BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga

"Lalu? Aku juga tidak butuh kok, bekerja ditempat dimana kita harus bertemu dengan orang yang tidak menghargai kita. Aku tau kita ini hanya pelayan, tapi kita juga manusia. Kita juga berhak untuk dihargai. Bukan malah seenaknya diperlukan seperti sampah" Tari menatap Ranty dengan lekat. Dia tetap bersikeras pada pendiriannya.

"Maaf ya, gara-gara aku kita harus jadi pengangguran sekarang" Ujar Ranty dengan lirih serta perasaan bersalah, lantaran permasalahan itu terjadi akibat dari kecerobohannya.

"Kita tidak akan jadi pengangguran. Asalkan kita mau berusaha untuk mencari pekerjaan baru. Rejeki tidak akan kemana ataupun tertukar. Yang terpenting adalah.... Kita saling mendukung dan membela satu sama lain" Tari memberikan wejangan dengan bijaknya. Ranty menganggukkan kepalanya dengan pelan.

🍁🍁🍁🍁🍁

Gerald sedang duduk bercengkrama bersama Mama dan Omanya dalam sebuah restoran elit. Dia tampak sedang mengaduk-aduk minuman yang berada diatas meja didepannya dengan sedotan.

"Oma, ini mereka jadi datang tidak sih? Sudah hampir satu jam lho, kita menunggu" Gerald melirik arloji dipergelangan tangannya dengan tidak sabaran, lantaran orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Ya kamu sabar dulu dong sayang. Mungkin mereka sedang terjebak macet dijalan. Lagipula pertemuan ini juga akan menguntungkan perusahaan kita. Karena Pak Tristan ini adalah salah satu pengusaha terbesar di Indonesia. Kalau perusahaan kita bisa merger dengan perusahaan mereka, maka perusahaan kita akan jauh lebih besar lagi dari sebelumnya" Oma Violet dengan sabar memberi pengertian pada cucu kesayangannya itu.

Beberapa saat kemudian, tampaklah seorang pria dan wanita paruh baya bersama seorang gadis muda berjalan mendekati meja mereka.

"Ibu Violet?" Tegur pria itu memastikan dengan suara ramah. Gerald bersama Mama dan Omanya langsung menoleh dan menengadah.

"Pak Tristan?" Oma Violet berdiri dari kursi yang sedang didudukinya. Begitupun dengan cucu dan menantunya.

"Iya Bu, apa kabar?" Tristan tersenyum ceria seraya mengulurkan tangannya pada wanita sepuh itu, yang menyambutnya dengan senyum ramah.

"Alhamdulillah baik Pak. Oh ya kenalkan, ini cucu dan menantu saya. Ini Astrid, dan ini Gerald" Oma Violet menunjuk dan memperkenalkan Astrid dan Gerald.

"Hallo Bu, hallo Gerald. Apa kabar?" Tristan mengulurkan tangannya seraya menyapa ibu dan anak itu dengan senyum ramah yang terus merekah diwajahnya. Astrid membalas uluran tangan pria itu dengan tak kalah ramahnya, begitupun dengan Gerald.

"Baik kok Om"

"Oh ya kenalkan juga, ini istri dan anak saya, Claudia dan Moza" Kini giliran Tristan yang memperkenalkan istri dan putri sambungnya.

"Hallo Bu, hallo cantik" Oma Violet menjabat tangan Claudia dan Moza, dengan senyum ramah dan kagum yang terpancar diwajahnya yang sudah mulai berkeriput dibalik make upnya.

"Terima kasih Oma" Moza tersenyum cerah mendapat pujian seperti itu.

"Oh ya, silahkan duduk" Oma Violet mempersilahkan semuanya untuk duduk.

"Iya-iya terima kasih" Ujar Tristan. Mereka semua pun menurut duduk dikursinya masing-masing.

"Sebentar Pak, Bu, Moza. Kok sepertinya kita pernah bertemu ya?" Oma Violet menautkan alisnya dan menatap ketiga orang itu dengan lekat. Kemudian dia tampak berpikir sejenak.

"Oh ya saya ingat. Dipesta waktu itukan? Yang Gerald ribut dengan dua pelayan tidak sopan itu?" Tanya Oma Violet memastikan ingatannya.

"Oh iya ya saya juga ingat. Bapak yang waktu itu menegur pelayan kurang ajar itukan? Tapi yang membuat saya bingung, Bapak kok seperti mengenal pelayan itu ya? Bahkan Bapak juga tau kalau namanya Tari. Memang kalian pernah bertemu sebelumnya?"

Astrid menimpali dengan kening mengernyit. Membuat Tristan tampak gelagapan dengan pertanyaan itu. Dia sangat bingung harus menjawab apa. Haruskah dia berkata jujur bahwa pelayan yang mereka maksud itu adalah putri kandungnya sendiri?

"Mmm.... Kenal sih tidak Bu. Tapi saya pernah beberapa kali bertemu dengan gadis itu diacara-acara pesta yang saya datangi. Karena kan.... Dia bekerja sebagai pelayan katering. Dan saya sering mendengar teman-temannya memanggil dia dengan nama Tari" Tristan memberi jawaban dengan gugup, lantaran semua yang dia katakan adalah kebohongan.

"Oh.... Begitu?" Astrid dan Oma Violet saling manggut-manggut.

Moza dan Mamanya tersenyum puas. Mereka sangat lega dan senang mendengar jawaban yang diberikan Tristan pada kedua wanita beda generasi itu. Mereka puas lantaran pria itu menyangkal dan tidak mengakui hubungannya dengan Tari yang sesungguhnya.

Ternyata siasat mereka tempo hari sangat ampuh, untuk menyingkirkan gadis itu dari kehidupan Papanya sendiri. Ditambah lagi dengan insiden dipesta kemarin. Tristan pasti sudah semakin malu dan murka pada putri tunggalnya itu.

Sekarang mereka sangat yakin jika harapan Tari untuk kembali kerumah, dan kembali diakui sebagai bagian dari Pratama group akan semakin tipis, atau mungkin lenyap.

Sedangkan Gerald tampak kesal mendengar pembicaraan orang-orang dihadapannya itu. Moodnya yang sebelumnya sangat baik seketika berubah menjadi buruk, saat semua orang kembali membahas tentang pelayan rendahan yang sudah berani menghina dan mempermalukannya dihadapan banyak orang dengan sengaja!

Awas saja jika dia sampai bertemu lagi dengan pelayan jal*ng itu!! Dia tidak akan segan-segan membuat perhitungan, yang akan membuat gadis sialan itu menyesal seumur hidupnya karena sudah pernah berani berurusan dengannya!!

"Oh ya, Ibu Violet hanya memiliki satu cucu, Gerald? Tidak ada lagi?" Tristan mencoba mengalihkan pembicaraan. Gerald dan Mamanya saling pandang menanti jawaban wanita sepuh itu.

"Mmm.... Iya Pak, cucu saya satu-satunya hanya Gerald saja. Tidak ada lagi" Jawab Oma Violet dengan tegas dan tanpa merasa ragu sedikitpun. Hingga Gerald dan Astrid merasa puas dengan jawabannya.

"Oh" Tristan dan Claudia manggut-manggut.

"Pak Tristan dan Ibu Claudia sendiri, apa Moza ini putri kalian satu-satunya? Tidak ada yang lain?" Sekarang giliran Astrid yang berbalik mengajukan pertanyaan semacam itu pada Tristan. Yang membuat lelaki itu kembali gelagapan dan bingung harus menjawab apa.

Moza dan Claudia menanti jawaban Tristan dengan penasaran, akankah lelaki itu berkata jujur dengan mengakui keberadaan Tari sebagai putri kandungnya?

"Mmm.... Iya Bu, Moza adalah putri kami satu-satunya" Akhirnya Tristan menjawab dengan gugup dan ragu. Perasaan bersalah menerjangnya, karena telah berbohong tentang status anaknya sendiri.

Namun Moza dan Claudia semakin merasa puas dan sumringah, karena sekarang Tristan benar-benar sudah berada dalam kendali mereka. Termasuk tentang hubungannya dengan Tari sebagai ayah dan anak yang sudah benar-benar retak dan sukar untuk diperbaiki lagi.

"Maaf semuanya, saya permisi ketoilet sebentar ya" Ujar Gerald yang lantas bangkit berdiri dari kursinya.

"Oh, iya-iya" Ucap Claudia yang lantas kembali melanjutkan perbincangan mereka. Moza menatap kepergian Gerald hingga pria itu lenyap dari pandangannya. Tampaknya dia sedang memikirkan sebuah rencana.

"Maaf, aku juga.... Permisi ketoilet ya"

"Iya-iya silahkan" Kata Astrid.

Moza juga beranjak dari tempat duduknya, dan berjalan meninggalkan para orang tua yang kembali asik dengan pembicaraan mereka, seputar masalah keluarga dan bisnis.

Episodes
1 BAB 1- Pertemuan Pertama
2 BAB 2- Kemarahan Papa!!
3 BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4 BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5 BAB 5- Terusir!!
6 BAB 6- Siasat Licik
7 BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8 BAB 8- Aku Harus Move On!!
9 BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10 BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11 BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12 BAB 12- Amukan Pria Arogan
13 BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14 BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15 BAB 15- Keterpurukan Fajar
16 BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17 BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18 BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19 BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20 BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21 BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22 BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23 BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24 BAB 24- Kemarahan Tari
25 BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26 BAB 26- Aku Hamil!!
27 BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28 BAB 28- Menemui Tari
29 BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30 BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31 PROMO NOVEL BARU
32 BAB 31- Siapa Pria Itu??
33 BAB 32- Tari Kabur
34 BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35 BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36 BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37 BAB 36- Hari Pernikahan
38 BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39 BAB 38- Nenek Arogan
40 BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41 BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42 BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43 BAB 42- Perasaan Cemburu
44 BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45 BAB 44- Mulai Menerima
46 BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47 BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48 BAB 47- Perhatian Fajar
49 BAB 48- Karyawan Magang
50 BAB 49- Foto
51 BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52 BAB 51- Nasi Lengko
53 BAB 52- Tekad Moza
54 BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55 BAB 54- Acara Makan Malam
56 BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57 BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58 BAB 57- Saling Terbuka
59 BAB 58- Kembali Kuliah
60 BAB 59- Satu Kampus Lagi
61 BAB 60- Magang
62 BAB 61- Menolak Minta Maaf
63 BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64 BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65 BAB 64- Kecelakaan
66 BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67 BAB 66- Perasaan Lega
68 BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69 BAB 68- Dia Anakku
70 BAB 69- Ijin
71 BAB 70- Azoospermia Testiculer
72 BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73 BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74 BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75 BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76 BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77 BAB 76- My Queen Dan My King
78 BAB 77- Bertemu Mantan
79 BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80 BAB 79- Dia Istriku
81 BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82 BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83 BAB 82- Ingin Sop Buah
84 BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85 BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86 BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87 BAB 86- Perlengkapan Bayi
88 BAB 87- Dipermainkan!!
89 BAB 88- Kedatangan Tristan
90 BAB 89- Bertemu Direstoran
91 BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92 BAB 91- Pertanyaan Gerald
93 BAB 92- Pengakuan Gerald
94 BAB 93- Kemarahan Fajar
95 BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96 BAB 95- Fakta Demi Fakta
97 BAB 96- Kekecewaan Fajar
98 BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99 BAB 98- Berubah Sikap
100 BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101 BAB 100- Merindukanmu
102 BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103 BAB 102- Amukan Tari
104 BAB 103- Apa Salahku??
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1- Pertemuan Pertama
2
BAB 2- Kemarahan Papa!!
3
BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4
BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5
BAB 5- Terusir!!
6
BAB 6- Siasat Licik
7
BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8
BAB 8- Aku Harus Move On!!
9
BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10
BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11
BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12
BAB 12- Amukan Pria Arogan
13
BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14
BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15
BAB 15- Keterpurukan Fajar
16
BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17
BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18
BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19
BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20
BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21
BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22
BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23
BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24
BAB 24- Kemarahan Tari
25
BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26
BAB 26- Aku Hamil!!
27
BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28
BAB 28- Menemui Tari
29
BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30
BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31
PROMO NOVEL BARU
32
BAB 31- Siapa Pria Itu??
33
BAB 32- Tari Kabur
34
BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35
BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36
BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37
BAB 36- Hari Pernikahan
38
BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39
BAB 38- Nenek Arogan
40
BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41
BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42
BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43
BAB 42- Perasaan Cemburu
44
BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45
BAB 44- Mulai Menerima
46
BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47
BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48
BAB 47- Perhatian Fajar
49
BAB 48- Karyawan Magang
50
BAB 49- Foto
51
BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52
BAB 51- Nasi Lengko
53
BAB 52- Tekad Moza
54
BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55
BAB 54- Acara Makan Malam
56
BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57
BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58
BAB 57- Saling Terbuka
59
BAB 58- Kembali Kuliah
60
BAB 59- Satu Kampus Lagi
61
BAB 60- Magang
62
BAB 61- Menolak Minta Maaf
63
BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64
BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65
BAB 64- Kecelakaan
66
BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67
BAB 66- Perasaan Lega
68
BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69
BAB 68- Dia Anakku
70
BAB 69- Ijin
71
BAB 70- Azoospermia Testiculer
72
BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73
BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74
BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75
BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76
BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77
BAB 76- My Queen Dan My King
78
BAB 77- Bertemu Mantan
79
BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80
BAB 79- Dia Istriku
81
BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82
BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83
BAB 82- Ingin Sop Buah
84
BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85
BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86
BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87
BAB 86- Perlengkapan Bayi
88
BAB 87- Dipermainkan!!
89
BAB 88- Kedatangan Tristan
90
BAB 89- Bertemu Direstoran
91
BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92
BAB 91- Pertanyaan Gerald
93
BAB 92- Pengakuan Gerald
94
BAB 93- Kemarahan Fajar
95
BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96
BAB 95- Fakta Demi Fakta
97
BAB 96- Kekecewaan Fajar
98
BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99
BAB 98- Berubah Sikap
100
BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101
BAB 100- Merindukanmu
102
BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103
BAB 102- Amukan Tari
104
BAB 103- Apa Salahku??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!