jackson dan Suga saat mencari tahu tentang Carol Liona kemarin.
Kaison memang pakarnya dalam mencari informasi dengan cepat dan akurat, dia juga merupakan atlet beladiri terbaik yang pernah memenangkan mendali emas di ajang internasional. Sebab selain menjadi atlet terbaik, dia juga tukang gossip terbaik di antara mereka bertiga.
“Kerja bagus, Kai!” puji Ansel pada sahabatnya yang selalu bisa di andalkan itu sambil menepuk-nepuk pundaknya.
“Jangan katakan kalau kau baru saja memimpikan kematian mereka berdua?” ujar Kaison yang menebaknya dengan tepat.
“Tebakanmu sangat tepat, Kai! Namun, sepertinya saat ini mereka masih baik-baik saja yang artinya mimpi itu belum menjadi kenyataan,” jelas Jayden mengisyaratkan sesuatu.
“Lalu selanjutnya kita harus bagaimana?” tanya Kaison yang penasaran, karena dia tahu baik Ansel maupun Jayden masih belum memikirkan rencana sama sekali.
“Tentu saja kita harus bekerja sama dengan polisi yang Kakek katakan waktu itu, supaya dia bisa membantu mengawasi dua aktor itu,” jawab Jayden yang tiba-tiba saja otaknya yang selama ini buntu muncul sebuah ide yang sangat cemerlang.
“Baiklah! Ayo, kita mulai penyelidikannya!” seru Kaison yang juga ikut bersemangat menangani kasus pembunuhan itu.
Meskipun dia pasti akan ketakutan setiap kali dia melihat hantu yang mengerikan, tapi semua itu tidak sebanding dengan rasa penasarannya.
Kaison langsung saja merangkul Ansel dan Jayden berjalan meninggalkan kelas menuju ke mobil mereka yang berada di parkiran.
“Kita mau kemana sekarang?” tanya Kaison yang sedang menyetir mobilnya.
“Mendatangi polisi yang semalam telah menangkap kita,” jawab Ansel yang membuat Kaison dan Jayden langsung terkejut begitu mendengarnya.
“Hay, kenapa kita harus kesana lagi? Kita bahkan belum membuat masalah, kenapa harus menyerahkan diri terlebih dahulu,” ujar Kaison dengan raut wajah polosnya.
“Aish, … Kau ini bodoh sekali jadi orang! Sudah bodoh, penakut lagi,” ejek Jayden yang sepertinya mengerti maksud dan tujuan Ansel menemui polisi semalam.
“Sebelum kita di tangkap lagi dengan tuduhan menguntit seorang artis, lebih baik kita memberitahu polisi tersebut mengenai maksu dan tujuan kita mengikuti dua actor itu. Jika mereka percaya, mungkin kita malah akan mendapat bantuan,” jelas Ansel.
“Ouh, … Jadi seperti itu! Kalau begitu, ayo kita kunjungi dia sekarang juga,” ujar Kaison yang tidak salah paham lagi.
Mereka bertiga sebenarnya sedikit ragu, kalau saja polisi yang bernama Vernon itu tidak mempercayai ucapan Jayden yang sangat tidak masuk di akal manusia.
Namun, mereka tetap akan mencobanya, lagipula mereka juga mempercayai pada koneksi Kakek Jhon yang merupakan orang yang paling di hormati di daerah itu.
...****************...
Sementara, di sisi lain Luzark juga sudah menyusun sebuah rencana agar bisa lebih mempermainkan Jayden dari sebelumnya. Dan sesuai perintah Lucifer, Luzark mulai mendekati Jayden secara langsung.
Meskipun belum ada perintah lain dari Lucifer kecuali mengawasi dan sedikit mempermainkannya.
Apalagi dengan adanya bantuan dari Lunar dan Lucas yang mempunyai wajah yang sama persis satu sama lain, Luzark memanfaatkan wajah kembar mereka untuk membuat penyelidikan Jayden dan polisi menjadi kacau. Hingga harus selalu menemui jalan buntu dengan adanya dua pembunuh dengan satu wajah.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
duuh kaison apa gak ingat kata kata kakek semalam ya.
2025-01-07
0
Fahmi Ardiansyah
susah banget sih tuk menangkap luzark itu.
2025-01-08
0
Fahmi Ardiansyah
waah sellu kompak n saling melengkapi.
2025-01-07
0