bab 7. Romeo

Sesaui dengan petunjuk yang di berikanoleb pak Cahyo dan ibu Maria, detektif Egan dan Keiko pun mulai melqkukan penyeledikan terhadap Romeo Soeratman selaku kekasih korban.

Karena tidak memiliki surat pengeledahan maka kedua detektif ini hanya bisa menunggu di depan gerbang rumah Romeo yang terlihat cukup megah.

“Sepertinya dia bukan orang sembarangan,” ujar detektif Egan.

“Bisa kita lihat dari rumahnya ini,” timpal detektif Keiko.

“Berapa lama kita akan menunggu di sini?“ gerutu detektif Egan.

“Sabarlah! Kita baru menunggu dia di sini selama… dua jam setengah,” ujar detektif Keiko sambil melirik jam tangannya.

“Pantes aja, kopi aku sudah ngga panas lagi,” detektif Egan mulai sarkasme.

Detektif Egan baru saja menyeruput kopinya yang sudah dingin ketika detektif Keiko memberinya kode untuk turun dari monil karena Romeo sudah keluar dari rumahnya dengan mengendatarai sepeda motor besar.

Dengan cepat Egan menghampiri Romeo dan berusaha menghentikan laju motor besar yang sedang dikendarai oleh Romeo.

“Ada apa ini!“ hardik Romeo yang kaget melihat seseorang menghadang jalannya.

“Maaf tuan Romeo. Kami perlu berbicara dengan anda,” ujar detektif Keiko.

“Saya sedang ada urusan mendesak. Bicaranya nanti saja,” jawab Romeo ketus.

“Apakah urusan anda lebih penting dari Tania Akbar?“ tanya detektif Egan.

“Tentu saja,” jawab Romeo tak kalah ketus.

“Kenapa begitu?“ tanya detektif Keiko lembut.

“Saya akan bertemu dengan calon pacar saya. Sementara hubungan saya dengan Tania sudah selesai,” jawab Romeo lagi gelisah dan melirik jam tangannya berkali-kali.

“Jam tangan yahg bagus,” ujar detektif Egan.

“Tentu saja. Ini pemberian ayahku. Ngomong-ngomong, kalian siapa?“ tanya Romeo.

“Kami dekektif dari kepolisian. Saya detektif Egan, ini rekan saya detektif Keiko,” Detektif Egan memperkenalkan diri.

“Hah? Detektif? Saya tak melakukan apa pun,” tiba-tiba Romeo mengatakan hal ini.

“Anda sepertinya yakin sekali,” ujar detektif Egan.

“Ya!“ jawab Romeo lagi.

“Kapan terkahir anda berkomunikasi denga Tania?“ tanya detektif Keiko.

“Terkahir kali? Coba saya ingat-ingat dulu…. “ wajah Romeo terlihat begitu serius lalu dia kembali berkata, “sekitar seminggu lalu.“

“Yakin setelah itu, anda tak pernah berkomunikasi lagi dengan Tania?“ Keiko kembali bertanya.

“Tentu saja saya yakin. Hari itu dia ingin bertemu saya tapi saya tidak bisa karena harus menghadiri pertemuan dengan komisaris di perusahaan orang tu saya,” jawab Romeo.

“Apa ada saksi yang bisa kami tanyai?“ tanya Egan.

“Silahkan saja. Ini alamat kantor orang tua saya. Datanglah ke sana dan tanyakan keberadaan saya. Ada puluhan orang yang bisa menjadi saksi untuk saya.“ Romeo terlihat sangat percaya diri sambil memberikan selembar kantu sama dengan tertulis nama di atasnya dan alamat kantornya.

Detektif Egan membulak balik kartu nama itu lalu memasukan ke dalam saku celanannya.

“Sebenarnya ada apa ini? Kenapankalian menanyakan soal hubunganku dengan Tania?“ tanya Romeo.

“Akhirnya anda merasa penasaran,” ujar detektif Egan.

“Oh tentu saja. Saya diberhentikan di depan rumahku sendiri dan anda bertanya soal Tania, bagaimana saya tidak penasaran,” ujar Romeo.

“Tiga hari lalu, kami menemukan Tania Akbar di salah satu bukit,” ujar detektif Keiko.

“Lalu?“ tanya Romeo lagi.

“Mungkin anda bisa memberitahu kami apa yang selanjutnya terjadi!?“ detektif Egan berusaha mengorek informasi.

“Jangan main-main dengan saya. Saya bertanya kepada anda, kenapa jadi anda mengajak saya bermain tebak-tebakan.“ Jelas sekali kemarahan tergambar di wajah Romeo.

Detektif Egan dan Keiko saling bertukar pandangan lalu detektif Egan berkata, “kami menemukannya dalam keadaan sudah tak bernyawa.“

Romeo seolah membeku, wajahnya terlihat pucat seolah tak ada setetes darah pun yang mengaliri wajahnya.

Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!