Frezze Boy

Hujan lebat yang sejak tadi turun mulai berhenti. Siswa yang telah selesai belajar berhamburan keluar kelas.

Sore itu, sesuai janji Kezia dan teman-temannya, mereka akan pergi ke café langganan mereka untuk sekedar mengisi waktu senggang.

Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, Kezia dan ketiga sahabatnya sampai di café yang di tuju. Disana banyak sekali anak SMA yang juga menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Ada yang asyik berpacaran, bercanda tawa atau sekedar iseng menggoda siswi yang lewat café tersebut.

Dena sudah sangat lapar. Sesekali dia mengelus perutnya yang berbunyi nyaring. Matanya berkeliling mencari tempat yang kosong.

“ Nyari tempat lain yuk, penuh banget iniiihh…” pinta Kezia kepada sahabatnya

“ Ah lo gimana sih? Gue laper banget nih, udah lah kita di sini aja” Dena bersikukuh.

“ Tapi penuh banget na,,,” timpal Sherly

Sejenak mereka mematung. Matanya masih terus mencari tempat duduk.

“ Eh tuh kayaknya kosong deh!” tunjuk Kania pada sebuah meja dengan enam kursi.

“ Iiihh tapi kan disebelahnya banyak anak cowok, gag ah gue males!” tukas Kezia

“ Ya kali keeyyy ini tempat khusus ukhti, gag boleh ada ikhwan!” ketus Dena. “ Udah gag bakalan ada apa-apa, ada gue ini” lanjut Dena yang sok jagoan. Ditariknya tangan Kezia dengan paksa.

Kezia pun terpaksa mengikuti langkah Dena. Mereka berempat berjalan dengan santai. Sesekali melirik ke arah kerumunan anak cowok yang duduk di sebelah meja yang mereka incar. Terlihat beberapa di antara mereka tengah menyanyikan lirih lagu cinta dengan diiringi petikan gitar yang mengalun apik.

Tiba-tiba saja Kania berlari menuju meja yang mereka pilih. Diikuti dengan Dena dan Sherly kemudian tertawa bersamaan. Yaa itulah kebiasaan mereka , rusuh berebut tempat duduk. Tidak ada perilaku anggun sama sekali.

Sementara Kezia tetap berjalan dengan santai. Sesekali Kezia mendengar anak laki-laki berdehem saat dia melewati mereka. Kezia mengacuhkannya. Kezia menarik nafas dalam, serasa ada wangi yang ia kenal namun demi apapun Kezia tidak berani menoleh.

Tiba di meja mereka, tak lama berselang, datang seorang Waiter menghampiri mereka dengan membawa daftar menu yang tersedia di café tersebut. Dia terlihat masih sangat muda cukup tampan. Seketika Dena terpukau dengan laki-laki tampan di hadapannya.

"Perut ade tiba-tiba kenyang bang..." ujar Dena seraya tersenyum dengan tangan yang menopang dagunya.

"Masih aja tuh mata kelilipan pasir!" cetus Kania seraya melempar ballpoint pada Dena.

“ Ganggu lo! Gue pesen duluan!” serobot Dena yang memang sudah kelaparan. Ekspresi wajahnya berubah secepat jarum jam berdetak. Memang sangat ajaib gadis ini. “ Gue pesen nasi goreng special sama jus tomat” lanjut Dena.

“ Putus asa lo?” cetus Kania pada Dena

“ Ya elaahh, dari sekian banyak menu, gue yakin, nasi goreng paling cepet di bikin” terang Dena. Ketiga sahabatnya hanya tertawa mengiyakan ujaran Dena.

“ Gue pisang keju sama jus alpuket.” lanjut Kezia

“ Lo gag makan yang berat key?” tanya Sherly

“ Gag lah, menu itu udah cukup berat buat gue” kilah Kezia.

“ Gue terderloin Steak sama kiwi mojito, lo  mau sher?”  tukas Kania

“ Boleh deh sama” sahut Sherly

“ Sasar anak kembar, selera makanan sama , baju sama , jangan-jangan selera cowok juga sama” cetus Dena

“ Sialan lo” sahut Kania dan Sherly bersamaan.

“ Nah kan, sama!! Sama-sama suka ngegas!” sahut Kezia dan Dena bersamaan, mereka pun tertawa renyah melihat tingkah temannya.

Selesai mencatat pesanan, Waiter tampan pun berlalu. Dena melambaikan tangan dengan tak rela karena si tampan pergi.

Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang mencolek – colek punggung Kania. Kania pun berbalik

“ Heyy, boleh kenalan gag?” tanya salah satu remaja berrambut warna warni persis burung nuri, pada Kania.

“ Boleh, mau kenalan sama yang mana?” tantang Kania

“ Semuanya dooongg!!!” sahut remaja lain dengan kompak dan diiringi tawa.

Kezia mulai merasa risih dengan tingkah mereka. Tampak sebagian dari mereka ada yang duduk di senderan kursi, di meja namun ada juga yang duduk dengan manis di atas kursinya. Kezia hanya melirik kerumunan itu, namun tiba-tiba matanya membelalak saat ia melihat sosok yang di kenalnya. Ya, “Freeze boy”.

Tanpa sadar Kezia memperhatikan laki-laki tersebut dari kejauhan. Dipelukannya ada sebuah gitar yang baru selesai ia petik. Rupanya alunan indah tadi berasal dari resonan yang ia ciptakan. Terlihat sesekali dia tersenyum melihat tingkah konyol teman-temannya. Namun seringnya dia tertunduk memainkan senar gitar dan menyentuhnya dengan lembut menghasilkan suara lirih yang memanjakan telinga.

Tak ada hal mencolok yang dia lakukan, selain kesan dingin dan damai. Kembali teringat oleh Kezia, hangatnya

genggaman tangan laki-laki ini saat menyelamatkannya menghindar dari senior yang menyebalkan. Juga wangi parfum yang sama yang selalu memanjakan penciuman Kezia dan terasa lembut.

Seketika, Kezia bersitatap dengan laki-laki tersebut. Dalam sekian menit mereka saling terpaku. Kezia merasa jantungnya benar-benar bertalu-talu tak menentu, tidak bisa ia kendalikan. Mata itu, terasa hangat menatap kezia, mengalirkan sengatan kecil di aliran darah Kezia.

“Ya Ampun, apa gue bakal mati muda gara-gara serangan jantung?”batin kezia.

Laki-laki itu tersenyum, membuat wajah Kezia merona seketika. Dengan segera Kezia memalingkan wajahnya.

Terlintas barisan syair yang dia buat saat pertama kali bertemu dengan Freeze boy

Kamu…

Terpaku dalam bisu, Bertahta dalam angan

Perlahan mengetuk setiap Lorong pintu di jiwa

Mencairkan hatiku dengan tatapan hangatmu

Memaksa hati menatap kagum, terfikir tanya “

inikah cinta?”

“ Hayy keziaaa…” sapa si burung nuri. Kezia terperanjat di tempatnya. Tanpa ia sadari, Kania sedang memperkenalkannya pada genk cowok di depannya.

“ Eehh, hay….. “ jawab Kezia seraya menyelipkan rambutnya di sela telinga. Membuat lesung pipinya terlihat jelas. Lelaki itu kembali menatap Kezia membuatnya salah tingkah.

“ Keziaa.. kamu cantik deh, boleh dong bagi kontaknya….” ujar salah satu dari mereka. Kezia hanya terdiam kemudian memalingkan wajahnya yang kemerahan.

“ Ciie cieee cieee….” Sorak semua anak pada remaja yang menggoda Kezia. dari sekian banyak anak laki-laki, tak ada satupun yang Kezia tau Namanya, termasuk Freeze boy.

Kezia meremas rok abu-abu yang panjangnya tiga jari di atas lutut. Tangannya terasa berkeringat. Wajahnya merah merona.

“ Ya ampunnn siapa tadi ya namanya? Kalo nanya anak-anak pasti pada berisik deh” batin Kezia.

Kezia benar-benar gusar, berkali-kali ia mencuri pandang lalu kemudian tertunduk dengan wajah bersemu kemerahan.

****

Terpopuler

Comments

Bunda dinna

Bunda dinna

Memang harus dingin dan acuh seperti Kezia,,tspi berprestasi

2023-03-09

1

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

gengsi nya tinggi si Kezia

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Berkumpul
2 Dia
3 Dia (2)
4 Untuk Sherly
5 Truth or dare
6 Kenalan
7 Frezze Boy
8 Lesung Pipi
9 Senyum dikit kek!
10 Kenalan yuk!
11 5 volt
12 Kamu?
13 Salah Paham
14 Pedekate
15 Punya Pacar
16 Kesal!
17 Pertengkaran!
18 Bersedih
19 Rindu
20 Semakin berdebar
21 Cowok nyebelin
22 Kemalangan pertama
23 Aku baik-baik aja
24 Ancaman
25 Sapu tangan
26 Di Jemput yaaa
27 Penyelesaian
28 Jalan Bareng
29 Nembak
30 Manis
31 Atas dasar apa?
32 Ungkapan
33 Ulet bulu
34 Math
35 Kenangan buruk
36 Hujan dan Petir
37 Lampu Hijau
38 Terbakar cemburu
39 Satu per satu
40 Tante Linda
41 Perjuangkan
42 Perjanjian
43 Bukan keinginanku
44 Cemburu
45 Bisa apa?
46 Olimpiade
47 Kenyataannya
48 Tetap berteman
49 Runtuhnya pertahanan
50 Medsos
51 Kak Angga!
52 Bersamamu
53 Tak sadarkan diri
54 Bertahanlah
55 Harus terpisah
56 Pulang
57 3 Cowok
58 Long Trip 1
59 Long Trip 2
60 Long trip 3
61 Long trip 4
62 Episode 62
63 Pengumuman
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Terima kasih
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Berkumpul
2
Dia
3
Dia (2)
4
Untuk Sherly
5
Truth or dare
6
Kenalan
7
Frezze Boy
8
Lesung Pipi
9
Senyum dikit kek!
10
Kenalan yuk!
11
5 volt
12
Kamu?
13
Salah Paham
14
Pedekate
15
Punya Pacar
16
Kesal!
17
Pertengkaran!
18
Bersedih
19
Rindu
20
Semakin berdebar
21
Cowok nyebelin
22
Kemalangan pertama
23
Aku baik-baik aja
24
Ancaman
25
Sapu tangan
26
Di Jemput yaaa
27
Penyelesaian
28
Jalan Bareng
29
Nembak
30
Manis
31
Atas dasar apa?
32
Ungkapan
33
Ulet bulu
34
Math
35
Kenangan buruk
36
Hujan dan Petir
37
Lampu Hijau
38
Terbakar cemburu
39
Satu per satu
40
Tante Linda
41
Perjuangkan
42
Perjanjian
43
Bukan keinginanku
44
Cemburu
45
Bisa apa?
46
Olimpiade
47
Kenyataannya
48
Tetap berteman
49
Runtuhnya pertahanan
50
Medsos
51
Kak Angga!
52
Bersamamu
53
Tak sadarkan diri
54
Bertahanlah
55
Harus terpisah
56
Pulang
57
3 Cowok
58
Long Trip 1
59
Long Trip 2
60
Long trip 3
61
Long trip 4
62
Episode 62
63
Pengumuman
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!