13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA

Jika pengorbananku bisa membuat mereka bahagia, maka ku lepas dengan bismillah.

Di rumah, bu Andini sudah menunggu kepulangan Nur. Dengan rasa cemas dan tidak sabar untuk memberikan pelajaran pada perempuan itu. Beliau terus mondar-mandir dengan perasaan ingin segera mengakhiri.

Tidak begitu lama. Orang yang sudah di nanti-nanti akhirnya pulang juga, dan dengan segera bu Andini langsung.

Plak.

"Itu belum seberapa dengan apa yang sudah kamu lakukan di belakang saya!" dengan suara tinggi dan lantang. Bu Andini sudah menampar pipi Nur dengan sangat keras.

"Kenapa Nyonya tiba-tiba menampar saya? Apa salah saya, Nyonya?" Nur mengusap pipinya yang terasa panas akibat tamparan tersebut.

Rasa lelah setelah bekerja, belum lagi pekerjaan di rumah. Lalu masalah yang selalu menghampirinya, membuat otak dan tubuhnya teramat lelah tapi … Sesampainya di rumah ia justru mendapat hadiah sebuah tamparan dari bu Andini.

"Karena itu sangatlah pantas untuk wanita penggoda seperti kamu! Kau dan ibumu sama-sama pe*la*cur murahan…."

"Tutup mulut anda!" dengan cepat Nur langsung menyahut karena saat ini kesabarannya sudah habis. Bukan karena sebuah tamparan yang membuatnya lepas kendali, namun kata-katanya lah yang membuat Nur, benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan kemarahannya.

"Ampuni hamba Ya Allah, aku hanya membela diri dari sebuah tuduhan yang tidak pernah sekalipun hamba perbuat." Nur dalam hati tetap ingat dengan Tuhannya dan memohon ampun karena merasa dirinya sebagai seorang anak sudah durhaka meski, bu Andini bukanlah orang tuanya.

"Lancang kau membentak saya, hum."

"Jika Nyonya tidak berkata apa yang tidak benar. Maka saya juga tidak akan berani membentak anda," ucap Nur dengan sesekali menahan amarah yang tidak ingin semakin membuatnya berdosa.

"Pergi dari rumah saya! Ibumu adalah seorang pengganggu rumah tangga orang. Harusnya waktu itu saya tidak membiarkan suami saya membawa kalian yang notabenenya adalah seorang j*l*ng," kata-kata yang dilontarkan bu Andini semakin membuatnya tidak bisa menerima. Sebagai seorang anak, tidak satupun orang tuanya dihina dan dicaci maki, serta mendengar kata-kata yang tidak pantas diucapkan.

"Saya akan keluar dari rumah ini. Apa anda puas! Setelah membuat ibu dan saya hancur kini anda semakin menjadi, ingat. Allah tidak tidur dia tahu jika saat ini hambanya sudah dihina dengan kata-kata yang belum tentu itu terjadi…,"

"Jangan menyebut nama Allah di hadapan saya! Karena kamu hanya seorang anak haram yang terlahir dari rahim seorang pe*la*cur."

Di belakang saat bu Mina tengah ingin memasak, tiba-tiba mendengar keributan dari arah luar dan itu membuatnya ingin tahu apa yang sedang terjadi.

Sedangkan di ruang tamu Nur dan bu Andini terus bertengkar. Sesungguhnya Nur tidak mau meladeni tapi menurutnya jika bu Andini sangat melebihi batas kesabarannya.

Bukan, ini bukan soal berani atau tidaknya. Semua hanya semata-mata untuk pembelaan diri. Dengan balutan hijab Nur bukan sosok perempuan lemah, ada saatnya kapan ia harus bangkit dan melawan seseorang yang memang sudah melebihi batas kesabarannya.

Bukannya Nur, durhaka dan memakai gaun Syar'i. Ia hanya mencoba melawan akan semua kata-kata yang tidak benar dan menjadikan dirinya serta sang ibu bahan fitnahan dan cacian.

"Sebelum kamu pergi, ingat! Untuk tidak mengganggu Yusuf ibunya. Mereka tidak sejajar dengan kamu," ucap bu Andini yang masih menentang itu semua.

"Saya sadar jika kasta memang yang paling unggul, tapi dimata Allah semua manusia sama derajatnya…."

"Jangan sok menasehati saya kau bocah! Harusnya kau bisa belajar sopan pada orang tua," bu Andini juga tidak mau mengalah dan terus menyerang Nur dengan kata-kata yang teramat menyakitkan.

Sedetik Nur tersenyum, wajah masih memancarkan kehangatan dan sama sekali tidak terlihat akan dendam. Menurutnya semua itu tidaklah penting, nyatanya Allah tidak tidur dan tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Sungguh saya menghormati anda Nyonya, tapi semua itu saya urungkan karena Nyonya tak pantas mendapatkan semuanya. Ingat! Kesombongan dan keangkuhan akan mematikan diri sendiri jadi, berhati-hatilah Nyonya Andini yang terhormat. Apa yang kita tuai nanti akan terlihat hasilnya seperti apa!"

"Pergi kalian dari sini! Saya tidak mau melihatmu dan wajah ibumu yang hanya seorang pe*l*cur," sergah bu Andini semakin menjadi karena merasa dirinya dipermalukan oleh Nur, yang hanya seorang anak pembantu rendahan tanpa nasab.

Akhirnya Nur, undur diri dan melangkah ke belakang meninggalkan bu Andini yang masih kesal terhadapnya.

Saat Nur mulai mengayunkan kakinya dan berjalan menuju belakang. Terlihat bu Mina menangis di pojok tembok. Mungkin saja beliau sudah mendengarkan apa yang mereka pertengkarkan.

"Bu," tegur Nur saat melihat sang ibu yang sudah berderai air mata.

"Maafkan Ibu Nak, semua ini karena Ibu. Kalau saja kamu mempunyai ayah mungkin sekarang kamu tidak akan mendapat hinaan hanya karena masalahku, Ibu memang bukanlah orang yang baik–."

Sssstt.

Seketika Nur menempelkan jarinya di bibir bu Mina, agar tidak berbicara apapun itu. Nur yakin jika ibunya bukanlah orang yang seperti itu. Hanya keadilan lah yang mampu memperlihatkan siapa sosok beliau tersebut.

"Jangan berkata apapun itu Bu, sekarang lebih baik kita keluar dan memulai kehidupan baru. Dengan begitu hidup kita akan tentram tanpa adanya orang yang selalu menghina kita," ujar Nur dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Dasar perempuan murahan sok alim, kalian memang pasangan ibu dan anak yang sangat serasi." Bu Andini masih saja berkata sengit saat melihat keduanya berpelukan. Yah, memang sedari tadi bu Andini belum pergi dan sekarang sedang melihat adegan yang membuatnya ingin muntah.

"Mumpung semua orang belum datang, segeralah kalian pergi! Karena saya tidak mau melihat wajah murahan seperti kalian." Dengan angkuhnya bu Andini berkata dan mengusir bu Mina dan juga Nur, rumah yang 21 tahun, ia tinggali dan sekarang mereka akan meninggalkan rumah yang penuh lika-liku kehidupan.

Akhirnya keduanya pun beranjak dan meninggalkan ruang tamu tersebut dan segera beberes, untuk pergi dari rumah milik keluarga Herlambang.

"Mungkin dengan ini kehidupanku akan berubah nantinya," gumam Nur dalam hati dengan kedua tangan memasukkan satu persatu baju ke dalam tas.

Setelah selesai punya Nur sendiri, ia pun lekas membuka lemari sang ibu dan mengeluarkannya. Bu Mina sempat pamit ke kamar mandi, maka dari itu beliau belum sempat menata baju dan Nur pun mempunyai inisiatif untuk membantu ibunya, mengeluarkan isi dalam lemari saat ini.

Sekarang Nur akan mengambil baju-baju yang ada di susunan atas, karena yang bawah tadi sudah dan saat itulah ia matanya membulat.

"Deg. Apa ini? Kenapa ada banyak tumpukan amplop," lirih Nur dengan tangan gemetar.

Sedangkan bu Mina yang mengetahui akan hal itu, buru-buru menghampiri.

"Nur, jangan sentuh!"

Terpopuler

Comments

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

semoga gak berbelit-belit

2023-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. AWAL MULA
2 2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3 3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4 4. HATI YANG TERSAKITI
5 5. MASIH TERASA SAKIT
6 6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7 7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8 8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9 9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10 10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11 11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12 12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13 13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14 14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15 15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16 16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17 17. ATURAN DI RUMAH REZA
18 18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19 19. BERTEMU ALISYAH
20 20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21 21. FOTO MENCURIGAKAN
22 22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23 23. RAHASIA BU MINA
24 24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25 25. CINTA DUA KEYAKINAN
26 26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27 27. ARTI PENGORBANAN
28 28. KORBAN PERASAAN
29 29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30 30. RENCANA HERLAMBANG
31 31. RENCANA NUR
32 32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33 33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34 34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35 35. NUR TERTABRAK
36 36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37 37. SEMUA KARENA ALLAH
38 38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39 39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40 40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41 41 SIKAP YANG ANEH
42 42. PERASAAN YANG RISAU
43 43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44 34. TAK ADA KABAR
45 45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46 46. HILANGNYA REZA
47 47. KEMBALINYA BUNANDINI
48 48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49 49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50 50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51 51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52 Draft
53 Yusuf dan Nurmala menikah
54 Nur telat datang bulan
55 Kemunculan Lisa
56 Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57 Berada diposisi tidak nyaman
58 Mulai terlihat
59 Kenyataan pahit
60 Hati yang terluka
61 Sikap aneh Nur.
62 Diamku adalah marahku
63 Diam bukan berarti kalah
64 Hati yang kau sakiti
65 Menyakinkan sebuah hati
66 Nur berada di RS
67 Mulai terlihat (Keputusan berat)
68 Keadaan Nur
69 Menanti hasil
70 Nur sadar (Lisa disekap)
71 Ketika sebuah kebenaran terungkap
72 Tuhan menguji kita
73 Takdir yang tak bisa dihindari
74 Doa diujung sajadah
75 Nur sadar
76 Berita Duka
77 Akhir dari sebuah kisah
78 Wanita di mobil Akbar
79 Dipaksa menikah
80 Hanya bisa pasrah
81 Rencana pernikahan
82 Berakhir dalam pernikahan
83 Pindah rumah
84 Kisah Nara dan Akbar
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. AWAL MULA
2
2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3
3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4
4. HATI YANG TERSAKITI
5
5. MASIH TERASA SAKIT
6
6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7
7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8
8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9
9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10
10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11
11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12
12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13
13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14
14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15
15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16
16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17
17. ATURAN DI RUMAH REZA
18
18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19
19. BERTEMU ALISYAH
20
20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21
21. FOTO MENCURIGAKAN
22
22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23
23. RAHASIA BU MINA
24
24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25
25. CINTA DUA KEYAKINAN
26
26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27
27. ARTI PENGORBANAN
28
28. KORBAN PERASAAN
29
29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30
30. RENCANA HERLAMBANG
31
31. RENCANA NUR
32
32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33
33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34
34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35
35. NUR TERTABRAK
36
36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37
37. SEMUA KARENA ALLAH
38
38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39
39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40
40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41
41 SIKAP YANG ANEH
42
42. PERASAAN YANG RISAU
43
43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44
34. TAK ADA KABAR
45
45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46
46. HILANGNYA REZA
47
47. KEMBALINYA BUNANDINI
48
48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49
49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50
50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51
51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52
Draft
53
Yusuf dan Nurmala menikah
54
Nur telat datang bulan
55
Kemunculan Lisa
56
Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57
Berada diposisi tidak nyaman
58
Mulai terlihat
59
Kenyataan pahit
60
Hati yang terluka
61
Sikap aneh Nur.
62
Diamku adalah marahku
63
Diam bukan berarti kalah
64
Hati yang kau sakiti
65
Menyakinkan sebuah hati
66
Nur berada di RS
67
Mulai terlihat (Keputusan berat)
68
Keadaan Nur
69
Menanti hasil
70
Nur sadar (Lisa disekap)
71
Ketika sebuah kebenaran terungkap
72
Tuhan menguji kita
73
Takdir yang tak bisa dihindari
74
Doa diujung sajadah
75
Nur sadar
76
Berita Duka
77
Akhir dari sebuah kisah
78
Wanita di mobil Akbar
79
Dipaksa menikah
80
Hanya bisa pasrah
81
Rencana pernikahan
82
Berakhir dalam pernikahan
83
Pindah rumah
84
Kisah Nara dan Akbar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!