Rindu

“Kak…” sapa Kezia pada Tyo yang sedang mengaduk-aduk makanan didepannya sambil melihat layar persegi di tangannya.

“ Hayy key, duduk..” seru Tyo yang masih terkaget melihat Kezia menghampirinya.

“ Soal tadi pagi, sory ya kak..” tutur Kezia memulai pembicaraan.

“ Gag apa-apa key, aku yang harusnya minta maaf karena terlalu ingin tau urusan kamu.” Jawab Tyo sambil

tersenyum. Kezia pun tersenyum. “ Kalo boleh minta, sering-sering lah dengan ekspresi  seperti itu” lanjut Tyo

Kezia hanya tertunduk. Dia berfikir tidak seharunya dia melakukan hal yang menyebalkan pada orang-orang yang tidak bersalah. Kezia menghela nafas panjang kemudian segera mengangkat wajahnya menatap Tyo.

“ Kakak ada apa nanti siang minta ketemu di perpus?”

“ Eemmm, itu aku mau bahas strategi buat olympiade bulan depan, bareng pak amar kok.” Terang Tyo.

“ Ooo…. Tapi kak, bisa gag kalo besok siang aja, soalnya sore ini aku ada janji sama temen..”

“ Okey gag pa-pa, nanti aku bilang pak amar.”

“ Makasih kak. Kalo gitu aku permisi dulu”

“ Okeeyy silakan, Makasih ya key..” jawab Tyo. Kezia hanya mengangguk.

Segera Kezia beranjak kembali menuju temannya. Saat dia berbalik, terlihat beberapa pasang mata melihat ke arahnya. Salah satunya adalah mata Arland. Kezia hanya menunduk sambil terus berjalan menghampiri ketiga sahabatnya.

“ Hayyy keziaaa…” Sapa Andes saat Kezia lewat di depannya.

“ Hayy..” jawab Kezia sambil terus berjalan kemudian duduk di samping Dena. Beberapa anak laki-laki bersorak,

tapi Kezia mengabaikannya.

“ Kenapa kak tyo key? Ngajak Jalan ya?” tanya Sherly yang juga di dengar oleh Ricko dan teman-temannya.

“ Gag ada apa-apa, cuma masalah olympiade.” jawab Kezia sambil menyeruput jus jeruk yang ada di hadapannya.

“ Ooo kiraainnn… “ ujar sherly.

“ Lo sama ricko kapan jadian sher?” tanya Kezia sambil melirik Ricko

“ Ihhh lo apaan sih key.. kenapa nanya begituan…” tanya Sherly yang tersipu

“ Yaaa kan lebih cepat jadian lebih baik…” jawab Kezia sambil tersenyum.

“ Kenapa lebih baik emang?" selidik Sherly

“ Yaa lebih baik lahh dari pada lo terus-terusan mikirin yang nggak-nggak antara gue sama kak tyo.” Cetus Kezia

dengan acuh.

“ Sialan lo!” seru sherly sambil tertawa ringan yang di susul tawa riang kedua sahabatnya.

“ O iya, lusa kita ujian olahraga serempak ya?” tanya Dena

“ Iya kah? Materinya apa?” sahut Kania.

“ Basket kalo gag salah.” Jawab sherly. “ Ricko!” panggil Sherly pada laki-laki di sebelah mejanya.

“ Ya!” sahut Ricko sambil menghampiri Sherly dan ketiga sahabatnya.

“ Lusa ujian olahraga basket ya?”

“ Iyaa sih kalo setau gue. Emang kenapa?” tanya Ricko sambil mengernyitkan dahi.

“ Bisa ngajarin kita dulu gag? Biar nilainya bagus..” pinta Sherly yang menatap Ricko laman.

Ricko tampak grogi dan berdehem pelan. “Dengan senang hati, “ jawabnya sambil menyentuh dada kirinya dan membungkuk.

“ Inisiatif tinggi apa modus lo sher?” tutur Dena dengan sinis.

Sherly hanya membalasnya sambil tersenyum dengan wajah yang sumeringah. Baginya one step closer menuju Ricko.

*****

“ Kita berangkat pake mobil gue aja ya…” tawar Sherly pada ketiga sahabatnya.

“ Okeeyy…” sahut ketiga sahabatnya. Keempat gadis pun berjalan menuju tempat Sherly memarkirkan mobilnya.

Sherly menekan unlock di kendali alarm miliknya. “ Biipp.. Biippp…” terdengar suara alarm dari mobil berwarna ungu muda tersebut. Mobil keluaran tahun 2000an dengan 4 tempat duduk.

Kania dan Sherly duduk didepan sementara Dena dan Kezia duduk dibelakang. Mobil mulai berjalan dengan kecepatan sedang. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak saat saling melempar lelucon. Namun berbeda dari biasanya, Kezia masih tidak terlalu bersemangat.

“ Key, na, ada makanan tuh di kotak yang di samping lo..” Ujar Sherly sambil melirik Dena dan Kezia dari spion tengah.

Dena membuka kotak yang berada di sampingnya. Terlihat beberapa cemilan ada di sana. Semuanya adalah snack yang biasa mereka makan.

“ Gilaa, lengkap banget sih mobil lo sher…” seru Dena sambil mengambil beberapa makanan dan minuman kaleng.

“ Yaa iya laahhh, kan harus nyaman kalo gue bawa temen-temen.” Sahut sherly sambil tersenyum.

“ Key, na, kalo gue sama sherly gag punya apa-apa, apa lo masih mau temenan sama kita?” tanya Kania dengan raut wajah Serius.

“ Gila pertanyaan lo. Emang pernah gue ngerendahin orang karena dia miskin atau gag punya apa-apa? Apa

justru kalian yang mikir gue adalah temen yang cuma bisa manfaatin kalian?” tanya Kezia dengan tatapan yang tidak kalah serius.

“ Tau nih kalian berdua, emang bakalan jadi orang yang lebih miskin dari gue?” sahut Dena dengan wajah kesal.

“ Ya elaaahhh, gue nanya doang kaliii….” Sahut Kania  sambil terkekeh.

“ Ya lagi pertanyaan lo! Sampe kapan pun kalian temen gue dan akan selalu menjadi temen gue!” Tegas Kezia.

“ Gue seneng banget denger omongan Lo. Love you key…” seru Sherly dari balik kemudi. Kezia mendekat dan memeluk Sherly dari belakang.

Lima belas menit berlalu, Dena dan ketiga sahabatnya  sampai di halaman sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang luas pula. Bangunannya bergaya klasik, tidak terlalu bagus tapi sangat bersih.

Dari kejauhan tampak seorang anak datang menyambut kedatangan Dena dan ketiga sahabatnya. Ia berlari melihat Dena menenteng keresek yang lumayan besar.

“ Kak denaa…..” seru salah satu anak sambil memeluk Dena.

“ Hay cantiiikkk, kamu udah siap kan?” tanya Dena sambil membalas pelukan anak tersebut

“ Iya dong kak! Ini temen kak dena?” Gadis cantik tersebut memandangi satu per satu sahabat Dena.

“ Iyaa sayang. Girls kenalin, ini anis yang berulang tahun hari ini..” terang Dena.

“ Hayy aniss…” sapa Kezia dan ketiga sahabatnya.

Anis berusia sekitar empat tahunan. Badannya putih namun sedikit kurus dengan wajah yang terlihat pucat.

“ Hay kak... Ayo masuk kak, bunda udah nungguin,,,” ajak Anis sambil menarik tangan Dena. Mereka pun segera masuk mengikuti langkah Anis.

“ Bundaaa, kak dena sama teman-temennya udah dateng…” seru Anis pada wanita paruh baya yang sedang menata makanan di atas meja.

Wanita yang di panggil Bunda pun berbalik. Dia adalah Nia, ibu asuh anak-anak di panti asuhan tersebut. Nia sebenarnya tidak sendiri mengurus anak-anak ini. Dia ditemani dua orang saudara perempuannya dan suaminya. Ada sekitar 14 anak yang menjadi penghuni di rumah panti asuhan tersebut termasuk Dena. Nia adalah pasangan suami istri yang sampai saat ini belum di karuniai anak. Namun ia memperlakukan semua anak panti seperti anaknya sendiri.

Meskipun bangunan panti tersebut terlihat biasa saja tapi lingkungannya sangat bersih. Terlihat ada sebuah ruang tamu yang dipenuhi foto anak-anak panti, piala-piala dan piagam-piagam.  Di sebelah kanan pintu masuk ada 6 kamar yang berderet membentuk leter L. masing-masing kamar dihuni 4 orang anak. Kecuali Dena, karena dia sudah cukup dewasa, di kamarnya hanya ada 1 tempat tidur bersusun dan dihuni oleh dirinya sendiri.

“ Wah kalian udah dateng…” sapa Nia.

“ Selamat sore bun…” sapa keempat gadis bersamaan.

"Sore sayang.." Balas Nia.

“ Bun, apa kabar?” Kezia mengecup punggung tangan Nia.

“ Kabar baik nak, rasanya kamu kurusan…” sahut Nia sambil memeluk Kezia.

Terasa pelukan Nia begitu menghangatkan tubuh Kezia. Pelukan yang selalu ia rindukan. Apalagi dalam kondisi saat ini, entah siapa yang bisa memberikan pelukan yang begitu menghangatkan. Karena, ibunya pun saat ini masih enggan memeluknya apalagi menjelaskan apa yang terjadi di antara kedua orangtuanya. Tanpa terasa air mata meleleh di pipi Kezia.

“ Kezia kangen bunda…” pekik Kezia. Nia terbelalak mendengar ujaran Kezia. Nia menatap Dena, namun Dena hanya mengangkat bahunya tanda tidak mengerti. Begitu pun Sherly dan Kania.

“ Bunda juga kangen. Rumah ini juga rumah mu nak, kamu bisa datang kapan saja, bunda akan selalu senang kalau key datang ke sini.” tutur Nia yang membuat air mata  Kezia tak henti menetes. Di peluknya Nia semakin erat. Ia ingin meluapkan keresahan yang bercokol di dadanya dan membuat dadanya terasa sesak.

“ Keyyy, lo segitunya kangen sama bunda, iri gue…” cetus Dena yang ikut mengusap punggung Kezia.

Kezia segera tersadar oleh suara Dena. Diusapnya air mata di pipinya dengan punggung tangannya. Perlahan dilepasnya pelukan Nia.

Cukup lama Kezia tidak main ke panti. Terakhir berkunjung ke tempat ini adalah sebelum masuk kelas di tahun ajaran baru. Tidak ada yang berubah, semuanya masih tetap sama.

“ Okeeyy, ayo duduk nak….” Ajak Nia sambil menarik tangan Kezia ke ruangan keluarga yang sudah di dekorasi untuk acara ulang tahun Anis.

Beberapa anak tampak sudah duduk dengan rapi. Mereka duduk mengelilingi Cake dan tumpeng yang berada di tengah-tengah mereka. Pesta ulang tahun pun  berlangsung dengan ramai.

****

Terpopuler

Comments

Bunda dinna

Bunda dinna

Persahabatan yg tulus tanpa memandang status sosial

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul
2 Dia
3 Dia (2)
4 Untuk Sherly
5 Truth or dare
6 Kenalan
7 Frezze Boy
8 Lesung Pipi
9 Senyum dikit kek!
10 Kenalan yuk!
11 5 volt
12 Kamu?
13 Salah Paham
14 Pedekate
15 Punya Pacar
16 Kesal!
17 Pertengkaran!
18 Bersedih
19 Rindu
20 Semakin berdebar
21 Cowok nyebelin
22 Kemalangan pertama
23 Aku baik-baik aja
24 Ancaman
25 Sapu tangan
26 Di Jemput yaaa
27 Penyelesaian
28 Jalan Bareng
29 Nembak
30 Manis
31 Atas dasar apa?
32 Ungkapan
33 Ulet bulu
34 Math
35 Kenangan buruk
36 Hujan dan Petir
37 Lampu Hijau
38 Terbakar cemburu
39 Satu per satu
40 Tante Linda
41 Perjuangkan
42 Perjanjian
43 Bukan keinginanku
44 Cemburu
45 Bisa apa?
46 Olimpiade
47 Kenyataannya
48 Tetap berteman
49 Runtuhnya pertahanan
50 Medsos
51 Kak Angga!
52 Bersamamu
53 Tak sadarkan diri
54 Bertahanlah
55 Harus terpisah
56 Pulang
57 3 Cowok
58 Long Trip 1
59 Long Trip 2
60 Long trip 3
61 Long trip 4
62 Episode 62
63 Pengumuman
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Terima kasih
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Berkumpul
2
Dia
3
Dia (2)
4
Untuk Sherly
5
Truth or dare
6
Kenalan
7
Frezze Boy
8
Lesung Pipi
9
Senyum dikit kek!
10
Kenalan yuk!
11
5 volt
12
Kamu?
13
Salah Paham
14
Pedekate
15
Punya Pacar
16
Kesal!
17
Pertengkaran!
18
Bersedih
19
Rindu
20
Semakin berdebar
21
Cowok nyebelin
22
Kemalangan pertama
23
Aku baik-baik aja
24
Ancaman
25
Sapu tangan
26
Di Jemput yaaa
27
Penyelesaian
28
Jalan Bareng
29
Nembak
30
Manis
31
Atas dasar apa?
32
Ungkapan
33
Ulet bulu
34
Math
35
Kenangan buruk
36
Hujan dan Petir
37
Lampu Hijau
38
Terbakar cemburu
39
Satu per satu
40
Tante Linda
41
Perjuangkan
42
Perjanjian
43
Bukan keinginanku
44
Cemburu
45
Bisa apa?
46
Olimpiade
47
Kenyataannya
48
Tetap berteman
49
Runtuhnya pertahanan
50
Medsos
51
Kak Angga!
52
Bersamamu
53
Tak sadarkan diri
54
Bertahanlah
55
Harus terpisah
56
Pulang
57
3 Cowok
58
Long Trip 1
59
Long Trip 2
60
Long trip 3
61
Long trip 4
62
Episode 62
63
Pengumuman
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!