Eps 11
happy reading...
💞💞💞
Drrrttt.... Drrrttt...
📲 "Ya halo Jae Su..." Zia mengangkat telepon dari Jae Su.
📲 "Aku dan anak - anak sudah di tempat kita bertemu kemarin. Rumah kamu yang mana?"
📲 "Aku akan keluar agar kamu bisa melihat ku." Zia berjalan keluar menuju balkonnya.
📲 "Lihatlah kearah jam sebelas. Aku ada di depan rumah bagian atas." Zia melambaikan tangan sebagai pertanda bahwa ia melihat Jae Su dan yang lain.
📲 "Ya aku melihat mu. Kami akan kesana." Jae Su mematikan sambungan telepon nya.
"Ayo kita kesana." Ajak Jae Su menunjuk kearah sebuah rumah.
Mereka semua beranjak menuju tempat tinggal Zia.
"Hay... Akhirnya kalian datang. Kita duduk di balkon saja ya? Aku tidak bisa mengajak pria masuk kedalam." Zia mempersilahkan kelimanya duduk.
"Kenapa tidak bisa? Apakah ada orang lain didalam?" Tanya Yong Su sedikit lancang.
"Oh... Bukan gitu. Tempat tinggal ku cukup kecil yang tidak akan menampung kita semua. Karena aku hanya mahasiswa dari luar, jadi hanya menyewa tempat yang tidak terlalu besar." Jelas Zia, ia takut mereka yang ada disini salah faham padanya.
"Kau masih di pendidikan tinggi? Semester berapa?" Tanya Tae Won.
"Aku masih semester awal. Dan baru sebulan tinggal di Korea." Jawab Zia.
"Haaa...?" Kelimanya menganga lebar mendengar info yang diberi Zia tentangnya.
"Berapa usia mu kakak ipar?" Tanya Ji-Sung penasaran.
"Belum genap 19 tahun. Memang kenapa?" Tanya Zia bingung.
"Ternyata seleramu adalah seorang anak kecil Hyung." Ledek Ryung pada Jae Su.
Jae Su hanya bisa menghela nafas mengetahui usia Zia.
"Aku boleh bertanya?" Zia melihat satu persatu kelimanya.
"Boleh, silahkan!" Yong Su mempersilahkan.
"Sebenarnya aku heran pada kalian, kenapa setiap kita bertemu, kalian selalu memanggil ku kakak ipar?" Tanya Zia penasaran.
"Oh... Itu karena hyung tertua kami menyukai mu. Dan mungkin ingin menik...... Aoouww....sssst." Ryung menoleh pada orang yang menginjak kakinya. Dan pelakunya tak lain adalah Jae Su.
Sedangkan yang ditatap seakan - akan tidak tahu hal apa yang terjadi.
"Hyung tertua kalian menyukai ku?" Tanya Zia. Dia tambah bingung dengan keadaan sekarang. "Siapa?" Lanjutnya lagi.
Memang siap yang menyukainya? bukankah selama ini dia membatasi pergaulannya selama disini?
"Ekheemm...." Jae Su berdehem seakan mengatakan "jangan beri tahu kan dia."
Tapi dengan wajah tengilnya Ryung dengan enteng mengatakan... "Jae Su, hyung tertua kami. Dia menyukaimu kakak ipar. Katanya sejak pertama kali dia bertemu dengan mu."
Sontak Zia langsung melihat kearah Jae Su.
Ya, seharusnya Zia sadar, bahwa semenjak mereka bertukar nomor telepon, Jae Su rutin mengiriminya pesan singkat. Tapi itu Zia anggap karena Jae Su benar - benar ingin berteman dengannya.
Zia mencoba mencari jawaban dari Jae Su melalui tatapannya. Dan yang tampak hanya seulas senyuman yang terlihat begitu manis dan tulus.
Otak Zia jadi sedikit heng mencerna semua. Namun ia tak ambil pusing. Zia akan menganggap mungkin itu hanya sebatas kagum. Karena mereka tergolong belum lama kenal.
"Katanya kakak ipar ingin mentraktir kami makan?" Ryung mencoba mencairkan suasana canggung yang terjadi karenanya.
"Astaghfirullah.... Sampai lupa kan?" Zia menepuk jidatnya. Dan itu berhasil membuat Jae Su tertawa kecil.
Lihatlah... hanya sebuah tingkah kecil saja sudah berhasil membuat Jae Su yang terkenal sulit untuk tersenyum, kini bukan hanya senyum yang tampak, melainkan sebuah tawa kecil yang diberikan nya.
"Ternyata kakak ipar sudah menuju lansia hyung?" Canda Tae Won pada para hyung nya.
"Hehe... Maaf. Oh iya, bisakah kalian tidak memanggil ku dengan sebutan kakak ipar?" Pinta Zia pada yang lain.
"Jadi kami harus memanggil mu dengan sebutan apa?" Tanya Tae Won.
"Cukup panggil nama ku. Kalian bisa panggil aku Zia. Lagi pula usiaku lebih muda dari kalian bukan?"
"Tapi..." Tae Won sedikit ragu menuruti permintaan Zia.
"Baiklah bila itu mau mu, Zia." Pungkas Yong Su.
"Sebaiknya kalian tunggu sebentar. Biar aku bawakan makanan untuk kita." Zia bergegas menuju dapur mininya.
"Biar aku bantu." Jae Su menawarkan bantuan, dan diangguki Zia.
Tak berapa lama, semua yang dimasak Zia sudah tersaji dimeja.
"Maaf hanya masakan sederhana. Dan maaf juga aku tidak menyediakan minuman beralkohol. Karena dalam agama ku, kami dilarang untuk berkaitan dengan alkohol."
"Kenapa dilarang?" Tanya Tae Won ingin tahu.
"Karena khamar atau minuman beralkohol adalah induk dari segala kejahatan. Bukankah kalau mabuk bisa membuat orang hilang kesadaran dan dapat melakukan hal - hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain?" Zia mencoba menjelaskannya kepada kelima lelaki itu.
Karena di negara ini alkohol adalah hal yang biasa bagi mereka yang sudah dewasa.
"Kenapa diagama mu terlalu banyak aturannya?" Keluh Ji-Sung.
"Peraturan itu dibuat demi kebaikan." Jawab Zia tersenyum.
Jae Su hanya menyimak hal yang disampaikan Zia. Dia jadi lebih penasaran akan Zia.
"Aku belum pernah melihat semua makanan ini Zia?" Tanya Ryung heran dengan beberapa jenis makanan didepannya.
"Oh... Yang bulat - bulat ini namanya bakso, kalian bisa mencampurnya dengan bihun ini. Kalau yang ini namanya rendang daging sapi, ini keripik tempe yang terbuat dari kacang kedelai, yang ini kerupuk udang, yang ini nasi..."
"Iya aku tau itu nasi." Sela Ryung, yang langsung mendapatkan jitakan dari Yong Su.
"Semua ini kamu yang masak?" Kali ini Jae Su ikut bertanya. Karena sedari tadi dia hanya diam memperhatikan.
"Iya aku yang masak. Karena aku ingin memperkenalkan makanan Indonesia pada kalian." Terang Zia.
"Emmm... Bakso ini benar - benar enak." Ucap Tae Won yang mencicipi duluan.
"Rendang ini juga enak." Ryung ikut mencicipi.
"Rendang itu bisa kamu makan dengan nasi itu, dan bila kamu mau bisa ditambahkan kerupuk ini." Intrupsi Zia.
"Semua ini pasti makanan kesukaan mu kan?" Tebak Ji-Sung.
"Iya. Tapi aku lebih suka nasi goreng." Jawab Zia sambil ikut menikmati makanannya.
"Nasi goreng? Aku sering membuatnya dan berbagi dengan Jae Su hyung. Tapi rasanya tidak seenak yang pernah ku makan waktu aku pernah ke negara mu. Padahal aku sudah benar - benar mengikuti instruksi dari video tutorial nya" Ucap Ryung.
"Mungkin ada bumbu yang tidak sesuai." Tebak Zia.
"Tidak. Semua bumbu lengkap." Tukas Ryung cepat.
"Berarti kamu harus rajin berlatih lagi untuk memasaknya." Gurau Zia.
Dan akhirnya mereka semua menikmati menu makanan yang sudah disediakan oleh Zia.
Mereka benar - benar menikmati masakan ini. Sehingga semua hidangan itu habis tak bersisa.
Zia senang tamunya menyukai masakannya.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
thanks udah mampir 🙏
jangan lupa untuk like dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
terus semangat Thor 💪
2023-03-27
2