Bab 9. Dua tersangka baru

“ sekarang aku juga mencurigai kepala cabang itu, Abqari,” ujar detektif Keiko.

“Sepertinya aku harus mengandalkan intuisi kamu, intuisi seorang perempuan,” jawab detektif Egan.

“Aku sedang tidak bercanda,” ujar detektif Keiko.

“Aku juga sedang tak bercanda, “ balas detektif Egan.

“Wajah pucatnya saat kita menyebut nama Tania. Juga caranya berbicara soal pemecatan Tania plus saat dia memanggil security itu waktu kamu sedang berbicara dengan security itu. Seolah-olah dia sedahg menyembunyikan sesuatu,” detektif Keiko menjabarkan analisanya.

“Aku setuju banget. Sejak tadi aku pun sedang memikirkan hal-hal janggal itu,” balas detektif Egan.

“Bagaimana perkembangan kasus kita?“ tanya pak Brox yang menjadi penanggung jawab kasus ini sekaligus atasan detektif Egan dan Keiko.

“Sepertinya kami menemukan dua orang yang bisa kami jadikan tersengka pak,” ujar detektif Keiko.

“Siapakah mereka?“ tanya pak Brox.

“Salah satunya adalah mantan pacar korban dan yang lainnya adalah mantan atasan korban,” detektif Keiko membeberkan temuan sementara mereka.

“Apakah mereka perlu dipanggil ke kantor?“ tanya pak Brox lagi.

“Sejauh ini kami rasa belum perlu pak,” jawab detektif Egan.

“Kami berencana akan mengecek alibi salah satunya,” detektif Keiko menambahkan.

“Ok. Bila kalian perlu surat penggeledehan atau surat pemanggilan, kalian bisa hubungi saya,” pak Brox memberi dukungan.

Detektif Keiko merapikan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang dan beristirahat di rumah.

“Lo ngga pulang?“ tanya detektif Keiko ke Egan.

“Pulang dong,” balas detektif Egan.

“Kenapa ngga beres-beres?“ tanya detektif Keiko lagi.

“Bagaimana kalau besok sekalian kita datengin kantor barunya Tania!?“ detektif Egan memberi saran.

“Boleh juga. Gue setuju,” balas detektif Keiko.

Detektif Keiko yang sudah selesai beres-beres dan bersiap pulang, masih terus berdiri di samping meja detektif Egan, rekannya yang masih membereskan meja kerjanya dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kasus kali ini.

“Kok lo belum balik?“ tanya dekektif Egan yang menyadari bahwa rekannya masih menunggu.

“Gue mau nongkrong di cafe baru deket taman kota. Lo mau ikut?“ detektif Keiko menawarkan.

“Mau ngapain?“ tanya detektif Egan sambil memakai jaketnya yang tadi ditaruhnya di sandaran kursi kerjanya.

“Ngopi-ngopi aja,” jawab detektif Keiko.

“Sebenernya gue mau ikut, tapi kepala gue agak sakit. Rasanya pengen buru-buru minum obat dan istirahat,” detektif Egan menolak secara halus.

“Oh, baiklah. Padahal Birdella bakal ikut juga,” detektif Keiko masih mencoba.

“Pasti bakal menyenangkan ya. Tapi bener deh, gue beneran sakit kepala,” detektif Egan juga masih bersikukuh.

Keduanya berbicara sambil berjalan menuju parkiran kantor yang berada di bagian bawah kantor.

“Lo ikut juga, gan?“ tanya Birdella yang sudah menunggu di depan pintu yang menuju parkiran.

“Dia ngga ikut,” detektif Keiko yang menjawab.

“Lho. Kok ngga ikut sih gan?“ tanya Birdella.

“Maaf ya. Kepala gue sakit banget ini. Pengen cepet-cepet minum obat dan istirahat,” jawab detektif Egan.

“Udah, biarin aja. Lagian besok dia perlu fit lagi karena gue sama dia harus kembali melakukan penyelidikan,” detektif Keiko menambhakan.

“Ngomong-ngomong, apa ada perkembangan atau info baru soal korban?“ tanya detektif Egan ke Birdella.

“Belum. Gue sambil ngerjain kasus lain. Nanti kalo ada perkembangan pasti bakal gue kabarin ke kalian berdua,” jawab Birdella.

“Ok,” timpal detektif Egan singkat.

“Ayo del,” ujar detektif Keiko yag sudah mengambil mobilnya.

“Kita duluan ya gan,” ujar Birdella yang kali ini sudah masuk ke dalam mobil detektif Keiko.

“Selamat bersenang-senang ya kalian,” ujar detektif Egan melepas kepergian dua rekannya.

Terpopuler

Comments

Are

Are

tiba-tiba aku berpikir detektifnya punya kepribadian ganda 😳

2023-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!