Dia (2)

Kezia dan teman-temannya melanjutkan langkahnya. Dan melewati Tyo yang sedang berdiri di pinggir lorong.

"Kelas mana kalian?” tanya Tyo dengan tegas

"Kelas C kak” Jawab dena dengan segera dan berdiri didepan Kezia.

"Tadi aja Lo ngumpet, sekarang tiba-tiba maen maju aja” gerutu Kania.

Namun Dena seolah tidak mendengar protes sahabatnya, ia terus memandangi Tyo sambil mengumbar senyum.

“Ya ampunnnn… ini cowok kok cakep banget yaaa… Hidungnya, matanya, bibirnyaaa duh duh duuhhhhh mirip oppa lee min hoo… rambutnya rapiii aduuhhhh mirip banget Siwon….” Tutur dena dalam hatinya yang terpesona dengan Tyo

“Ya udah sini buku sama ballpointnya” Tyo membuyarkan lamunan Dena

“Oh iya kak sebentar” jawab Dena sambil celingukan

“Nyari apaan Lu dena, itu kak Tyo minta buku sama ballpoint Lu!” Bisik Kezia perlahan

“Iyaaa gue taauuu, ini gue lagi nyari buku sama Ball point guee… tadi gue taro dimana ya?” Jawab Dena sambil menatap Kezia

" *****, itu buku sama ballpoint kan lagi lo pegang” jawab Kezia yang tak bisa menahan tawa. Ditutupinya wajahnya dengan buku yang dia pegang

"Astaga, iyaaa… maaf kak ini buku sama ballpointnya” sahut dena yang baru tersadar.

Dengan tangan bergetar Dena menyerahkan buku dan Ballpointnya pada Tyo. Sementara Kezia dan kedua

sahabatnya masih tertawa terkekeh-kekeh melihat kelakuan Dena.

Tyo pun mulai mencorat-coret buku Dena. Sesekali Tyo mencuri pandang ke arah Kezia yang masih tertawa geli

melihat kelakuan temannya. Tyo pun kembali meneruskan mencoret-coret buku dena seraya tersenyum dalam hati melihat Kezia yang tertawa dengan memperlihatkan lesung pipinya.

“NIh!!” Tyo menyodorkan Buku pada Dena. “Ini Denah ruangan yang udah kalian lewati. Nanti kalian lanjutin gambar ruangan lainnya.” Imbuh Tyo

Dena pun dengan senang menerima buku dan ballpoint nya.

"Makasih kak..” Ujar mereka bersamaan

"Kami permisi kak” tambah Kezia seraya menarik tangan Dena. Tyo pun hanya mengangguk dan tersenyum pada Kezia.

Sambil berjalan Dena terus tersenyum-senyum girang bisa berbicara dengan Tyo.

" Aduuhh.. jantung gue rasanya mau Pecahhh…” ujar Dena seraya memeluk bukunya

"Parah lu, malu-maluin banget na…” tukas Sherly, mereka pun kembali tertawa mengingat kelakuan konyol dena.

"Gue gugup taaauuu…” Kilah Dena… “ Yaaa ampunnnnn, ini ballpoint masih ada anget-angetnya tangan Kak Tyo” tambah Dena seraya menggenggam erat ballpoint di tangannya.

"Ahahaha lebay lu” Kania menoyor kembali kepala dena. Namun Dena masih memejamkan mata seraya tersenyum. Entah apa yang dia pikirkan.

"Tapi kok gue ngerasa kalo kak Tyo itu ngeliat ke arah lo terus ya key?” sanggah Kania sambil menatap Kezia

"GUE??!!” Kezia menunjuk hidungnya sendiri. “ Salah liat lo!!” tukas Kezia

" Tau nih kania, malah mau bikin hati adik dena terpotek, pake ngomong gitu segala” ujar Sherly dengan gaya meledek

"Bodo amat” sahut Dena yang meneruskan kembali langkahnya, ia sedang asyik dengan khayalannya tentang Tyo.

****

 

Waktu makan siang tiba. Semua siswa diminta untuk membuka bawaan makanan yang ditugaskan oleh panitia.

"Sial, kelengkapan bawaan gue kurang lagi!” gumam kezia dalam hati

"Lo gag bawa jeruk sama susu?” tanya Dena yang sedari tadi memperhatikan Kezia yang kebingungan. Kezia tersenyum ketir. Dena hanya mendelik. "Cari penyakit lo!" sambungnya.

Kezia terdiam, ia hanya bisa pasrah dengan hukuman selanjutnya yang mungkin akan dia terima.

"Okeeyy, taruh semua makanan d atas meja” perintah imam

"Mati Gueee!!!” lirih Kezia seraya melirik Dena. Dena menepuk jidatnya lalu menggeleng.

Satu persatu makanan Kezia simpan di atas meja. Dan memang sialnya, pandangan Imam tepat ke arah Kezia.

" Mana makanan lainnya?” tanya Imam dengan tatapan dinginnya.

" Emmm anu kak, saya …” jawab Kezia tidak jelas. Ia menggaruk kepalanya walau tidak gatal.

" Euuhhh kamu inii, di suruh bawa persyaratan makanan aja bisa ada yang lupa. Ini kan buat kamu makan juga.” Tegas Imam. Kezia hanya tertunduk. “ Ya udah, kamu makan yang ada dulu. Setelah makan kamu menghadap ketua OSIS untuk menerima hukuman” lanjut Imam

" Iya kak…” sahut Kezia perlahan

Acara makan pun dimulai. Masing-masing duduk dengan tenang dan makan tanpa suara. Sesekali Dena , Sherly dan Kania melirik ke arah Kezia.

" Gue baik-baik aja okeeeyyy” ujar Kezia perlahan.

****

“Kamu ikut saya” ujar Imam yang sudah berdiri di samping Kezia. Kezia hanya mengangguk. Anak sekelas menoleh ke arah Kezia tanpa terkecuali Dena, Sherly dan Kania. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Kezia berjalan membuntuti Imam menuju ruang Osis. Saat depan pintu ternyata Tyo hendak keluar dari ruangannya.

" Ada apa mam?” tanya Tyo sambil melirik Kezia.

" Ini anak baru persyaratan makannya gag lengkap.” Jawab Imam. “ Gue balik lagi ke kelas ya” lanjut Imam seraya berlalu. Tyo hanya mengangguk.

"Kamu kenapa persyaratan makan aja bisa gag lengkap?” tanya Tyo pada Kezia tanpa basa-basi lagi.

" Emmm itu anu kak,…” Kezia berusaha mencari alasan. “Emmm tertinggal, iya tertinggal” sambung Kezia yang kemudian tertunduk.

"Kalau kamu bicara, liat mata lawan bicara kamu” tutur Tyo. Kezia pun mengangkat wajahnya perlahan. “Terus itu kenapa baju kamu kotor?” sambung Tyo dengan tatapan tajam. Tyo sebenarnya tau kejadian tadi pagi.

“Emm, gag pap pa kak, ini aku ceroboh.” Kezia gelagapan sendiri dengan alasan yang dibuatnya.

"Kamu memang gag bisa berbohong yaa..” lirih Tyo dalam hatinya.

"Ya udah ikut saya ke ruang guru.” titah Tyo

Kezia pun menurut saja. Saat melewati lapangan basket , semua mata tertuju ke arah ketua OSIS dan siswa baru. Ada beberapa siswi yang berbisik- bisik di belakang Kezia membicarakan sang ketua OSIS dengan segala pesonanya. Kezia berjalan acuh seraya merunduk, ia berusaha tidak peduli dengan suara-suara di sekitarnya. Tanpa ia tau, Tyo telah berhenti berjalan dan

" Bruukkk” Kezia menabrak Tyo. Tyo pun menoleh ke belakang

" Matanya di pake non… Atau rem mu yang blong?” tanya Tyo

"Maaf kak, gag sengaja” jawab Kezia yang kembali menunduk. Tersungging senyum tipis di bibir Tyo

"Tuh kamu liat daftar nama guru dan jabatannya” Tyo menunjuk papan pengumuman yang berisi daftar nama guru beserta Fotonya. Persis daftar nama Caleg yang akan digunakan untuk Pilkada. Kezia hanya mengangguk. "Kamu salin daftar nama itu beserta jabatannya. kalau  sudah selesai bacakan di depan kelas.” sambung Tyo.

Kezia pun berjalan menghadap papan pengumuman dan menyiapkan buku serta Ballpointnya. Tyo duduk dikursi dengan dipunggungi Kezia. Kezia serius mencatat nama guru beserta jabatannya. Sesekali ia menggerakkan kakinya yang mulai terasa pegal. Tyo tersenyum simpul melihat tingkah Kezia.

"Selesai kak..” ujar Kezia membuyarkan lamunan Tyo yang menerawang entah kemana.

"Ya udah, masuk kelas terus bacakan di depan kelas.” Titah Tyo

Kezia berjalan menuju kelasnya, dan Tyo mengikutinya dari belakang. Sesampainya di kelas, Kezia meminta izin untuk masuk. Sari pun mempersilakan.

"Okey Kezia, silakan bacakan tugas yang sudah kamu kerjakan” pinta sari

" Baik kak,” Kezia melangkah maju ke depan kelas. Ia mulai membacakan daftar nama guru dan jabatannya. Beberapa siswa tampak serius memperhatikan, namun ada juga siswa yang tertawa melihat Kezia yang sedang dihukum. Selesai membacakan daftar nama guru, Kezia di diperbolehkan duduk kembali.

"Lama banget Lu!” Ketus Dena

" Iya, habis dari ruangan osis terus ke ruang guru”

" Bareng Kak Tyo?” sergap Dena seraya melotot. Kezia hanya mengangguk.

"Kami gag ngapa-ngapain. Lo jangan nethink” terang Kezia. Dena hanya mengerlingkan mata sipitnya.

****

 

"Okeeyy, nanti kami akan membagikan selembar kertas, kalian tulis kesan selama mengikuti MOS di SMA Harapan Bangsa ini” para siswapun riuh sejenak. “ Silakan dibagikan kertasnya” lanjut imam

Sari mulai berjalan membagikan kertas yang telah disediakan kepada seluruh siswa. Tak terkecuali Kezia dan teman-teman. Sari tersenyum pada Kezia saat tiba di sampingnya.

"Makasih kak” ujar Kezia, Sari pun kembali tersenyum

Dena dan kedua sahabatnya mulai sibuk menulis kesan dan pesan. Sementara itu , saat Kezia membuka kertasnya yang tertulis disana adalah “ Tulis nomor hape kamu disini”.

Kezia pun celingukan. Mulailah dia menulis sesuai instruksi yang ada di sana. Lalu menutupnya kembali. Sari yang sedari tadi memperhatikan Kezia segera bersuara. "Yang sudah boleh dikumpulkan” ujarnya.

Kezia pun maju kedepan dan menyerahkan kertas di tangannya. Mata Dena terbelalak

"Cepet banget lo key..”

"Ya yang gue tulis cuma dikit” jawab Kezia. Dena pun mengangguk Paham.

Terlihat Sari berjalan keluar kelas dan memberikan kertas yang ada di tangannya kepada Tyo. Seraya tersenyum Tyo pun membuka kertas yang diserahkan Sari.

"Aku lupa nomor hapeku. Dan aku gag membawanya karena dilarang oleh panitia”

Begitulah yang tertulis di selembar kertas itu. Tyo hanya tersenyum sambil melipat kertas yang digenggamnya. Sesekali dia melirik Kezia dari jendela yang terbuka di dinding ruangan kelas.

Ia menyandarkan tubuhnya ke tembok lalu di tutupnya mata dengan perlahan. Senyuman manis tersungging di bibirnya. Entah apa yang difikirkannya.

# Flash Back Off

****

Terpopuler

Comments

Bundy Icha

Bundy Icha

mampir ya Thor 💪💪🥰

2023-07-12

1

Z@in@ ^ €£ QULUB

Z@in@ ^ €£ QULUB

masa" puber

2023-07-09

1

Bunda dinna

Bunda dinna

Masa2 paling indah Kezia

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul
2 Dia
3 Dia (2)
4 Untuk Sherly
5 Truth or dare
6 Kenalan
7 Frezze Boy
8 Lesung Pipi
9 Senyum dikit kek!
10 Kenalan yuk!
11 5 volt
12 Kamu?
13 Salah Paham
14 Pedekate
15 Punya Pacar
16 Kesal!
17 Pertengkaran!
18 Bersedih
19 Rindu
20 Semakin berdebar
21 Cowok nyebelin
22 Kemalangan pertama
23 Aku baik-baik aja
24 Ancaman
25 Sapu tangan
26 Di Jemput yaaa
27 Penyelesaian
28 Jalan Bareng
29 Nembak
30 Manis
31 Atas dasar apa?
32 Ungkapan
33 Ulet bulu
34 Math
35 Kenangan buruk
36 Hujan dan Petir
37 Lampu Hijau
38 Terbakar cemburu
39 Satu per satu
40 Tante Linda
41 Perjuangkan
42 Perjanjian
43 Bukan keinginanku
44 Cemburu
45 Bisa apa?
46 Olimpiade
47 Kenyataannya
48 Tetap berteman
49 Runtuhnya pertahanan
50 Medsos
51 Kak Angga!
52 Bersamamu
53 Tak sadarkan diri
54 Bertahanlah
55 Harus terpisah
56 Pulang
57 3 Cowok
58 Long Trip 1
59 Long Trip 2
60 Long trip 3
61 Long trip 4
62 Episode 62
63 Pengumuman
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Terima kasih
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Berkumpul
2
Dia
3
Dia (2)
4
Untuk Sherly
5
Truth or dare
6
Kenalan
7
Frezze Boy
8
Lesung Pipi
9
Senyum dikit kek!
10
Kenalan yuk!
11
5 volt
12
Kamu?
13
Salah Paham
14
Pedekate
15
Punya Pacar
16
Kesal!
17
Pertengkaran!
18
Bersedih
19
Rindu
20
Semakin berdebar
21
Cowok nyebelin
22
Kemalangan pertama
23
Aku baik-baik aja
24
Ancaman
25
Sapu tangan
26
Di Jemput yaaa
27
Penyelesaian
28
Jalan Bareng
29
Nembak
30
Manis
31
Atas dasar apa?
32
Ungkapan
33
Ulet bulu
34
Math
35
Kenangan buruk
36
Hujan dan Petir
37
Lampu Hijau
38
Terbakar cemburu
39
Satu per satu
40
Tante Linda
41
Perjuangkan
42
Perjanjian
43
Bukan keinginanku
44
Cemburu
45
Bisa apa?
46
Olimpiade
47
Kenyataannya
48
Tetap berteman
49
Runtuhnya pertahanan
50
Medsos
51
Kak Angga!
52
Bersamamu
53
Tak sadarkan diri
54
Bertahanlah
55
Harus terpisah
56
Pulang
57
3 Cowok
58
Long Trip 1
59
Long Trip 2
60
Long trip 3
61
Long trip 4
62
Episode 62
63
Pengumuman
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!