Setelah mengganti pakaiannya, Fandi pun berbaring kembali di tempat tidur, Fandi mengambil ponselnya dan segera menghubungi Rara.
Rara yang mendengar ponselnya berdering, segara melihat siapa yang meneleponnya. Tertera nama Fandi di layar handphonenya, Rara pun dengan cepat mengangkat telfon dari Fandi.
"Halo Fandi, ada apa?" tanya Rara setelah mengangkat telfon dari Fandi.
"Gue cuma mau nanya, loe udah pulang belum?" ucap Fandi.
"Udah kok" ucap Rara.
"Loe lagi dimana sekarang, udah di kos atau belum?" tanya Fandi lagi.
"Gue udah di kos, kenapa memangnya?" tanya Rara balik.
"Oh baguslah, nggak kenapa-kenapa kok gue cuma mau pastiin ajah kalau loe udah sampai kos atau belum" ucap Fandi.
"Oh gitu yah, kirain loe ada sesuatu yang penting yang bisa gue bantu" ucap Rara lagi.
"Nggak kok, ya udah loe istirahat deh pasti loe capek kan" ucap Fandi.
"Iya sih, ya udah loe matiin deh telfonnya kan loe yang nelfon" ucap Rara.
"Oke" ucap Fandi kemudian mematikan panggilan telfonnya.
Rafa yang melihat dan mendengar Fandi berbicara kepada Rara langsung saja mencoba merayu Fandi lagi karena di pikiran Rafa, Fandi pasti menyukai Rara.
"Fan loe itu perhatian banget sama Rara, jujur ajah sama gue loe suka dia kan, nggak usah bohong loe sama gue, gue nggak akan kasitau siapa-siapa kok tenang ajah" ucap Rafa.
"Gue kan udah bilang Rafandra Alexander, gue itu nggak suka sama Rara, maksa banget sih loe supaya gue suka sama Rara" ucap Fandi gemas.
"Terus kenapa loe perhatian seperti itu ke Rara, berlebihan banget loe. Mending loe mau di jodohkan sama dia yah" ucap Rafa.
"Haduh lama-lama darah tinggi tahu nggak gue dekat-dekat sama loe, kan gue di suruh jagain Rara sebelum loe menikah dengan Rara makanya gue perhatian, lagian dia teman gue emang salah gitu gue perhatian sama dia, kita udah biasa kali seperti itu" ucap Fandi.
"Alasan loe, emang Rara udah tahu tentang perjodohan ini?" tanya Rafa.
"Belum, dia tuh nggak tahu apa-apa" ucap Fandi.
"Oh begitu" ucap Rafa.
Gue bakalan ngajakin Rara kerjasama sama gue batin Rafa.
Fandi yang melihat senyum Rafa sudah tahu apa yang ada di pikiran Rafa.
"Nggak usah lakukan cara-cara kotor dan melibatkan Rara, itu percuma nggak akan berpengaruh" ucap Fandi dengan senyumnya juga.
"Kita lihat saja nanti" ucap Rafa.
"Iya kita lihat nanti" ucap Fandi juga.
"Udah gue mau tidur ngantuk tahu nggak" ucap Rafa.
"Gue juga kali" ucap Fandi.
Mereka pun tidur bersama seperti dulu.
#####
Pagi harinya Fandi berangkat duluan ke kampus menggunakan baju Rafa. Setelah itu Rafa pun berangkat ke kampus juga. Mereka memang ada mata kuliah pagi.
Fandi sudah masuk kelas terlebih dahulu, belum lama masuk di kelas, Zahra pun masuk ke kelas juga bersama Fania.
Zahra dan Fania terkaget melihat penampilan Fandi pagi itu yang tidak seperti biasanya.
Mereka pun saling berbisik setelah mereka duduk.
"Zahra sekarang Fandi udah jatuh miskin yah, kok bajunya kayak gitu sih, seperti baju pelayan itu sih Rafa yang cinta banget sama loe" ucap Fania sambil meledek Zahra.
"Apaan sih loe nggak sudi gue kalau loe bilang Rafa cinta banget sama gue, lagian yah nggak mungkin Fandi jatuh miskin, tadi gue kan liat mobil dia terparkir di depan makanya gue pengen cepat masuk kelas, mungkin dia bosan doang pakaian yang bagus-bagus" ucap Zahra. Gue mau pergi duduk dulu di samping Fandi sambung Zahra lagi.
"Nanti ajah dehh loe duduk di samping dia, emang loe mau dekat-dekat dengan Rara pelayan kampungan itu?" tanya Fania.
"Iya juga yah, gue liat Fandi udah siapin tempat duduk juga buat pelayan kampungan itu" ucap Zahra.
"Nah makanya lain kali ajah" ucap Fania.
Zahra pun membatalkan niatnya untuk duduk di samping Fandi.
#####
Tak lama Rara pun masuk ke kelas, Fandi langsung saja memanggil Rara untuk duduk di sampingnya. Rara pun duduk di samping Fandi. Rara sama sekali tidak mempertanyakan pakaian Fandi yang terlihat berbeda hari ini.
Zahra benar-benar benci melihat pemandangan itu.
"Loe udah lama datangnya Fan?" tanya Rara setelah duduk di samping Fandi.
"Udah sih, gue sengaja datang cepat biar bisa ambil tempat duduk dekat loe, malas gue kayak kemarin duduk dekat Zahra" ucap Fandi.
"Loh kata Zahra loe duduk di dekat dia karena ada yang loe mau omongin sama Zahra, Rafa yang kasitau gue" ucap Rara mengingat yang di ucapkan Rafa kemarin.
"Nggak tuh nggak ada yang gue pengen omongin dengan dia" ucap Fandi.
Ini pasti kerjaannya Zahra, karena dia nggak mau duduk dekat dengan Rafa makanya dia menggunakan nama gue batin Fandi.
"Oh gitu yah" ucap Rara.
Rafa pun masuk ke kelas, dia ingin duduk di dekat Zahra tapi sudah ada yang duduk, dia pun duduk di dekat Fandi dan Rara, dengan Fandi yang berada di tengah.
"Rafa loe mau pindah ke tempat duduk gue?" tanya Fandi dengan senyumnya.
Sedangkan Rara hanya bingung mendengar ucapan Fandi.
"Nggak usah Fan, gue di sini ajah" ucap Rafa.
Heem ini gara-gara gue kelamaan datang jadi nggak bisa duduk lagi di dekat Zahra batin Rafa.
"Yakin loe nggak mau duduk di sini dekat-dekat dengan calon istri loe" bisik Fandi kepada Rafa.
"Apaan sih loe, nggak mau gue nggak usah ribut loe" bisik Rafa balik.
Rara hanya bingung melihat Rafa dan Fandi yang saling berbisik.
Sedangkan Zahra langsung saja bergosip lagi dengan Fania.
"Sejak kapan mereka dekat begitu" ucap Zahra kepada Fania yang melihat kedekatan Fandi dan Rafa.
"Nggak tahu gue, kaget gue tahu nggak lihat mereka, aduh jangan-jangan pakaian Fandi seperti itu karena nular dari kedua pelayan itu" ucap Fania.
"Iya nih, tapi sudahlah yang penting Fandi nggak miskin" ucap Zahra.
Dosen pun masuk ke kelas mereka, Rara benar-benar memperhatikan penjelasan dosen, Fandi pun juga seperti itu sedangkan Rafa hanya duduk santai menunggu dosen itu keluar sambil memikirkan bagaimana caranya mengungkapkan perasaannya kepada Zahra dan Zahra menerimanya jadi dia tidak perlu menikah dengan Rara. Sedangkan Zahra dan Fania hanya melihat jam saja terus berharap dosen itu cepat keluar dari ruangan.
Dan jam-jam membosankan menurut Zahra dan Fania pun sudah berlalu, dosen itu sudah keluar membuat mereka segar kembali sewaktu dosen itu masih di dalam ruangan mereka benar-benar tidak bersemangat.
Mereka cuma punya satu mata kuliah hari ini karena hari jumat, memang kalau hari jumat jadwalnya sedikit yang banyak kalau hari senin.
Rara pun bersiap-siap untuk bertemu dengan ayah Rafa, karena ayah Rafa semalam menghubungi Rara agar mereka bertemu.
#############
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- AKU BUKAN PELAKOR
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
atika ayuningtyas
blbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbl
2022-03-23
0
Mega Pinkz
wah nambah emosi Zahra nich kl lht Rara dianterin pakai mobil Fandi... seeruuu..thor...😁
2021-08-22
0
Yassa Adm
h
2021-08-21
0