“Apakah pria itu juga yang menjadi alasan kakek tidak pernah mengijinkan ku untuk pergi ke hutan selama ini?” tanya Jayden yang mencoba mengaitkan bagaimana kakeknya sangat menentang kata hutan untuk Jayden.
“Kau benar lagi Jayden, itulah lah caraku melindungi mu selama ini,” jawab Kakek Jhon membenarkan.
“Pria yang terlihat seperti seorang bangsawan Eropa itu adalah Lucifer sang penguasa kegelapan. Dialah yang menjadi tujuan dirimu dilahirkan ke dunia ini,” lanjutnya.
“Dan seperti apa dan bagaimana tujuan itu akan tercapai hanya dirimu saja yang mengetahuinya. Jadi, mulai sekarang kau harus bisa mengatasi semuanya seorang diri termasuk dengan kemampuanmu yang bisa melihat mereka (mahluk astral/ghaib).”
Kakek Jhon pun menjelaskan pada Jayden yang terlihat sangat terkejut ketika mendengar penjelasannya.
“Kakek, tolong bantu Jayden! Jayden benar-benar tidak ingin seperti ini,” pinta Jayden memelas pada kakeknya saat membayangkan kehidupannya nanti seperti di neraka, karena mendapat gangguan dari mahluk astral.
“Kau harus mulai terbiasa menghadapinya seorang diri! Dan ingatlah bahwa suatu hari nanti kau akan menghadapi hal yang lebih buruk lagi dari bisa melihat dan mendengar mereka (mahluk astral) saja,” ujar kakeknya memberikan nasehat untuk cucu tersayangnya itu.
“Jayden belum siap, Kek! Tidak, … Tidak, … Bahkan Jayden tidak akan pernah siap, Kek!” seru Jayden yang air matanya kini mulai mengalir membasahi pipinya saat mendengar bahwa tidak ada orang yang bisa membantu dirinya selain dirinya terbiasa dengan semua ini.
“Kau harus bisa menjadi lebih kuat, Jayden! Karena memang inilah takdir hidupmu yang sebenarnya. Perlahan kau akan mulai terbiasa dengan semua ini! Kakek percaya kau bisa melakukannya dengan baik,” ujar Kakek Jhon sembari memeluk Jayden dengan lembut agar bisa menenangkan jiwa Jayden yang sangat tergoncang saat ini.
“Bagaimana dengan pedang yang tiba-tiba muncul itu, Kek?” tanya Jayden yang teringat betapa dia harus menahan sakit yang sangat luar biasa ketika pedang itu perlahan muncul di tangannya.
“Ada sebuah pedang yang tiba-tiba muncul di tanganku begitu kalung itu terlepas,” sambung Jayden menjelaskan maksud pertanyaannya.
“Pedang itu sudah menjadi bagian dari takdir dan hidupmu, Jay! Kau harus menerima dan menggunakan sebaik mungkin,” jawab Kakek Jhon.
“Dan asal kau tahu bukan hanya satu pedang yang kau miliki, tapi tujuh pedang yang ada di dalam tubuhnya dalam bentuk dan kekuatan yang berbeda,” sambungnya.
“Apa maksud Kakek? Aku ingat jelas hanya ada satu pedang saat itu di tanganku,” ujar Jayden yang tidak percaya dengan perkataan Kakeknya.
“Kelak kau pasti akan mengetahuinya sendiri. Rahasia tujuh mata pedang yang tersimpan di tubuhmu dan rahasia itu juga yang akan membimbingmu menemukan jati dirimu yang sebenarnya,” jelas Kakek Jhon yang memang tidak mengetahuinya.
Sebab mendiang putra dan menantunya juga tidak pernah menjelaskan apapun tentang Jayden dan kekuatan yang tersegel itu sampai dia tanpa sengaja mengetahuinya sendiri mengenai ke tujuh mata pedang tersebut.
“Tenangkan ‘lah dirimu! Nantinya kau akan terbiasa dengan takdir yang memang sejak awal sudah bersamamu,” ujar Kakek Jhon memberikan dukungan kepada Jayden.
Namun, Jayden tak meresponnya sama sekali. Dia hanya terdiam dengan tatapan kosong sedangkan isi kepalanya sangat berkecamuk.
Kakek Jhon akhirnya meninggalkan ruang kerjanya untuk memberikan ruang dan waktu agar Jayden bisa menenangkan dirinya.
Setelah Jayden mulai merasa tenang, dia kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Jayden sadar mulai saat dirinya berada di dalam hutan semuanya sudah berubah.
Dirinya bukanlah Jayden yang dulu lagi, tapi Jayden seorang utusan yang harus menyelesaikan tujuan hidupnya.
Jayden sedang mencoba untuk fokus agar bisa mengeluarkan sebuah pedang seperti pada waktu di dalam hutan.
Dan benar saja, tak perlu waktu lama sebuah pedang yang di sertai cahaya api biru keemasan sudah berada di tangannya. Begitu pedang itu muncul di tangannya, seketika ada perasaan bahagia dan sedih di saat yang bersamaan.
“Baiklah, jika memang ini sudah menjadi takdirku! Maka aku akan berusaha untuk menghadapinya. Lucifer kita akan segera bertemu lagi,” ujar Jayden dengan penuh keyakinan menatap pedang yang sedang berada di genggamannya.
“Bukankah kata Kakek ada tujuh pedang di dalam tubuhku, tapi kenapa hanya satu pedang saja yang bisa aku keluarkan sekarang?”
Tak lama kemudian, munculnya berbagai pertanyaan mengenai tujuh mata pedang yang di maksud Kakek Jhon sebelumnya. Jayden pun berusaha untuk focus mengeluarkan ke-enam pedang lainnya, tapi tidak ada yang muncul lagi.
“Aah, … Sudahlah, mungkin sekarang belum waktunya untuk pedang lainnya bisa aku keluarkan. Satu juga sudah cukup untuk sekarang, karena aku belum tahu apa yang harus di lakukan bahkan rencana pun tidak punya,” gumam Jayden yang mulai menyerah untuk mengeluarkan ke tujuh pedangnya sekaligus.
...****************...
Sementara itu, di istana kegelapan milik Lucifer yang sedang duduk di singgah sananya. Istana yang begitu besar, tapi tampak sangat suram dan menakutkan.
Tidak terlihat satu pelayan pun di sana, melainkan hanya kegelapan dan bara api yang terus membara di sekelilingnya. Tiba-tiba seorang pria tampan yang waktu itu berada di hutan berlutut untuk menghadap Lucifer.
“Salam Tuanku!” ucap pria tampan itu memberi salam hormat kepada Lucifer.
“Ada apa kau datang ke istanaku?” tanya Lucifer sambil meminum segelas cairan berwarna merah pekat entah itu minuman anggur ataupun darah segar.
“Tuan, manusia utusan itu sekarang sedang di lindungi oleh John Felix. Mereka sekarang memiliki sebuah hubungan yang merupakan seorang Kakek dengan cucunya. Apakah saya perlu mengawasi mereka secara langsung,” ujar pria tampan itu meminta persetujuan dari Lucifer.
“Hahahaaa, … Kakek dan Cucu? Hubungan yang cukup menarik.”
Mendengar hal itu, Lucifer pun tak kuasa menahan tawanya yang menggelegar di seluruh penjuru ruangan itu.
“Tidak perlu! Biarkan saja mereka untuk sekarang kita awasi saja dari jarak jauh saja. Aku ingin melihat seberapa cepat manusia itu akan menerima kekuatannya,” ujar Lucifer di sertai senyum devil di wajah tampannya.
“Baik, Tuan! Kami akan laksanakan sesuai dengan perintah anda,” ucap pria tampan itu sambil memberi hormat. Lalu menghilang begitu saja.
“John Felix bagaimana aku akan mengurus mu kali ini? Apakah dengan cara yang kasar atau cara yang lembut seperti aku mengurus anak dan menantumu dulu,” gumam Lucifer di sertai tawa yang begitu menggelegar memenuhi setiap sudut ruangan.
“Lucunya dirimu menganggap seorang anak yang sama sekali tidak ada hubungan darah sebagai cucumu,” sambungnya.
“Mungkin akan menyenangkan jika aku menemuinya lagi. Baiklah, kita lihat seberapa gilanya manusia itu sekarang,” ujar Lucifer yang seketika menghilang seperti asap.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 13.00 pm....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
ya semoga Jayden bisa mengalahkan Lucifer itu
2025-01-06
0
Ona Renggil
lanjut thor, seru...
2023-02-03
1
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Jayden mulai menerima takdir dan kenyataan.Semoga Jay bisa segera menguasahi 7 mata pedang. dengan begitu dia akan segera mengetahui jati dirinya.terlebih dia bisa mengalahkan Lucifer sang raja kegelapan.
2023-02-03
1