Mak Comblang Dube (Duda Beken)

Mak Comblang Dube (Duda Beken)

Bab 1# Kandidat Ibu Tiri

Bunga itu mahasiswi cantik, kerudungan, rajin sholat dan mengaji plus sayang Emak. Tapi sering mengeluh jodoh. Pacaran satu tahun sama perjaka, uang jajannya sering diporotin. Ngenesnya, putus pula di tengah jalan seperti layangan dua ribuan. Hingga sang Emak sering mengomel. Seperti saat ini, "Kamu mending nyari duda deh, Unga. Yang tajir melintir seperti duda di samping rumah sana."

"Kayak Unga kagak laku aja deh, Mak. Nanti Unga mau sama duda kalau perjaka di dunia ini sudah jadi monyet semua." Bunga, gadis yang mengenakan pashmina hitam itu, menjawab seraya menuangkan air panas ke dalam termos. Sudah rutinitas, Bunga si anak yatim dari kelas enam SD itu membantu sang Emak mempersiapkan jualan jamu mereka sebelum berangkat kuliah.

"Perjaka aja masih banyak yang kece badai, ngapain nyari jodoh duda coba?" Emaknya memang aneh. Uh... Sabar.

"Perjaka emang banyak beut. Tetapi kelakuannya kayak setan yang sering ngeghosting." Si Emak gaul juga cara ngomongnya. Ya, jangan heran. Dulu, si Emak adalah wanita kece membahana katanya. "Dan kamu memang laku, tapi bodoh. Hasil jual jamu Emak, kamu belikan panci buat tuh pacar kere mu," cibir Dahlia - Emaknya seraya sibuk menyaring sari sari rebusan jahe bercampur gula merah.

Mantan, Mak. Elah.

"Dari pada minta mecigom, Emak, hayoo!"

Bunga langsung kabur dari dapur setelah berceletuk ke Emaknya. Takut parutan kunyit nemplok di wajah imut imut cantiknya. Lagian, kejadian satu tahun, si Emak masih ingat saja. Pancinya mungkin sudah bolong kali di pakai sama tuh mantan kere.

"Nanti ke kios jamu selesai nguli ya, Unga!" teriak sang Emak memberitahukan. Takut anaknya itu pikun.

Dari ruang tengah, Bunga manyun-manyun. Lalu menyahut dengan balas berteriak , "Kuliah sama nguli itu jauh beda, Mak!"

"Bodo amat. Suka suka Emak. Toh, mulut mulut Emak." Dahlia, si Emak gemoy yang ceritanya dulu pernah kurus seksi seperti personil ciwi ciwi dari korea itu, hanya menyahut lirih. Takutnya, dagangan jamunya kurang laris kalau pagi pagi sudah adu bacot sama anak semata wayangnya. Pamali kata orang zaman beheula.

"Emak, Unga berangkat ya." Selesai memakai sepatu kets warna putih bercorak hitam, Bunga berteriak. Bukan tidak sopan, mau ngajak salaman juga, tangan si Emak nya lagi kuning kuning kena kunyit alami yang masih segar. Kalau kecipratan ke kemeja putihnya, alamak nanti dibilang cebok kagak bersih sama teman temannya.

"Iya. Jangan lupa, tebar pesona sama Dube di depan sana ya? Emak uda kebelet pingin punya mantu cakep seperti tuh Dube."

Issh ... Bunga mendesis seperti ular kejepit ekornya. Malas meladeni si Emak lagi, gadis itu segera melangkah pergi. Semoga, ia tidak bertemu dengan Dube (Duda beken) yang dimaksud si Emak. Ribet nanti, ah maksudnya ribet ketemu anaknya yang bernama Arpina bla bla. Bunga juga kurang hafal nama lengkapnya yang panjang sekali. Intinya, si anak Dube itu sangat menyebalkan. Padahal, si bocah berumur delapan tahun itu baru tinggal satu mingguan di area komplek sederhana itu. Tetapi si anak sudah curi star comblangin dirinya bersama Dube yang bernama Pak Dibi - polisi yang mempunyai perut roti sobek yang hot banget. Tampan sih, tetapi bagi Bunga harus punya calon suami yang perjaka. Bukan duda anak satu pula. Mana nakal lagi anaknya. Bukan apa apa, takutnya nanti dia akan jadi Ibu tiri yang kejam gara gara toko sabar tidak ada diperjual belikan.

"Tante Bunga!"

Alamak. Si anak yang Bunga hindari muncul di depannya. Perasaan, komplek itu panjang deh. Kenapa harus bertemu nih bocah. Ah, Bunga baru sadar dari pikunnya kalau mereka itu tetanggaan lima langkah kalau kata lirik dangdut 'pacar lima langkah'.

"Mau kuliah ya?" Arpina, si bocah iseng itu bertanya di balik pagar besi yang tingginya cuma se-dada Bunga.

"Kamu nanyeek?" Jangan bayangkan kalau Bunga itu mirip si Capmek. Bunga cewek jadi nggak mirip.

Sayangnya, meski di ketusin. Anak Dibi sang polisi itu tidak pernah sakit hati. Justru semakin suka kalau melihat tante cantik itu bersungut-sungut kesal.

"Papa ku polisi loh."

"Sudah tau. Malah pernah ditilang dan surat pentingku masih ditahan." Itulah sebabnya, Bunga kurang senang sama tuh polisi. Meski sudah bertetangga dengan tuh pria pendiam yang aslinya hanya pendatang karena tugas Negara-nya dekat dengan komplek itu, ia masih saja di tilang. Tidak ada akhlak memang jadi tetangga.

" Oh, kirain lupa. Kalau begitu, mau dipenjara atau ditembak nggak? Ditembak dan dipenjara cinta maksudnya!"

"Arpina badung! Sini lu, gue godok kepala lu!" Untung ada pagar yang halangin Bunga. Kalau tidak ada, tetap ia tidak akan gorok kepala itu bocah. Lah, bisa dipenjara sama Bapaknya langsung.

"Papa...! Tante Bunga mau dilamar, katanya!"

Tuh 'kan, memang kurang ajar anaknya duda itu. Baru mau copot sepatu yang berniat melempar kepala Arpina tapi bocah itu ngacir cepat ke arah teras rumahnya. Untung si Dube tidak mendengarnya. Aman lah.

"Bleeekk...!"

"Dih, melet melet lagi. Eh, Pianooo dosa lu ngejek orang tua. Lidah lu nanti dipotong sama Tuhan, mau?" Tadinya, Bunga ogah ngeladeni. Tapi tuh bocah nantangin terus. Kebetulan Papanya yang di teriaki tidak keluar. Kesempatan bisa khultum pagi pagi.

"Arpina, Tan. Bukan Pianooo!"

Sabodo teuing.

"Kalau Tante mau Arpina nurut manis, cukup Tante mau sama Papa Arpina. Kasihan tau, Tan. Papa Arpina uda duda lama. Mau ya?"

Bocah ya. Baru delapan tahun tapi laganya mirip Emak-Emak yang lagi cari mantu.

"Arpina...!" Suara Dube terdengar berteriak di dalam rumah. Bunga tidak jadi melontarkan kata kata pedasnya. Mending kabur saja.

"Iya, Pa. Sini deh, dipanggil Tante Bunga. Ada perlu katanya."

Eh, sableng tuh bocah.

Bodohnya, Bunga yang sudah membalik tubuhnya, kembali lagi ke posisi semula. Dan terlihat lah si Dube berdiri di dekat Arpina dengan pose berkacak pinggang macho. Gleekk... Cakep amat ya. Itu otot kok seksi ngejimbul dari balik kaos seketek nan ketat hitamnya. Keringatnya yang mungkin habis olahraga kian menambah keeksotisan si Dube.

"Ada apa?"

Buyar sudah lamunan indah indah Bunga mendengar suara dingin tuh Pria. Cakep sih, tetapi si polisi itu tingkahnya dingin. Ihh, Bunga mah ogah punya calon suami yang sikapnya dingin.

"Hah...?"

"Katanya mau bertemu saya?"

Bunga menggeleng geleng. "Arpina cuma iseng, Pak Dub ... Pak Dibi." Hampir saja keceplosan ganti nama pria itu. Emak sih, lata manggil tuh Pria, Dube.

"Arpina, eh..." Dibi keheranan. Anaknya sudah ngilang. Tanpa permisi ke Bunga, pria yang sudah menduda sekitar tujuh tahun itu, masuk begitu saja. Dan tutup pintu langsung.

"Huu... Nggak anak, nggak Bapak, kelakuannya bikin sakit kepala." Bunga lanjut berjalan.

Kenapa sih, Arpina tiba tiba datang ke kampungnya? Dan kenapa pula waktu pertemuan pertama ia harus menolong Arpina yang sedang dikejar kejar orang gila. Dan saat itulah Arpina terus nyari gara gara padanya. Andai ia bertingkah tega dan ceuk ke bocah itu saat si orgil narik narik Arpina, maka bocah itu tidak akan menganggapnya orang baik dan otomatis si bocil rese itu tidak akan main mak comblang-comblangan. Bukan apa apa, di sini ia yang malu karena pak polisi itu pasti menganggapnya genit atau hal negatif lainnya. Wong si Dube aja nggak ada respon baik dicomblangin. Dasar si Arpina aja yang sok kerajinan.

"Tante namanya siapa? Mau ya jadi calon kandidat Mama tiri Arpina?" Begitulah tembakan Arpina saat pertama kali berinteraksi setelah menolong bocah itu dari orgil. Bukannya berterima kasih atau hal hal manis lainnya, ini malah di daftarkan jadi kandidat list mama tiri katanya.

"Neng Unga, mau berangkat ya? Ayo, biar abang anter ke kampus."

Adu biyung, tadi anak duda nya yang meresahkan. Sekarang, duda anak dua yang langsung turun tangan menggodanya. Perjaka mana?

"Hehehe, iya Mas, Unga mau kuliah. Terimakasih tawarannya, tapi 'pacarku' uda jemput di depan. Mari!" Pacar? Alasan aja. Jomblo kok ngaku ngaku.

Terpopuler

Comments

astri

astri

😂😂😂

2023-04-16

1

ᵉˡ̳༆yuli@_sm 💜💜💜💜

ᵉˡ̳༆yuli@_sm 💜💜💜💜

ini duda dingin yg meresahkan y....

jadi penasaran sma bunyi buntut ular kejepit,, mmg gt y kk bunyinya🤔🤔🤔

2023-02-08

5

Defi

Defi

hadir nih thor, Arpina nurut siapa ya agak bar2 gitu 😜🤣

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!