Bab 4. Menyampaikan kabar buruk

Keiko mengetuk pintu berwarna putih itu. Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki paruh baya membukakan pintu.

“Selamat sore pak! Saya detektif Keiko dan ini rekan saya, detektif Egan.“

Egan dan Keiko bergantian menyalami bapak itu.

“Selamat sore! Saya Cahyo. Ada keperluan apa bapak dan ibu ini ke rumah saya?“ dengan tenang, laki-laki itu bertanya.

“Bisa kami bicara di dalam?!“ Keiko berusaha mendapatkan tempat teraman untuk menyampaikan berita buruk itu.

“Oh, maaf. Silahkan masuk.“ Laki-laki bernama Cahyo itu memiringkan tubuhnya, membuka jalan agar Egan dan Keiko bisa masuk ke dalam rumah.

Keduanya di persilahkan duduk oleh pak Cahyo dan menawarkan minuman namun dengan sopan ditolak Egan.

“Mereka siapa, pak?“ tanya seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari kamar.

“Ini istri saya, Maria.“ Pak Cahyo memperkenalkan.

“Saya detektif Egan, dan ini teman saya, detektif Keiko.“ Egan berdiri dari duduknya dan menyalami ibu Maria.

Ibu Maria pun ikut duduk di sebelah suaminya yang masih memasang wajah tenang kedatangan dua detektif di rumah mereka itu.

“Pak Cahyo dan ibu Maria ini benar, orang tua dari Tania Akbar?“ akhirnya Keiko membuka pembicaraan diantara mereka setelah beberapa detik ruangan itu hening.

“Betul. Saya ayah dari Tania. Ada apa ya?“

“Apa Tania menghilangkan uang nasabah?“ suara bu Maria terdengar jauh lebih khawatir ketimbang suaminya.

“Uang nasabah?“ tanya Egan.

“Beberapa bukan lalu, Tania menghilangkan uang nasabah sebanyak lima juta rupiah. Tapi terakhir saya dengar dia sudah mampu mengembalikannya. Lagi pula dia tak sengaja menghilangkannya,” pak Cahyo berusaha menerangkan.

“Jadi Tania kerja di bank?“ tanya Egan lagi.

“Betul. Tania adalah teller di bank Finansial Bersama.“

“Sudah berapa lama Tania kerja di Bank Finansial Bersama?“ tanya Keiko.

“Ini tahun ketiganya,” jawab pak Cahyo.

“Sebenarnya, ini ada apa ya?“ tanya bu Maria.

“Kapan terakhir kali anda berkomunikasi dengan Tania?“ tanya Egan.

“Coba saya ingat. Terkahir kali sepertinya tiga hari lalu. Iya kan bu?“ pak Cahyo berusaha memvalidasi ingatannya dengan istrinya, bu Maria.

“Betul. Tiga hari lalu sekitar jam lima sore. Sebenarnya ada apa ini?“ bu Maria kembali bertanya.

“Kami datang ke sini, meminta ibu dan bapak untuk datang ke kantor polisi guna melakukan identifikasi. Apakah benar mayat yang kami temukan adalah Tania Akbar.“ Keiko langsung pada intinya.

“Bagaimana maksudnya?“ pak Cahyo seolah tak mendengar apa yang Keiko sampaikan.

“Kami menemukan mayat di atas bukit di desa Kebun Jati kemarin pagi. Menurut data base kantor kami, mayat itu adalah Tania Akbar. Namun kami rasa, kalianlah yang kenal Tania.“

Terlihat sangat jelas wajah tak percaya di kedua orang tersebut. Bahkan ibu Maria langsung jatuh terduduk di sofa tepat sebelah pak Cahyo.

Sementara pak Cahyo terlihat masih berusaha menguasai dirinya sendiri walau juga terlihat jelas dia bahkan sulit untuk menopang tubuhnya sendiri.

Inilah yang paling di takutkan Egan. Melihat reaksi keluarga para korban yang sering kali histeris karena mendapatkan kabar yang sama sekali tidak enak di dengar telinga apalagi hati.

Egan menyentuh pundak Keiko, memberinya tanda bahwa dia juga sudah tak nyaman berada di tempat itu.

Namun Keiko menahannya sebentar, memastikan bahwa pak Cahyo dan ibu Maria akan datang ke kantor porensik untuk melakukan identifikasi terhadap mayat yang sedang di periksa oleh Birdella.

Terpopuler

Comments

Neromanga

Neromanga

ada typo lagi, bulan jadi bukan :)

2023-08-09

1

Sugarbaby

Sugarbaby

yang sabar ya bu maria dan pak cahyo

2023-02-27

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!