Setelah kepergian manajer restoran itu, Rara pun mengucapkan terima kasih juga kepada Rafa.
"Rafa terima kasih banyak yah, loe sudah bantuin gue tadi" ucap Rara sambil tersenyum.
"Iya santai ajah, gue liat loe nggak salah, mana mungkin gue ngebiarin orang yang nggak salah di pecat dan di hina-hina sampai-sampai mau di tampar lagi, Fania itu benar-benar keterlaluan" ucap Rafa sambil mengingat kejadian tadi.
"Heem entahlah, gue bingung juga sama Fania, kenapa dia benci banget sama gue dan fitnah gue juga" ucap Rara.
"Mungkin dia iri sama loe atau loe habis ngerebut pacar dia kali" ucap Rafa sambil tertawa.
"Itu nggak masuk akal banget dia mau iri sama gue, apa yang pantas dia irikan sama gue, dia udah punya segala-galanya. Dan ngerebut pacar lebih nggak mungkin lagi, gue nggak ada waktu buat mikirin pacaran" ucap Rara lalu tertawa.
"Siapa tahu kan" ucap Rafa. Ayo kita kerja lagi yang lebih semangat" ajak Rafa.
Rara pun mengikuti Rafa.
#####
Di dalam mobil Fania masih sangat emosi begitupun dengan Zahra.
"Gue nggak terima banget di giniin tahu nggak" ucap Fania sambil memegang rambutnya yang kotor dan melihat bajunya juga yang kotor.
"Pokoknya kita harus balas perbuatan pelayan kampungan itu" ucap Zahra.
"Iya itu sudah pasti, tapi gue jengkel banget tahu nggak sama Rafa yang belain Rara coba kalau nggak ada dia, pasti sekarang dia udah di pecat" ucap Fania.
"Iya ngeselin banget tahu nggak pelayan itu, gara-gara dia rencana kita gagal total" ucap Zahra juga.
"Heem tapi mereka emang cocok sih, sama-sama pelayan" ucap Fania sambil tersenyum sinis. Loe harus balas perbuatan Rafa, dia kan suka banget sama loe Zahra sambung Fania lagi.
"Tenang saja soal itu biar gue yang urus, kita pulang yuk, loe gantian di rumah gue ajah tadi kan kita habis belanja, mobil biar gue yang bawah" ucap Zahra.
Mereka pun bertukar tempat duduk. Zahra pun mengemudikan mobil Fania menuju rumahnya.
Begitu sampai di rumah Zahra, Fania langsung saja mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah itu dia pulang ke rumahnya dengan perasaan yang masih emosi.
#####
Fandi yang penasaran dengan Rafa yang bekerja sebagai pelayan langsung mengemudikan mobilnya menuju restoran tempat Rafa dan Rara bekerja.
Fandi masuk dan di sambut oleh pelayan-pelayan yang ada di situ yang mengetahui siapa Fandi. Rafa juga melihat kedatangan Fandi dan dia hanya tersenyum.
Fandi menyuruh mereka agar tidak perlu menyambutnya. Sedangkan Rara sedang berada di toilet waktu Fandi datang.
Fandi pun mendekati Rafa yang masih senyum kepadanya.
"Wahh loe beneran jadi pelayan di sini?" tanya Fandi seakan tidak percaya.
"Iya seperti yang loe liat, tadinya gue sih nggak pengen jadi pelayan di sini, gue jadi pelayan di restoran yang lain, tapi karena Rara bekerja di sini gue jadi memutuskan buat kerja di sini juga" ucap Rafa.
Fandi yang mendengarnya pun mengernyitkan keningnya.
"Apa hubungannya loe kerja di sini dengan Rara?" tanya Fandi penasaran.
"Kenapa loe cemburu yah?" tanya Rafa balik.
"Gue nggak cemburu, gue hanya bingung ajah sama alasan loe mau kerja di sini" ucap Fandi.
"Loe nggak usah bohong" ucap Rafa lagi.
"Nggak bohong lah gue" ucap Fandi.
"Oke gue jelasin yah, gue mau kerja di sini karena Rara, gue pengen bantuin loe supaya bisa pacaran dengan Rara karena yang gue lihat loe itu suka sama Rara kan, hanya loe malu-malu ajah sama dia" ucap Rafa yang buat Fandi melongo tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Sepertinya loe salah paham deh, gue nggak suka sama Rara seperti cowok ke cewek, gue suka sama dia karena ada alasan lain dan dia juga anaknya baik" ucap Fandi.
"Jangan membohongi perasaanmu sendiri" ucap Rafa.
"Nggak tuh" ucap Fandi. Oh iya loe di sini emang nggak ada bagian lain gitu, emang loe harus jadi pelayan sambung Fandi lagi.
"Iya gue suka kerjaan gini, lagian ini misi mencari cinta yang nggak memandang harta" ucap Rafa sambil tertawa.
Fandi pun ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Iya loe suka, tapi bokap loe udah benar-benar bingung lihat kelakuan loe tahu nggak" ucap Fandi.
"Beritahu ajah bokap gue, I love you" ucap Rafa sambil nyengir.
"Ada-ada ajah loe, loe di suruh pulang ke rumah tuh buat makan malam, harus pulang loe yah, gue datang kesini selain penasaran loe yang jadi pelayan, gue juga di suruh bokap loe. Dia mau memberitahu loe langsung tapi loe nggak pernah angkat telfon dari dia" ucap Fandi.
"Gimana coba mau angkat telfon dari bokap gue, kalau setiap gue angkat pasti nyuruh gue pulang mulu tapi gue bakalan datang kok bentar" ucap Rafa sambil menepuk bahu Fandi.
"Kenapa sih loe nggak mau ngikutin kemauan bokap loe ajah?" tanya Fandi.
"Karena gue masih pengen nikmati masa muda gue malas gue urusin perusahaan dulu, gue pengen mencari wanita yang akan gue jadikan istri nanti, wanita yang benar-benar tulus nggak mandang uang, tapi gue udah nemuin sih dan lagi gue perjuangin sekarang" ucap Rafa sambil tersenyum.
"Jangan bilang wanita itu Zahra" ucap Fandi.
"Iya emang Zahra, dia wanita baik" ucap Rafa.
"Mata loe rabun" ucap Fandi. Udah gue pengen pulang malas gue dengar loe bicara, kerja baik-baik loe di sini, dan jangan lupa datang loe entar malam" ucap Fandi lalu berjalan keluar restoran.
Belum sempat Fandi keluar restoran, Rara pun memanggilnya. Fandi segera menoleh melihat Rara yang memanggilnya, Rara tidak mendengar obrolan mereka karena Rara tidak melihat Fandi dan Rafa yang berbicara karena Rafa sudah menyuruh pelayan lain agar menyuruh Rara di belakang sampai Rafa dan Fandi selesai berbicara.
"Loe udah lama di sini?" tanya Rara ketika sudah berada dekat dengan Fandi.
"Udah, ini gue udah mau pulang" ucap Fandi sambil tersenyum.
"Oh gitu yah, ya udah hati-hati yah" Ucap Rara.
"Iya, gue balik yah" ucap Fandi kemudian berjalan keluar restoran menuju mobilnya.
Rara pun melanjutkan kerjanya dengan semangat.
Rafa melihat interaksi Rara dan Fandi, dia pun tersenyum.
Fandi-Fandi loe itu suka sama cewek tapi masih mau bilang kalau loe nggak suka batin Rafa.
#####
Ketika jam pulang Rara pun bersiap-siap untuk pulang, memastikan buku-buku yang dia bawah tadi tidak ada yang ketinggalan. Rara memang langsung ke tempat kerjanya ketika selesai mata kuliah, dia tidak pulang ke kosnya.
Sedangkan Rafa sudah pulang sejak tadi sebelum jam makan malam, dia hanya bilang ke Rara kalau ada urusan penting agar Rara tidak curiga.
Rara sebenarnya sedikit khawatir kalau Rafa akan di pecat karena sudah izin pulang cepat di hari pertama dia kerja.
############
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- AKU BUKAN PELAKOR
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
roempoet liar soe
😇😇😇😇
2022-04-11
0
Har Tini
duhhh rafa melek dong zahra bukan cewek yg baik cuma manfaatin aja
2022-01-18
0
maestuti dewi saraswati
lanjutt thor
2021-08-19
0