Senyum dikit kek!

“ Teng teng teng…” suara bell yang menandakan istirahat berakhir telah berbunyi. Kezia yang masih berada di kantin Bersama teman-temannya bergegas menuju kelas masing-masing.

Ratih guru Bahasa Indonesia yang terkenal ontime , sudah hampir memulai pelajarannya. Kezia mengetuk pintu dengan lumayan keras dan meminta izin masuk. Dadanya berdebar kencang melihat tatapan dingin Ratih yang tertuju padanya.

"Duduk!" seru Ratih yang membuat Kezia berlari ke kursinya.

Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung dengan serius. Di tengah-tengah pelajaran, terdengar kegaduhan di luar kelas. Beberapa siswa tampak berlarian hingga ke depan kelas Kezia, duduk-duduk di bangku yang berada di koridor kelas.

Perhatian siswa pada Ratih pun pudar dan beralih ke sumber kegaduhan, termasuk Kezia.

Mata kezia terbelalak saat dia melihat Freeze boy ada di depan kelasnya. Ratih memukul papan tulis dengan penggaris Panjang untuk mengambil kembali fokus perhatian para siswa. Namun tidak dengan Kezia, ia masih betah memperhatikan Freeze boy seraya senyum-senyum sendiri.

“ *Ya *ampun dia lagiii….” Lirih kezia dalam hati.

Ingatan tentang hangatnya genggaman tangan Freeze boy kembali terasa. Wangi parfumnya pun kembali mengisi rongga hidung Kezia. Di eratkannya genggaman kedua tangannya, sambil melamunkan dia yang ada di hadapannya. Lamunan kezia semakin jauh melayang mengingat kejadian saat MOS tahun lalu.

Difa terus berusaha menyadarkan Kezia dari lamunannya saat perhatian Ratih kembali tertuju pada gadis yang sedang memandangi keluar jendela. Ia masih terpukau, tidak mendengar sama sekali psnggilan Ratih ataupun Difa.

"Key, bu ratih liatin kamu terus tuh…” bisik Difa namun Kezia tidak memberi respon.

Melihat  tingkah Kezia ,Ratih mulai geram. Ia menghampiri Kezia dan Difa dengan membawa penggaris kayu yang memiliki Panjang 50 cm. Difa mengkerut ketakutan.

Sementara Kezia masih belum menyadari kedatangan Ratih. Dalam hitungan menit Ratih sudah ada di samping meja Kezia dan Difa. "Kezia!" gertak Ratih.

Dipukulkannya penggaris di atas meja Kezia, membuat Kezia terperanjat di tempatnya. Terlihat Ratih dengan wajah merah padam melotot padanya.

“ Liat apa kamu kezia?” lanjut Ratih

“ Eemmm nggak kok bu.” Kezia gelagapan dan segera mengalihkan fokusnya pada Ratih. Ia menggelengkan kepalanya lalu tertunduk malu. Tangannya mengusap dada kirinya yang hampir kehilangan jantungnya.

“ Apa kamu masih ingin istirahat Kezia Artiandinia Fashia? Silakan keluar!” seru Ratih seraya menunjuk pintu

keluar dengan penggaris Panjang.

“ Nggak bu, saya ingin belajar.” jawab Kezia dengan suara bergetar.

Kezia melirik Difa yang berada di sampingnya. Tapi Difa ikut tertunduk ketakutan.

“ Sebagai Hukuman, kamu harus mengerjakan tugas di halaman 15 dan dikumpulkan besok jam pertama di meja saya, mengerti??!!” titah Ratih

“ I-  iya Bu…” Kezia menggangguk paham.

“Dan tambahannya, kamu antarkan buku tugas kelas XI IPS 1 setelah jam pelajaran selesai. Tidak ada yang boleh membantu!” tambah Ratih

“Baik bu…” laagi-lagi Kezia hanya bisa mengangguk menyanggupi.

Seraya tertunduk, Kezia meremas pinggiran roknya karena gugup. Baru kali ini ia mendapatkan hukuman di kelas, oleh guru killer pula.

*****

 

Pintu kelas XI IPS 1 masih terbuka lebar walau beberapa siswa tampak sudah keluar dari sana. Kezia mengetuk pintu kelas dan tampak beberapa siswa mengalihkan perhatian pada kedatangannya.Kezia celingukan di pintu, rasanya tak ada satupun yang ia kenal.

Tak lama, seseorang menghampiri Kezia. “ Haayy Keziaa…” sapa anak remaja dengan rambut warna warni.

Rasanya Kezia ingat, dia adalah remaja yang waktu itu ia lihat di café langganannya.

“Ooh haay… Bisa ketemu ketua kelasnya, aku mau nyampein pesan bu ratih?” tanya Kezia kemudian.

Beberapa siswa ada yang bersorak mendengar suara Kezia dan beberapa lagi berdehem dengan sengaja.

“ Bro, ada tamu nih” seru remaja berambut warna warni tersebut, entah pada siapa. “ Gag masuk dulu aja, kita ngobrol-ngobrol gitu sebentar?” lanjut remaja itu

“ Eemm gag usah, makasih” sahut Kezia.

Tak lama datang seseorang menghampiri Kezia dan laki-laki berambut warna-warni. Kezia terpaku melihat sosok yang menghampirinya dengan wajah dingin dan tatapan tajam.

Tanpa kezia sadari laki-laki itu sudah di hadapan Kezia dengan jarak sekitar 30 cm saja. Ya, ternyata ketua kelasnya adalah Freeze boy.

“ Ada apa?” sahut laki-laki itu dengan santai.

“ Emm ini, aku mau ngasihin tugas dari bu ratih” Jawab kezia yang lalu menunduk. Terasa dadanya berdegub sangat kencang. Jiwanya bersorak mendengar suara Freeze boy setelah sekian lama. Pipinya terasa hangat begitu saja mungkin dengan diiringi rona kemerahan. Keringat pun menetes di dahinya.

Freeze boy segera mengambil tumpukan buku yang ada di pelukan Kezia. Tanpa sengaja tangan keduanya bersentuhan membuat Kezia merinding dan semakin gugup.

“Ada lagi?“ tanya remaja tersebut dengan tatapan yang tidak beralih dari Kezia.

Kezia memberanikan diri mengangkat wajahnya menatap laki-laki tersebut. Tangannya mengepal karena gugup. "Bu ratih bilang, kumpulin artikel tentang puisi lama 30 menit sebelum ppelajaran di mulai." imbuh Kezia.

"Hem.. Terima kasih." timpal Freeze boy.

Kezia hanya terangguk. Ia bergegas berbalik hendak pergi dengan senyuman tipis yang mengembang di bibirnya. Ia memegangi dadanya yang berdebar kencang.

“ Bye kezia… “ ujar teman Freeze boy sambil melambaikan tangan. Kezia membalas lambaian tangan tanpa berbalik sedikitpun. Dalam beberapa saat ia mempercepat langkahnya bahkan nyaris berlari dengan sorakan riang di dadanya.

“Giilaa lo bro, cewek cakep itu datang kemari, lo malah dingin aja gitu!” cetus si rambut warna-warni.

“Jangan di gangguin, pacar orang!” seru Freeze boy seraya menatap ke arah Kezia berlalu.

Remaja berambut warna-warni pun hanya menggaruk kepalanya walau tidak terasa gatal. Sementara itu, Kezia terus berfikir tentang Freeze boy.

“ Iihhh nyebelin banget sih tuh cowok. Gag ada ramah-ramahnya. Padahalkan kalo dia senyum dikit aja, cakep banget. Mana gue lupa lagi nanya nama dia. Iihh ngeselin…” gerutu Kezia dalam hati.

Tanpa Kezia sadari sejak tadi ada seseorang yang memanggilnya.

“ Key!! Keziaaa!!!” terdengar suara Dena yang memanggil namanya dan sedikit berlari menyusul  Kezia. “Ke kelas gue dulu dong.” pinta Dena seraya menarik tangan Kezia.

Kezia hanya mengikuti saja. Dena meminta Kezia duduk di kursi sebelah dirinya. Kondisi kelas Dena sudah lengang. Banyak siswa yang sudah pulang.

“ Lo masih ngapain?” tanya Kezia yang baru tersadar.

“ Bentar, gue masih belum selesai nyatet nih, bentar yaaa… Horor gue kalo sendirian di kelas.” terang Dena tanpa melirik sedikitpun ke arah Kezia. Kezia hanya mengangguk, menatap tulisan di papan tulis berwarna putih namun pikirannya melayang entah kemana. Wajahnya terlihat sendu.

Setelah selesai mencatat, Dena memasukkan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Dipakainya tas ransel berwarna navy dengan segera.

“Yuk!!!” ajak Dena sambil berdiri. Namun Kezia masih tetap terpaku. “Hey key, lo sakit ya?” lanjut Dena yang kebingungan. Dirabanya kening Kezia dengan pungung tangannya dan kembali ikut terduduk.

“Lo kenapa sih key?” tanya dena yang menatap tajam Kezia penuh tanya.

“Gue gag pa-pa kok na. “ Sepertinya Kezia mulai tersadar.

“ Lo kalo lagi ada masalah cerita dong, kali aja gue bisa bantu.”

“ Beneran, gag pa-pa kok.. Gue cuma lagi kepikiran sesuatu aja.” kilah kezia seraya menatap Dena dengan senyuman tipis.

“ Bener nih lo gag kenapa – napa?” selidik Dena, yang masih melihat keanehan pada Kezia

“Bener gue baik-baik ajaa…” ujar Kezia menenangkan. Tidak biasanya Kezia seperti ini. Kezia sendiri masih belum

berani bercerita kepada sahabatnya tentang Freeze boy. Dia merasa belum menemukan waktu yang tepat. “ Pulang yuk!!” seru Kezia kemudian.

Dena hanya mengikut Kezia tanpa berkomentar. Baru kali ini Kezia terlihat memikirkan sesuatu secara mendalam. Sesekali Dena melirik Kezia tanpa berbicara. Namun Kezia masih terus berjalan tanpa sepatah kata pun. Dena hanya menarik nafas dalam-dalam melihat tingkah Kezia dan berharap semoga memang tidak ada apa-apa.

****

Terpopuler

Comments

Bunda dinna

Bunda dinna

Kezia mulai ada rasa ke pria kulkas..bsnyak stok cowok yg suka ke Kezia

2023-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul
2 Dia
3 Dia (2)
4 Untuk Sherly
5 Truth or dare
6 Kenalan
7 Frezze Boy
8 Lesung Pipi
9 Senyum dikit kek!
10 Kenalan yuk!
11 5 volt
12 Kamu?
13 Salah Paham
14 Pedekate
15 Punya Pacar
16 Kesal!
17 Pertengkaran!
18 Bersedih
19 Rindu
20 Semakin berdebar
21 Cowok nyebelin
22 Kemalangan pertama
23 Aku baik-baik aja
24 Ancaman
25 Sapu tangan
26 Di Jemput yaaa
27 Penyelesaian
28 Jalan Bareng
29 Nembak
30 Manis
31 Atas dasar apa?
32 Ungkapan
33 Ulet bulu
34 Math
35 Kenangan buruk
36 Hujan dan Petir
37 Lampu Hijau
38 Terbakar cemburu
39 Satu per satu
40 Tante Linda
41 Perjuangkan
42 Perjanjian
43 Bukan keinginanku
44 Cemburu
45 Bisa apa?
46 Olimpiade
47 Kenyataannya
48 Tetap berteman
49 Runtuhnya pertahanan
50 Medsos
51 Kak Angga!
52 Bersamamu
53 Tak sadarkan diri
54 Bertahanlah
55 Harus terpisah
56 Pulang
57 3 Cowok
58 Long Trip 1
59 Long Trip 2
60 Long trip 3
61 Long trip 4
62 Episode 62
63 Pengumuman
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Terima kasih
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Berkumpul
2
Dia
3
Dia (2)
4
Untuk Sherly
5
Truth or dare
6
Kenalan
7
Frezze Boy
8
Lesung Pipi
9
Senyum dikit kek!
10
Kenalan yuk!
11
5 volt
12
Kamu?
13
Salah Paham
14
Pedekate
15
Punya Pacar
16
Kesal!
17
Pertengkaran!
18
Bersedih
19
Rindu
20
Semakin berdebar
21
Cowok nyebelin
22
Kemalangan pertama
23
Aku baik-baik aja
24
Ancaman
25
Sapu tangan
26
Di Jemput yaaa
27
Penyelesaian
28
Jalan Bareng
29
Nembak
30
Manis
31
Atas dasar apa?
32
Ungkapan
33
Ulet bulu
34
Math
35
Kenangan buruk
36
Hujan dan Petir
37
Lampu Hijau
38
Terbakar cemburu
39
Satu per satu
40
Tante Linda
41
Perjuangkan
42
Perjanjian
43
Bukan keinginanku
44
Cemburu
45
Bisa apa?
46
Olimpiade
47
Kenyataannya
48
Tetap berteman
49
Runtuhnya pertahanan
50
Medsos
51
Kak Angga!
52
Bersamamu
53
Tak sadarkan diri
54
Bertahanlah
55
Harus terpisah
56
Pulang
57
3 Cowok
58
Long Trip 1
59
Long Trip 2
60
Long trip 3
61
Long trip 4
62
Episode 62
63
Pengumuman
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!