Bab 13. Menemukan Barang bukti

Setelah berbicara dengan Ardana dan meminta nomor teleponnya guna menayainya kapan-kapan, kedua detektif itu kembali menelusuri tempat kejadian perkara. Mereka kali ini memasang mata mereka dengan baik, mencoba mencari apa pun yang bisa mereka jadikan sebagain barang bukti.

keduanya bahkan memutuskan untuk berpencar hingga keluar dari area yang sudah dipasangi garis polisi guna mencari apa pun yang mungkin sudah mereka lewati saat pertama kali datang ke sana.

“Egan!“ teriak detektif Keiko dari sisi sebrang setelah beberapa saat berpencar dan mencari.

Detektif Egan setengah berlari menghampiri rekannya yang tak terlihat matanya.

“Ada apa?“ tanya detektif Egan saat menemukan rekannya itu yang tengah berjongkok memperhatikan sesuatu.

“Coba lo lihat ini,” ujar detektif Keiko meminta rekannya mendekat.

Detektif Egan ikut berjongkok dan melihat seutas tali yang tertutup tanah.

“Apakah tali ini cocok dengan tanda yang membekas di leher korban?“ tanya setektif Keiko.

“Gue juga tidak yakin. Tapi ngga ada salahnya kalau kita bawa tali ini ke Lab dan minta Birdella mengeceknya,” ujar detektif Egan.

Detektif Egan memasang sarung tangan karetnya lalu mengambil dan memasukan tali yang mereka temukan di sana ke dalam kantong plastik dengan zipper yang selalu mereka bawa kemana-mana saat melakukan penyelidikan untuk menampung barang bukti.

“Kita coba cari lagi. Mungkin masih ada yang kita lewatkan,” ujar detektif Egan setelah memasukan kantong zipper itu ke dalam saku bagian dalam jaketnya.

Keduanya kembali berpencar demi mempercepat pencarian yang sedang mereka lakukan. Mereka melakukan penelurusan selama beberapa jam dengan deliti hingga detektif Egan melirik jam tangannya.

“Udah sore Keiko. Kita pulang aja dulu,” ujarnya ketika dia melihat rekannya yangvkiji jaraknya tak terlalu jauh.

“Ok! Kita bisa kembali ke sini besok,” sahut detektif Keiko.

Keduanya berjalan beriring menuruni bukit menuju mobik yang mereka parkir di lahan parkir di bagian bawah bukit.

“Apakah lo ngga merasa ada yang memperhatikan kita?“ tanya detektif Keiko masih terus berjalan.

“Masa? Kok gue ngga ngerasa,” jawab detektif Egan yang menghentikan langkahnya dan memeriksa sekitar dengan kedua matanya.

Detektif Keiko yang melihat temannya berhenti pun ikut menghentikan langkannya dan ikut memeriksa sekitar.

“Mungkin hanya perasaan gue,” ujar detektif Keiko setelah yakin bahwa tak ada yang mengikuti atau mengintai mereka.

Keduanya kembali meneruskan perjalanan mereka menuju mobil namun kali ini sambil memasang indera pendengaran mereka baik-baik, kalau-kalau ada yang sedang memperhatikan mereka, mereka bisa sigap menghadapinya.

Keduanya kini sudah sampai di depan mobil. Namun, sebelum keduanya masuk ke dalam mobil sekali lagi mereka berusaha memeriksa sekitar. Saat keduanya yakin tak ada orang yang mencurigakan mereka pun masuk ke dalam mobil.

“Apa rencana kita selanjutnya?“ tanya detektif Keiko.

“Sebaiknya kita bertemu resepsionis di kantor Reno itu,” jawab detektif Egan.

“Siapa nama resepsionis itu?“ tanya detektif Keiko.

“Kita sungguh detektif yang buruk. Bahkan kita lupa menanyakan nama saksi kita,” keluh detektif Egan.

Mendengar perkataan rekannya itu, sontak detektif Keiko tertawa terbahak.

“Setelah menayai saksi kita itu, kita baru kembali ke kantor dan menemui Birdella dan serahkan tali ini. Siapa tahu ini bisa jadi barang bukti kita,” tambah detekti Egan.

Selesai berdiskusi tentang langkah yang akan meteka ambil, detektif Egan menyalakan mobil dan bergerak meninggalkan bukit itu.

Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!