“Di dalam mimpi, awalnya aku seperti sedang berada di sebuah taman bunga yang indah dan begitu luas. Dari sekian banyak pemandangan indah yang dia lihat di dalam mimpiku, hingga mataku hanya terus tertuju pada seorang wanita cantik yang mengenakan dress putih.” Jayden pun mulai menceritakan mimpinya lagi.
“Siapa? Apakah kau mengenalnya?” tanya Kaison penasaran ketika membahas soal wanita cantik.
“Aku tidak tahu, tapi dia terlihat seperti seorang selebriti! Bisakah kau mendengarkan ceritaku terlebih dahulu,” kesal Jayden karena dia hampir saja lupa apa yang ingin dia ceritakan karena pertanyaan Kaison terus mengganggunya.
“Baiklah, aku diam sekarang! Silahkan lanjutkan ceritamu,” ujar Kaison.
“Karena merasa sangat penasaran, aku akhirnya memutuskan untuk mengikuti kemana pun wanita cantik itu pergi. Wanita cantik itu berjalan menuju sebuah kawasan apartemen yang cukup mewah dan mulai memasuki salah satu kamar yang berada di sana.” Jayden lalu kembali melanjutkan ceritanya.
“Seberapa mewah apartemen-nya?” tanya Kaison yang tanpa sadar kembali mengacaukan Jayden.
“Tidak semewah rumahku ini. Apa kau puas sekarang!” bentak Jayden yang menatap kesal pada Kaison yang tak mau diam.
“Abaikan saja dia. Lalu apa yang terjadi setelah itu?” ujar Ansel yang akhirnya ikut kesal karena Kaison terus saja mengganggu dengan pertanyaan yang tidak penting.
“Aku sejenak merasa ragu untuk ikut masuk ke dalam kamar itu, takutnya kalau ini hanya mimpi pikiran mesumku saja. Namun, saat aku hendak berbalik untuk pergi dia mendengar suara teriakan yang sangat keras dari dalam kamar wanita cantik itu.” Jayden menyambung ceritanya.
“Lalu?” Kaison dan Ansel semakin di buat penasaran dengan cerita selanjutnya.
“Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung masuk ke dalam kamar itu. Dan begitu masuk aku sangat terkejut melihat wanita cantik itu sudah tergeletak di lantai dengan berlumuran darah. Belum sempat berteriak untuk meminta tolong, mataku langsung beralih pada seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam dan topi hitam di sertai masker hitam untuk menutupi wajahnya,” ujar Jayden.
“Pria itu sedang berdiri menatap wanita cantik itu yang tergeletak di lantai dengan sebuah pisau ukiran berbentuk kunci di tangannya yang sudah berlumuran darah dari wanita itu. Seketika tubuhku tentu saja langsung mematung, karena aku takut menjadi korban pembunuhan pria aneh itu selanjutnya,” lanjutnya yang semakin menambah suasana tegang.
“Lalu? Lalu?” seru Kaison tak sabaran.
“Pria berpakaian serba hitam itu melihat aku sekilas. Dan kemudian pria itu menusuk kembali tubuh wanita itu berkali-kali dengan sangat brutal. Aku di buat semakin tercengang melihat kejadian pembunuhan yang seperti adegan di film yang sering kita tonton bersama. Namun, saat itu aku seakan sedang melihat secara langsung dengan mata kepalaku sendiri.” Terlihat Jayden sangat serius menceritakan tentang mimpinya.
“Dan lebih gilanya lagi. Pembunuh itu mengatakan hal ini padaku, ‘Tenanglah wanita ini belum mati sekarang! Jika kau bisa menyelamatkannya aku akan muncul di hadapanmu. Tapi ingatlah, kau tidak akan bisa menangkapku dengan mudah’. Itulah yang dia katakan dengan wajah berlumuran darah,” sambung Jayden yang sampai bergidik ngeri saat mengingatnya kembali.
“Tunggu sebentar! Sepertinya aku tidak asing dengan ceritamu barusan,” ujar Kaison yang langsung memeriksa ponselnya.
“Mana mungkin! Aku hanya menceritakan mimpi itu hanya pada kalian berdua saja barusan,” sanggah Jayden.
“Apa kau menemukan sesuatu?” tanya Ansel pada Kaison yang masih sibuk dengan ponselnya.
“Kalian, lihatlah ini!” seru Kaison menunjukan video tersebut pada Jayden dan Ansel.
“Ouh, … Benar wanita inilah yang ada di dalam mimpiku waktu itu,” ujar Jayden yang sangat terkejut dan masih tidak percaya bahwa mimpi yang di anggapnya hanya sebuah bunga tidur sekarang benar-benar menjadi kenyataan.
“Bisakah sebuah mimpi menjadi kenyataan?” lanjut Jayden yang sudah kehabisan kata-kata.
“Tenangkanlah dirimu dulu, Jay! Lebih baik kau jangan sampai terpancing oleh perkataan pembunuh yang ada di mimpimu itu!” Ansel menyarankan agar Jayden tidak melibatkan dirinya untuk saat ini.
“Bagaimana aku bisa tenang sekarang, Ans! Pembunuh itu seakan sedang menantangku untuk mengikuti permainannya!” seru Jayden yang semakin merasa kacauan frustasi.
“Ansel benar, Jay! Jangan sampai kau libatkan dirimu sendiri ke dalam bahaya, padahal kau masih belum mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi,” saran Kaison membenarkan perkataan Ansel.
“Jay, kapan kau bermimpi tentang kejadian pembunuhan itu? Dan Kai, kapan artikel itu di rilis? Apakah tertulis juga kapan waktu dan penyebab kematian wanita itu?” tanya Ansel pada Jayden dan Kaison, sebab mereka pasti akan mendapatkan suatu informasi.
“Aku bermimpi kejadian pembunuhan itu, tepat setelah aku kembali dari rumah sakit. Namun, aku mengabaikannya begitu saja. karena aku pikir itu hanya sebuah bunga tidur saja,” jawab Jayden.
“Sedangkan artikel ini di rilis dua hari setelah Jayden keluar dari rumah sakit. Namun, di katakan bahwa waktu meninggalnya bersamaan dengan Jayden mendapatkan mimpinya itu. Dan sesuai yang di ceritakan Jayden dalam mimpinya, wanita itu meninggal dalam keadaan ada beberapa beka tusukan di tubuhnya,” jelas Kaison yang sebenarnya tidak mau mempercayai apa yang sedang di baca itu.
“Daebak! Sekarang kau sudah seperti cenayan, Jay!” sambung Kaison yang masih saja mengoceh tidak jelas.
“Kai!” seru Ansel dan Jayden yang langsung menatap tajam Kaison.
“Ouh, … Maaf, silahkan lanjutkan!” ujar Kaison yang langsung mengalihkan topik.
“Lalu apa yang ingin kau lakukan sekarang, Jay?” tanya Ansel.
“Aku harus pergi dan melihat tempat pembunuhan itu terjadi. Ada sesuatu yang harus aku pastikan, entah kalian mau ikut atau tidak? Aku akan tetap pergi kesana,” jawab Jayden dengan penuh keyakinan dan percaya diri.
“Aku akan ikut bersamamu, Jay!” ujar Ansel yang juga penasaran akan sesuatu.
“Kalau begitu, aku juga akan ikut dengan kalian,” sahut Kaison yang hanya ikut-ikutan Jayden dan Ansel saja.
Akhirnya, mereka sepakat untuk pergi ke lokasi pembunuhan itu malam itu juga. Sebelum itu mereka sudah menyiapkan semua barang yang akan mereka gunakan.
Kaison juga sudah mencari tahu tentang identitas korban pembunuhan itu hanya untuk berjaga-jaga saja.
Malam pun telah tiba yang berarti sudah waktunya untuk Jayden, Ansel dan Kaison menjalankan rencana mereka. Mereka bertiga pergi dengan menggunakan mobil Kaison yang terbilang harganya cukup lumayan juga.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di lokasi pembunuhan itu, karena memang letaknya yang berada di tengah pusat kota dekat dengan kediaman Jayden.
Karena tidak memiliki kartu akses untuk masuk, Jayden dan yang lainnya akhirnya menggunakan cara menyelinap seperti perampok.
Dan tidak seperti biasanya, area apartemen terlihat sepi pada malam hari setelah adanya kejadian pembunuhan tragis tersebut.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
kaison resek banget sih kmu
2025-01-07
0
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Dasar Kaiso tengil, sifatnya kayak lama-lama kayak Felix Kai. hihihi
Memangnya Jayden mau memcari dan memastikan apa di TKP?
Jangan-jangan ini juga merupakan perangkap Lucifer?
2023-02-09
1
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
yang bikin rame tuh kaison wkwkw 😆😆😆😆😆
di tambah Jay yang agak somplak 🤣🤣🤣🤣 kalau ans mah kalem
2023-02-05
1