"Hati-hati loe" ucap Rafa di depan pintu kosnya.
"Oke" ucap Fandi kemudian masuk ke dalam mobilnya lalu mengemudikan mobilnya menuju rumahnya.
Rafa pun mengunci kembali pintu kosnya lalu melanjutkan tidurnya.
#####
Zahra yang sudah terbangun dari tidurnya benar-benar merasa badannya sangat lelah dan juga kepalanya sangat pusing. Benar-benar yah Andre main nggak kira-kira sampai badan gue sakit-sakit banget sekarang ucap Zahra.
Zahra pun bergegas untuk mandi setelah mandi dia teringat dengan ucapan Fania, yang mempunyai rencana supaya Rara di benci oleh Fandi yang kata Fania hari ini mereka akan membicarakannya.
Zahra pun segera menghubungi Fania namun sudah beberapa kali Zahra menghubungi Fania, Fania tak kunjung mengangkat panggilan telepon dari Zahra, Zahra pun benar-benar kesal.
Sementara Fania yang di hubungi oleh Zahra, masih enak-enak tidur di kamarnya, dia belum bangun juga padahal sudah siang.
Zahra pun mencoba menghubungi Fania lagi namun belum juga di angkatnya, pasti Fania masih tidur nih ucap Zahra. Zahra pun mengenakan pakaiannya kemudian mengemudikan mobilnya menuju rumah Fania.
#####
Setelah tiba di rumah Fania, Zahra langsung saja masuk dan menuju ke kamar Fania, berjalan dengan sombongnya tanpa memperdulikan pembantu yang ada di rumah Fania, dia tidak lagi menanyakan atau sekedar tersenyum kepada pembantu itu dan pembantu di rumah Fania pun sudah mengetahui sifat Zahra dan Fania jadi mereka santai saja.
Zahra masuk ke kamar Fania yang tidak di kunci itu, dia melihat Fania masih asik dengan tidurnya, Zahra menggelengkan kepalanya.
Benar kan dugaan gue nih anak masih tidur, dasar yah ucap Zahra.
Zahra pun mencoba membangunkan Fania, namun Fania tak kunjung bangun juga.
Nih anak masih hidup nggak sih ucap Zahra lalu memeriksa nadi Fania.
Masih hidup kok ucap Zahra lagi setelah memastikan bahwa Fania masih hidup. Zahra pun mengeluarkan ide terakhirnya yaitu membangunkan Fania dengan air. Zahra pun segera mengambil air di kamar mandi Fania, kebetulan ada loyang di kamar mandi Fania, dengan senang hati Zahra mengisi loyang tersebut dengan air. Setelah penuh Zahra pun membawa loyang yang berisi air itu ke tempat tidur Fania.
Zahra menaruh loyang yang berisi air itu ke atas nakas, kemudian dia mencoba membangunkan Fania lagi namun Fania masih tak bangun-bangun juga. Akhirnya Zahra menyiram Fania membuat Fania langsung bangun seketika.
Kejadian itu membuat Zahra tertawa lepas.
"Kalau tahu loe bakalan bangun dengan cara begini, udah dari tadi gue siram loe, tidur kok kayak orang mati" ucap Zahra masih dengan tawanya.
"Zahra loe tega banget sih siram gue, kaget gue tahu nggak" ucap Fania kesal.
"Habis yah loe itu tidur, gue kira udah nggak bernafas tahu nggak, capek gue bangunin loe" ucap Zahra.
"Loe ngapain juga di rumah gue pagi-pagi begini sih?" tanya Fania.
"Pagi darimananya, loe liat nih jam yang ada di tangan gue" ucap Zahra sambil memperlihatkan jam tangannya dan Fania benar-benar kaget karena dia tidur sudah terlalu lama.
"Ini gara-gara Reno tahu nggak, dia mainnya nggak kira-kira, terus lama banget lagi, minta nambah terus sakit-sakit badan gue" ucap Fania.
"Sama Andre juga kayak gitu, dia buat badan gue sakit-sakit tahu nggak" ucap Zahra juga.
"Dasar yah itu cowok dua orang tapi enak sih" ucap Fania lalu tertawa.
"Iya emang enak" ucap Zahra juga lalu tertawa. Ya sudah mandi loe sana perintah Zahra kepada Fania.
Fania segera ke kamar mandi karena dia rasa kepalanya juga agak pusing.
Zahra pun menyuruh pembantu untuk membereskan kamar Fania.
"Cepetan bersihin kamar Fania, ini harus bersih sebelum Fania selesai mandi dan panggil gue kalau udah selesai, gue di ruang tamu" ucap Zahra dengan nyolotnya.
"Baik non" ucap pembantu itu.
"Jangan cuma baik-baik ajah, cepetan kerjain" ucap Zahra lalu keluar dari kamar Fania dan segera menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu.
Zahra benar-benar tidak sopan kepada pembantu itu padahal pembantu itu lebih tua dari Zahra.
Setelah Zahra duduk di ruang tamu, dia pun berteriak lagi memanggil pembantu yang lainnya.
"Pembantu mana kalian" teriak Zahra.
"Iya non" ucap pembantu itu setelah dekat dengan Zahra.
"Loe ini kalau di panggil lama banget, mau di pecat loe, buatin gue minuman dingin sekarang nggak pakai lama" perintah Zahra.
Pembantu itu pun dengan cepat menuju dapur untuk membuatkan minum buat Zahra.
Mereka benar-benar takut kalau di rumah majikannya ada Zahra dan juga Fania biarpun Fania adalah anak dari majikannya, karena mereka merupakan orang-orang sombong dan juga seenaknya, beruntung kedua orang tua Fania baik namun mereka jarang sekali berada di rumah karena mereka orang-orang yang sibuk.
Ya ampun lama banget sih pembantu itu, gue udah benar-benar haus dan dia belum selesai juga buat minumannya gumam Zahra. Zahra pun berteriak lagi.
"Pembantu" teriak Zahra dengan nyaringnya dan juga sudah emosi.
Pembantu itu pun gemetar mendengar suara Zahra, dia sudah membawakan minuman buat Zahra hanya saja dia belum sampai ketika Zahra memanggilnya karena rumah Fania juga yang cukup besar.
Pasti non Zahra marah besar nih batin pembantu itu.
"Pembantu" teriak Zahra lagi.
"Iya non ini minumannya non, maaf lama non" ucap pembantu itu takut-takut sambil tertunduk.
"Maaf loe bilang, bikinin gue ulang dan nggak boleh lama" teriak Zahra di depan pembantu itu.
"Baik non" ucap pembantu itu lalu berlari dengan cepat menuju ke dapur.
Zahra pun tersenyum sinis melihat pembantu itu yang berlari dengan cepat menuju dapur.
Dasar orang miskin gumam Zahra.
Zahra pun menunggu lagi minumannya, tak beberapa lama pembantu itu pun datang kembali dengan membawakan minuman yang baru buat Zahra.
Beruntung di dapur teman-teman yang lainnya telah membuatkan minuman lagi buat Zahra karena mereka tahu betul sifat Zahra, akhirnya pembantu yang mengantarkan minuman buat Zahra tidak menghabiskan waktu lama di dapur untuk membuat minuman.
"Gitu kalau kerja yang benar, jangan memakai usiamu itu buat lambat-lambat" ucap Zahra dengan sinisnya.
Yah Zahra dari tadi memarahi dan meneriaki orang yang lebih tua darinya walaupun dia hanya seorang pembantu.
"Cepat pergi dari hadapan gue" usir Zahra setelah pembantu itu menyimpan minuman di meja tepat di depan Zahra.
"Baik non" ucap pembantu itu kemudian segera pergi dari hadapan Zahra.
#####
Di kamar Fania, dia sudah selesai mandi namun dia keluar dari kamar mandi pembantu itu pun belum menyelesaikan tugasnya.
Fania benar-benar marah karena Fania sempat mendengar ucapan Zahra tadi sewaktu menyuruh pembantu itu.
"Loe bisa kerja nggak sih, kenapa cuma bersihin kamar ini doang lama banget haa" teriak Fania kepada pembantu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
01. Adam Satya Hibatullah 4 Yunus Anis
buat miskin aj itu thor si zahra ama fania seenakx aja itu mulut klo ngomong sama orang yg lebih tua
2021-06-18
1
Marlein Sulistyo Maukar
someone banget...
2021-06-01
0
Rizal Arfan
pemeran utamanya zahra sama rafa, nanti zahra tau rafa kaya lalu mereka menikah
2021-05-09
0