bab 18. Menemukan satu barang bukti

Detektif Egan dan Keiko baru saja menyelesaikan laporannya hari ini ketika pak Brox memasuki ruangan mereka.

“Bagaimana perkembangannya?“ tanya pak Brox.

“Masih belum ada perkembangan yang memuaskan pak,” jawab detektif Keiko.

“Tapi kami butuh bantuan bapak,” ujar detektif Egan.

“Bantuan apa?“

“Bantuan untuk membuatkan kami surat perintah,” jawab detektif Egan.

“Kenapa ngga dari tadi pagi,” ujar pak Brox.

“Maaf pak. Kami ngga tahu kalo bapak hari ini akan ke tempat pak Antoni,” lanjut detektif Egan.

“Oke. Saya buatkan sekarang tapi paling cepat besok siang kalian bisa dapat surat peri tah ini,” ujar pak Brox.

“Baik pak. Kami bisa tunggu,” jawab detektif Keiko.

Setelah selsai berbincang dengan detektif Egan dan Keiko, pak Brox kembali melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam ruangannya.

“Semoga besok surat perintah benar-benar sudah ada di tangan kita,” ujar detektif Keiko.

“Iya. Aku sudah tak sabar untuk menemukan siapa pelaku pembunuhan ini,” timpal detektif Egan.

Belum juga detektif Egan dan keiko berbincang, ponsel detektif Keiko berbunyi.

“Iya della,” ujarnya saat menjawab telepon itu.

“Ternyata gue ngga butuh waktu banyak buat menganalisa tali yang kalian bawa,” ujar Birdella.

“Sudah ada hasilnya?“ tanya detektif Keiko.

“Gue undang kalian ke lab gue tercinta,” ujar Birdella.

“Wait, kami segera kesana,” jawab detektif Keiko lalu memutus hubungan teleponnya dengan Birdella.

“Apa kata Birdella?“ tanya detektif Egan.

“Kayaknya dia udah punya hasil analisa dari tali yang kita bawa tadi,” jawab detektif Keiko.

“Wah bagus. Jadi kaoan kita ke lab Birdella?“ tanya detektif Egan lagi

“Sebentar. Gue beresin dulu dokumen yang berserakan di meja gue,” ujar detektif Keiko sambil memasukan dokumen-dokumen itu ke dalam laci meja kerjanya.

Selesai dengan pekerjaannya, detektif Keiko mengajak detektif Egan untuk menemui Birdella di laboratorium tempatnya bekerja.

“Selamat datang teman-teman baikku,” sambut Birdella ketika detektif Egan dan Keiko sampai diruangannya.

“Jadi bagaimana?“ tanya detektif Keiko.

“Seperti dugaan kita sejak awal. Tali ini bisa kita jadikan barang bukti,” jawab Birdella.

“Jadi ada kecocokan?“ tanya detektif Egan.

“Ada dua kecocokan pada tali ini. Ikut aku,” ujar Birdella kepada kedua detektif dan membimbing mereka mendekat ke komputer laboratorium.

“Kecocokan pertama ada di corak yang terlinggal di leher korban kita dan di tali ini,” Birdella menunjukan gambar di komputer.

“Oke. Lantas kecocokan ke dua?“ tanya detektif Keiko.

“Santai… pelan-pelan dulu kenapa sih,” ujar Birdella meledek sahabatnya itu.

“Kita mungkin bisa santai. Tapi gimana dengan kekuarganya yang menunggu jawaban dari kita,” detektif Egan terpancing emosinya.

“Sabar gan. Ini mau aku kasih tahu kok. Ini kecocokan kedua ada di DNA yang kemungkinan adalah milik pelaku,” ujar Birdella masih memperlihatkan hasil analisanya yang sudah dia buat laporannya di dalam komputer.

“Lo emang keren del,” balas detektif Egan tersenyum.

“Udah gue bilang, kalian bisa ngandelin gue,” ujar Birdella berusaha menyombongkan diri.

“Keluar deh tuh gayanya,” balas detektif Keiko tertawa kecil.

“Gue minta ya laporannya. Terserah mau lo kirim lewat e-mail atau dicetak,” ujar detektif Egan.

“Gue kirim lewat e-mail aja ya. Cinta lingkungan,” ujar Birdella.

“Cinta lingkungan,” detektif Keiko memperagakan ucapan Birdella.

“Kalian lebih cocok jadi pasangan dari pada sahabat,” ledek detektif Egan.

Setelah selesai berhincang, detektif Egan dan Keiko berjalan meninggalkan laboratorium untuk kembali keruangan mereka dan mengecek laporan yang telah dikirim Birdella lewat e-mail.

“Kamu sabar ya di sini. Kita bisa mengandalkan detektif Egan dan detektif Keiko,” bisik Birdella di telinga Tania yang masih terbaring kaku di bawah sinar lampu operasi.

Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!