"Ayah berikan saja uang kepada anaknya, tidak perlu aku menikahinya" ucap Rafa.
"Dia itu bukan perempuan mata duitan Rafa, dia itu anak yang mandiri, dia selalu menolak pemberian ayah secara halus akhirnya ayah menyuruh Fandi untuk membantunya jika dia ada masalah keuangan, itu pun dia tidak mau terima cuma-cuma pertolongan Fandi" ucap ayah Rafa yang membuat Rafa mengernyitkan keningnya.
"Ini maksudnya apa sih, Fandi loe kenal sama wanita itu?" tanya Rafa yang masih bingung.
"Iya gue kenal Rafa, kita sekelas dengan dia, dia itu wanita yang sangat baik, loe beruntung kalau menikah dengan dia, loe tahu setiap gue mau bantu dia cuma-cuma dia pasti nggak mau, akhirnya gue terpaksa pura-pura bodoh supaya dia mau ajarin gue dan gue bisa gaji dia" ucap Fandi.
"Jangan bilang wanita itu namanya Rara?" tanya Rafa berharap semoga bukan Rara.
"Benar sekali Rafa, wanita itu Rara dia baik kan" ucap Fandi lalu tersenyum.
Ini nggak mungkin, gue memang rasa aneh sewaktu Fandi minta di ajarin sama Rara karena Fandi juga termasuk pintar tapi gue pikir itu caranya Fandi biar bisa dekat dengan Rara dan ternyata alasan sebenarnya ini batin Rafa.
"Nggak mungkin, Fandi loe bohong kan, loe suka sama Rara kan makanya loe selalu bantuin dia" ucap Rafa seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Nggak Rafa, gue itu nggak suka sama Rara, kita berdua hanya berteman dan gue juga di suruh sama ayahmu untuk menjaga Rara dan membantunya apabila dia butuh bantuan" ucap Fandi menjelaskan kepada Rafa.
"Gue juga nggak suka sama Rara, loe ajah Fandi yang menikah dengan Rara, loe kan udah biasa jagain dia dan bantuin dia" ucap Rafa memberi usulan.
"Rafa pokoknya kamu yang menikah dengan Rara, dia itu wanita yang sangat baik, dia sangat cocok menjadi istrimu" ucap ayah Rafa tegas.
"Ayah aku mencintai wanita lain" ucap Rafa.
"Wanita yang loe maksud Zahra?" tanya Fandi.
"Iya dia" ucap Rafa yakin.
"Dia itu nggak baik Rafa massa loe nggak bisa lihat sih mana wanita baik dan mana wanita yang hanya baik kalau ada maunya" ucap Fandi.
"Loe itu salah menilai dia tahu nggak, pokoknya gue cinta sama Zahra dan gue bakalan ngejar dia karena gue pengen nikah sama dia" ucap Rafa.
"Loe itu katarak tahu nggak kalau loe cinta sama dia" ucap Fandi sambil tersenyum sinis.
"Oke Rafa, kamu bisa kejar wanitamu itu tapi kalau dia menolakmu kamu harus menikah dengan Rara" ucap ayah Rafa.
"Oke ayah aku setuju" ucap Rafa yang langsung bersemangat.
"Cepat nyatakan perasaanmu sama wanita yang kamu suka itu, tapi ingat jangan memakai kekayaan" ucap ayah Rafa mengingatkan.
"Iya ayah, aku memang nggak mau menggunakan kekayaan untuk mendapatkan wanita, aku yakin Zahra akan menerima aku, dia baik banget selama ini sama aku" ucap Rafa dengan wajah bahagianya.
"Nggak nyadar apa loe dia baik sama loe kalau dia mau nyuruh loe ngerjain tugas dia, loe bakalan kecewa nanti gue yakin" ucap Fandi.
"Sembarangan ajah loe kalau ngomong kita lihat saja nanti, aku mau pulang dulu ayah" pamit Rafa kepada ayahnya namun ibunya segera menahan tangan Rafa.
"Sayang kamu tidur di sini saja yah" ucap mama Rafa karena sangat merindukan anaknya.
"Nggak bisa ma, aku harus pulang ke kos malam ini, aku mau mikirin dulu gimana caranya menyatakan perasaan kepada wanita yang aku cintai, nanti aku datang lagi kesini" ucap Rafa kemudian tersenyum.
"Kamu bisa mikirin itu di rumah ini sayang" ucap mama Rafa lagi.
"Aku nggak konsentrasi kalau di sini ma, aku pasti teringat dengan perjodohan yang tidak aku inginkan" ucap Rafa kemudian mencium kedua pipi mamanya lalu berjalan keluar dari ruangan kerja ayahnya.
Fandi pun ikut pamit untuk pulang kepada kedua orang tua Rafa.
Rafa sengaja menunggu Fandi di luar dekat mobil Fandi.
"Rafa loe ngapain dekat mobil gue, bosan loe naik motor, mau nebeng?" tanya Fandi.
"Gue mau bicara sama loe" ucap Rafa.
"Dimana loe mau bicara?" tanya Fandi.
"Di kos gue ajah deh, loe pasti tahu kan kos gue letaknya dimana?" tanya Rafa.
"Iya gue tahu" jawab Fandi.
"Ya udah gue tungguin loe di kos gue, gue jalan duluan" ucap Rafa kemudian berjalan ke motornya, memakai helmnya lalu mengendarai motornya duluan menuju kosnya.
Fandi pun hanya heran melihat kelakuan Rafa.
Tuh anak kayak nggak ada tempat lain ajah mau ngobrol gumam Fandi kemudian masuk ke dalam mobilnya lalu mengemudikan mobilnya menuju kos Rafa.
#####
Rafa pun telah tiba di kosnya, dia pun duduk santai menunggu kedatangan Fandi.
Tak lama Fandi pun tiba di kos Rafa. Dia pun masuk ke dalam kos Rafa.
"Loe mau ngomongin apa?" tanya Fandi setelah mendudukan bokongnya.
"Gue mau ngomongin masalah perjodohan itu, emang loe beneran nggak suka sedikitpun kepada Rara?" tanya Rafa lagi.
"Ya ampun gue kirain apa tahu nggak, iya gue nggak suka sama dia Rafa" ucap Fandi gemas.
"Loe ajah deh yang nikah dengan dia, loe coba ngomong sama ayah gue, loe kan orang kepercayaan ayah gue juga dan ayah gue sayang sama loe juga, jadi kalau loe minta supaya loe nikah dengan Rara mungkin ayah gue mau" ucap Rafa.
Rafa masih mencoba merayu Fandi untuk mau menikah dengan Rara, dia benar-benar tidak mau menikah dengan Rara karena dia masih belum yakin kalau Zahra akan menerima perasaannya nanti ketika dia ungkapkan, Rafa merasa dia masih harus berjuang. Tapi ayahnya bilang kalau dia di tolak dia harus mau menikah dengan Rara.
"Udah deh Rafa loe nggak usah minta yang aneh-aneh sama gue, loe itu cocok nikah dengan wanita seperti Rara wanita baik, nyesel loe nanti tahu nggak" ucap Fandi.
"Di hati gue cuma Zahra" ucap Rafa.
"Nggak perduli gue, pokoknya menurut gue Rara yang cocok dengan loe, Zahra itu nggak cocok dengan loe" ucap Fandi tegas.
"Tega banget loe, bantuin gue dong" ucap Rafa memelas.
"Gue ini bantuin loe Rafa, mendapatkan istri yang baik" ucap Fandi.
"Udah deh nggak guna ngomong sama loe, bikin sakit hati tahu nggak" ucap Rafa. Pulang loe sana sambung Rafa lagi.
"Nggak mau capek gue nyetir, gue tidur di sini ajah" ucap Fandi sambil nyengir kuda.
"Terserah loe deh kalau loe bisa tidur di tempat tidur ginian" ucap Rafa.
"Bisa lah, loe ajah bisa massa gue nggak sih" ucap Fandi kemudian dia merebahkan tubuhnya.
Belum lama merebahkan tubuhnya Fandi bangun lagi.
"Baju loe dong Rafa, massa gue tidur pakai baju gini, gerah tahu" ucap Fandi sambil menunjuk bajunya yang resmi sekali.
"Cari ajah di situ" ucap Rafa sambil menunjuk lemarinya.
Fandi pun pergi melihat baju yang bisa di pakainya di lemari Rafa. Lalu dia mengganti pakaiannya segera.
############
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- AKU BUKAN PELAKOR
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Har Tini
duhh rafa melek dong liat mn yg bagus
2022-01-18
0
Yassa Adm
m
2021-08-21
0
maestuti dewi saraswati
cintanya Rafa bener bener buta ni gak bisa ngebedain yang baik dan yang busuk hati... dasar Rafa
2021-08-19
0