Kenalan yuk!

Matahari siang masih terasa terik menyinari tubuh Kezia. Karena rasa Lelah yang teramat, Kezia menelungkupkan kepalanya di meja kelasnya.

Suasana kelas saat itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa siswa yang sedang belajar karena jam pelajaran sedang kosong. Kezia memejamkan matanya. Tak lama berselang,Terasa seseorang mengelus rambutnya dengan perlahan. Matanya begitu berat saat akan di buka.

Beberapa kali ia mengerjapkan matanya, saat matanya terbuka, terlihat senyum manis dari seseorang yang ia kenal. Kezia terperanjat seolah tak percaya dengan yang dilihatnya. Freeze boy tengah berdiri di hadapannya.

“Kamu lagi apa di sini?” tanya Kezia yang terheran-heran

“Loh, emang aku gag boleh kalo pengen ketemu kamu?” jawab Freeze boy dengan tegas

“Kamu sengaja nemuin aku?” selidik Kezia. Freeze boy hanya terangguk seraya tersenyum.

Tiba-tiba dada Kezia berdebar dengan sangat kencang. Aliran darahnya begitu deras terasa dengan pipi bersemu kemerahan. Namun laki-laki itu masih tetap memandang kezia dengan lekat. Disentuhnya pipi kezia dengan lembut, membuat tubuhnya gemetaran karena gugup. Digenggamnya kedua tangan Kezia dengan erat. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

“Ya tuhaaann… kenapa tiba-tiba aku gag bisa ngapa-ngapain?” lirih Kezia dalam hati. Kezia menikmati suasana

itu. Matanya menatap lekat ke arah Freeze boy dan dia membalasnya. Terasa ada aliran listrik yang menelusuri aliran darahnya. "Ya allah, berdosa lagi deh ini mata perawanku..." lanjutnya

“Braaakkkk!!!!” terdengar suara benda terjatuh. Kezia pun terperanjat di tenpatnya dan seketika membuka matanya lebar-lebar. Bayangan Freeze boy di depan matanya menghilang, berganti tatapan Difa yang memegang bahunya Kezia perlahan.

“Sorry key, aku gag sengaja…” tutur Difa. Kezia pun segera tersadar. Ada sebuah bangku yang jatuh dari atas meja dan Difa sedang memegang sapu di tangannya

“Gila, gue mimpi di siang bolong.” gumam Kezia saat tersadar dari tidurnya. Ia mengucek matanya yang terasa berat “ Fa , kamu lagi ngapain?”

“Aku lagi piket key, kan hari ini jadwal kita.” terang Difa

“Ya ampunn… Aku lupaaa…. Kok aku bisa ketiduran sih fa?” Kezia menggaruk kepalanya walau tidak gatal. Difa hanya tersenyum. “Dari jam pelajaran terakhir tadi, gag ada guru yang masuk kan?”

“Hehehhe… Gag ada key, tenang aja….” sahut Difa yang geli melihat tingkah Kezia. “O iya key, tadi ada yang nyari kamu..” tutur Difa seraya melanjutkan menyapu lantai kelasnya. Ia pun mengangkat kursi ke atas meja.

“Oo iya, siapa fa?” tanya Kezia yang kebingungan

“Arland tadi yang nyari kamu…” jawab Difa

“Arland? Arland siapa fa?” Kezia mengernyitkan dahinya karena rasanya ia tidak memiliki teman dengan nama tersebut.

“Ooo kamu bukannya temen arland?” selidik Difa. Kezia hanya mengangkat kedua bahunya. Ia tak merasa mengenal nama tersebut. “ Tadi dia kesini, katanya mau ketemu kamu, tapi kamunya ketiduran, jadi dia cuma ngeliatin kamu aja. Aku fikir kamu udah janjian sama dia. Tapi pas aku mau bangunin kamu, dia bilang gag usah, nanti aja katanya…” terang Difa.

Kezia berusaha mengingat teman-temannya. Tapi nama Arland benar-benar asing dalam ingatan Kezia. Kezia pun berusaha melupakan hal tersebut dan kembali mengerjakan tugasnya bersama Difa.

“Fa, anak cowok gag ada yang bantuin kita piket ini?” tanya Kezia dengan lemas. Badannya sudah mulai di basahi keringat

“Anak cowok tadi pada pergi latihan basket, katanya mau ada pertandingan. Tapi kata mereka , minggu depan

mereka aja yang piket kita gag usah”

“Oooo pantesan… tapi gag apa-apa lah ya, lumayan minggu depan kita gag piket” cetus Kezia dengan diiringi

senyum senang. Difa mengangguk mengiyakan.

“O iya key boleh aku nanya?” tanya Difa menghentikan kegiatannya sejenak

“Nanya apa fa, keliatannya serius?”

“Nggak, aku cuma mau nanya, kamu udah lama sama kak tyo?” lanjut Difa dengan ragu-ragu

“Kak tyo?” Kezia mengutip nama yang disebutkan Difa seraya mengernyitkan dahinya.

“Iya, kak tyo ketua Osis…”

“Ada apa emang sama kak tyo?"

"Enggak, maksud aku udah berapa lama kalian pacaran?"

“Pacaran? Aku sama kak tyo?” Kezia balik bertanya. Difa hanya etrangguk menunggu jawaban. “Aku sama kak tyo gag pacaran fa, temen biasa aja. Gag deket sama sekali malah. Kenapa kamu bisa mikir aku deket sama kak Tyo, fa?” imbuh Kezia

“Yaaa aku denger aja dari temen-temenku, kak tyo main ke rumah kamu sore-sore. Aku kira apel” cetus Difa sambil tersenyum

“Ya ellaahhh… itu mah dia di suruh pak amar nganterin buku matematika buat latihan olympiade fa, bukan

apa-apa….” Terang Kezia dengan santai. “ Kamu suka sama kak tyo, fa?” seketika Kezia menatap Difa yang masih asyik bebenah. Difa hanya tersipu.

“Yaa siapa yang gag suka sama cowok cakep kayak kak tyo? Udah gitu pinter lagi, ketua osis pula…” jawab Difa dengan terus terang. Kezia hanya terkekeh mendengar jawaban Difa.

"Emmm tenang aja... Aku gag ada hubungan apa-apa sama kak tyo. Kalo kamu suka, lanjutin aja. Fighting!" seru Kezia seraya mengepalkan kedua tangannya ke udara, berusaha menyemangati Difa.

Terdengar seseorang mengetuk pintu kelas Kezia dan mengalihkan fokus mereka berdua. Pandangan kezia dan Difa pun tertuju pada pintu masuk kelasnya. Betapa terkejutnya Kezia saat dia tau kalau yang dihadapannya Freeze boy. Tersungging senyum tipis di bibirnya, membuat Kezia terpana seketika. Entah sudah berapa lama dia di sana, mudah-mudahan saja baru datang, pikir Kezia. Berkali-kali Kezia menarik nafas dalam-dalam tapi jantungnya masih tetap berdegub kencang.

“Boleh pinjem sapunya?” tutur Freeze boy memecah kesunyian.

“Oh, boleh… Itu ada satu lagi di pojok” jawab Kezia dengan tergagap.

Kezia manangkup kedua pipinya sendiri yang terasa hangat. Ia tidak percaya bahwa Freeze boy berbicara

dengannya walaupun hanya untuk pinjam sapu. Untuk kesekian kalinya Kezia kembali terpukau. Terlebih saat ia mengucapkan terima kasih dan kembali melempar senyum pada Kezia. Benar-benar terasa seperti mimpi. Melihat dia datang lalu berlalu pergi.

“Keeyyy!!!” Difa mengulang panggilannya, kali ini lebih keras. Kezia pun terperanjat. Pudar lah semua lamunannya.

“Kamu ngelamunin apa?”

“Emmm nggak kok fa…” kilah Kezia. “Oo iya fa, kamu kenal sama cowok tadi?” lanjut Kezia

“Loohh itu yang aku maksud tadiiii, dia arland… Arland Ardiansyah Putra…” terang Difa.

“Dummmbb!!!!” terasa sesuatu menghantam dada Kezia. Dia tercengang mendengar ucapan Difa.

“Ngapain juga dia minjem sapu jauh-jauh ke sini?” tanya Difa sambil melirik ke arah Kezia yang masih mematung. Namun tidak ada jawaban dari Kezia.

“ Ooooo namanya Arland Ardiansyah Putra…” batin Kezia.

“Kamu kenal dia fa?” Kezia semakin penasaran.

“Ya aku kenal. Dia teman SMP ku. Dia baik ko orangnya cuma agak pendiem gitu. Ada lagi yang mau kamu tanyakan?” goda Difa seraya menyenggol lengan Kezia.

“Ahh… enggak ada kok….” Kezia tersipu seraya memalingkan wajahnya dari Difa.

“ Kalo perlu info lain, boleh kok , aku siap jawab” tutur Difa sambil mengedipkan matanya pada Kezia. Kezia hanya tersipu.

Kezia dan Difa melanjutkan piket kelasnya. Sesekali Difa melirik kezia yang masih asyik menyapu. Sementara Kezia berharap semoga Arland kembali dan mengembalikan sapunya juga kembali memberikan senyumnya untuk Kezia.

******

Arland Ardiansyah Putra

Kezia Artiandinia Fashia

Angga

Gimana, gimana, gimana, udah makin kuat halusinasinya? ;D

Terpopuler

Comments

Lisna Wati

Lisna Wati

yang tyo'nya kok gk sekalian

2023-05-12

1

Bunda dinna

Bunda dinna

Kezia tertarik sama Arland dan nyaman sama Angga..

2023-03-09

1

Hera

Hera

keren tuh visualnya freeze boy 🤭🤭

2022-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul
2 Dia
3 Dia (2)
4 Untuk Sherly
5 Truth or dare
6 Kenalan
7 Frezze Boy
8 Lesung Pipi
9 Senyum dikit kek!
10 Kenalan yuk!
11 5 volt
12 Kamu?
13 Salah Paham
14 Pedekate
15 Punya Pacar
16 Kesal!
17 Pertengkaran!
18 Bersedih
19 Rindu
20 Semakin berdebar
21 Cowok nyebelin
22 Kemalangan pertama
23 Aku baik-baik aja
24 Ancaman
25 Sapu tangan
26 Di Jemput yaaa
27 Penyelesaian
28 Jalan Bareng
29 Nembak
30 Manis
31 Atas dasar apa?
32 Ungkapan
33 Ulet bulu
34 Math
35 Kenangan buruk
36 Hujan dan Petir
37 Lampu Hijau
38 Terbakar cemburu
39 Satu per satu
40 Tante Linda
41 Perjuangkan
42 Perjanjian
43 Bukan keinginanku
44 Cemburu
45 Bisa apa?
46 Olimpiade
47 Kenyataannya
48 Tetap berteman
49 Runtuhnya pertahanan
50 Medsos
51 Kak Angga!
52 Bersamamu
53 Tak sadarkan diri
54 Bertahanlah
55 Harus terpisah
56 Pulang
57 3 Cowok
58 Long Trip 1
59 Long Trip 2
60 Long trip 3
61 Long trip 4
62 Episode 62
63 Pengumuman
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Terima kasih
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Berkumpul
2
Dia
3
Dia (2)
4
Untuk Sherly
5
Truth or dare
6
Kenalan
7
Frezze Boy
8
Lesung Pipi
9
Senyum dikit kek!
10
Kenalan yuk!
11
5 volt
12
Kamu?
13
Salah Paham
14
Pedekate
15
Punya Pacar
16
Kesal!
17
Pertengkaran!
18
Bersedih
19
Rindu
20
Semakin berdebar
21
Cowok nyebelin
22
Kemalangan pertama
23
Aku baik-baik aja
24
Ancaman
25
Sapu tangan
26
Di Jemput yaaa
27
Penyelesaian
28
Jalan Bareng
29
Nembak
30
Manis
31
Atas dasar apa?
32
Ungkapan
33
Ulet bulu
34
Math
35
Kenangan buruk
36
Hujan dan Petir
37
Lampu Hijau
38
Terbakar cemburu
39
Satu per satu
40
Tante Linda
41
Perjuangkan
42
Perjanjian
43
Bukan keinginanku
44
Cemburu
45
Bisa apa?
46
Olimpiade
47
Kenyataannya
48
Tetap berteman
49
Runtuhnya pertahanan
50
Medsos
51
Kak Angga!
52
Bersamamu
53
Tak sadarkan diri
54
Bertahanlah
55
Harus terpisah
56
Pulang
57
3 Cowok
58
Long Trip 1
59
Long Trip 2
60
Long trip 3
61
Long trip 4
62
Episode 62
63
Pengumuman
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!