7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA

Betapa bangga bukan jika ada lelaki yang menjadi suami Nur.

"Lantas apa yang ingin kau lakukan?" tanya Reza pada Nur.

"Berikan saja pada mbak-mbak yang bekerja di rumah ini biar tidak mubadzir," kata Nur memberitahu agar makanannya diberikan pada orang yang membutuhkan.

"Sesuai permintaanmu, maka saya akan memberikan sebagian makanan ini untuk mereka." Jawab Reza bersungguh-sungguh.

"Maka panggil lah mereka kemari agar semuanya juga bisa merasakannya." Dengan beraninya Nur pun menyuruh Reza untuk memanggil orang-orang yang bekerja di rumahnya, dan ikut bergabung di meja makan bersamanya.

"Apa kamu keberatan?"

"Tidak, baiklah saya akan menyuruh mereka ikut makan."

Lalu Reza berdiri untuk memanggil semua para pekerja yang ada di dapur, untuk ikut serta menikmati hidangan yang mereka masak sendiri.

"Kalian semua ke sini," panggil Reza.

"Iya, Tuan. Ada apa?" mereka semua takut, takut jika dipecat karena semua yang yang sudah dikerjakan tidak sesuai kemauannya.

"Ada apa ya Tuan, kok kita semua dipanggil. Apa kita sudah berbuat kesalahan?" semua para pekerja sangat takut kalau-kalau mereka dipecat.

Dengan tubuh yang gemetar semuanya berkumpul menghadap sang tuan.

"Kalian ikutlah kami bergabung di meja makan," kata Reza tanpa ekspresi, jika saja semua ini bukan karena Nur ia pun tidak mau berbagi meja seperti ini. Ini kali pertama untuk Reza makan bersama dengan para pekerja.

“Tapi Tuan kami tidak bisa karena tempat saya bukan di situ,” ujar salah satu di antara keempat pekerja.

“Jangan menolak dan sekarang lebih baik kalian langsung menyusul,” balas Reza yang tak mau ada penolakan.

Setelah itu Reza pun pergi dan kembali ke meja makan, dan ikuti oleh para pekerja.

“Kalian duduklah,” perintah Nur saat melihat mereka ketakutan karena merasa sudah lancang.

“Tapi Nona, tempat kami bukan di sini.” Mereka berusaha untuk menolak dan namun lagi-lagi Nur mencoba untuk menyakinkan mereka semua.

“Duduklah tuanmu tidak akan berani memarahi kalian.”

“Benarkan Za, kamu tidak akan sampai hati untuk memarahi mereka?” Nur pun menatap ke arah Reza dengan sebuah senyuman mampu membuat laki-laki itu mabuk asmara.

Akhirnya sedikit paksaan mereka berlima mau duduk dan segera makan seperti apa yang dikatakan oleh Nur.

“Emm … Za, saya ingin shalat dulu.”

“Terus ini kapan makannya?” karena sudah menunggu terlalu lama Reza pun sedikit kesal, namun ia mencoba untuk membuangnya.

“Tapi saya tidak punya mukena,” kata Reza.

“Saya membawanya, apa kamu ingin ikut?” Reza yang saat ini semakin gugup karena sebuah ajakan dari Nur, tak mampu berkata-kata. Ia bingung harus berkata apa?

“Eum, nanti saja saya akan menyusul,” ucap Reza tak enak dengan jawaban yang sudah diberikannya.

“Ya sudah tidak apa-apa,” timpal Nur, dan sekarang Nur melihat ke arah para pekerja.

“Apa kalian ingin ikut saya shalat?” lantas Nur pun bertanya pada mereka, tentu semuanya sama seperti Reza, mereka tidak mengerti apa itu shalat.

“Maaf Nona, kami tidak mengerti shalat itu apa?” salah satu diantara mereka mewakili pertanyaan itu pada Nur.

“Shalat itu menyembah Tuhan sebagaimana kalian menyembah Tuhan kalian,” terang Nur, dan sampai di sini dia paham jika mereka bukanlah dari golongannya, namun tidak masalah bagi Nur, karena semua mempunyai agama maasing-masing sebagaimana sudah di wariskan oleh keturunan mereka.

"Kalau begitu kalian makanlah dulu, karena saya akan memenuhi kewajiban terdahulu."

"Oh ya, bisa minta tolong tempat yang suci untuk saja shalat?" tanya Nur pada mereka semua yang berada di meja makan.

"Ida antar nona Nur ke kamar tamu," ucap Reza pada salah satu pekerjanya.

"Baik Tuan."

"Nona, mari saya antar," kata bi Ida pada Nur.

"Ah iya terimakasih." Nur pun langsung berdiri dan mengikuti langkah bi Ida, ke arah ruangan yang sudah di tunjukan oleh Reza.

Untuk sesaat Nur pun langsung shalat setelah diantar ke kamar tamu. Untuk sesaat ia pun sudah selesai dan langsung berdiri untuk kembali ke tempat asal.

"Rupanya kalian belum makan?" Nur yang saat itu sudah berada di meja makan, menatap semua orang dan ternyata belum ada yang makan.

"Kita menunggu kamu Mila, alangkah baiknya kita menghormati tamu bukan." Reza tersenyum menampilkan ketampanan di atas rata, dan itu membuat Nur tertunduk.

"Ya Allah, kenapa otakku. Apa sedang bermasalah di dalamnya?" batin Nur saat dirinya tanpa sengaja melihat senyuman dari bibir Reza.

"Ya sudah mari kita makan dan berdoa," ucap Nur pada mereka.

Akhirnya semua makan dengan sangat hikmat, menikmati setiap sajian yang sudah tersedia di atas meja. Dengan rasa syukur tak lupa Nur memanjakan hamdallah, sebagai bentuk atas kenikmatan yang sudah Tuhan berikan.

Sekitar satu jam semuanya sudah selesai untuk makan. Saat Nur ikut membereskan namun justru di larang oleh semuanya.

"Nona, biarkan kami yang mengerjakannya karena itu tugas kita."

"Benar Nur, biarkan mereka yang membereskan. Kau tamu di sini jadi jangan membuat mereka merasa tak enak," sahut Reza pada semuanya.

"Ya sudah kalau begitu, antar saya untuk pulang saja."

"Tentu tapi sebelum itu tunggu saya, karena saya akan mandi sebentar." Reza pun lalu mengatakan pada Nur jika dirinya akan mandi terlebih dulu.

"Baiklah saya akan menunggu," ucap Nur lalu ia mulai berdiri melihat semua foto yang terpajang di dinding. Melihat satu persatu hingga tanpa sengaja mata membulat, saat ia baru saja menyadari akan hal ganjil yang selama ini dirasakannya.

"Ternyata ini alasan Reza yang sering lupa mengucap salam, dan hampir dirinya tak pernah mengatakannya. Kalau setiap hari ke mushola lantas untuk apa?" Nur terus memikirkan akan hal itu, dan ia juga sudah pengertian pada Reza, namun tetap saja ia tak bisa menjauhinya karena bagaimana pun mereka sama-sama lahir dari rahim seorang ibu dan sekarang berada di dunia.

Terpopuler

Comments

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

apa maksudnya Nur

2023-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. AWAL MULA
2 2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3 3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4 4. HATI YANG TERSAKITI
5 5. MASIH TERASA SAKIT
6 6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7 7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8 8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9 9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10 10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11 11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12 12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13 13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14 14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15 15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16 16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17 17. ATURAN DI RUMAH REZA
18 18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19 19. BERTEMU ALISYAH
20 20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21 21. FOTO MENCURIGAKAN
22 22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23 23. RAHASIA BU MINA
24 24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25 25. CINTA DUA KEYAKINAN
26 26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27 27. ARTI PENGORBANAN
28 28. KORBAN PERASAAN
29 29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30 30. RENCANA HERLAMBANG
31 31. RENCANA NUR
32 32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33 33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34 34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35 35. NUR TERTABRAK
36 36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37 37. SEMUA KARENA ALLAH
38 38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39 39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40 40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41 41 SIKAP YANG ANEH
42 42. PERASAAN YANG RISAU
43 43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44 34. TAK ADA KABAR
45 45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46 46. HILANGNYA REZA
47 47. KEMBALINYA BUNANDINI
48 48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49 49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50 50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51 51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52 Draft
53 Yusuf dan Nurmala menikah
54 Nur telat datang bulan
55 Kemunculan Lisa
56 Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57 Berada diposisi tidak nyaman
58 Mulai terlihat
59 Kenyataan pahit
60 Hati yang terluka
61 Sikap aneh Nur.
62 Diamku adalah marahku
63 Diam bukan berarti kalah
64 Hati yang kau sakiti
65 Menyakinkan sebuah hati
66 Nur berada di RS
67 Mulai terlihat (Keputusan berat)
68 Keadaan Nur
69 Menanti hasil
70 Nur sadar (Lisa disekap)
71 Ketika sebuah kebenaran terungkap
72 Tuhan menguji kita
73 Takdir yang tak bisa dihindari
74 Doa diujung sajadah
75 Nur sadar
76 Berita Duka
77 Akhir dari sebuah kisah
78 Wanita di mobil Akbar
79 Dipaksa menikah
80 Hanya bisa pasrah
81 Rencana pernikahan
82 Berakhir dalam pernikahan
83 Pindah rumah
84 Kisah Nara dan Akbar
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. AWAL MULA
2
2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3
3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4
4. HATI YANG TERSAKITI
5
5. MASIH TERASA SAKIT
6
6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7
7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8
8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9
9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10
10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11
11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12
12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13
13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14
14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15
15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16
16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17
17. ATURAN DI RUMAH REZA
18
18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19
19. BERTEMU ALISYAH
20
20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21
21. FOTO MENCURIGAKAN
22
22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23
23. RAHASIA BU MINA
24
24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25
25. CINTA DUA KEYAKINAN
26
26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27
27. ARTI PENGORBANAN
28
28. KORBAN PERASAAN
29
29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30
30. RENCANA HERLAMBANG
31
31. RENCANA NUR
32
32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33
33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34
34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35
35. NUR TERTABRAK
36
36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37
37. SEMUA KARENA ALLAH
38
38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39
39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40
40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41
41 SIKAP YANG ANEH
42
42. PERASAAN YANG RISAU
43
43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44
34. TAK ADA KABAR
45
45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46
46. HILANGNYA REZA
47
47. KEMBALINYA BUNANDINI
48
48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49
49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50
50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51
51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52
Draft
53
Yusuf dan Nurmala menikah
54
Nur telat datang bulan
55
Kemunculan Lisa
56
Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57
Berada diposisi tidak nyaman
58
Mulai terlihat
59
Kenyataan pahit
60
Hati yang terluka
61
Sikap aneh Nur.
62
Diamku adalah marahku
63
Diam bukan berarti kalah
64
Hati yang kau sakiti
65
Menyakinkan sebuah hati
66
Nur berada di RS
67
Mulai terlihat (Keputusan berat)
68
Keadaan Nur
69
Menanti hasil
70
Nur sadar (Lisa disekap)
71
Ketika sebuah kebenaran terungkap
72
Tuhan menguji kita
73
Takdir yang tak bisa dihindari
74
Doa diujung sajadah
75
Nur sadar
76
Berita Duka
77
Akhir dari sebuah kisah
78
Wanita di mobil Akbar
79
Dipaksa menikah
80
Hanya bisa pasrah
81
Rencana pernikahan
82
Berakhir dalam pernikahan
83
Pindah rumah
84
Kisah Nara dan Akbar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!