Daren akhirnya benar-benar menggendong tubuh Nata yang saat ini sedang tertidur dengan begitu lelapnya. Gadisnya itu bahkan tidak bergerak sedikitpun saat tubuhnya berada di dalam dekapan kedua tangannya kini. Laki-laki berusia 45 itu pun hanya bisa tersenyum menatap wajah Nata yang terlihat menggemaskan dalam keadaan tertidur pulas seperti ini.
"Kamu benar-benar menggemaskan, Nat," gumamnya kemudian.
Ceklek!
Daren membuka pintu Vila dan masuk ke dalamnya kemudian. Kedua mata laki-laki itu masih saja menatap wajah Nata yang saat ini menyandarkan kepala di dada bidangnya itu. Dirinya pun hendak melayangkan kecupan di kening gadis kecilnya itu, akan tetapi hal yang tidak terduga pun terjadi.
Karena dirinya hanya fokus menatap wajah Nata, kaki Daren tiba-tiba saja tersandung meja dan tubuh Nata pun seketika terhempas ke atas lantai begitupun dengan tubuhnya kini. Keduanya pun berada saling tindih dengan bibir yang menyatu.
Bruk!
"Arghhh!" ringis Nata sontak membuka kedua matanya.
Keheningan pun seketika tercipta. Baik Daren maupun Nata saling menatap satu sama lain dengan bibir yang benar-benar saling menempel. Seketika kemudian ...
Bruk!
Nata menghempaskan tubuh sang duda kasar. Sekujur tubuhnya benar-benar merasa kesakitan. Terutama bagian pinggangnya yang memang sudah sakit sejak awal.
"Arghhhhh ... Pinggangku! Mas ini kenapa si, aku di jatuhin terus dari tadi,'' ringis Nata seketika menangis kesakitan dan berusaha untuk bangkit, tapi dia sama sekali tidak bisa melakukannya. Dia pun kembali berbaring di lantai.
"Maafkan Mas, sayang. Mas benar-benar gak sengaja," lirih Daren penuh penyesalan.
"Lagian, kenapa Mas pake gendong aku segala si? Seharusnya, bangunkan saja aku. Jangan di gendong segala. Hiks hiks hiks!" Nata benar-benar menangis layaknya anak kecil yang baru saja teejatuh.
"Sekali lagi maafkan Mas, sayang. Mas benar-benar menyesal. Kamu tidurnya lelap banget tadi."
Daren seketika bangkit lalu duduk tepat di samping Nata. Dia pun menatap wajah gadis itu penuh penyesalan. Kenapa kejadian sial menimpa mereka terus-menerus.
"Mas bawa kamu ke kamar ya. Apa sakit sekali? Ya ampun, sayang. Mas minta maaf.''
"Gak usah? Aku bisa sendiri. Nanti aku dijatuhkan lagi sama Mas, udah 2 kali lho Mas kayak gini sama aku.''
"Gak akan, Mas akan melakukan dengan sangat hati-hati kali ini. Sepertinya pinggang kamu keseleo tadi."
"Gak usah, biarkan aku berbaring di sini aja." Nata mengerucutkan bibirnya lalu memalingkan wajahnya.
"Gak bisa, Mas bakalan paksa kamu untuk kali ini. Di sini dingin, mana boleh berbaring di lantai."
Tanpa menunggu persetujuan Nata, Daren benar-benar menggendong tubuhnya. Pelan tapi pasti dia pun mulai berdiri dengan sangat hati-hati tidak ingin kejadian itu sampai terulang kembali. Nata hanya bisa menatap wajah Daren yang terlihat begitu tampan jika diperhatikan dari jarak dekat seperti ini.
"Mas tampan banget di lihat dari dekat kayak gini," goda Nata melingkarkan tangannya di leher Daren mesra.
"Diam dulu, jangan goda Mas kayak gini. Mas takut gak fokus nanti," jawab Daren tanpa menoleh sedikitpun, tatapan matanya fokus menatap ke depan.
"Pokoknya Mas harus tanggung jawab. Tubuh aku sakit semua tahu."
"Iya-iya, Mas bakalan tanggung jawab dan nikahi kamu secepatnya," celetuk Daren tersenyum kecil.
"Dih, gak nyambung banget si." Nata sontak tersipu malu.
"Kenapa? Kamu gak mau menikah sama Mas?"
"Mau, Mas. Mau pake banget malah."
"Hahahaha! Kamu ini benar-benar menggemaskan," tawa Daren terlihat sangat senang.
Ceklek!
Pintu kamar pun di buka, Daren masuk ke dalam kamar kemudian. Tubuh Nata pun di dudukan di atas ranjang dengan sangat hati-hati. Setelah itu, sang duda pun duduk tepat di sampingnya kini.
"Biar Mas periksa punggung kamu. Apa sakit banget?'' tanya Daren kemudian.
Tanpa basa-basi lagi, Nata menaikan t-shirt yang dikenakannya. Tanpa rasa malu juga tanpa rasa sungkan. Dia seolah pasrah bahwa tubuhnya ini milik sang duda sekarang.
"Astaga, Nat. Punggung kamu memar, pasti rasanya sakit banget,'' lirih Daren mengusap punggung mulus kekasihnya yang kini terlihat membiru.
"Tentu saja sakit, Mas. Kamu benar-benar keterlaluan, dua kali ... Dua kali lho kamu menjatuhkan aku seperti ini!"
"Sesuai dengan janji Mas tadi. Mas bakalan pijitin punggung kamu yang sakit ini. Tapi, Mas gak bisa melakukannya jika kamu memakai pakaian seperti ini.''
"Hah?"
BERSAMBUNG
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
om daren jangan modus ya sama nata 🤭🤭
2023-10-17
1
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
jgn cuma mah cintanya doank, tanpa ngerasain jatuhnya 💅💅
2023-02-24
1
arvi azka
dadeh nat nat pinggang udah mau patah jg msh sempet2nya godain duren 😅
2023-02-24
1