bab 5. Identifikasi oleh keluarga

Hari ini, sesuai permintaan Detektif Egan dan Keiko, Bapak cahyo dan ibu Maria datang ke kantor forensik.

Keduanya di sambut baik oleh Detektif Egan dan Keiko.

“Bagaimana kabarnya pak Cahyo?“ tanya Egan berbasa-basi.

“Apakah menurut anda, saya terlihat baik-baik saja?“ pak Cahyo membalas dengan ketus.

Mendengaf jawaban itu, Egan tak melanjutkan labi basa-basinya. Dia dan Keiko membawa pak Cayho dan istrinya masuk ke runagna Birdella, tempat dimana mayat Tajia masih di indentifikasi memalui DNA serta masih dicari tahu apa penyebab sesungguhnya dari kematian Tania.

“Masuk!“ terddengar suara Birdella dari dalam ruangan mempersilahkan mereka maxuk.

“Della. Orang tua korban kita, datang,” ujar Keiko.

“Persilahkan mereka masuk dan melihat korban,” balas Birdella dengan tenang.

“Kami mohon kerjasamanya,” ujar Egan berusaha menguasai dirinya sendiri karena dia tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Pak Cahyo dan bu Maria memasuki ruangan dengan tetap di kawal oleh detektif Egan dan Keiko.

Berlahan kedua orang itu berjalan mendekat ke sebuah meja otopsi yang berada di tengah ruangan. Cahaya terang dari operating light yang berada tepat di atas tempat mayat itu berbaring.

“Della, tolong,” Egan memberi kode.

Dengan pelan dan hati-hati Birdella membuka kain yang menutupi mayat itu hingga kebagian kepala sang mayat.

Seketika jeritan dari bu Maria terdengar memenuhi ruangan, Egan memejamkan mata hampir tak kuat melihat dan mendengar reaksi dari bu Maria.

Dengan sigap, pak Cahyo menangkap istrinya yang hampir jatuh karena lemas dan memeluknya dengan erat.

“Benar, itu putri kami. Tania Akbar,” ucap pak Cahyo dengan suara bergetar namun dia tetap berusaha tegap berdiri.

“Anda yakin seratus persen?“ Keiko berusaha memastikan.

“Iya. Saya yakin seratus persen,” jawab pak Cahyo lagi.

“Kalau begitu, bapak bisa ikut saya untuk membuat surah pernyataan,” Keiko meminta persetujuan dari pak Cahyo.

“Bolehkah beri kami beberapa saat lagi untuk bersama Tania, anak kami?“ ujar pak Cahyo yang masih memeluk erat istrinya.

Entah dia yang sedang menguatkan istrinyz atau sebenarnya dialah yang sedang berpegangan kepada istrinya untuk menguatkan diri.

Kedua mata pak Cahyo telah penuh dengan air mata yang telah ditahannya sejsk tadi, sementara bu Maria telah pecah tangisannya sejak kain penutup telah dibuka sebatas leher Tania.

“Menurutku, berikan waktu intim kepada ketiganya untuk beberapa saat,” ujar Egan.

“Iya, itu ide yang bagus,” sambut Keiko.

“Kalian pergilah. Siapkan apa pun yang perlu kalian lakukan nanti. Aku akan menemani merek bertiga di sini,” Birdella menawarkan diri.

“Terima kasih banyak, della.“

“Pak Cahyo, kami akan meninggalkan anda san istri anda di sini,” Egan berbisik.

“Terima kasih.“ Pak Cahyo menoleh ke arah Egan beberapa detik, lalu kembali meletakan pandangannya ke mayat Tania yang masih terbaring kaku di atas meja otopsi yang masih diteranging lampu operasi yang terpasang tepat di atas tubuhnya.

Detektif Egan dan Keiko segera keluar dari ruang otopsi untuk membersiapkan beberapa pertanyaan dan menyiapkan surat pernyataan dari pak Cahyo.

“Bagaimana rasanya, melihat orang yang kita sayangi terbujur kaku di hadapan kita? Terlebih lagi dia adalah anak kita,” ujar Egan dengan pandangan kosong di ruang introgasinyang sudah mereka persiapkan.

“Kadang gue ngerasa, lo tuh ngga cocok ada di divisi ini, gan,” ujar Keiko yang duduk di sebelahnya.

“Iya, kadang aku juga mikir kayak gitu. Tapi untuk meninggalkan divisi ini juga berat bagiku.“ Egan menghela nafasnya.

Terpopuler

Comments

Sugarbaby

Sugarbaby

egan ini diem2 sensitif kayak tespect. 🤭

2023-02-27

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penemuan Mayat
2 Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3 3. Memulai penyelidikan
4 Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5 bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6 bab 6. memulai investigasi
7 bab 7. Romeo
8 Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9 Bab 9. Dua tersangka baru
10 Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11 bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12 Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13 Bab 13. Menemukan Barang bukti
14 Bab 14. Hilda yang shock
15 Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16 Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17 Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18 bab 18. Menemukan satu barang bukti
19 Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20 Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21 21. Berlian, tersangka baru
22 Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23 Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24 Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25 Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26 Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27 Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28 Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29 Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30 Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31 Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32 Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33 Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34 Bab 34. Menemui Ardana
35 Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36 Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37 Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38 Bab 38. Mendapat tersangka baru
39 Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40 Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41 Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42 Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43 Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44 Bab 44. Penangkapan Ivan
45 Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46 Bab 46. Pengakuan Ivan
47 KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1. Penemuan Mayat
2
Bab 2. Olah tempat kejadian perkara
3
3. Memulai penyelidikan
4
Bab 4. Menyampaikan kabar buruk
5
bab 5. Identifikasi oleh keluarga
6
bab 6. memulai investigasi
7
bab 7. Romeo
8
Bab. 8 Mendatangi Bank Finansial Bersama
9
Bab 9. Dua tersangka baru
10
Bab 10. Menemukan "kunci" baru dalam usaha membuka "pintu"
11
bab. 11 Menemui Reno Wiratama, salah satu saksi
12
Bab 12. Menemukan orang asing di TKP
13
Bab 13. Menemukan Barang bukti
14
Bab 14. Hilda yang shock
15
Bab 15. Mulai menanyai Hilda
16
Bab 16. Hilda tak ingin berbicara
17
Bab 17. Menyerahkan temuan ke Birdella
18
bab 18. Menemukan satu barang bukti
19
Bab 19. penjemputan tersangka pertama
20
Bab 20. Mengintogasi tersangka pertama
21
21. Berlian, tersangka baru
22
Bab 22. Menemui Atep Ceceng, komisaris kedua
23
Bab 23. Bertemu dengan komisaris ketiga, Bian
24
Bab 24. bertemu Romeo lagi dan mengambil sample DNA miliknya
25
Bab 25. Mulai mencurigai kekasih Hilda
26
Bab 26. Mengetahui identitas kekasih Hilda
27
Bab 27. Hasil pemeriksaan DNA keluar
28
Bab 28. Berurusan dengan Hildabdi ruang Introgasi
29
Bab 29. Kekhawatiran Birdella
30
Bab 30. Hasil kecocokan DNA Hilda dan pelaku
31
Bab 31. Kasus menemui jalan buntu
32
Bab 32. Mencari Aditya, sang penemu mayat
33
Bab 33. menemukan barang bukti (lagi)
34
Bab 34. Menemui Ardana
35
Bab 35. Mecari pelaku yang melumpuhkan Ardana
36
Bab 36. Menyerahkan barang bukti (lagi)
37
Bab 37. Detektif Egan mulai mengumpulkan potongan yang tercecer
38
Bab 38. Mendapat tersangka baru
39
Bab 39. Menemukan DNA tanpa pemilik
40
Bab 40. Memastikan kecocokan DNA
41
Bab 41. Meminta sample DNA Ivan
42
Bab 42. Menyerahkan DNA milik Ivan
43
Bab 43. Menemukan kecocokan DNA
44
Bab 44. Penangkapan Ivan
45
Bab 45 Semua hal menuju Ivan
46
Bab 46. Pengakuan Ivan
47
KODE 810 dengan cerita lainnya, mari mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!