Botol pun kembali diputar dan berhenti tepat di depan Kezia.
"Okey key, giliran lo nih…. Pilih thruth or dare?” Dena yang paling semangat bertanya.
" Eemmm mana yaaa?” ujar Kezia seraya menjentik-jentikan jarinya seolah berfikir.
"Udah lo dare aja deh key…” sahut Kania
"Loh , kok elo yang ngatur?” sanggah Sherly
"Habis kalo cerita dia gue udah tau lah sampe ke dalem-dalemannya. Gue pengen ngeliat dia ngelakuin tantangan” seru kania dengan semangat
" Ah sa ae lo bubuk rengginang” cetus Dena yang disusul gelak tawa teman yang lainnya.
"Ya udah apa tantangannya?” tutur Kezia pasrah
"Gimana kalo lo tutup mata lo, terus pilih angka sembarang satu sampe sepuluh di kalender?” pinta Dena
"Gimana, gimana gimana? Gag paham gue..." Kezia mengernyitkan dahinya
"Gini loh, lo pilih sebelas atau dua belas digit angka terus lo hubungin lewat hape lo. Dan elo harus sampe dapet nama orang yang punya nomor itu, gimana?” terang Dena seraya menggerakkan alis tipisnya naik turun.
Ketiga sahabatnya saling berpandangan mendengar ide gila Dena. Sherly dan Kania saling tersenyum, sepertinya isi pikiran mereka sama.
"Nggak! Kepikiran ya lo ngerjain gue sampe segitunya?" Kezia berdecik kesal mendengar ide gila Dena. "Ogah! Gue gag mau hubungin sembarangan orang dari hape gue. Tar kalo gue di sangka penipu, atau tukang nawarin pinjaman online, atau nawarin kacamata tembus pandang , atau….” cerocos Kezia
"Udaahhhh nurut ajaaaaaaa…. Ini kan dare!” sahut Kania
"Hahahaha iyaaa kan namanya juga dare. Emang gue gag tau kalo lo sering ngeblok nomor cowok-cowok yang nyapa-nyapa lo? Makanya gue pengen tau, lo kena karma di blok orang juga apa nggak?” timpal Dena
Kedua sahabatnya tertawa puas mendengar permintaan Dena.
Kezia memang dikenal dingin dengan lawan jenis. Sekalinya ada yang mendekati dan dia tidak suka, dia akan
mengabaikannya tanpa ampun. Apalagi kalau ada yang mengiriminya pesan atau telephone dari nomor tidak dikenal, tidak akan pernah ada jawaban dari Kezia.
Terkadang ketiga sahabatnya penasaran ingin melihat kondisi Kezia kalau suatu waktu Dia jatuh cinta.
"Kenapa, lo takut kena karma key?” terka sherly dengan seringai tipisnya.
"Enak aja! Nggak, gue gag takut!” tantang kezia.
"Okey , kita mulai.” dengan sigap Kania menutup mata Kezia “ Yok mulai Key” lanjutnya.
Kezia pun mulai menunjuk angka dengan mata tertutup. Ditunjuknya beberapa angka yang tertera di kalender. Beberapa rangkaian angka mereka hubungi. Tapi hingga beberapa kali mencoba , jawaban dari operator yang selalu mereka dengar.
"Maaf , nomor yang anda tuju, tidak terpasang” begitu kira-kira
Mereka pun makin penasaran. Kembali Kezia memilih angka. Kali ini sebelas digit angka yang dipilih Kezia.
Kezia mulai menekan-nekan layar handphonenya.
"Tuuttt…. Tuuuttt….. tuuuttt…”
Mata Kezia terbelalak karena ternyata tersambung. Merekapun menunggu jawaban dari si pemilik nomor tersebut. Namun tidak ada jawaban yang terdengar.
Kezia kembali meletakkan handphonenya.
"Gag diangkat” tutur kezia
"Coba lagi laahhh…” bujuk kania
"Males ah, lo aja yang coba” seru Kezia “ Gue mau baca novel lagi” tukas Kezia
"Ah gag asik lo key, kan permainannya belum selesai!” keluh Dena dengan wajah kesal.
"Okey gue coba dua kali lagi yaa… kalo masih gag diangkat, bukan salah gue.”
"Okeyy!!!” sahut Dena
Kezia mencoba kembali menghubungi nomor tersebut. Namun hingga dua kali di hubungi masih tidak di angkat. Kezia dan ketiga sahabatnya pun menyerah.
"Udah ah, gue mau ke toilet” tutup Kezia
"Yaaaaahhhhh...." seru ketiga sahabatnya pasrah.
Kezia pun beranjak ke kamar mandi.
Sementara ketiga sahabatnya kembali ke kegiatannya masing-masing. Sesekali Kania mengambil kacang atom di toples dan memakannya sambil stalking artis di media sosial. Sherly lanjut main games di handphone. Dan dena asyik nonton drama korea di laptop. Mereka terhanyut dalam fikiran masing-masing.
Sesaat terdengar alunan lagu Christian bautista di handphone Kezia.
"Key !! telpon!!!” seru Kania
"Dari siapa?” sahut Kezia.
"Gag tau gag ada namanya” tutur Kania
"Oo ya udah reject aja kalo berisik” jawab Kezia
Dena meraih handphone Kezia dan hendak mematikannya namun seketika matanya membulat saat ia sadar nomor yang menghubungi Kezia.
"Keeyyyy!!!” teriak Dena
"Apaan sih lo berisik” protes Sherly sambil menutup telinganya.
"Ini nomor yang tadi kezia hubungin *****!” seru dena. Mata sherly pun melotot tak percaya.
Terdengar suara Kezia membuka pintu kamar mandi.
"Key, buruan!!!” teriak dena setengah menarik Kezia
"Apaan sih?” Kezia kebingungan
"Ini nomor yang lo telpon, nelpon balik” sahut dena dengan semangat
"Ooohh… gue kirain apaan?” cetus Kezia dengan santai seraya menghampiri Dena yang memegangi handphonenya.
Kezia pun menekan icon telpon berwarna hijau. Ketiga temannya segera mendekat ingin mencuri dengar.
Haloo” ucap Kezia perlahan
"Yah haloo…” jawab suara bass yang menggema di telinga Kezia. “ Apakah tadi anda menghubungi nomor saya?” lanjut suara seorang laki-laki di sebrang sana dengan bahasa yang formal
"Oo iyaa maaf, ini dengan pak hendra bukan ?” ujar Kezia sembarang
"Ngapain milih nama hendra? Yang lagi ngetrend kan bambang?" protes Dena sambil menatap Kezia.
Kezia hanya menggeleng, nama itu terlintas begitu saja.
“ Loudspeaker please…” pinta Sherly dengan bahasa isyarat. Kezia pun menekan tombol Loudspeaker
” Iya betul saya Hendra. Ini dengan siapa ya?”
"Anjrit!!!" seru Kania.
Kezia dan ketiga sahabatnya tercengang, bagaimana bisa Kezia menyebutkan nama yang tepat padahal ia hanya mengarang.
“ Emm anu saya kezia” jawab Kezia dengan polos
“Maaf ini dengan ibu, mbak ato adik ya?” lanjut suara di sebrang sana, menyelidik
Mata kezia melotot meminta bantuan jawaban dari ketiga sahabatnya tapi mereka malah terkekeh, karena merasa kebingungan harus berbicara apa, akhirnya Kezia mengatakan apa adanya.
"Emmmm maaf bapak, mas ato kakak, sebenarnya saya sedang bermain-main dengan teman saya. Saya asal pijit nomor handphone. Mohon maaf sekali kalau saya mengganggu waktunya.” Terang kezia.
Terdengar lelaki di seberang sana berdehem. Sepertinya dia menahan tawa.
" Oohh begitu.. jadi kamu bisa dengan gampang bermain-main mengganggu orang lain yaaa…” sahut suara di sebrang sana dengan ketus.
“ Eemmm maaf bukan maksud begitu, saya benar-benar tidak sengaja. Mohon bapak, mas atau kakak memaafkan
saya” lanjut Kezia.
Ketiga sahabat kezia semakin geli mendengarkan perbincangan Kezia dengan Mr X.
"Tapi namamu benar kezia?”
"Iya betul pak, mas , kaka. Mohon maaf saya tidak akan mengganggu lagi. Semoga bapak, om , kaka sehat selalu. Saya tutup dulu telponnya.” tukas Kezia
“Baik karena sekarang saya sedang sibuk, saya tutup juga telponnya. Tapi jika lain kali saya merasa terganggu saya akan menghubungi lagi.” Tutup telpon di sebrang sana.
"Mana ada ngerasa keganggu nyusul begitu?" cetus Dena seraya melahap kacang atom dengan santai.
Mata kezia membulat kesal. Ia sungguh tak terima diperlakukan seperti itu.
“ Hahahahahha” ketiga sahabat kezia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kezia.
“ Key, dia penasaran juga ama lo” celetuk Sherly
“ Iihh parah yaa, ini gara-gara kalian nih” gerutu kezia kesal
Sementara ketiga sahabatnya malah tak bisa menghentikan tawanya, Kezia masih terpaku dengan dada yang berdebar kencang.
“Cari masalah nih gue!!” umpat kezia dalam hati.
*****
Ada yang pernah main beginian juga? ;D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Z@in@ ^ €£ QULUB
pernah thor ...
2023-07-11
1
Adeeva
suka karakternya dena... tetap percaya diri dan ga minderan meskipun dia anak yatim piatu...
2023-05-12
1
Septya Tya
Hahaha namanya Hendra Sulistyono (Tyo) ada2 aja
2023-04-24
1