Bell istirahat telah berbunyi. Suara siswa riuh tak jelas. Kezia bergegas bangkit dari tempat duduknya.
“ Fa, kamu mau istirahat kemana?”
“ Aku mau keluar sebentar. Ada yang mesti aku beli.”
“ Mau ku temani?”
“ Gag usah Key, aku ke koperasi sekolah doang kok di depan. Beli beberapa alat tulis” jawab Difa dengan diiringi senyuman
“ Okey kalo gitu aku ke kantin dulu yaa…” lanjut Kezia seraya melambaikan tangan pada Difa.
Difa mengangguk dan membalas lambaian tangan Kezia.
Diluar kelas tampak ketiga sahabatnya yang tengah menunggunya. Kezia segera menghampirinya seraya berlari.
“ Betah amat neng di dalem kelas,,,” sapa Kania seraya mencolek dagu kezia
“ Iihh masih aja lu ya ngeledek..” dengus Kezia dengan kesal
Ketiga sahabatnya pun tertawa ringan.
Sejurus Kezia menatap ke arah perpustakaan. Terlihat seseorang yang dia kenal melintas di sana. Terasa dadanya berdebar kencang.
“ Dia apa kabar ya?” lirih Kezia dalam hatinya. Terlihat senyum simpul di bibir Kezia
“ Woy!!! apaan loh senyam senyum?” Dena mengagetkan Kezia yang sedang mematung
“ Ah sialan Lo, ngagetin aja…” Kezia sontak menyenggol tangan Dena
“ Ya lagiii lo malah bengong begitu. Gara-gara kelasnya di ujung lorong kali ya? Hahahahha” lanjut Dena dengan tawa terbahak-bahak
“ Gue kesambet maksud lo?” solot Kezia dengan kesal
“ Ahahahha itu lo tauuu….” Terang Dena
Kezia mengerlingkan matanya karena geram. Ketiga temannya hanya tertawa melihat tingkah Kezia.
“ Yuk ah kita ke kantin… Laperrrr guee…” Ajak Sherly seraya menarik tangan Kezia agar tidak mematung lagi
“ YUK!!!” sahut ketiga sahabatnya. Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin. Sesekali terlontar candaan receh diantara mereka
Kezia kembali melirik ke lorong kelas IPS yang berada persis sebelah perpustakaan. Tampak seseorang yang tak asing sedang berdiri di sana berbincang dengan teman sekelasnya.
“ Freeze boy” lirihnya dalam hati.
*******.
# Flash Back on
“Aarrgghhhh sial sial sial, Gue kesiangan” gumam Kezia seraya berlari secepat mungkin.
Hari itu adalah hari Ketiga Kezia mengikuti MOS (Masa Orientasi siswa). Semua siswa baru yang mengikuti MOS tidak diperbolehkan membawa kendaraan atau diantar sampai gerbang sekolah. Terpaksa Kezia pun naik kendaraan umum dan berhenti lumayan jauh dari gerbang sekolah.
Kezia tampak kesulitan, karena dia harus memegangi topi keranjang tahu yang dipakainya mulai dari gerbang sekolah. Di dadanya terpampang nama dengan tulisan spidol hitam. Selain itu, ada keresek hitam yang diikat tali kemudian di selempangkan di dadanya. Kereseknya terlihat penuh dengan barang bawaan yang ditugaskan oleh Panitia MOS.
Karena tidak memperhatikan langahnya, Kezia tersandung batu kecil yang ada dihadapannya lalu jatuh tersungkur
“ Shit!!!!” dengus Kezia semakin kesal
Barang bawaan Kezia berhamburan. Ada Jeruk, air mineral, Roti, susu kotak dan peralatan tulis. Terlihat 3 orang wanita berseragam Putih abu dengan Bedge sekolah “SMA Harapan bangsa” menghampiri kezia. Perlahan Kezia mendongakkan wajahnya melihat ke arah tiga wanita yang berdiri di depannya.
“ Ah sial, pasti ini senior…” batin Kezia. Kezia kembali membereskan barang bawaannya. Namun salah satu dari ketiga wanita itu mengambil jeruk yang tergeletak lumayan jauh dari Kezia.
“ Adduhhh anak baru.. baru juga MOS udah berani dateng telat!” cetus salah satu diantara mereka.
Kezia hanya tertunduk dan perlahan berdiri. Tangannya terasa perih karena ada luka tipis kemerahan di lengan kirinya.
“ Nih jeruk lo!” gadis itupun memberikan jeruknya kepada Kezia
“ Makasih kak” Ujar Kezia yang hendak mengambil jeruknya
“ UPS!!!” seru wanita itu seraya melempar jeruk ke belakang. “ Hilang jeruknya Dek!” lanjut gadis itu seraya tersenyum puas berhasil mengejai adik kelasnya. Kezia hanya tertegun melihat yang dilakukan gadis tadi, tidak berani juga ia kalau harus protes pada gadis yang memandanginya dengan tatapan mengintimidasi.
“ Kenapa lo gag suka? Mau marah?” lanjut teman di sampingnya seraya mencondongkan tubuhnya pada Kezia.
Kezia hanya menarik nafas lalu tersenyum ketir. Batinnya jangan sampai dia berurusan lebih panjang dengan ketiga wanita ini. Karena terlambat 5 menit lagi, siap-siap hukuman didepan mata.
“ Gag pa-pa kak, permisi" jawab Kezia seraya menunduk memunguti satu per satu barangnya yang terserak. Ia berusaha mengambil susu kotak yang berada di dekat gadis tadi.
“ UPSS!!! Sory , keinjek deh” lanjut gadis tersebut seraya tertawa puas karena berhasil mempermainkan Kezia
Kezia tak bisa berkata-kata. Isi susu kotak yang sengaja diinjak gadis tadi menyembur dan mengenai baju dan roknya. Kezia segera berdiri dan mengusap-usap baju dan roknya yang basah. Ketiga gadis itu tertawa dengan puasnya. Wajahnya mulai memperlihatkan ekspresi kekesalannya.
“ Lo jangan sok cantik yaa depan gue…. Kalo belagu lo gag aman sekolah di sini” tutur gadis tersebut seraya mendorong tubuh kezia lumayan kuat dan membuat kezia mundur beberapa langkah. Kezia hanya tertunduk pasrah.
Belum sempat Kezia menjawab, tanpa sadar seseorang menarik tangannya.
“ Ayo kita kesiangan, permisi kak” ujar suara lelaki yang menarik tangan Kezia tanpa permisi dan segera mengajak Kezia berlari.
Kezia hanya terdiam seraya menatap punggung laki-laki yang menarik tangannya. Ia ikut berlari di belakang laki-laki tersebut. Sekilas ia bisa melihat wajah para gadis di belakangnya yang tampak kesal dan mengacungkan jarinya pada Kezia.
Perlahan terkembang senyum di wajah Kezia. Hidupnya kali ini terselamatkan.
“ Lo gag apa-apa?” tanya laki-laki itu tanpa melirik. Kezia hanya mengangguk.
Sesampaianya di lapangan, tampak semua siswa baru sudah dikumpulkan. Seseorang berbicara menggunakan pengeras suara memberikan beberapa arahan pada calon siswa baru.
Tampak 3 orang remaja laki-laki menghadang Kezia dan lelaki yang menarik tangannya. Laki-laki itupun melepaskan genggaman tangannya kemudian berhenti di hadapan ketiga remaja laki-laki yang menghadang mereka.
“ Kalian terlambat 8 menit!” ujar salah satu remaja seraya menunjuk Kezia dan lelaki di sampingnya dengan tongkat.
Kezia masih terengah-engah karena kelelahan berlari. Ketiga remaja itu melirik ke arah Kezia.
“ Namamu Kezia?” lanjut remaja itu.
“ Iya kak” jawab Kezia
“ Pantas kamu KEZIANGAN, Cepet ambil Posisi” tambahnya, dengan diiringi tawa bersama temannya.
Kezia hanya tertunduk dan segera mengambil posisi push up. Bersamaan dengan lelaki di sebelahnya menelungkupkan badanya di tanah.
“ Push up 8 kali!” perintah remaja tadi
Lelaki di sebelah Kezia segera melakukan push up, dan dalam waktu yang cepat menyelesaikannnya. Sementara
Kezia baru melakukan tiga kali dan tangannya sudah gemetar.
“ Ah lemah! Untung cakep!” lanjut remaja tadi. Kezia kembali melanjutkan push up nya.
Tak lama berselang datang seorang remaja lainnya.
“ Nih pak ketu, dua anak telat datang”
“ Udah berdiri” seru lelaki yang di panggil pak ketu.
Kezia segera mengikuti perintah laki-laki tersebut. Ia membersihkan tangannya yang kotor dan memberanikan diri melihat laki-laki yang berdiri di hadapannya.
Adalah Tyo Afrizal sang ketua Osis yang tengah memandanginya dengan wajah dingin. Masih jelas diingatan Kezia saat para siswi tiba-tiba riuh melihat sosoknya yang tampan dan berkharisma.
“ Makasih kak” ujar Kezia dengan ragu. Tampak rona kemerahan terlihat di pipi Kezia yang di iringi dengan keringat yang menetes di antara kedua alis tebal yang tersusun rapi bak semut beriringan. Sejenak Tyo terpesona pada paras cantik di hadapannya.
“ Hem..." sahutnya tegas. "Papan namamu mana?” lanjut Tyo pada laki-laki yang berdiri di samping Kezia.
“ Oh ada di tas kak” Jawabnya spontan
“Kenapa gag di pake!?” seru Tyo. Laki-laki itu hanya terdiam. “Ya udah kalian masuk ke lapangan, dan jangan lupa papan namanya di Pake.” Lanjut Tyo.
Kezia dan lelaki di sampingnya pun berjalan beriringan. Kezia berjalan menuju barisan anak perempuan, dan lelaki
tadi menghilang begitu saja di barisan anak laki-laki tanpa sempat mengucapkan sepatah katapun.
# Flash back Off
“ Woyy!!!!!” seru Dena seraya menepuk bahu Kezia. “ Lo kenapa sih masih tetep aja bengong?” Dena membuyarkan lamunan Kezia.
“ Hah, nggak kok” jawab kezia gelagapan. Dena merasa kesal karena dari tadi dia terus berbicara pada Kezia, tapi tidak ada respon dari sahabatnya ini..
“ Duh hampir aja gue ketauan sama anak-anak. Bisa bahaya kalo mereka sampe tau. Tadi si dena ngomong apa ya? Gagal focus gue gara-gara tuh cowok” batin kezia.
Hingga saat ini Kezia masih belum tau nama cowok yang dia sebut sebagai “Freeze boy”.
****
Selama berjalan menuju kantin, Kezia dan ketiga sahabatnya asyik bersenda gurau. Jantung Kezia berdegub kencang saat melewati koridor kelas IPS dan Bahasa. Ada wangi parfum yang menurutnya tidak asing. Dilihatnya ke sekeliling koridor, namun tidak ada yang dia kenal. Kedua tangan kezia memilin pinggiran rok abunya dengan perlahan.
Terlihat seseorang memperhatikan Kezia dari Kejauhan. Kezia memincingkan matanya. Kezia mengenal benar, sosok laki-laki tersebut adalah Tyo, ia menghampirinya seraya tersenyum.
“ Hay key..” Sapa Tyo dengan senyuman ramahnya. Jauh berbeda dengan Tyo yang dingin saat pertama mereka bertemu.
“Hay kak..” sahut Kezia
“ Ehh…. Kak Tyo…. Apa kabar kak?” serobot Dena yang sejak lama memang mengiidolakan Tyo.
“ Baik!” Jawabnya singkat
“ Kamu apa kabar Key?” sambung Tyo
“ Eemmm baik juga kak”
Dena memandang Kezia dengan tajam, ia bisa merasakan tatapan yang berbeda saat Tyo memandangi Kezia tapi sahabatnya ini santai saja tidak menyadari apapun.
“ Kak Tyo mau ke ruang Osis?” tanya Dena
“ Emmm… nggak… cuma kebetulan aja liat kalian” jawab Tyo seraya melirik Kezia. “ Aku ke ruang guru dulu” lanjut Tyo sambil menunjuk ke arah ruang guru
“ Okeeyy kak, hati-hatii yaaa….” Sahut Dena seraya tersenyum manis. Tyo hanya membalas dengan senyuman. Tak lama Tyo pun berlalu.
“Keeeyyyyyyyy….” Ujar Kania dan sherly bersamaan ke arah Kezia.
“ Buat Gue ya key…” Pinta Dena dengan wajah memelas
“ Ngapain lo minta ke Gue? Kan bukan punya gue juga kaliiii” sahut Kezia santai.
Dena hanya tersenyum kecut yang di sambut tawa renyah dari Sherly dan Kania.
****
# Flash Back On
Hari itu seusai seluruh siswa dikumpulkan dilapangan, mereka di bagi perkelas. Kezia, Dena, Sherly dan Kania di tempatkan di kelas yang sama.
“ Key, kenapa baju lo kotor?” Dena memperhatikan penampilan kumel kezia yang tidak biasanya.
“ iyaaa, gue baru nyadar baju sama rok lo kotor gitu…” sambung Sherly
“ Iyaaa, tadi gue ketemu kakak kelas. Gue agak dikerjain gitu deh” jawab Kezia terlihat malas saat mengingat kejadian tadi pagi.
“Wah gila tuh kakak kelas, nyari ribut” Kania ikut kesal, ia bisa membayangkan betapa belagunya kakak kelas yang menindas siswa baru.
“ Udah biarin aja… kalo tadi gue ladenin, gue tambah telat, bakalan tambah banyak gue di suruh push up.” terang Kezia
“Terus gimana lo bisa lolos?” selidik kania
“ Ya untung aja tadi tuh ada…..” Kezia memelankan suaranya seraya memandang ketiga sahabatnya yang menunggu jawaban. Belum sempat menjawab, Tiba-tiba datanglah 2 orang panitia MOS yang kemudian memperkenalkan diri pada para siswa.
"Selamat pagi, adik-adik…” Sapa gadis berkulit cukup gelap dan berambut pendek
"Pagiii Kaaakkkk…” Jawab siswa baru bersamaan
" Okeeyy perkenalkan saya sari dan ini imam. Hari ini kami jadi kakak pendamping di kelas kalian. MOS hari ketiga ini Kalian akan diajak untuk orientasi ruangan yang ada di lingkungan sekolah. Nanti satu orang diantara kalian harus menceritakan ulang, skema sekolah dan letak ruangan- ruangan yang ada di sekolah.” Terang sari dengan jelas
"Baik kaaakk…” seru siswa kembali bersamaan.
" Okey sekarang kalian ambil alat tulis kalian, untuk mencatat data yang sekiranya penting. Setelah itu kalian berbaris rapi di depan kelas” Lanjut sari
Seketika kelas pun menjadi ramai. Semua keluar kelas dan berbaris. Dena menggandeng tanga Kezia dengan erat.
"Lo takut banget ketinggalan Na?” cetus Kezia
" Adik takut nyasar dan hilang kakak…” jawab Dena seraya memperlihatkan wajah manjanya. Sontak ketiga temannya pun tertawa geli.
“Ah lebay lu!” tukas Kania seraya menoyor kepala Dena
“ Anjriitt gag sopan lu!” gerutu Dena dengan Kesal. Merekapun kembali tertawa-tawa.
****
Semua siswa di kelas Kezia mulai berkeliling. Sesekali mereka bertemu dengan guru dan memberi salam serta
mengangguk. Mereka mulai menggambar setiap ruangan yang mereka lalui sesuai tugas dari kakak kelasnya.
"Omaygaaddd… omo omo omo….” Ujar dena dengan gaya gadis di drama korea. Dena berjalan mundur bersembunyi di balik badan Kezia yang lebih tinggi darinya.
"Lu apa sih na” ujar Kezia yang melihat kelakuan tak jelas sahabatnya.
"Noh lu liat Noh… di depan ada pak ketua Osis,,, omaayygaaddd meleleh gueee…” jawab Dena yang bersembunyi tapi tetap penasaran.
" Ah elo, kirain apaan…” sahut Kezia.
“Liatin tuh pak ketua Osis ngeliat ke arah sini” tutur Kania seraya menunjuk ke arah Tyo
“HAP”, Sherly menggigit jari Kania yang tadi menunjuk
" Anjriitt kaget gue sher…” ujar Kania terperanjat
" Ya lagian elu maen tunjuk aja.. tambah ngeliatin Dia. Mau di hukum loh?” lanjut Sherly
“ Ayo ah buruan jangan ngobrolin dia terus, pengen cepet selesai nih gue” ajak Kezia dengan langkah lebarnya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Farida
mampir di karyaku yok kak
"Suamiku Berbeda"
Bercerita tentang perebutan cinta antara CEO dan Mavia. Buat yang penasaran langsung klik profilku ya
2023-04-20
0
Bunda dinna
Plg g suka ada MOS tapi banyak yg sok senior
2023-03-08
1
Raflesia
wktu MOS mreka satu kelas ...selesai MOS mereka pisah kelas🤔🤔🤔🤔
2022-12-14
1