BAB 6- Siasat Licik

Tari bangkit dan berjalan sembari berujar dengan lirih dan tatapan menerawang.

"Iya Ran, aku memang bodoh. Aku tidak bisa membedakan mana sahabat dan mana musuh yang diam-diam menusukku dari belakang. Dan karena kebodohanku, sekarang aku harus kehilangan segalanya. Padahal rumah itu menyimpan banyak sekali kenangan antara aku dan almarhumah Mama sejak aku kecil. Tapi sekarang.... Dua wanita licik itu berhasil membuatku ditendang dari sana" Air matanya kembali keluar tanpa dapat dicegah.

Ranty ikut beranjak dari sofa dan mendekati Tari dengan penuh simpati. Dia memegang pundak sahabatnya dengan lembut. Berusaha menyemangatinya.

"Aku tau ini berat, tapi kamu harus percaya kalau semua ini hanya ujian untukmu. Dan aku tau kamu kuat dan mampu melewati semua ini. Sekuat mentari yang menyinari bumi dan mampu menciptakan panasnya terik. Jadi jangan mau kalah dengan namamu. Oke?"

Tari tersenyum kecut menatap Ranty. Kata-kata semangat yang dilontarkan gadis itu membuat perasaannya sedikit lebih tenang. Dia memegang tangan Ranty yang berada dipundaknya dengan lembut. "Iya, terima kasih ya Ran, atas dukunganmu. Untuk saat ini, hanya kamu yang bisa aku harapkan"

"Lalu sekarang apa rencanamu kedepannya?"

"Kalau kamu tidak keberatan, untuk sementara waktu boleh ya... Aku numpang disini? Aku janji tidak akan menyusahkanmu. Aku akan membantumu untuk bayar kos-kosannya. Begitupun untuk biaya makan kita sehari-hari. Karena aku sudah tidak tau lagi harus kemana"

Tari menatap Ranty dengan penuh harap. Jujur dia merasa tidak enak jika harus membebani gadis itu karena masalahnya. Namun dia benar-benar tidak tau harus minta tolong pada siapa lagi.

"Aku tidak keberatan kok kamu tinggal disini. Malah aku senang karena ada temannya. Tapi maaf ya, aku tidak bisa membantu banyak. Karena kamu tau sendirikan, kondisi ekonomiku? Aku hanya anak rantau yang sedang menimba ilmu dikota ini" Ujar Ranty dengan perasaan bersalah dan tidak enak.

"Kamu tidak perlu minta maaf, karena aku sangat memahami keadaanmu. Dengan kamu mengijinkanku tinggal disini saja, itu sudah sangat membantu dan membuatku berterima kasih padamu"

"Tapi Tar, tadi kamu bilang kalau kamu akan ikut membantu bayar kos-kosannya. Memangnya kamu punya uang? Bukankah kamu sudah diusir oleh Papamu? Bukan tidak mungkin kalau... Semua fasilitasmu juga dicabutkan?" Terka Ranty dengan ragu.

"Iya juga sih, kamu benar. Lalu aku harus bagaimana?" Ujar Tari bingung. Lalu dia mulai berpikir selama beberapa saat, hingga sebuah ide masuk dikepalanya. "Ran, kalau boleh, apa aku bisa meminta bantuanmu sekali lagi saja?" Tari kembali menatap Ranty dengan penuh harap.

"Kamu butuh bantuan apalagi memangnya? Katakan saja. Selama aku bisa, pasti akan aku usahakan untuk membantu semampuku" Jawab Ranty dengan yakinnya.

"Mmm... Begini, kira-kira ditempat kerjamu sedang butuh karyawan baru tidak ya? Kalau ada, bisa tidak kamu coba bicarakan dengan atasanmu? Siapa tau aku bisa ikut kerja disana bersamamu"

"Kalau lowongan sih.... Aku rasa ada. Karena sekarang job kita sedang lumayan padat. Tapi kamu yakin, mau ikut kerja ditempatku? Memangnya kamu bisa, bekerja dibagian katering?" Ranty bertanya dengan ragu, memastikan kesanggupan Tari pada jenis pekerjaan yang ditekuninya.

"Aku bisa kok. Kan aku juga bisa masak. Lagipula.... Bagiku tidak masalah mau kerja apa saja. Yang penting halal" Jawab Tari dengan antusiasnya.

"Ya sudah kalau memang kamu yakin. Nanti coba deh, aku bicarakan dulu dengan atasanku"

"Terima kasih banyak ya Ran. Kamu memang sahabat terbaikku. Aku janji tidak akan pernah melupakan bantuanmu ini" Ujar Tari dengan sumringahnya.

"Sudah tidak usah terlalu dipikirkan. Bukankah itu gunanya sahabat? Harus saling membantu. Ya sudah, lebih baik sekarang kamu masukkan kopermu kekamar. Biar aku panaskan makanan dulu. Kamu pasti belum makan malam kan?"

"Iya"

"Ya sudah aku kedapur dulu" Ranty menuju dapur, meninggalkan Tari dengan perasaan puas dan lega. Setidaknya untuk sementara waktu dia sudah memiliki tempat tinggal, dan pekerjaan juga.

Semoga ini akan menjadi awal yang baik untuk kehidupan barunya kedepan. Dia akan membuktikan pada Papanya bahwa dia bisa hidup mandiri dengan cara yang halal. Tidak sekotor yang dituduhkan!

Walaupun saat ini nama baiknya sudah hancur berkeping-keping Dimata keluarga Pratama. Tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah!

🍁🍁🍁🍁🍁

Sementara itu Moza dan Mamanya sedang bergembira merayakan keberhasilan mereka dalam menyingkirkan Tari dari keluarga Pratama, dan membuat namanya tercemar dimata Tristan.

"Akhirnya ya Ma, batu sandungan kita tersingkir juga dari sini" Ujar Moza dengan sumringahnya.

"Hebat kamu sayang. Mama tidak menyangka kalau kamu bisa menjebak Tari dan memanipulasi semuanya. Bahkan foto dan video itu sampai terlihat begitu asli dan tanpa rekayasa. Tidak sia-sia ya, kamu membayar mahal temanmu yang seorang ahli kreator itu" Timpal Claudia yang juga tidak kalah sumringah dengan putrinya.

Mereka sangat bahagia lantaran rencana mereka untuk menyingkirkan satu-satunya penghalang mereka, untuk menguasai Tristan dan Pratama group berjalan dengan lancar.

Tidak sia-sia rencana mereka untuk menjebak Tari dengan alasan reunian, Moza berhasil mengajaknya kediskotik. Disana mereka sudah ada orang yang mereka bayar untuk berpura-pura sebagai teman-teman SMA Moza, yang mereka tugaskan untuk menggoda Tari.

Namun sangat sulit untuk merusak dan menjerumuskan gadis itu, lantaran dia terlalu lugu dan alim. Sangat menjaga harga diri dan nilai-nilai keluarganya, sehingga dia sangat anti dengan dugem-dugem, alkohol dan semua yang berhubungan dunia malam.

Bahkan dia juga mengancam akan mengadukan Moza pada Papanya jika gadis itu masih tetap memaksanya. Akhirnya Claudia dan Moza menggunakan siasat lain, lantaran merasa tidak mungkin bisa menggoyahkan prinsip dan kealiman Tari yang begitu kuat, yang takutnya justru malah menjadi boomerang untuk mereka sendiri.

Akhirnya mereka berdua mengatur siasat licik dengan membayar mahal seorang kreator ahli dan profesional, yang juga kenalan baik Moza saat SMA. Menggunakan keahliannya untuk merekayasa dan mengedit foto dan video Tari saat berada diclub malam waktu itu.

Sehingga Tari terlihat begitu menikmati momen dugem-dugem dan mabuk-mabukan ditempat itu. Bahkan foto dan video itu direkayasa dengan sedemikian rupa dan dalam jumlah yang banyak, dengan latar dan adegan yang berbeda, namun kegiatan dan tempat yang sama.

Untuk membuat kesan seolah-olah Tari sudah sangat terbiasa dugem, mabuk-mabukan diclub malam bersama banyak lelaki yang dia biarkan untuk menyentuh bagian tubuh sensitifnya dengan seenaknya.

Dan yang lebih parahnya lagi, mereka juga merekayasa foto dan video-video panas diatas ranjang kamar hotel dengan Tari sebagai pemeran wanitanya. Semua itu mereka lakukan supaya gadis itu terlihat liar, nakal dan murahan dihadapan Papanya sendiri. Dan hal itu pasti akan membuat Tristan marah besar dan malu mengakui gadis itu sebagai putri kebanggaannya.

Semua itu mereka lakukan lantaran mereka sadar, jika cepat atau lambat Pratama group pasti akan jatuh ketangan Tari selaku putri tunggal Tristan. Dan mereka tidak ingin hal itu sampai terjadi.

Episodes
1 BAB 1- Pertemuan Pertama
2 BAB 2- Kemarahan Papa!!
3 BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4 BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5 BAB 5- Terusir!!
6 BAB 6- Siasat Licik
7 BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8 BAB 8- Aku Harus Move On!!
9 BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10 BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11 BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12 BAB 12- Amukan Pria Arogan
13 BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14 BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15 BAB 15- Keterpurukan Fajar
16 BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17 BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18 BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19 BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20 BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21 BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22 BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23 BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24 BAB 24- Kemarahan Tari
25 BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26 BAB 26- Aku Hamil!!
27 BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28 BAB 28- Menemui Tari
29 BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30 BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31 PROMO NOVEL BARU
32 BAB 31- Siapa Pria Itu??
33 BAB 32- Tari Kabur
34 BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35 BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36 BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37 BAB 36- Hari Pernikahan
38 BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39 BAB 38- Nenek Arogan
40 BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41 BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42 BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43 BAB 42- Perasaan Cemburu
44 BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45 BAB 44- Mulai Menerima
46 BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47 BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48 BAB 47- Perhatian Fajar
49 BAB 48- Karyawan Magang
50 BAB 49- Foto
51 BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52 BAB 51- Nasi Lengko
53 BAB 52- Tekad Moza
54 BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55 BAB 54- Acara Makan Malam
56 BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57 BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58 BAB 57- Saling Terbuka
59 BAB 58- Kembali Kuliah
60 BAB 59- Satu Kampus Lagi
61 BAB 60- Magang
62 BAB 61- Menolak Minta Maaf
63 BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64 BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65 BAB 64- Kecelakaan
66 BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67 BAB 66- Perasaan Lega
68 BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69 BAB 68- Dia Anakku
70 BAB 69- Ijin
71 BAB 70- Azoospermia Testiculer
72 BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73 BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74 BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75 BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76 BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77 BAB 76- My Queen Dan My King
78 BAB 77- Bertemu Mantan
79 BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80 BAB 79- Dia Istriku
81 BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82 BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83 BAB 82- Ingin Sop Buah
84 BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85 BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86 BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87 BAB 86- Perlengkapan Bayi
88 BAB 87- Dipermainkan!!
89 BAB 88- Kedatangan Tristan
90 BAB 89- Bertemu Direstoran
91 BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92 BAB 91- Pertanyaan Gerald
93 BAB 92- Pengakuan Gerald
94 BAB 93- Kemarahan Fajar
95 BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96 BAB 95- Fakta Demi Fakta
97 BAB 96- Kekecewaan Fajar
98 BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99 BAB 98- Berubah Sikap
100 BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101 BAB 100- Merindukanmu
102 BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103 BAB 102- Amukan Tari
104 BAB 103- Apa Salahku??
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1- Pertemuan Pertama
2
BAB 2- Kemarahan Papa!!
3
BAB 3- Siapa Yang Telah Memfitnahku??!!
4
BAB 4- Serigala Berbulu Domba!!
5
BAB 5- Terusir!!
6
BAB 6- Siasat Licik
7
BAB 7- Ingin Berada Diposisi Tari
8
BAB 8- Aku Harus Move On!!
9
BAB 9- Memutar Balikkan Fakta
10
BAB 10- Penghianatan Dan penghinaan!!
11
BAB 11- Semua Telah Direnggut Dariku
12
BAB 12- Amukan Pria Arogan
13
BAB 13- Kami Tidak Saling Mengenal
14
BAB 14- Pertemuan Dua Keluarga
15
BAB 15- Keterpurukan Fajar
16
BAB 16- Kebimbangan Dan Keraguan
17
BAB 17- Pada Akhirnya, Aku Kehilanganmu
18
BAB 18- Haruskah Aku Mempercayaimu??
19
BAB 19- Direnggutnya Mahkotaku!!
20
BAB 20- Apa Yang Sudah Aku Lakukan??!!
21
BAB 21- Benarkah Aku Telah Menodaimu??!!
22
BAB 22- Kekhawatiran Claudia
23
BAB 23- Orang Yang Akan Bertanggung Jawab
24
BAB 24- Kemarahan Tari
25
BAB 25- Aku Akan Mencarimu
26
BAB 26- Aku Hamil!!
27
BAB 27- Mencari Solusi Yang Terbaik
28
BAB 28- Menemui Tari
29
BAB 29- Aku Akan Menikahinya
30
BAB 30- Aku Tidak Sudi Menikah Denganmu!!
31
PROMO NOVEL BARU
32
BAB 31- Siapa Pria Itu??
33
BAB 32- Tari Kabur
34
BAB 33- Mencoba Mengakhiri Hidup
35
BAB 34- Aku Bersedia Menikah Denganmu
36
BAB 35- Haruskah Aku Menerima Takdirku??
37
BAB 36- Hari Pernikahan
38
BAB 37- Ucapan Selamat Untuk Sepasang Mempelai
39
BAB 38- Nenek Arogan
40
BAB 39- Resmi Menjadi Suami Istri
41
BAB 40- Ada Hubungan Apa??
42
BAB 41- Terpaksa Tidur Sekamar
43
BAB 42- Perasaan Cemburu
44
BAB 43- Apa Yang Aku Inginkan??
45
BAB 44- Mulai Menerima
46
BAB 45- Kamu Sangat Tampan
47
BAB 46- Tari Masuk Rumah Sakit
48
BAB 47- Perhatian Fajar
49
BAB 48- Karyawan Magang
50
BAB 49- Foto
51
BAB 50- Bagaimana Memperlakukannya??
52
BAB 51- Nasi Lengko
53
BAB 52- Tekad Moza
54
BAB 53- Kejutan Ulang Tahun Tari
55
BAB 54- Acara Makan Malam
56
BAB 55- Pertemuan Yang Menyakitkan
57
BAB 56- Bisakah Kita Mencoba Hubungan Ini??
58
BAB 57- Saling Terbuka
59
BAB 58- Kembali Kuliah
60
BAB 59- Satu Kampus Lagi
61
BAB 60- Magang
62
BAB 61- Menolak Minta Maaf
63
BAB 62- Ada Apa Denganku??!!
64
BAB 63- Tidak Bisa Menjemputmu
65
BAB 64- Kecelakaan
66
BAB 65- Kondisi Tari Dan Gerald
67
BAB 66- Perasaan Lega
68
BAB 67- Saling Mengungkapkan Perasaan
69
BAB 68- Dia Anakku
70
BAB 69- Ijin
71
BAB 70- Azoospermia Testiculer
72
BAB 71- Ada Apa Dengan Gerald??
73
BAB 72- Aku Tidak Rela!!
74
BAB 73- Dinner Romantis Dirumah Saja
75
BAB 74- Malam Pengantin Yang Tertunda
76
BAB 75- Kenapa Rasanya Berbeda??
77
BAB 76- My Queen Dan My King
78
BAB 77- Bertemu Mantan
79
BAB 78- Pertemuan Tak Terduga
80
BAB 79- Dia Istriku
81
BAB 80- Tidak Akan Meninggalkanmu
82
BAB 81- Seharusnya Aku Yang Disana
83
BAB 82- Ingin Sop Buah
84
BAB 83- Lagi-lagi Fajar!!
85
BAB 84- Bertemu Papa Dan Keluarga Suami
86
BAB 85- Hinaan Untuk Tari
87
BAB 86- Perlengkapan Bayi
88
BAB 87- Dipermainkan!!
89
BAB 88- Kedatangan Tristan
90
BAB 89- Bertemu Direstoran
91
BAB 90- Mengakui Sebagai Anak
92
BAB 91- Pertanyaan Gerald
93
BAB 92- Pengakuan Gerald
94
BAB 93- Kemarahan Fajar
95
BAB 94- Fakta Yang Mengejutkan
96
BAB 95- Fakta Demi Fakta
97
BAB 96- Kekecewaan Fajar
98
BAB 97- Dirumah Keluarga Dirgantara
99
BAB 98- Berubah Sikap
100
BAB 99- Acara Pernikahan Gala
101
BAB 100- Merindukanmu
102
BAB 101- Gerald, Bukan Fajar
103
BAB 102- Amukan Tari
104
BAB 103- Apa Salahku??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!