BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal

Dan yang lebih membuat mereka terkejut adalah, melihat Tari yang membuat masalah dengan pria bernama Gerald itu yang membuat suasana menjadi semakin menegangkan.

"Tari, apa yang kamu lakukan?" Tegur Ranty dengan terkejut atas tindakan Tari yang membuat masalah menjadi semakin besar.

"Kamu! Berani kamu...." Gerald melototi Tari dan berkata dengan geram. Dia memandangi tubuhnya sendiri dengan geli dan jijik,

melihat kondisi penampilannya yang lebih hancur dari sebelumnya seperti kucing yang jatuh dalam got.

Dan kali ini dilakukan dengan sengaja oleh pelayan jal*ng itu! Namun Tari tidak terlihat takut sedikitpun. Dia membalas tatapan lelaki itu dengan tatapan menantang.

"Kenapa Tuan? Apa yang akan anda lakukan padaku sekarang? Apakah anda akan menghina dan menghujatku juga? Atau menyiramku juga, sama seperti yang anda lakukan pada sahabatku ini?" Tari tersenyum sinis.

"Wow. Padahal menurutku, anda ini adalah orang yang terhormat, terpandang dan berpendidikan. Berbeda dengan kami yang hanya pelayan rendahan yang payah dan bodoh seperti yang anda katakan. Tapi anda malah membuang-buang waktu hanya untuk melayani pelayan bodoh dan tidak becus seperti kami.

Apa anda tidak sadar Tuan, kalau anda sedang menunjukkan pada kami semua yang ada disini, bahwa anda jauh lebih rendah dan bodoh dari kami, karena anda tidak memiliki attitude.

Sekarang aku tanya, berapa lama anda menempuh pendidikan di perguruan tinggi? Sehingga anda bisa menjadi salah satu tamu kehormatan ditempat ini? Sampai S3? Sampai diluar negeri?

Berapa banyak uang yang anda habiskan untuk itu? Apakah uang yang anda miliki tidak cukup untuk mempelajari attitude? Atau anda hanya bisa bersandar dibalik nama besar keluarga anda? Apakah hanya itu pegangan yang anda miliki untuk membuat orang lain takluk dan tunduk pada anda? Karena selain itu, anda tidak memiliki apapun yang bisa anda banggakan Tuan besar yang terhormat"

Panjang lebar Tari melontarkan hinaan untuk membalas perbuatan lelaki itu terhadap Ranty. Membuat semua orang semakin menatapnya dengan takjub. Jujur dalam hati, mereka semua setuju dengan apa yang dikatakan oleh gadis itu. Namun mereka semua enggan untuk turut campur.

"Apa katamu...?!" Gerald menggeram marah dan menaikkan oktaf suaranya. Seperti seekor singa yang berdesir darahnya untuk menerkam mangsa dihadapannya.

"Berani-beraninya kamu menghina dan mempermalukan cucuku. Apa kamu tidak tau sedang berurusan dengan siapa pelayan kurang ajar?!" Oma Violet yang sedari tadi hanya diam menahan malu, akhirnya ikut bersuara dengan nada menekan, lantaran merasa tidak terima melihat pelayan rendahan itu menghina dan mengejatj cucu kesayangannya.

"Maaf Nyonya besar yang terhormat. Tapi aku rasa, aku tidak perlu tau siapa kalian. Karena kelakuan cucumu ini sudah cukup untuk membuatku menilai, jika kalian jauh rendah dari pelayan seperti kami. Anda tidak terima saat orang lain menghina cucu anda. Tapi anda diam saja saat cucu anda menghina dan membully orang lain tanpa ampun?" Ujar Tari dengan nada lembut namun menusuk.

"Tari hentikan! Sudah cukup! Kenapa kamu selalu saja membuat keonaran?! Apa kamu masih belum puas dengan apa yang sudah kamu lakukan kemarin?! Kenapa kamu bisa menjadi seperti ini sekarang?!"

Tristan ikut menegur Tari dengan kesalnya melihat tindakan anaknya yang menyerang tamu, dan ikut melibatkan dirinya dalam perdebatan orang lain membuatnya malu dan spontan bersuara.

Tari terkejut melihat kehadiran Papanya bersama istri dan putri sambungnya ditempat itu. Namun dia tidak terlalu lama berlarut-larut dalam keterkejutan. Dia tau jika saat ini Papanya masih marah padanya, gara-gara masalah itu. Begitupun dengan apa yang dia lakukan saat ini.

Dan hal itu pasti akan membuat pria itu semakin murka dan malu. Tapi dia sudah tidak peduli lagi. Karena dia tidak pernah merasa melakukan kesalahan baik kemarin, maupun kali ini. Toh dia hanya membela temannya dari hinaan dan bullyan pria tidak beretika itu.

"Anda kenal, dengan pelayan kurang ajar ini?" Tanya Oma Violet yang membuat Tristan menjadi gugup dan salah tingkah. Merasa bingung harus menjawab apa. Seketika mulutnya langsung terkatup rapat.

"Anda juga tau nama dia? Memangnya dia siapa anda?" Timpal Astrid dengan alis bertaut. Kini semua mata tertuju pada Tristan. Seakan sedang menanti jawabannya dengan penasaran.

Tari bisa melihat kegugupan dari gestur Papanya. Sepertinya lelaki itu malu mengakuinya sebagai anak. Entah karena video rekayasa tempo hari, atau karena profesinya yang sekarang hanya sebagai pelayan katering.

Mungkin sekarang Papanya sudah bahagia bersama istri dan anak sambungnya, tanpa kehadirannya. Jika memang itu keinginannya maka baiklah, dia sama sekali tidak keberatan untuk diam perihal hubungan mereka yang sesungguhnya.

"Tidak Nyonya. Tidak mungkin Tuan besar yang terhormat dan terpandang seperti beliau, bisa mengenal gadis rendahan dan hina seperti saya. Mungkin Tuan besar ini beberapa kali pernah hadir, dalam pesta yang menggunakan jasa katering tempat saya bekerja. Karena itulah beliau bisa tau nama saya. Benarkan Tuan?"

Tari menjawab pertanyaan Oma Violet dan Astrid, namun matanya terus tertuju pada Papanya dengan tatapan yang mendalam dan penuh kekecewaan.

Tristan menatap putri tunggalnya dengan termangu. Hatinya terasa teriris-iris mendengar perkataan putrinya sendiri yang enggan mengakuinya sebagai ayah. Meskipun dia sendiri merasa bimbang dan tidak tau harus mengakui gadis itu sebagai anaknya atau tidak, dalam situasi yang sedang kacau seperti ini.

"Tari, Ranty, berani-beraninya kalian membuat kekacauan seperti ini! Bahkan kalian sampai ribut dengan tamu! Usaha katering saya bisa terancam gulung tikar gara-gara kalian! Mulai detik ini, kalian berdua saya pecat! Sebelum kalian membuat saya semakin rugi!"

Seru Bu Retno yang tau-tau sudah muncul, dan langsung mengomeli kedua karyawannya yang sudah merusak acara kliennya itu.

"Bu tapi...." Ranty hendak memprotes, namun dengan cepat Tari menyela ucapannya.

"Iya Bu tidak apa-apa. Kami terima keputusan Ibu dengan lapang dada. Maaf kalau kami sudah membuat kekacauan. Ayo Ran" Tari berkata dengan tenang dan lancar tanpa merasa panik sedikitpun.

Kemudian dia menarik tangan Ranty untuk meninggalkan aula itu, tanpa menghiraukan tatapan-tatapan terpana semua orang yang terus ditujukan padanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Tar, kenapa sih kamu harus melakukan semua itu? Sekarang kita berdua jadi dipecat kan" Omel Ranty begitu mereka berdua tiba dikos-kosannya.

"Lalu aku harus bagaimana? Tanpa aku melakukan itu juga kamu akan tetap dipecatkan, gara-gara lelaki angkuh dan sombong itu? Sekalipun kamu sudah meminta maaf dan memohon-mohon padanya. Dia malah bersikap semena-mena terhadapmu. Masak sebagai sahabat aku diam saja sebagai penonton gratisan" Jawab Tari dengan santainya sembari merebahkan tubuhnya diatas sofa.

"Iya. Tapi setidaknya kan hanya aku saja yang dipecat. Sedangkan kamu masih bisa bekerja disana" Ranty ikut duduk diatas sofa didepan Tari.

Episodes
1 BAB 1- Pertemuan Pertama
2 BAB 2- Kemarahan Papa!!
3 BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4 BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5 BAB 5- Terusir!!
6 BAB 6- Siasat Licik
7 BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8 BAB 8- Aku Harus Move On!!
9 BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10 BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11 BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12 BAB 12- Amukan Pria Arogan
13 BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14 BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15 BAB 15- Keterpurukan Fajar
16 BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17 BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18 BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19 BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20 BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21 BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22 BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23 BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24 BAB 24- Kemarahan Tari
25 BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26 BAB 26- Aku Hamil!!
27 BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28 BAB 28- Menemui Tari
29 BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30 BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31 PROMO NOVEL BARU
32 BAB 31- Siapa Pria Itu??
33 BAB 32- Tari Kabur
34 BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35 BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36 BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37 BAB 36- Hari Pernikahan
38 BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39 BAB 38- Nenek Arogan
40 BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41 BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42 BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43 BAB 42- Perasaan Cemburu
44 BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45 BAB 44- Mulai Menerima
46 BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47 BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48 BAB 47- Perhatian Fajar
49 BAB 48- Karyawan Magang
50 BAB 49- Foto
51 BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52 BAB 51- Nasi Lengko
53 BAB 52- Tekad Moza
54 BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55 BAB 54- Acara Makan Malam
56 BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57 BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58 BAB 57- Saling Terbuka
59 BAB 58- Kembali Kuliah
60 BAB 59- Satu Kampus Lagi
61 BAB 60- Magang
62 BAB 61- Menolak Minta Maaf
63 BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64 BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65 BAB 64- Kecelakaan
66 BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67 BAB 66- Perasaan Lega
68 BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69 BAB 68- Dia Anakku
70 BAB 69- Ijin
71 BAB 70- Azoospermia Testiculer
72 BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73 BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74 BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75 BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76 BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77 BAB 76- My Queen Dan My King
78 BAB 77- Bertemu Mantan
79 BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80 BAB 79- Dia Istriku
81 BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82 BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83 BAB 82- Ingin Sop Buah
84 BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85 BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86 BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87 BAB 86- Perlengkapan Bayi
88 BAB 87- Dipermainkan!!
89 BAB 88- Kedatangan Tristan
90 BAB 89- Bertemu Direstoran
91 BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92 BAB 91- Pertanyaan Gerald
93 BAB 92- Pengakuan Gerald
94 BAB 93- Kemarahan Fajar
95 BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96 BAB 95- Fakta Demi Fakta
97 BAB 96- Kekecewaan Fajar
98 BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99 BAB 98- Berubah Sikap
100 BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101 BAB 100- Merindukanmu
102 BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103 BAB 102- Amukan Tari
104 BAB 103- Apa Salahku??
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1- Pertemuan Pertama
2
BAB 2- Kemarahan Papa!!
3
BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4
BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5
BAB 5- Terusir!!
6
BAB 6- Siasat Licik
7
BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8
BAB 8- Aku Harus Move On!!
9
BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10
BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11
BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12
BAB 12- Amukan Pria Arogan
13
BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14
BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15
BAB 15- Keterpurukan Fajar
16
BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17
BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18
BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19
BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20
BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21
BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22
BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23
BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24
BAB 24- Kemarahan Tari
25
BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26
BAB 26- Aku Hamil!!
27
BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28
BAB 28- Menemui Tari
29
BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30
BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31
PROMO NOVEL BARU
32
BAB 31- Siapa Pria Itu??
33
BAB 32- Tari Kabur
34
BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35
BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36
BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37
BAB 36- Hari Pernikahan
38
BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39
BAB 38- Nenek Arogan
40
BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41
BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42
BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43
BAB 42- Perasaan Cemburu
44
BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45
BAB 44- Mulai Menerima
46
BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47
BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48
BAB 47- Perhatian Fajar
49
BAB 48- Karyawan Magang
50
BAB 49- Foto
51
BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52
BAB 51- Nasi Lengko
53
BAB 52- Tekad Moza
54
BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55
BAB 54- Acara Makan Malam
56
BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57
BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58
BAB 57- Saling Terbuka
59
BAB 58- Kembali Kuliah
60
BAB 59- Satu Kampus Lagi
61
BAB 60- Magang
62
BAB 61- Menolak Minta Maaf
63
BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64
BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65
BAB 64- Kecelakaan
66
BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67
BAB 66- Perasaan Lega
68
BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69
BAB 68- Dia Anakku
70
BAB 69- Ijin
71
BAB 70- Azoospermia Testiculer
72
BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73
BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74
BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75
BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76
BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77
BAB 76- My Queen Dan My King
78
BAB 77- Bertemu Mantan
79
BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80
BAB 79- Dia Istriku
81
BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82
BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83
BAB 82- Ingin Sop Buah
84
BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85
BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86
BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87
BAB 86- Perlengkapan Bayi
88
BAB 87- Dipermainkan!!
89
BAB 88- Kedatangan Tristan
90
BAB 89- Bertemu Direstoran
91
BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92
BAB 91- Pertanyaan Gerald
93
BAB 92- Pengakuan Gerald
94
BAB 93- Kemarahan Fajar
95
BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96
BAB 95- Fakta Demi Fakta
97
BAB 96- Kekecewaan Fajar
98
BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99
BAB 98- Berubah Sikap
100
BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101
BAB 100- Merindukanmu
102
BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103
BAB 102- Amukan Tari
104
BAB 103- Apa Salahku??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!