Flashback

Semoga saja Rafa tidak di pecat karena sudah izin pulang cepat di hari pertama kerja ucap Rara kemudian berjalan keluar restoran menuju kosnya yang tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya dan juga kampusnya.

#####

Rumah Rafa

Setelah makan malam Rafa dengan santainya duduk di depan tv sambil nonton bersama Fandi, tak lama Rafa pun di panggil ibunya pergi ke ruang kerja ayahnya karena ayahnya juga sudah menunggu Rafa di ruang kerjanya, Fandi pun di suruh ikut.

Mereka pun segera pergi. Ibu Rafa yang duluan masuk di ikuti Rafa dan Fandi di belakangnya.

Rafa dan Fandi pun duduk di sofa berhadapan dengan ayah Rafa hanya ada meja di antara mereka, ibu Rafa duduk di samping ayah Rafa.

"Rafa mau sampai kapan kamu nggak jelas begini?" tanya ayah Rafa membuka pembicaraan.

Fandi yang mendengarnya hanya bisa tertawa dalam hati.

Fandi adalah teman Rafa. Fandi sangat akrab dengan Rafa sejak kecil walaupun Rafa kuliah di luar Negeri sehingga mereka jarang bertemu atau berkomunikasi tetapi setelah mereka bertemu, mereka tidak merasa canggung sama sekali, mereka bisa dengan cepat akrab kembali seperti dulu.

Fandi anak dari orang kepercayaan ayah Rafa. Ayah Fandi sudah sangat lama mengabdi kepada keluarga Rafa, ayah Fandi sudah seperti tangan kanannya ayah Rafa, sehingga ayah Fandi dan Fandi sudah di anggap seperti keluarga sendiri sedangkan ibu Fandi telah meninggal dunia namun ayah Fandi yang bernama Fendo memilih untuk tidak menikah lagi dan lebih fokus mengurus Fandi anak satu-satunya dan juga keluarga Alexander.

Fendo ingin mengajar Fandi agar bisa seperti dirinya, dia ingin agar Fandi bisa juga menjadi tangan kanan buat Rafa nantinya.

Ayah Rafa bernama Rafindra Alexander. sedangkan Rafa nama panjangnya Rafandra Alexander namun dia tidak menggunakan nama panjangnya itu di kampus. Karena kalau dia menggunakan namanya itu sudah pasti dia di tahu, Rafa merupakan satu-satunya pewaris tunggal. Rafa anaknya sangat pintar makanya dia cepat menyelesaikan kuliahnya di luar Negeri, padahal dia masuk kuliah bersamaan dengan Fandi hanya beda tempat.

"Nggak jelas bagaimana sih ayahku?" tanya Rafa.

"Nggak jelas dengan kehidupanmu, mau sampai kapan kamu santai-santai di luar sana sebaiknya kamu pulang ke rumah dan pimpin perusahaan" ucap ayah Rafa.

Rafa sebenarnya selesai kuliah sudah mau mengambil alih perusahaan namun yang menjadikan Rafa ingin kuliah dan membatalkan sementara niatnya mau pimpin perusahaan yaitu karena dia melihat Zahra, Rafa jatuh cinta ketika pertama kali dia melihat Zahra, waktu itu Rafa yang benar-benar tidak sabar ingin bertemu dengan Fandi memutuskan untuk menyusul ke kampus tempat Fandi kuliah, hingga tiba-tiba dia melihat Zahra lagi tersenyum manis membuat Rafa langsung jatuh cinta.

Ketika tahu bahwa Zahra sekelas dengan Fandi karena melihat Zahra masuk ke kelas yang sama dengan Fandi, dia pun memutuskan untuk masuk kuliah lagi buat mengejar Zahra, namun dia tidak mau di tahu identitasnya oleh siapapun, akhirnya Rafa membatalkan dulu niatnya bertemu dengan Fandi dan mencari kos buat dia tinggal, serta mengatur semuanya agar dia masuk kampus tidak di curigai, dan dia juga sudah bilang kepada semua dosen agar tidak memberitahukan identitas aslinya dan dia juga harus di perlakukan seperti mahasiswa pada umumnya. Dan karena kampus itu milik ayahnya jadi dia mudah untuk bisa masuk ke kampus itu.

"Nanti ayah aku akan pulang dan mengikuti kemauan ayah, aku masih ingin mengejar wanitaku" ucap Rafa kemudian tersenyum.

"Kamu memilih tidak pulang ke rumah karena kamu lagi mengejar wanita?" tanya ayah Rafa ulang memastikan pendengarannya.

"Iya ayah" ucap Rafa.

"Kamu nggak usah mengejar wanita lagi, ayah sudah menentukan kamu akan menikah dengan siapa, karena ayah sudah janji kepada orang tuanya untuk menjaga anaknya sebelum orang tuanya meninggal, jadi ayah sudah memutuskan akan menikahkan kalian nanti" ucap ayah Rafa yang sangat serius.

Mendengar ucapan ayahnya Rafa langsung berdiri, Rafa tidak terima dengan perkataan ayahnya.

"Maksud ayah apa, ayah mau menjodohkan aku, mau menghancurkan masa depanku dengan ayah menjodokanku, aku tidak mau di jodohkan ayah, lagian ayah cuma berjanji untuk menjaga anaknya kenapa mesti aku menikahi anaknya, aku sudah mencintai wanita lain" ucap Rafa dengan emosinya.

Ibu Rafa pun mendekati anaknya dan menyuruhnya duduk kembali, Rafa pun mengikuti kemauan ibunya sedangkan Fandi hanya diam saja karena dia sudah mengetahui itu semua sebelum Rafa di beritahu jadi dia tidak terkejut sedikitpun.

"Karena janji ayah itu mau menjaga anaknya makanya kamu harus menikah dengan anaknya agar kamu bisa membantu ayah menjaga anaknya, kalau dia menikah dengan orang lain sudah susah ayah akan menjaganya" ucap ayah Rafa yang terus mencoba supaya Rafa mau di jodohkan.

"Kenapa juga ayah harus berjanji dan mengorbankan aku ayah?" tanya Rafa.

"Karena ayahnya menyelamatkan ayahmu Rafa, kalau ayahnya tidak ada mungkin ayahmu sekarang sudah tiada di dunia ini. Ayahnya hanya meminta supaya anak satu-satunya dan istrinya di jaga namun istrinya juga meninggal karena kecelakaan waktu mengetahui suaminya meninggal dunia" ucap ayah Rafa yang mencoba menahan tangisnya mengingat kejadian tersebut.

Flashback on

Rafindra Alexander dan istrinya memiliki banyak musuh yang iri kepada mereka namun mereka juga memiliki orang-orang yang setia di sisi mereka.

Seperti sepasang suami istri yang bekerja kepada mereka, istrinya bekerja sebagai pembantu di rumah Rafindra dan suaminya bekerja sebagai sopir Rafindra.

Hingga suatu hari ketika Rafindra pulang dari kantor dia merasa sangat haus jadi dia menyuruh sopirnya untuk memberhentikan mobilnya, dia ingin membeli minuman di seberang jalan, sopirnya pun ingin pergi membelikan Rafindra minuman itu tapi Rafindra memilih pergi sendiri.

Mereka hanya berdua dengan sopirnya pulang tidak ada penjagaan ketat, ayah Fandi juga di suruh Rafindra supaya tetap berada di kantor.

Hingga ketika dia berada di tengah jalan suruhan dari musuh Rafindra yang selalu mencari-cari kesempatan untuk membunuh Rafindra tidak membuang-buang kesempatan itu, orang yang berada di mobil itu pun langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga dia pikir kalau dia akan menabrak Rafindra tapi usahanya gagal karena sopirnya menolong Rafindra dengan mendorong tubuh Rafindra akhirnya dialah yang di tabrak.

Dan ternyata istri dari sopir itu melihat kejadian itu, dia lagi berada di luar bersama istri Rafindra juga, karena mereka ingin berjalan santai pergi belanja, tempat kejadiannya itu memang sudah tidak jauh dari rumah Rafindra.

Istrinya pun benar-benar kaget melihat kejadian itu, dia langsung saja berlari tanpa memperhatikan kendaraan akhirnya dia pun tertabrak juga membuat istri Rafindra benar-benar kaget. Pembantu itu langsung meninggal di tempat sedangkan suaminya masih sempat bicara kepada Rafindra agar dia menjaga anak dan istrinya, dia tidak tahu bahwa istrinya meninggal duluan. Dia juga bilang agar Rafindra memberitahukan kepada keluarganya kalau dia meninggal karena kecelakaan bukan karena di tabrak dari musuh Rafindra dan dia juga menyuruh agar Rafindra lebih berhati-hati lagi setelah itu dia meninggal dunia.

Rafindra benar-benar menangis sejadi-jadinya, orang-orang pun sudah banyak yang berkumpul melihat kejadian itu, Rafindra tidak menyadari bahwa tidak jauh dari tempatnya istri dari sopir setianya itu sudah meninggal juga dan istri Rafindra juga sudah menangis sejadi-jadinya.

Setelah kejadian itu Rafindra pindah rumah untuk menenangkan pikirannya dia benar-benar sangat merasa bersalah dan menaruh penjagaan ketat. Orang yang berusaha membunuhnya sudah masuk penjara beserta dengan bosnya. Media pun tidak ada yang memberitakan itu dan keluarga sopir itu pun mempercayai bahwa sepasang suami istri itu meninggal karena kecelakaan.

Rafindra pun selalu mau membantu keluarga sopir itu, namun mereka selalu menolak dengan halus bantuan Rafindra, kecuali dalam keadaan terdesak baru mereka mau menerima itu pun yang mereka perlukan saja. Apalagi anak gadis sopir itu sangat mandiri, baik dan pintar juga membuat Rafindra kagum kepada anak itu membuat dia ingin menjodohkannya dengan Rafa anak satu-satunya.

Sedangkan Rafa waktu kejadian itu sedang berada di luar Negeri sehingga dia tidak tahu apa-apa, dan Rafindra pun menyuruh siapa saja agar tidak memberitahu Rafa.