Ceklek!
Blug!
Daren keluar dari dalam mobil dengan tersenyum bahagia. Senyuman yang sama pun diperlihatkan oleh Nata yang juga keluar dari dalam mobil yang sama. Keduanya pun sama sekali tidak menyadari bahwa Eden berdiri tepat di depan pintu kini menatap keduanya dengan tatapan heran tentu saja.
"Kalian?" ucapnya kemudian, menatap wajah sang ayah juga Nata secara bergantian.
Tentu saja, hal itu membuat keduanya merasa terkejut bukan kepalang. Baik Daren maupun Nata saling menatap satu sama lain kini. Tubuh Nata bahkan seketika merasa gemetar.
'Apakah ini adalah akhir dari hubunganku dengan Mas dudaku sayang?' (batin Nata.)
"Ed, Daddy bisa je--" Daren hendak menjelaskan.
"Astaga, Nata. Dari mana saja kamu? Apa kamu lupa kalau kita harus menyelesaikan tugas dari dosen?" Sela Eden berjalan menghampiri, lalu melingkarkan tangannya di pundak sahabatnya itu terlihat mesra di mata Daren.
Daren sontak membulatkan bola matanya. Cemburu, lagi-lagi dia merasa cemburu menyaksikan kebersamaan mereka berdua. Padalah ini bukan kali pertamanya Eden sang putra bersikap seperti itu.
'Tanganmu, Ed. Tangan kamu? Astaga, dia calon mommy kamu, hiiih ... Dasar anak tidak tahu diri,' (batin Daren.)
"Maaf, Ed. Tadi aku ada urusan sebentar. Itu juga untung ketemu Ma--. Maksudnya ketemu Om Daren di jalan. Jadi, aku bisa numpang mobil dia deh.''
'Astaga naga, hampir saja keceplosan,' (batin Nata.)
"Ya udah, kita berangkat sekarang."
"Berangkat ke mana, Ed? Nata baru saja pulang lho,'' tanya Daren.
"Biasalah, Dad. Tugas kampus. Hari ini kami ada survey ke beberapa tempat. Iya 'kan, Nat? Kamu gak lupa 'kan?"
"Hah? Eu ... Hehehehe! Aku hampir saja lupa.'' Nata tersenyum cengengesan.
"Ya udah kita langsung berangkat aja kalau begitu."
"Tapi, Ed--"
"Gak ada tapi-tapian, kita udah terlambat ini.'' Eden melingkarkan tangannya di pinggang ramping Nata terlihat mesra, lalu dia pun memepah gadis itu menuju mobil miliknya yang di parkir tepat di samping mobil sang ayah.
'Ya ampun, Ed. Mau dibawa ke mana calon Mommy kamu itu? Nata-nya Mas, jangan pergi,' (batin Daren.)
Ceklek!
Blug!
Eden membukakan pintu mobil untuk Nata lalu mempersilahkan gadis itu masuk ke dalamnya. Dia pun segera menutup pintu mobil lalu melakukan hal yang sama kemudian.
"Kami berangkat dulu, Dad!" teriak Eden sebelum dia benar-benar menyalakan mesin mobil.
"Nata ... Natanya, Mas. Kamu--" gumam Daren menetap kepergian sang kekasih dengan perasaan gelisah.
Perlahan mobil pun mulai melaju pelan meninggalkan halaman. Sampai akhirnya, mobil tersebut pun melesat kencang di jalanan dengan kecepatan sedang. Daren hanya bisa menatap kepergian mereka dengan rasa cemburu yang kian membara terasa membumi hanguskan seluruh organ di dalam tubuhnya.
"Dasar anak kurang ajar. Main bawa-bawa aja pacarnya Daddy. Apa saya pecat saja dia jadi anak? Hadeuh ... Eden ... Eden ...'' gerutu Daren berbicara sendiri terlihat begitu kesal.
* * *
Sementara itu. Di perjalanan, Eden mencurahkan kegundahan hatinya tentang sikap aneh yang diperlihatkan oleh ayahnya itu. Dia menceritakan dari A sampai Z tentang apa yang dia lihat semalam, bahkan apa yang terjadi di Vila pun dia ceritakan dengan lantang juga dengan perasaan kesal. Tanpa dia sadari, bahwa wanita yang sedang dia ceritakan adalah Nata, gadis yang saat ini duduk di mobil yang sama dengannya.
"Gila 'kan, Nat? Daddy benar-benar aneh, yang lebih anehnya lagi, kenapa Daddy harus menyembunyikan wanita itu dariku," ujar Eden, tatapannya menatap lurus ke depan dimana jalanan membentang dihadapannya.
"Apanya yang aneh, menurutku biasa aja tuh," singkat Nata dengan wajah datar.
"Ko biasa aja? Ya jelas aneh lah, gak biasanya Daddy bersikap seperti ini. Dia selalu memperkenalkan setiap kali Daddyku punya pacar baru."
"O ya? Memangnya, Daddy kamu itu sering ya ngenalin pacar barunya sama kamu?"
"Ya sering 'lah, bahkan nih ya. Daddy beberapa kali membawa wanita-wanita cantik ke rumah, dan sekarang tiba-tiba saja dia menyembunyikan pacarnya? Aku curiga, jangan-jangan wanita itu sebenarnya wanita yang aku kenal."
'Dasar Mas Daren, jadi selama ini Mas sering bawa wanita ke rumah? Awas aja kamu Mas,' (batin Nata.)
BERSAMBUNG
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
apa eden ituu sbenarnya juga suka sama nata 🤔🤔🤔
2023-10-17
2
Tiahsutiah
Eden yg bicarakan itu ada sisi mu, ya itu Nata,
2023-02-19
3
Siti Maryam
gantung dn dikit up nya
2023-02-08
2