Eden benar-benar mengikuti ayahnya. Dia berjalan dengan mengendap-endap bahkan dengan berjinjit kaki layaknya seorang mata-mata yang sedang melakukan pengintaian. Matanya menatap tajam punggung sang ayah penuh selidik dan rasa curiga.
Ceklek!
Blug!
Sang ayah membuka mobil lalu menutupnya kemudian. Mobilpun melaju kencang meninggalkan halaman rumahnya sekarang. Tak mau kalah, Eden pun melakukan hal yang sama kini, dia hanya ingin tahu sebenarnya ayahnya itu mau bertemu dengan siapa malam-malam begini.
Eden menyalakan mesin mobil dan benar-benar mengikuti Daren dengan jarak yang tidak terlalu dekat. Selang beberapa saat kemudian, mobil ayahnya itu berhenti, Eden melihat dengan kedua matanya sendiri seorang wanita masuk ke dalam mobil tersebut. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu.
"Sial, siapa wanita itu? Aku sama sekali gak bisa lihat wajahnya. Gelap banget," gumam Eden merasa kesal.
* * *
Di waktu yang bersamaan.
Nata masuk ke dalam mobil milik sang duda dengan perasaan bahagia tentu saja. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan keluar hanya berdua saja dengan hot duda-nya tanpa Eden seperti yang selalu dia lakukan selama ini. Nata pun menatap wajah Daren dengan tatapan mata berbinar.
Cup!
Satu kecu*an pun mendarat di bibir masing-masing sebagai pembuka pertemuan mereka. Tanpa rasa canggung dan tanpa rasa malu seolah keduanya sudah berpacaran dalam waktu yang sangat lama.
"Kita mau kemana, pacar cantiknya Mas?" tanya Daren tersenyum manis.
"Kemana aja deh, aku akan ikut kemanapun Mas-nya membawaku pergi malam ini," jawab Nata pasrah.
"Serius?"
"Tentu saja."
"Baiklah, hmm ... Gimana kalau kita pergi ke Vila Mas yang ada di puncak? Kebetulan besok hari Sabtu, kuliah kamu libur 'kan?"
"Boleh juga, janji ya Mas bakalan pijitin aku nanti?"
"Pasti, sayang. Mas juga bakalan masakain kamu makanan yang enak. Kamu tahu 'kan kalau Mas-mu ini pintar masak juga?"
Nata menganggukkan kepalanya seraya tersenyum begitu lebarnya.
Perlahan, mesin mobil pun mulai dinyalakan lalu melesat meninggalkan tempat itu kemudian. Tanpa mereka sadari, satu mobil mengikuti mereka dari arah belakang. Awalnya Daren memang tidak menyadari hal itu. Namun, akhirnya dia pun menyadari setelah memperhatikan dengan seksama bahwa mobil itu sama sekali tidak merubah arah sedikitpun dan selalu berada tepat di belakangnya.
"Sayang, coba perhatikan mobil yang dibelakang itu? Mas curiga kalau itu mobilnya si Eden," pinta Daren membuat Nata sontak menoleh ke belakang dan menatap mobil tersebut lekat.
"Benar, Mas. Itu mobil si Eden. Astaga, apa dia mengikuti kita?" Nata terkejut tentu saja.
"Anak itu benar-benar ya."
"Apa yang akan kita lakukan sekarang? Kalau Eden sampai melihat aku gimana? Bisa kacau nanti, Mas."
"Kamu tenang saja, kamu tahu? Mas ini mantan pembalap lho," ujar Daren seketika menginjak pedal gas dan mobilpun benar-benar melesat kencang kemudian.
Kejar-kejaran antara dua mobil pun tak terhindarkan. Mobil Eden sama sekali tidak menyerah, pemuda itu bahkan tidak ingin kehilangan jejak sang ayah. Kedua mobil tersebut melesat dengan kecepatan tinggi memecah kegelapan malam juga saling berkejaran.
Sampai akhirnya, mobil yang dikendarai Daren menembus lampu lalu lintas dan beberapa saat kemudian, lampu lalu lintas itu berubah warna merah. Sontak, Eden terpaksa menginjak pedal rem dan mobil pun berhenti dan kehilangan jejak sang ayah saat ini juga.
"Hahahaha! Benar 'kan kata Mas? Dia gak bakalan bisa ngejar Mas. Hmm ... Ada apa sebenarnya dengan anak itu. Tidak biasanya dia bersikap seperti ini," decak Daren menatap lurus ke depan.
"Apa mungkin dia curiga kalau kita pacaran?"
"Gak mungkin. Kamu tenang saja, tak ada yang bisa memisahkan kita meskipun itu Eden putra Mas sendiri, oke?"
"Janji, Mas gak bakalan ninggalin aku demi si Eden seperti Mas mencampakkan tante-tante ganjen itu?'' rengek Nata dengan suara manja seperti biasanya.
"Tentu saja, Mas janji," jawab Daren mengusap rambut panjang Nata lembut dan penuh kasih sayang.
Setelah menempuh perjalan selama satu jam, akhirnya mobil yang dikendarai Daren pun sampai di tempat tujuan. Sebuah Vila yang berada di puncak jauh dari keramaian rumah penduduk.
Ckiiit!
Mobil pun berhenti tepat di depan Vila. Daren menatap tubuh Nata yang saat ini tertidur dengan begitu lelapnya. Sepertinya, karena perjalan yang lumayan jauh membuatnya lelah sampai akhirnya tertidur begitu saja.
Ceklek!
Pintu mobil pun dia buka, Daren keluar dari dalam mobil lalu kembali menutupnya. Dirinya pun berjalan ke arah samping dan membukakan pintu mobil untuk gadisnya itu. Duda beranak satu itu pun memasukan separuh tubuhnya ke dalam mobil lalu menatap wajah Nata dengan seksama.
"Astaga, dia tidurnya lelap banget," gumam Daren tidak ada cara lain lagi selain menggendongnya kemudian.
BERSAMBUNG
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
ah untung lah belum saatnya eden mengetahui hubungan nata sama daren
2023-10-17
0
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kapan lg dpt anak perawan ya dad.. 😂😂😂
2023-02-24
0
Tiahsutiah
yg mau kencan malah ketiduran🤣🤣🤣
2023-02-19
1