"Masih bisa ya kamu, berlagak seperti gadis lugu yang tidak berdosa?! Yang masih suci, setelah apa yang sudah kamu lakukan?!! Apa kamu tidak pernah berpikir, jika perbuatan tidak senonohmu itu bisa menjadi aib yang akan mencoreng reputasi keluarga kita?!! Apa kamu tidak pernah memikirkan hal itu Tari?!!"
Kemarahan Tristan semakin menjadi-jadi dan tidak bisa terkontrol lagi. Tari yang masih terduduk dilantai dengan pipi memar dan sudut bibirnya yang robek hingga mengeluarkan darah, semakin tidak mengerti dengan kemarahan Papanya yang sangat brutal terhadap dirinya.
Dia bangkit berdiri dengan susah payah karena kepalanya terasa sedikit pusing, sembari memegang pipinya yang semakin terasa panas dan nyeri.
"Pa, Papa tolong tenang dulu! Aku memang tidak mengerti apa yang Papa katakan! Setidaknya tolong Papa jelaskan, agar aku tau dimana kesalahanku!" Tari mulai menaikkan nada suaranya. Dia masih belum bisa memahami apapun yang dikatakan oleh Papanya yang sedang kalap itu.
"Sudah berapa lama kamu suka dugem dan mabuk-mabukan? Dan sudah berapa banyak pria yang kamu tiduri?!" Ucapan Papanya membuat Tari terhenyak dan termangu. Perkataan yang terdengar pelan, namun terasa sangat menusuk hingga kehatinya.
Dia tidak pernah menyangka akan mendengar kata-kata sekotor itu dari mulut lelaki yang sangat dia sayangi sejak lahir. Bagaimana bisa Papanya menyebutnya sehina itu?! Padahal selama ini dia sangat berhati-hati dalam menjaga pergaulannya!
Dan hingga saat ini dia masih suci. Karena dia tidak pernah menyerahkan kesuciannya pada pria manapun, termasuk kekasihnya sendiri yang sudah dia pacari selama empat tahun. Karena baginya itu adalah harta paling berharga, yang hanya akan dia hadiahkan pada suaminya kelak.
Tapi kenapa Papanya bisa berkata seperti itu?! Sebenarnya apa yang terjadi padanya?! Siapa orang yang berada dihadapannya saat ini?! Papa yang selama ini dia kenal adalah sosok yang berwibawa, lembut dan penyayang yang selama ini sangat memanjakannya.
Tapi sekarang....? Kenapa seketika dia berubah menjadi sosok yang sangat menakutkan seperti ini?!
"Apa? Maksudnya?" Dengan kening mengernyit, Tari bertanya dengan suara lirih. Namun lagi-lagi tangan Papanya kembali terangkat dan hendak dilayangkan kewajahnya.
Namun kali ini Tari melakukan perlawanan. Sebelum tangan kokoh itu sampai kewajahnya, Dia sudah terlebih dahulu menahannya dengan kuat. Kemarahan yang mulai menghampiri membuat dia mendapatkan kekuatan untuk melakukan sedikit perlawanan.
"Cukup Pa!! Setidaknya tolong jelaskan apa kesalahan yang sudah aku lakukan! Bukan malah menghajarku secara membabi buta seperti ini! Jika memang aku bersalah, aku terima kemarahan Papa! Jika tidak, maka aku juga tidak akan tinggal diam!!"
Tari berujar dengan suara kencang. Kesabarannya sudah habis menghadapi sikap brutal Papanya. Tristan menarik tangannya dengan kasar. Membuat Tari terhuyung kebelakang.
"Kamu minta penjelasan?! Baiklah, tunggu sebentar!" Dengan gigi yang gemeretak, Tristan merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Setelah dinyalakan dia memperlihatkan layar ponsel itu pada putrinya.
"Apa ini?! Bisa kamu jelaskan, apa maksud dari semua foto dan video-video ini?!!"
Tari menatap layar ponsel itu dengan terkejut hingga mata besarnya terbelalak. Dengan shock dia merebut ponsel itu dari tangan Papanya. Dan melihat satu persatu foto dan video yang ada disana.
Dimana isinya adalah adegan dirinya dugem dan mabuk-mabukan diclub malam, bersama banyak lelaki dan mengenakan pakaian yang sangat ketat dan minim yang hampir menyembulkan bagian intimnya.
Dan yang lebih parahnya lagi, foto dan video berisi adegan panas dirinya dengan lelaki-lelaki dalam kamar hotel yang berbeda-beda. Namun anehnya, dia tidak pernah merasa melakukan satupun adegan yang ada dalam foto dan video itu. Lalu bagaimana bisa wajahnya ada disana?!
Tidak!! Ini bukan dirinya!! Dia yakin semua ini adalah rekayasa dan tipu muslihat yang dilakukan oleh orang yang berniat untuk menjatuhkannya!! Tapi siapa?! Seingatnya, selama ini dia tidak pernah memiliki musuh. Dia selalu berusaha menjaga sikapnya terhadap semua orang. Termasuk pada semua temannya dikampus.
Tari mengamati pria-pria yang ada dalam ponsel itu dengan seksama. Dan dia mulai merasa familiar dengan wajah beberapa lelaki yang ada dalam foto itu. Tapi dimana dia pernah bertemu mereka?
Tari berusaha mengumpulkan ingatannya. Perlahan-lahan dia mulai teringat bahwa beberapa pria itu adalah teman-teman SMA Moza, yang pernah bertemu dengannya dalam acara reunian diclub malam beberapa minggu yang lalu.
Iya, waktu itu dia menemani Moza keacara reunian bersama teman-teman SMAnya. Sebenarnya dia sudah berusaha menolak untuk ikut, karena mereka tidak satu sekolah saat SMA. Tari mengenal Moza saat kuliah. Mereka satu angkatan, meski berada difakultas yang berbeda. Dan dia tidak ingin mengganggu acara Moza dan teman-temannya.
Namun Moza terus memaksanya hingga dia merasa tidak enak kalau terus menolak. Akhirnya mereka berdua keclub itu. Sebenarnya dia juga terkejut karena ternyata acaranya di club malam. Tadinya dia berpikir acaranya dicaffe biasa.
Dan disanalah dia bertemu dengan teman-teman SMA Moza yang kebanyakan lelaki yang sama dengan yang berada dalam foto dan video itu. Hanya ada beberapa wanita saja saat itu. Awalnya acara itu nampak biasa saja. Hanya acara makan dan ngobrol santai.
Namun lama-kelamaan dia mulai merasa tidak nyaman, saat mereka mengajaknya untuk dugem-dugem. Dia sudah menolaknya, namun mereka semua membujuknya dengan keras. Mereka juga membujuknya untuk mencoba minuman yang ada disana.
Namun untuk kali itu dia berhasil mempertahankan pendiriannya. Karena baru saja sedikit mencicipinya, minuman itu sudah terasa sangat pahit dan tidak cocok dilidahnya, hingga dia memuntahkannya. Dia bahkan melarang Moza untuk minum dengan mengancam akan memberitau Papanya.
Meskipun dia sendiri terkejut saat mengetahui ternyata Moza sudah sangat akrab dengan minuman keras, dan tempat hiburan malam semacam itu. Berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat anti dengan minuman dan tempat semacam itu.
Namun dia tidak ingin negatif thinking terhadap saudara tirinya itu. Moza masih remaja. Mungkin wajar jika dia menyentuh tempat dan minuman seperti itu. Dia tidak bisa menyamakan semua gadis harus sama sepertinya kan? Meskipun dalam didikan keluarganya hal itu sangat dilarang keras. Ternyata ada yang merekamnya tanpa sepengetahuannya saat itu?!
Tapi yang membuatnya bingung adalah, kenapa foto dan video itu tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya?! Disini terlihat dia begitu menikmati dugem dan mabuk-mabukan malam itu.
Bahkan ada belasan foto dan video dengan kegiatan yang sama, namun dengan latar belakang yang berbeda. Seakan dia sering pergi ketempat itu dengan mengenakan pakaian yang tidak pantas.
Padahal selama hidupnya, dia hanya sekali menginjakkan kakinya ditempat itu. Dan itu pun mengenakan pakaian biasa dan masih tertutup. Dan soal adegan syur bersama belasan lelaki dalam kamar hotel, sekalipun dia tidak pernah melakukannya!! Dia tidak pernah menyerahkan kegadisannya pada pria manapun dan sekalipun!
Hingga saat ini keperawanannya masih utuh. Lalu kenapa bisa ada foto dan video bugil seperti ini?! Seakan-akan dia adalah wanita murahan yang sudah terbiasa melakukan perbuatan memalukan seperti ini!
Siapa yang telah menjebak dan memfitnahnya, dengan merekayasa foto dan video palsu seperti ini?!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
tintakering
penuh teka teki...
2023-06-18
0
Khair Firstiyan
semangat thor...lanjut
2023-01-27
1