Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama

“Bukankah menurutmu Romeo itu mencurigakan?“ ujar detektif Keiko saat mereka sedang berada di mobil yang dikendarai detektif Egan, menuju Bank Finansial Bersama, tempat Tania bekerja.

“Iya. Menurutku dia cukup mencurigakan. Tapi kifa masih harus mengecek alibinya. Tapi sebelum itu, kita harus datangi tempat kerja Tania,” ujar detektif Egan yang masih fokus ke mengendarai mobil.

Tak berapa lama, mereka sampai di depan bank yang alamatnya di berikan oleh orang tua Tania. Sebuah bank cabang pembantu yang tak terlalu besar atau pun kecil. Namun bank ini terlihat lumayan sibuk di jam-jam akan tutup.

Keduanya keluar dari mobil dan berjalan beriringan masuk ke dalam bank. Pintu terbuka dan seorang security menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat siang. Selamat datang di Bank Finansial Bersama. Ada keperluan apa?“

“Saya ingin bertemu dengan kepala cabang di sini,” ujar detektif egan.

“Maaf, ada keperluana apa?“ tanya security dengan sopan.

“Kami dari kepolisian. Ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan kepada kepala cabang di sini,” ujar detektif Egan sambil memperlihatkan tanda pengenal miliknya.

“Baik pak. Mohon tunggu sebentar. Sayavakan menyampaikan kepada kepala cabang. Silahkan duduk.“

Setelah mempersilahkan detektif Egan dan Keiko duduk, security itu langsung berjalan menuju sehuah ruangan di belakang ruangan teller yang saat itu terlihat dua orang teller yang sedang sibuk dengan beberapa orang yang melakukan transaksi.

Tak berapa lama, security itu berjalan tepatnya di belakang seorang laki-laki yang menggunakan kemeja berwarna putih yang dan dasi berwarna hujau polos.

“Selamat siang. Saya Abqari Smith, kepala cabang di sini. Ada yang bisa saya bantu?“ dia memperkenalkan diri dan tanyanya ramah.

“Saya detektif Egan dan ini rekan saya, detektif Egan,” kali ini detektif Egan yang memperkenalkan diri.

“Kami datang ke sini untuk menanyakan perihal Tania Akbar,” ujar detektif Keiko.

Mendengar kata-kata detektif Keiko, seketika wajah Abqari langsung pucat. Membuat detektif Egan dan Keiko agak bingung dan penasaran.

“Silahkan ke ruangan saya dulu,” ujar Abqari dan berjalan duluan, sementara detektif Egan dan Keiko mengitu langkah Abqari tepat di belakangnya.

Setelah mempersilahkan mereka duduk di kursi ruangan miliknya, Abqari langsung menutip rapat pintu ruangannya.

“Apakah Tania melaporkan saya?“ Abqari memajukan tubuhnya saat duduk di kursinya, berusaha mendekatkan wajahnya ke wajah kedua detektif itu sambil mengecilkan suaranya.

“Melaporkan anda?“ detektif Keiko berusaha mengorek informasi.

“Dengarkan saya, apa puh yang dia katakan adalah kebohongan. Jangan percaya pada dia,” ujar Abqari masih dengan suara yang kecil.

“Kenapa begitu?“ tanya detektif Egan.

“Beberapa kali dia kepergok melakukan pencurian. Maka dari itu saya harus memecatnya.“

Abqari memundurkan duduknya.

“Tania dipecat? Sejaka kapan?“ tanya detektif Egan.

“Sekitar enam bulan lalu,” jawab Abqari.

“Anda yakin? Enam bulan lalu?“ detektif Egan berusaha meyakinkan.

“Tentu saja,” jawan Abqari lagi.

“Tapi, menurut orang tua Tania, dia masih bekerja di bank ini.“

“Tidak. Dia sudah tak bekerja di sini sejak enam bulan lalu. Saya bahkan ada dokumen pemberhentiannya. Kalau anda mau, saya bisa berikan,” ujar Abqari.

Detektif Egan dan Keiko sambil melempar pandangan lalu dengan berat hati meninggalkan ruangan Abqari.

Saat akan meninggalkan bank tersebut, security yang menyambut mereka kembali membukakan pintu untuk mereka dan berterima kasih. Namun sebelum mereka benar-benar keluar dari bank, detektif Egan memutar badannya dan bertanya kepada security itu.

“Apakah bapak kenal dengan Tania Akbar?“

“Mba Tania, yang dulu teller di sini?“ tanyanya.

“Betul!“ ujar detektif Egan.

“Saya kenal pak,” jawabnya.

“Apakah benar dia sudah tidak bekerja di sini sejak enam bulan lalu?“ tanya detektif Egan.

“Iya. Sekitar enam bulan lalu dia sudah tak bekerja di sini,” jawab security itu.

"Mungkin anda tahu, sekarang dia bekerja di mana?" tanya dekektif Egan.

"Setahu saya sekarang dia bekerja di sebuah perusahaan bernama PT. Cahaya Abadi sebagai font office," jawab security itu.

“Ngomong-ngomong apakah anda tahu Tania di pecat karena apa?“ tanya detektif Egan lagi.

“Ehm… ehm… saya kurang tahu pak,” jawabnya kikuk.

“Anda yakin?“ detektif Egan berusaha mendesak.

Namun sebelum security itu menjawab, Abqari memanggilnya dengan berteriak. Dengan cepat, security itu berlari menghampiri Abqari.

Terpopuler

Comments

Are

Are

ko aku mikirnya dia bunuh diri ya

2023-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!