“Bukankah menurutmu Romeo itu mencurigakan?“ ujar detektif Keiko saat mereka sedang berada di mobil yang dikendarai detektif Egan, menuju Bank Finansial Bersama, tempat Tania bekerja.
“Iya. Menurutku dia cukup mencurigakan. Tapi kifa masih harus mengecek alibinya. Tapi sebelum itu, kita harus datangi tempat kerja Tania,” ujar detektif Egan yang masih fokus ke mengendarai mobil.
Tak berapa lama, mereka sampai di depan bank yang alamatnya di berikan oleh orang tua Tania. Sebuah bank cabang pembantu yang tak terlalu besar atau pun kecil. Namun bank ini terlihat lumayan sibuk di jam-jam akan tutup.
Keduanya keluar dari mobil dan berjalan beriringan masuk ke dalam bank. Pintu terbuka dan seorang security menyambut mereka dengan ramah.
“Selamat siang. Selamat datang di Bank Finansial Bersama. Ada keperluan apa?“
“Saya ingin bertemu dengan kepala cabang di sini,” ujar detektif egan.
“Maaf, ada keperluana apa?“ tanya security dengan sopan.
“Kami dari kepolisian. Ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan kepada kepala cabang di sini,” ujar detektif Egan sambil memperlihatkan tanda pengenal miliknya.
“Baik pak. Mohon tunggu sebentar. Sayavakan menyampaikan kepada kepala cabang. Silahkan duduk.“
Setelah mempersilahkan detektif Egan dan Keiko duduk, security itu langsung berjalan menuju sehuah ruangan di belakang ruangan teller yang saat itu terlihat dua orang teller yang sedang sibuk dengan beberapa orang yang melakukan transaksi.
Tak berapa lama, security itu berjalan tepatnya di belakang seorang laki-laki yang menggunakan kemeja berwarna putih yang dan dasi berwarna hujau polos.
“Selamat siang. Saya Abqari Smith, kepala cabang di sini. Ada yang bisa saya bantu?“ dia memperkenalkan diri dan tanyanya ramah.
“Saya detektif Egan dan ini rekan saya, detektif Egan,” kali ini detektif Egan yang memperkenalkan diri.
“Kami datang ke sini untuk menanyakan perihal Tania Akbar,” ujar detektif Keiko.
Mendengar kata-kata detektif Keiko, seketika wajah Abqari langsung pucat. Membuat detektif Egan dan Keiko agak bingung dan penasaran.
“Silahkan ke ruangan saya dulu,” ujar Abqari dan berjalan duluan, sementara detektif Egan dan Keiko mengitu langkah Abqari tepat di belakangnya.
Setelah mempersilahkan mereka duduk di kursi ruangan miliknya, Abqari langsung menutip rapat pintu ruangannya.
“Apakah Tania melaporkan saya?“ Abqari memajukan tubuhnya saat duduk di kursinya, berusaha mendekatkan wajahnya ke wajah kedua detektif itu sambil mengecilkan suaranya.
“Melaporkan anda?“ detektif Keiko berusaha mengorek informasi.
“Dengarkan saya, apa puh yang dia katakan adalah kebohongan. Jangan percaya pada dia,” ujar Abqari masih dengan suara yang kecil.
“Kenapa begitu?“ tanya detektif Egan.
“Beberapa kali dia kepergok melakukan pencurian. Maka dari itu saya harus memecatnya.“
Abqari memundurkan duduknya.
“Tania dipecat? Sejaka kapan?“ tanya detektif Egan.
“Sekitar enam bulan lalu,” jawab Abqari.
“Anda yakin? Enam bulan lalu?“ detektif Egan berusaha meyakinkan.
“Tentu saja,” jawan Abqari lagi.
“Tapi, menurut orang tua Tania, dia masih bekerja di bank ini.“
“Tidak. Dia sudah tak bekerja di sini sejak enam bulan lalu. Saya bahkan ada dokumen pemberhentiannya. Kalau anda mau, saya bisa berikan,” ujar Abqari.
Detektif Egan dan Keiko sambil melempar pandangan lalu dengan berat hati meninggalkan ruangan Abqari.
Saat akan meninggalkan bank tersebut, security yang menyambut mereka kembali membukakan pintu untuk mereka dan berterima kasih. Namun sebelum mereka benar-benar keluar dari bank, detektif Egan memutar badannya dan bertanya kepada security itu.
“Apakah bapak kenal dengan Tania Akbar?“
“Mba Tania, yang dulu teller di sini?“ tanyanya.
“Betul!“ ujar detektif Egan.
“Saya kenal pak,” jawabnya.
“Apakah benar dia sudah tidak bekerja di sini sejak enam bulan lalu?“ tanya detektif Egan.
“Iya. Sekitar enam bulan lalu dia sudah tak bekerja di sini,” jawab security itu.
"Mungkin anda tahu, sekarang dia bekerja di mana?" tanya dekektif Egan.
"Setahu saya sekarang dia bekerja di sebuah perusahaan bernama PT. Cahaya Abadi sebagai font office," jawab security itu.
“Ngomong-ngomong apakah anda tahu Tania di pecat karena apa?“ tanya detektif Egan lagi.
“Ehm… ehm… saya kurang tahu pak,” jawabnya kikuk.
“Anda yakin?“ detektif Egan berusaha mendesak.
Namun sebelum security itu menjawab, Abqari memanggilnya dengan berteriak. Dengan cepat, security itu berlari menghampiri Abqari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Arebel
ko aku mikirnya dia bunuh diri ya
2023-03-21
1