Eps 17

Eps 17

happy reading.....

💞💞💞.

Plakkk...

"Jangan terus menggoda Zia." Tiba - tiba Jae Su datang dan langsung memukul kepala belakang Ryung.

"Assstt... Sakit Hyung." Ringis Ryung menahan sakit dikepalanya.

"Jangan dengar ucapannya. Duduklah. Aku pastikan kamu suka dengan suasana disini." seru Jae Su pada Zia.

"Tentu Zia akan suka, karena Hyung lah yang membawanya kemari." Ryung masih saja menggoda Zia dan Jae Su.

"Tutup mulutmu." Sarkas Jae Su.

"Kau ini hyung, bila bicara pada kami mengapa begitu dingin nadanya. Berbeda saat kau bicara pada wanita terkasihmu." Sepertinya Ryung sedikit cemburu karena hyung nya selalu bersikap hangat kepada Zia.

"Apa kau cemburu?" Tanya Tae Won sefikit menjjahili Ryung.

Karena selama ini Ryung lebih dekat dengan Jae Su ketimbang dengan member lainnya.

"Aku? cemburu?" Tunjuknya tepat dihidungnya sendiri. " Kau fikir aku menyukai Zia?" Tanyanya tak percaya.

"Kalau tidak menyukai Zia, mungkin kau menyukai Jae Su hyung." Jawaban Tae Won mulai mengada - ngada.

Plakkk....

Plakkk....

Plakkk....

Plakkk....

Kini giliran kepala Tae Won yang mendapatkan empat tepukan dari empat tangan yang berbeda.

"Jaga ucapan mu Tae Won. Kau tak ingin kan ada berita miring tentang kita semua?" Sarkas Yong Su.

"Baikal baiklah... Tapi bisa tidak kalian tidak memukul kepalaku? Kenapa selalu saja kepalaku yang jadi sasaran?" Tae Won mengerucutkan bibirnya.

"Makanya jangan bicara sembarangan." Ryung menimpali.

"Sudah - sudah. Kalian ini selalu saja berdebat." Jae Su melerai.

Kini perhatian Jae Su teralihkan ada dua wanita yang duduk tak jauh dari Ji-Sung.

"Hay Nara... Ternyata kau yang diajak Ji-Sung." Sapanya ada Nara tanpa menyapa wanita disebelahnya.

"Tepat nya dia yang memaksa ikut." Sewot Ji-Sung. "Padahal aku hanya mengajak kekasih ku."

"Kekasih mu adalah teman ku Ryung." Cibir Nara.

"Oh ya Hyung, siapa nama gadis belia disamping mu. Ternyata sekarang kau lebih suka daun muda ya?" Tanya Nara sambil menggoda.

"Dia Zia." Jawab Jae Su singkat.

"Hay Zia.... Aku Nara, dan ini Jenny temanku sekaligus kekasih Ji-Sung yang entah keberapa." Dengusnya melihat sepupunya yang kerap kali berganti teman wanita.

"Hay.... Aku Zia. Senang bertemu dan berkenalan dengan kalian." Zia memperkenalkan dirinya. Dan dibalas anggukan Nara dan Jenny.

Tanpa terasa hari sudah siang. Zia pamit untuk kedalam. Dia akan melaksanakan shalat djuhur. Dan tak lama Jae Su ikut menyusul kedalam, serta melaksanakan shalat djuhur nya.

Sedangkan diluar, tepatnya ditenda terbuka dekat danau, member Blue Ring dan dua teman wanitanya asik bercengkrama dengan canda tawa sambil menikmati keindahan alam disekitar mereka.

"Zia dan Jae Su hyung sedang apa didalam? Kenapa mereka lama sekali? Apa mereka lagi bersenang - senang?" Tiba - tiba pertanyaan itu keluar dari mulut Nara.

"Zia bukan wanita seperti itu. Dan Jae Su, semenjak mengenal Zia, dia juga berubah. Jae Su mulai percaya akan adanyaTuhan dan rajin beribadah seperti yang dilakukan Zia dan muslim yang lain." Yong Su sedikit kesal dengan tuduhan Nara.

"Benarkah? Jae Su hyung benar - benar berubah? Apa begitu hebat seorang Zia, hingga membuat perubahan begitu besar pada Jae Su?" Nara masih tak percaya.

Hingga waktu berlalu.

Kini Zia dan yang lain berada di dapur untuk menyiapkan makan malam mereka.

Mereka memakan menu yang sama dengan mengunakan bahan makanan berlebel halal yang dibawa Zia dan Jae Su. Walaupun ada beberapa makanan yang tak dapat dikonsumsi Zia dan Jae Su.

Hingga menjelang larut malam, Zia undur diri untuk beristirahat lebih dulu.

Sebelum memejamkan matanya ia sempatkan mengecek online shop yang iya jalani saat ini.

****

Bunyi alarm membangunkan Zia dari tidurnya.

Zia menggeliat kecil mencari ponsel nya.

"Euugh... Alarm siapa ini yang bunyi malam - malam begini." Terdengar gumaman dari Jenny yang tidur sekamar dengan nya dan Nara.

Buru - buru Zia mematikan alarm itu. Takut teman sekamarnya terganggu. Kemudian ia bangkit menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Dan melaksanakan shalat Subuh.

"Astaghfirullahalazim...." Zia terkejut dan mengelus dadanya tiba - tiba melihat seseorang sudah duduk di ranjang dengan rambut berantakan.

"Apa yang sedang kau lakukan Zia? Kenapa penampilanmu seperti itu?" Tanya Jenny lesu dengan muka bantalnya.

Zia tersenyum lalu menjawab. "Aku sedang menunaikan shalat Subuh Jenny. Karena ini wajib bagi orang muslim."

"Oh..." Hanya itu tanggapan Jenny, karena memang ia masih mengantuk berat. Ia melanjutkan tidur nya lagi.

Zia hanya tersenyum melihat tingkah teman barunya itu. Sedangkan Nara? Dia sama sekali tidak merasa terganggu dengan Zia dan Jenny.

Entah jam berapa tadi malam mereka tidur.

Setelah sholat Subuh, Zia memutuskan kedapur untuk membuat sarapan.

Ia memutuskan akan memasak nasi goreng.

Tanpa disadarinya, disana ada Jae Su yang hendak mengambil air minum.

"Kamu sedang apa Zia?" Tanya Jae Su melihat Zia pagi - pagi sekali sudah ada di dapur.

"Oh, kau Jae Su." Zia memberi senyuman. "Aku mau buat nasi goreng untuk sarapan. Apa kamu mau?" Tawar nya pada Jae Su.

"Boleh. Aku ingin coba nasi goreng buatan mu. Ryung juga suka dengan nasi goreng." Tutur Jae Su.

Jae Su ingat, Ryung selalu mencoba membuat nasi goreng sendiri. Tapi hasilnya berbeda dengan yang pernah mereka makan, ketika mereka mengadakan konser di Indonesia.

"Kalau gitu biar aku masak untuk kita semua. Jika mkanan udah siap tolong bangunkan mereka untuk sarapan ya?" Pinta Zia.

"Baiklah. Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Jae Su.

"Tidak ada. Ini tinggal masak aja. Aku kekamar sebentar. Ada yang mau diambil." Zia berjalan meninggalkan Jae Su.

Tak lama Zia kembali dengan membawa sebuah botol kecil berwarna hitam.

"Apa itu?" Tanya Jae Su dengan kening berkerut.

"Ini kecap. Kebetulan bunda kirim ini sama bumbu lainnya di kos. Biar nasi goreng nya tambah enak." Terang Zia. Jae Su hanya mengangguk.

Dengan cekatan Zia menyelesaikan tugasnya.

Dan kini telah tersaji satu mangkuk besar penuh nasi goreng, dan beberapa lembar telur dadar.

Jae Su pergi membangunkan yang lainnya. Dan Zia membangunkan Nara dan Jenny.

Kini mereka telah berkumpul. Dan memulai sarapannya.

"Wah... Ini sungguh enak Zia. Bisa kau ajari aku zia? Aku tidak bisa membuat yang seenak ini." Puji Ryung atas rasa nasi goreng yang Zia buat.

"Boleh. Aku akan ajari kamu besok pagi." Zia mengangguk.

Zia teringat akan permintaan Mia.

"Nara, Jenny." Panggil Zia.

Nara dan Jenny menoleh karena nama mereka disebut Zia.

"Aku boleh tanya?" Zia minta izin dulu sebelum bertanya. Dan dibalas anggukan keduanya.

"Apa kalian tau dimana tempat untuk bisa mendapatkan tiket fan meeting nya Blue Ring? Soalnya sahabatku di Indonesia menginginkan tanda tangan mereka." Tutur Zia.

Pertanyaan Zia itu berhasil membuat ketiga member Blue Ring yang lain kompak tersedak makanan.

"Kau tidak mengenal siapa Blue Ring, Zia?" Tanya Nara heran.

Zia hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Aku tidak pernah mencari tahu apapun tentang per KPop an." Jawab Zia.

"Apa kau tak punya tv dirumah?" Kini giliran Jenny yang bertanya.

"Punya. Tapi jarang nonton. Karena waktu di Indonesia, setelah pulang sekolah aku mengajar beberapa anak SD untuk les privat. Dan malamnya aku gunakan untuk mengecek online shop ku dan belajar." Jawab Zia

"Kau sungguh terlalu Zia. Bisa - bisanya tidak mengenal Blue Ring, ckckck..." Jenny berdecak sebal.

Padahal Blue Ring adalah salah satu fandom papan atas yang di Korea.

"Untuk apa susah - sudah beli tiket, kalau bisa minta secara langsung?" Dengus Nara.

"Mau minta langsung kan gak krnal." Zia mengerucutkan bibirnya.

Jae Su hanya bisa tersenyum dengan ketidak tahuan Zia. Sedangkan yang lain hanya bisa geleng - geleng.

"Member Blue Ring itu sekarang ada disss.... Auuwww.... Sakit Ji-Sung." Sentak Nara karena kakinya diinjak Ji-Sung.

"Aku akan mencarikan tiket nya untuk mu." Ucap Ryung mengalihkan perhatian Zia dari Nara.

Sedangkan Ji-Sung memberi tahukan kepada Nara dan Jenny dengan berbisik lirih, tentang jati diri mereka yang tak diketahui Zia.

"Benarkah?" Tanya Zia dengan wajah berseri.

"Ya, aku akan mencarikanny untuk mu." Sahut Ryung.

Saat ini terbesit dalam fikiran mereka untuk memberi kejutan untuk Zia.

Mungkin sudah saatnya Zia tau siap mereka sebenarnya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

terima kasih udah mampir ke karya perdana author 🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MIA YG BRMIMPIKN BRTEMU IDOL, ZIA MLH LIBURAN BRSAMA .

2023-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!