08

Hari ulang tahun Sarah kali ini dilewati bersama Ayah dan Rista, tanpa Alka.

Meskipun terasa berbeda namun Sarah harus tetap terlihat bahagia didepan keluarganya.

Setelah meniup lilin, mereka makan malam bersama dengan Ayam bakar yang baru saja dibeli oleh Tono.

Kali ini Tono tidak hanya membeli 1 porsi namun 3 porsi.

Seusai makan malam, mereka berbincang sejenak, mengingat besok adalah hari pernikahan Sarah, mungkin hari ini adalah hari terakhir Sarah ada disini.

"Apa kau baik baik saja?" tanya Rista saat Sarah ke dapur untuk mengambil air minum.

"Aku baik baik saja, jangan khawatirkan aku."

Rista menghela nafas panjang, "Benar kata Ayahmu, jika kamu tidak menginginkan ini sebaiknya kamu kabur saja dari sini."

Sarah menggelengkan kepalanya, "Sudah jangan pikirkan aku lagi, lebih baik kamu fokus dengan calon baby yang ada diperut dan..." Sarah menghentikan ucapannya sebelum Ia kembali mengatakan "Aku ingin menitipkan Ayah padamu karena mulai besok mungkin aku sudah tidak disini lagi."

Rista tersenyum, "Tentu saja aku akan menjaga mas Tono."

Keduanya sama sama tersenyum, setelah itu Sarah memasuki kamar untuk istirahat.

"Aku baru beberapa hari pulang dan aku sudah harus meninggalkan kamar ini lagi." gumam Sarah terlihat sedih.

Sarah tidak bisa tidur, Ia iseng mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi instagram setelah itu Sarah mengetikan nama Alkarim dikolom pencarian.

Deg... Sarah merasakan jantungnya berdegup sangat kencang saat melihat foto foto pernikahan Alka yang baru beberapa hari.

"Dia sangat cantik, cocok sekali dengan Alka. Dimana Alka bertemu dengan gadis ini?" gumam Sarah lalu menutup aplikasi instagram nya karena tidak tahan melihat foto pernikahan Alka.

Sarah kembali meletakan ponselnya dan Ia mencoba memejamkan mata meskipun sulit namun Sarah tetap memejamkan mata hingga akhirnya Ia terlelap dengan sendirinya.

Sarah merasa baru terpejam beberapa jam Ia sudah dibangunkan oleh suara ketukan pintu kamarnya.

"Masih jam 2 dini hari, kenapa sudah membangunkan ku?" gumam Sarah mencoba membuka matanya yang terasa lengket.

Sarah beranjak dari ranjang, Ia membuka pintu kamar dan melihat Rista berdiri didepan pintu kamar dengan raut wajah cemas.

"Mereka sudah datang, Mas Tono memintamu untuk bersiap karena mereka akan segera membawamu." kata Rista.

"Sepagi ini?"

Rista mengangguk,

"Baiklah aku akan bersiap sekarang." kata Sarah kembali ke kamar untuk mengambil handuk dan baju ganti.

Selesai mandi, Sarah keluar dan ternyata memang sudah banyak orang didepan rumahnya, Ayahnya pun sudah siap untuk berangkat.

"Selamat pagi Nona." sapa Vandam tersenyum lebar.

"Apa ada pernikahan sepagi ini?" tanya Sarah dengan nada kesal.

Vandam tersenyum, "Karena kita akan menikah diluar kota jadi harus berangkat lebih awal agar cepat selesai."

"Kenapa harus diluar kota? Kenapa tidak disini saja?" protes Sarah.

"Dari pada Nona banyak protes lebih baik Nona segera masuk dan kita segera berangkat karena Tuan sudah menunggu." kata Vandam kembali tersenyum tengil.

Sarah mendengus sebal, Ia bersiap masuk diikuti oleh Tono namun seketika langkahnya terhenti.

"Apa Rista tidak ikut?" tanya Sarah.

"Mereka tidak mengajaknya." bisik Tono tepat ditelinga Sarah, takut Vandam dan para anak buahnya mendengar.

Sarah geram, Ia berbalik dan mendekati Vandam yang akan masuk mobil.

"Biarkan Rista ikut!" kata Sarah pada Vandam.

"Dia tidak penting jadi tidak harus ikut."

"Dia ibu sambungku, aku hanya ingin dia menjadi saksi dipernikahanku, apa masalahmu!" kesal Sarah.

"Nona sebaiknya Nona segera masuk ke mobil." Vandam terlihat tidak sabar.

"Tidak, aku tidak mau naik mobil sebelum kau mengajak Rista!"

Kepala Vandam berdenyut mendengar omelan Sarah. Ia masih tak menyangka Tuan nya akan menikahi gadis pembangkang seperti ini.

"Baiklah, dia boleh ikut tapi kita harus segera berangkat!" kata Vandam yang langsung membuat Sarah tersenyum lebar.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Rista ikut memasuki mobil bersama Sarah dan Ayahnya.

"Kau pasti sangat gugup." kata Rista yang kini duduk disamping Sarah.

"Aku tidak gugup, aku hanya penasaran mereka akan membawa kita kemana." balas Sarah.

Setelah menempuh perjalanan satu jam, mereka sampai disuatu tempat yang belum pernah Sarah lihat sebelumnya.

"Segera naik ke helikopter Nona." pinta Vandam sambil menujuk ke arah helikopter yang ada disana.

"Sebenarnya kita itu mau kemana?"

"Membuangmu ke laut Nona."

Mata Sarah melotot tajam mendengar Vandam mengatakan itu padanya, "Kau gila?"

Vandam tertawa, "Itu akan terjadi jika Nona tidak cepat dan terus protes, jadi masuklah ke dalam Nona, jangan membuat kesabaran saya habis karena kesabaran saya setipis tisu."

Sarah bergindik dan segera mengajak kedua orangtuanya memasuki helikopter.

Mereka melewati perjalanan udara 2 jam hingga akhirnya mereka sampai.

Sarah baru turun, keadaan masih gelap jadi Sarah belum bisa melihat tempat apa ini, Sarah hanya mengira jika mereka membawanya ke pulau terpencil ini.

"Mari ikut saya Nona." kata Salah seorang gadis yang menyambutnya turun dari helikopter.

"Kita mau kemana?"

"Tentu saja merias Nona karena hari ini adalah hari pernikahan Nona."

Sarah menurut, mengikuti langkah gadis itu yang membawanya kesebuah ruangan dimana sudah ada baju pengantin dan peralatan make up disana.

"Cantik sekali." batin Sarah melihat gaun pengantin yang terpasang dimanekin.

Baju pengantin itu terlihat seperti gaun yang Ia inginkan dulu saat Sarah belajar mendesain dan siapa sangka sekarang Sarah memakai gaun itu saat menikah.

"Apa terlihat bagus Nona?" tanya Gadis itu melihat Sarah tak mengedipkan matanya menatap gaun pengantin yang ada disana.

"Ya sangat bagus dan cantik."

"Tuan yang mendesain gaun itu sendiri." ungkap gadis itu.

"Tuan Arga?"

"Ya calon suami Nona yang sudah mendesain gaun itu sendiri, bukankah sangat romantis?" puji Gadis itu.

Sarah akhirnya mengangguk, mengakui jika Arga memang romantis.

Selesai dirias, gadis itu membantu Sarah memakai gaun pengantinnya.

"Nona sangat cantik, Tuan pasti akan terpesona." ucap Gadis itu.

Sarah tersenyum senang, tak menyangka Ia bisa memakai gaun impian di hari pernikahannya.

Pintu ruangan diketuk,

"Tunggulah disini Nona biar aku yang membukanya." kata Gadis itu yang langsung diangguki oleh Sarah.

Gadis itu kembali mendekati Sarah setelah selesai berbincang dengan seseorang yang baru saja mengetuk pintu.

"Tuan baru akan mengucapkan ijab kabul bersama Ayah Nona, jika sudah selesai Tuan akan menjemput Nona untuk keluar, jadi tunggulah disini." jelas Gadis itu.

Sarah mengangguk paham, Ia kembali duduk dan sekarang baru merasa sangat gugup.

Prosesi ijab kabul ada diruang sebelah dan Sarah bisa mendengarnya karena mereka menggunakan mic.

Saya terima nikahnya Sarah Zefanya binti Tono Agusta dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.

Sah ....

Sahh...

Sahhh...

Suara sorakan mengema dan degup jantung Sarah kembali terasa, kali ini semakin cepat.

Tangan Sarah pun terasa dingin.

Pintu ruangan terbuka mengejutkan Sarah.

Sarah pikir Arga yang masuk namun ternyata Ayahnya.

Tono berjalan mendekati Sarah, Ia terlihat rapi dengan setelan kemeja dan jas warna hitam.

"Ayo keluar sekarang, pengantin pria dan para tamu sudah menunggu."

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komeenn

Terpopuler

Comments

SaYu

SaYu

Ngerinya plot twistnya Arga adalah yg mengambil kesucian Sarah makanya dia membuat karirnya hancur. ayahnya berhutang. ini hanya tebakan ku ya ....✌️✌️😀😀

2024-04-06

1

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Slamat Menempuh Hidup Baru Sarah..😍💞

2023-11-17

0

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

sah jg...q rasa arga lah yg pertama merebut kesucian sarah dan yg mmbuaat caca kabur...stlh tau sarah putus dg alka jd arga lngsung erak cpt

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!