Tidak mau memikirkannya sampai sakit kepala, Jayden pun memutuskan untuk beristirahat saja. Dan saat Jayden sudah mulai tidur dengan nyenyak nya, tak lama kemudian dia seperti sedang memasuki alam mimpi tapi terasa sangat nyata untuknya.
Di dalam mimpinya, Jayden seperti sedang berada di sebuah taman bunga yang indah dan begitu luas. Dari sekian banyak pemandangan indah yang dia lihat di dalam mimpinya, mata Jayden hanya terus tertuju pada seorang wanita cantik yang mengenakan dress putih.
Karena merasa sangat penasaran, Jayden akhirnya memutuskan untuk mengikuti kemana pun wanita cantik itu pergi. Wanita cantik itu berjalan menuju sebuah kawasan apartemen yang cukup mewah dan mulai memasuki salah satu kamar yang berada di sana.
“Astaga, … Jangan bilang ini salah satu mimpi basahku lagi? Lebih baik aku pergi ke taman tadi saja dari pada menambah dosa dan beban,” batin Jayden yang menyadari bahwa dirinya memang sedang bermimpi.
“Aaaakh, ….”
Jayden sejenak merasa ragu untuk ikut masuk kedalam kamar itu, takutnya kalau ini hanya mimpi pikiran mesumnya saja. Namun, saat Jayden hendak berbalik untuk pergi dia mendengar suara teriakan yang sangat keras dari dalam kamar wanita cantik itu.
“Apa yang terjadi dengannya?” gumam Jayden.
Tanpa berpikir panjang lagi, Jayden langsung masuk ke dalam kamar itu. Begitu masuk dirinya sangat terkejut melihat wanita cantik itu sudah tergeletak di lantai dengan berlumuran darah.
Belum sempat berteriak untuk meminta tolong, mata Jayden kini beralih pada seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam dan topi hitam di sertai masker hitam untuk menutupi wajahnya.
Pria itu sedang berdiri menatap wanita cantik itu yang tergeletak di lantai dengan sebuah pisau ukiran berbentuk kunci di tangannya yang sudah berlumuran darah dari wanita itu.
Seketika tubuh Jayden mematung, karena dia takut menjadi korban pembunuhan pria aneh itu selanjutnya.
Pria berpakaian serba hitam itu melihat ke arah Jayden sekilas. Dan kemudian pria itu menusuk kembali tubuh wanita itu berkali-kali dengan sangat brutal.
Jayden semakin tercengang melihat kejadian pembunuhan yang seperti adegan di film yang sering dia tonton bersama dengan sahabatnya Ansel dan Kaison. Namun, saat ini Jayden melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri.
“HENTIKAN!” teriak Jayden.
“Kenapa kau membunuhnya dengan cara sekejam itu, Hah!” sambung Jayden yang di penuhi amarah dan ketakutan.
“Bagaimana apa kau menyukai pertujukan dariku ini?” tanya Pria berpakaian serba hitam itu dengan tersenyum puas karena telah membunuh orang seakan dia hanya membunuh seekor serangga yang menjijikan.
“Siapa kau? Dan kenapa kau membunuhnya?” tanya Jayden balik saat tersadar dari rasa terkejutnya.
“Ouhh, … Kau akan mengetahuinya nanti! Dan tentu saja ini hadiah untukmu! Apa kau menyukainya?” ujar Pria pembunuh itu dengan senyuman evil dibalik maskernya.
“Dasar kau gila! Psikopat! Orang tidak waras! Siapa kau sebenarnya?” teriak Jayden yang semakin merasa emosi mendengar ucapan pria psikopat itu, hingga tanpa sadar dia mengumpat dengan kata-kata kasar yang selama ini tidak pernah dia ucapkan.
“Hahahaa, … Tenanglah wanita ini belum mati sekarang! Jika kau bisa menyelamatkannya aku akan muncul di hadapanmu. Tapi ingatlah, kau tidak akan bisa menangkap ku dengan mudah,” ujar Pria psikopat itu sambil tertawa bahagia.
Lalu menghilang begitu saja yang membuat Jayden langsung terbangun dari mimpinya yang mengerikan itu.
“Aaakhh, … Apa yang terjadi? Apakah aku tadi bermimpi buruk, tapi kenapa terasa sangat nyata? Dan siapa pria psikopat itu?” gumam Jayden yang langsung terbangun dari tidurnya begitu Pria misterius itu menghilang.
Sembari mengatur deru napasnya, saat ini kepalanya di penuhi banyak pertanyaan yang mengganggunya.
“Aish, … Kepalaku jadi semakin sakit! Mau tidurpun aku menjadi takut akan bermimpi mengerikan seperti tadi lagi,” gerutu Jayden seraya mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
“Sudahlah, lebih baik aku membaca buku atau bermain game saja,” lanjutnya sembari beranjak dari kasurnya.
Setelah itu, Jayden tidak bisa memejamkan matanya lagi karena begitu banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalanya. Untuk mengisi waktunya yang tidak bisa tidur lagi, Jayden mengambil sebuah buku yang berisikan tentang mahluk mitologi seperti Lucifer dan kawan-kawannya.
Siapa tahu dia akan menemukan jawaban atas banyaknya pertanyaan yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya.
Jayden mulai membacanya dengan serius, hingga tanpa sadar dirinya kembali terlelap dan masuk ke alam mimpinya lagi.
Namun, kali ini Jayden melihat bagaimana Luficer memimpin perang dan membunuh banyak manusia yang tidak berdosa menjadikan tempat itu menjadi lautan darah dan mayat manusia.
“Bagaimana menurutmu! Pemandangan yang indah bukan?” ujar Lucifer yang tiba-tiba muncul di belakang Jayden.
“Kau!” seru Jayden yang langsung mengeluarkan pedangnya, karena kehadiran Lucifer di belakangnya.
“Benar, kita bertemu lagi! Lebih tepatnya aku kembali datang untuk menemui mu,” ujar Lucifer dengan sebuah senyuman tipis di sudut bibirnya.
“Melihat dari reaksimu sepertinya kau sudah mengetahui siapa aku sebenarnya! Jadi, singkirkan benda itu karena aku tidak menyukainya,” lanjutnya yang hanya menebak saja sambil matanya mengarah pada pedang yang ada ditangan Jayden.
“Kau adalah Lucifer sang penguasa kegelapan,” ujar Jayden menatap tajam Lucifer yang tak mau menyingkirkan pedangnya sebagi bentuk perlindungan dirinya.
“Kau memang benar tentang itu! Lalu, apakah kau juga sudah tahu mengapa kau mempunyai pedang dan sihir yang tersimpan di dalam tubuhmu selama ini?” tanya Lucifer dengan senyum devilnya yang menawan itu.
“Kekuatan ini memiliki tujuan dan tugas untuk membunuhmu,” jawab Jayden dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri sambil mengarahkan pedangnya pada Lucifer.
“Hahahaaa, … Pemikiran yang cukup menarik! Cukup untuk menghiburku walau hanya sesaat,” ujar Lucifer yang tak bisa menahan tawanya.
“Dasar manusia bodoh! Kau pikir bisa membunuhku dengan menggunakan pedang yang belum sempurna ini? Bahkan untuk sekadar menggores kulitku saja, kau tidak kan bisa melakukannya,” lanjut Lucifer seketika tawanya menghilang berganti dengan tatapan penuh mengintimidasi.
“Apa maksud perkataanmu?” tanya Jayden yang terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Lucifer.
“Apakah orang tua itu tidak menceritakan padamu mengenai kekuatanmu, tentang pedang kau genggam sekarang dan tentang dirimu?” tanya Lucifer balik.
Seketika Jayden terdiam, dia pun teringat dengan perkataan dari Kakeknya bahwa sebenarnya ada tujuh pedang yang selama ini melindunginya.
Dan rahasia tujuh mata pedang itu Kakek Jhon sendiri pun tidak mengetahuinya. Karena itulah Jayden di minta untuk mencari dan menemukan jawabannya sendiri.
“Kenapa kau melakukan ini padaku? Dan kenapa kau tidak langsung membunuhku saat kita berada di dalam hutan? Dan kenapa kau mengatakan semua itu kepadaku? Kenapa?” teriak Jayden dengan frustasi.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 13.00 pm....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
ay kamu jgn sampai lengah dlm pikiranmu entar kmu akan celaka
2025-01-07
0
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
Lucifer sedang mempermainkan emosi Jayden agar dia bingung dan bimbang
2023-02-04
1
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Apa sebenarnya tujuan Lucifer??
Dan... bagaimana caranya untuk menyempurnakan kekuatam 7 mata pedang itu?Semuanya masih terlihat abstrak dan seperti potongan puzzle yg belum tersusun.
2023-02-04
1