Mentari Untuk Fajar
Fajar mengemudikan mobilnya dengan hati dan perasaan yang hancur, memikirkan kehidupannya yang selalu berakhir dengan kepiluan.
Setelah satu tahun dia kehilangan istri dan calon anaknya akibat terpisah maut, akhirnya dia bisa kembali merasakan getaran cinta setelah dia bertemu dengan seorang wanita cantik, polos dan sedang dalam keadaan amnesia.
Wanita itu mampu membuatnya move on dari almarhumah istrinya. Ditambah lagi kehamilan wanita itu yang membuatnya berpikir jika wanita dan calon bayinya itu adalah dua sosok, yang dikirim Tuhan untuk menyembuhkan lukanya akibat kematian istri dan anaknya.
Namun ternyata itu semua hanya ada dalam angan-angannya saja! Hanya mimpi disiang bolong, yang berakhir tatkala dia terbangun dimalam hari! Dan saat itulah dia tersadar dan melihat dunianya yang sesungguhnya penuh dengan kegelapan!
Dan itu terjadi saat suami asli dari perempuan itu datang dan membawanya pergi! Dan dia tidak memiliki kekuatan apapun untuk mencegah hal itu terjadi, karena pada kenyataannya perempuan itu memang bukanlah miliknya!! Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah.... Pria itu sahabatnya sendiri!!
Jika memang wanita itu tidak diciptakan dari tulang rusuknya, lalu kenapa takdir harus mengirim wanita itu kedalam hidupnya?! Saat taman bunga dihatinya yang telah lama layu dan akhirnya mekar kembali, dalam sekejap bunga itu kembali layu seperti sedia kala!
Kenapa dia merasa jika takdir sedang mempermainkan hidupnya?! Membuatnya merasakan sakit untuk kedua kalinya dengan kehadiran dan kepergian wanita itu!!
Dan sekarang apa yang harus dia lakukan untuk menyembuhkan rasa sakit hati ini?! Haruskah dia belajar untuk move on lagi?! Tapi sampai kapan dia mampu menahan rasa sakit hatinya?!!
Kata Bu Zaitun, kondisi amnesia wanita bernama Zahra itu masih bisa dia manfaatkan untuk membuat dia tetap berada disisinya. Tapi dia tidak bisa melakukannya! Dia bukan tipe orang seperti itu! Orang licik yang rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya!
Tidak!! Dia tidak bisa berbahagia diatas penderitaan orang lain, dan dengan milik orang itu!! Apalagi Rahul adalah sahabatnya sejak kecil. Dan dia tidak bisa mencuranginya!
Pikirannya yang sedang galau dan frustasi, membuat Fajar tidak bisa terlalu fokus menyetir atau memperhatikan jalanan. Sehingga tanpa dia sadari, ada seorang gadis yang sedang menyebrang jalan dengan menggeret kopernya. Jarak mereka sudah sekitar 10 centi.
Untung Fajar cepat tersadar dari lamunannya. Dengan terlonjak dia langsung menginjak rem secara mendadak. Meski wanita itu tidak tertabrak, namun dia sedikit terserempet hingga membuatnya jatuh tersungkur diatas jalan bersama dengan kopernya.
"Ya Tuhan" Fajar yang merasa shock mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah. Dia bersyukur karena terhindar dari perbuatan menabrak orang. Setelah merasa tenang, dia keluar dari mobil dan menghampiri wanita itu untuk memastikan keadaannya.
"Mmm, Nona. Anda tidak apa-apa? Saya minta maaf. Saya benar-benar tidak
sengaja. Kamu tidak terluka kan?" Fajar berkata dengan gugup dan dibalut rasa bersalah atas ketidak hati-hatiannya. Dia berharap wanita itu tidak terluka parah.
Gadis itu bangkit berdiri sembari meringis kesakitan. Dia tidak terluka parah lantaran tubuhnya hanya terserempet sedikit. Namun karena dia terjatuh diatas jalanan beraspal, membuat tubuhnya sedikit lecet-lecet.
Fajar menatap wanita itu dengan terpana. Wajahnya cantik dengan hidung mancung. Matanya bulat dan besar dengan tatapan sayu. Bibirnya seksi serta kulitnya yang putih langsat. Jika dilihat dari penampilannya, tampaknya gadis ini berasal dari kalangan berada.
Namun Fajar merasa heran melihat wajah gadis itu yang tampak babak belur. Seperti habis mengalami kekerasan semacam tamparan keras. Pipinya memar kebiruan. Bahkan sebelah sudut bibirnya pun robek dan berdarah. Matanya tampak memerah seperti habis menangis.
"Makanya kalau nyetir itu pakai mata! Jangan ugal-ugalan!" Damprat gadis itu dengan nada tinggi. Membuat Fajar terkejut mendengarnya. Moodnya yang sedang memburuk semakin bertambah mendengar hardikan gadis itu.
"Nona, tolong jaga bicaramu ya. Aku tidak pernah menyetir dengan ugal-ugalan. Lagipula kenapa kamu menyeberang jalan sembarangan?" Ucap Fajar datar.
"Oh, jadi kamu menyalahkanku?!" Gadis itu menaikkan volume suaranya. Perkataan Fajar yang ikut menyalahkannya membuatnya tersinggung dan semakin marah.
"Nona, tidak ada yang menyalahkanmu disini. Kita sama-sama bicara sesuai dengan argumen kita masing-masing" Sikap galak gadis itu yang hanya menyalahkan pihaknya membuat Fajar merasa geram.
Namun dia masih berusaha mengatur nada suaranya agar tetap terdengar rendah. Karena dia tidak ingin sampai terjadi pertengkaran dengan seorang wanita dan dipinggir jalan seperti ini.
"Argument apa?! Jelas-jelas anda yang menyetirnya ugal-ugalan!" Perempuan itu masih tetap bersikeras dan tidak mau mengalah.
Membuat Fajar semakin geram dan kesabarannya mulai menipis. Ya Tuhan.... Kenapa wanita ini harus muncul disaat yang tidak tepat seperti ini?! Disaat pikirannya sedang kacau balau, namun kesabarannya masih saja diuji hingga membuat kepalanya bertambah puyeng! Sebenarnya apa kesalahan besar yang sudah dia lakukan?!
"Nona...." Fajar hendak kembali memprotes, namun....
"Tari!" Perdebatan mereka terputus saat terdengar suara nyaring milik seorang wanita dari seberang jalan. Keduanya kompak menoleh kearah sumber suara. Pandangan mereka langsung menangkap sosok seorang gadis yang duduk diatas sepeda motor Vespa berwarna pink yang sedang memandangi mereka berdua.
"Ranty!" Gadis cantik yang sedang berdebat dengan Fajar langsung berlari keseberang jalan menghampiri temannya.
"Tar, itu siapa? Tampan sekali. Gebetan baru ya?" Ranty tersenyum menggoda, sesekali dia melirik Fajar dan terpesona melihat ketampanan lelaki itu. Tari menoleh kearah Fajar dengan kesal.
"Hah?! Gebetan?! Yang benar saja! Lelaki menyebalkan seperti itu jadi gebetanku?! Sudah, ayo jalan" Tari berkata dengan ketus.
"Iya, iya. Ayo naik" Ranty yang hafal betul sifat keras kepala temannya itu mau tidak mau mengalah, karena dia tau percuma saja berdebat dengannya.
Tari meletakkan kopernya diatas pijakan kaki Vespa itu. Kemudian dia naik keatas motor dan duduk dibelakang Ranty, yang langsung tancap gas dan melajukan motornya.
Meninggalkan Fajar yang terperangah menatap kepergian kedua gadis itu, dengan sepeda motor yang melaju dan berbaur dengan kendaraan lainnya dijalan raya dan memecah keheningan malam.
"Dasar wanita aneh. Jelas-jelas dia yang menyeberang sembarangan. Tapi malah menyalahkan orang lain. Semoga aku tidak pernah bertemu dengan perempuan itu lagi" Gumam Fajar yang kemudian kembali masuk kedalam mobilnya dan kembali melanjutkan perjalanannya.
Dia tidak mau ambil pusing memikirkan gadis asing yang tidak dikenalnya. Karena saat ini, beban pikirannya sudah terlalu banyak.
🍁🍁🍁🍁🍁
"Ayo masuk" Ranty membuka pintu kos-kosannya dan mengajak Tari untuk masuk bersamanya kedalam.
Sembari menggeret koper besarnya, Tari mengikuti langkah temannya untuk masuk kedalam kos-kosan sederhana itu. Begitu sampai didalam, keduanya langsung menghenyakkan pinggulnya diatas sofa yang berada diruang tamu.
"Sekarang coba ceritakan padaku. Sebenarnya ada masalah apa, sampai kamu membawa koper dan barang-barangmu seperti ini? Kamu bertengkar dengan Papamu? Atau.... Dengan Ibu dan saudara tirimu? Lalu kamu pergi dari rumah? Dan ini.... Wajahmu? Kamu habis dipukuli? Dipukul oleh siapa?"
Dengan pelan-pelan Ranty mencoba menyentuh wajah Tari yang tampak terluka. Berbagai pertanyaan berkecamuk dikepalanya melihat keadaan sahabatnya yang tampak menyedihkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
tintakering
saling suport thor...
2023-06-16
2