2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA

"Mama hanya mengatakan kalau Yusuf itu lebih pantas sama kamu. Bukan sama si Nur, jangan munafik karena Mama tahu kalau sebenarnya kamu juga suka kan pada Yusuf?" Saat bu Andini berkata seperti itu sontak saja mata Lisa membulat. Pasalnya bagaimana mamanya bisa tahu kalau ia suka dengan Yusuf?

"Mama ini apa-apaan. Yusuf adalah kekasih Nur, bagaimana aku bisa merebutnya! Apa Mama pikir otakku sudah tidak waras,"

seru Lisa dengan mata menatap tajam ke arah bu Andini.

"Mereka sudah putus, apa kamu tidak tahu akan hal itu."

"Apa putus!" dengan rasa terkejut Lisa berucap. Kalau betul apa yang dikatakan oleh mamanya adalah benar, mengapa ia sampai tidak tahu menahu akan putusnya hubungan mereka..

"Apa ini ada hubungannya dengan mama? Sepertinya aku tidak boleh asal tuduh," batin Lisa.

"Ba-bagaimana Mama bisa tahu?" tanya Lisa dengan penuh harap agar bu Andini berkata jujur.

"Tadi Mama keluar, dan tidak sengaja melihat Nur dengan Yusuf di taman. Mama penasaran untuk apa berdua-dua'an soalnya kan tadi pagi keluarnya bareng kamu, mereka berantem hebat dan akhirnya putus." Begitu sukses bu Andini berbohong hingga membuat Lisa percaya begitu saja. Sekarang yang ada dipikiran Lisa mengapa bisa putus, bukannya Yusuf cinta mati dengan Nur? Untuk mendapatkannya saja lelaki itu rela bertekuk lutut agar bisa menjadi kekasih dari Nur.

"Sekarang keadaannya berbeda bukan. Nur tidak bersama dengan Yusuf, itu tandanya kamu ada kesempatan untuk mendekatinya." Dengan kegigihan dan rasa percaya diri, bu Andini berusaha untuk menghasut Lisa. Agar mau mendekati Yusuf, lelaki tampan dan kaya raya tentunya.

"Sudahlah Mama tidak perlu memberi nasehat padaku karena aku bisa menentukan, akan bersama siapa nantinya." Setelah berkata Lisa pun langsung meninggalkan sang mama.

Sedangkan bu Andini dengan rasa percaya diri harus bisa membuat keduanya bersatu, apapun itu yang akan terjadi karena hanya Alisyah yang cocok untuk bersanding dengan Yusuf, bukan Nur si anak pembantu dengan status tidak jelas.

Sedangkan di dalam kamar Nur menatap ke arah luar jendela. Tidak pernah menyangka bahwa semua ini harus dirasakannya, mungkin inilah cara ia balas budi. Akan tetapi, apa ini bisa di sebut balas budi? Sedangkan ibunya bekerja dan tidak meminta makan dan tempat tinggal secara cuma-cuma.

"Nur, apa boleh ibu masuk." Bu Mina yang kala itu melihat Nur terus saja melamun, ingin rasanya menghampiri dan memeluk putrinya dengan sangat erat.

Nur hanya menoleh tanpa berkata sepatah kata pun.

"Jika hatimu sedang tidak baik-baik saja, jalan yang harus kamu lakukan saat ini adalah shalat. Menangis lah di hadapan Allah, bersujud lah di atas sajadah. Bawa orang-orang yang kamu cintai dan doakan," ujar bu Mina dengan mata sayunya.

Mungkin benar apa yang dikatakan oleh bu Mina, jika kita membawa beban hidup pada sang pencipta mungkin saja hati akan sedikit damai dan tentram.

Nur, mengusap buliran air mata yang sempat jatuh, lalu dengan segera ia berdiri dan mengambil air wudhu.

Kini Nur sudah berada di atas sajadah menghilangkan semua dari rasa sakit yang sempat hadir. Lalu bersujud menuangkan segalanya pada sang khalik.

Sedikit tenang usai mencurahkan segala isi hati dan berdoa pada sang pencipta. Kalau itu yang terbaik maka Nur ikhlas menjalaninya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Pukul lima pagi Nur disuruh oleh sang ibu untuk ke pasar. Untuk membeli bahan yang diperlukan, saat berada di jalan.

Awaaaas!

"Apa kamu tidak apa-apa?"

"Ah, maaf." Lelaki itu langsung melepaskan pegangannya dari tubuh Nur.

"Tidak apa-apa, terimakasih."

"Sama-sama. Ya sudah kalau begitu saya ingin melanjutkan untuk berbelanja lagi," kata Nur dan setelah itu ia mengambil sepeda pancalnya yang tergeletak saat menolong lelaki itu, karena hampir saja celaka karena bangunan yang berada di atasnya ada yang runtuh.

Setelah kepergian Nur, lelaki itu masih berdiam menatap gadis berjilbab tersebut.

"Tasbih?" gumamnya.

"Apa ini milik gadis itu? Kalau memang iya sepertinya aku harus mengembalikannya," ucapnya lirih seraya mengambil tasbih yang berada di bawah. Lalu Reza pun langsung naik ke dalam mobilnya untuk mengejar gadis tersebut.

Reza menyusuri jalanan namun tidak menemukan gadis tersebut, ke mana sosok perempuan itu mengayunkan sepedanya?

"Cepat sekali perempuan itu menghilang, sudahlah besok saja jika ketemu aku akan mengembalikan tasbih ini." Reza pun berkata lirih dan memegang butiran tasbih kecil yang berada di tangannya.

Akhirnya Reza pun memutar balik mobilnya dan kembali pulang. Yah, semalam Reza tidak pulang karena lapar akhirnya ia pun mencari sarapan dan setelah itu saat dirinya berjalan bangunan yang yang dilewatinya ada bata yang terjatuh dari atas. Hingga sosok perempuan bertasbih itu menolongnya.

Sedangkan Nur yang sudah berada di rumah, tanpa mengetahui jika seluruh bajunya kotor dan itu pun membuat sang ibu bertanya.

"Nur, kenapa baju kamu kotor?" tanya bu Mina heran.

"Masa sih Bu, perasaan tidak kok." Jawab Nur dengan bingung karena ia melupakan kejadian barusan sepertinya.

"Itu lihat, semua berdebu. Apa kamu habis jatuh?" tanya bu Mina lagi untuk memastikan.

"Oh, Ya Allah. Maaf aku lupa kalau waktu akan pulang dari pasar tadi ada orang yang hampir celaka, maka dari itu aku menolongnya." Ucapan Nur membuat bu Mina mengangguk mengerti.

"Ya sudah kalau begitu. Buruan mandi lekas ganti baju itu kotor semua," titah bu Mina yang di angguki oleh Nur.

Sedangkan dari arah luar bu Andini berteriak sekeras mungkin hingga membuat Nur tidak jadi masuk ke dalam kamar mandi, lalu meletakkan handuknya lagi di jemuran.

"Nur!" teriak bu Andini.

"Nur! Apa kau tuli," panggil bu Andini dengan suara khasnya.

Sedangkan yang mendapat panggilan akhirnya buru-buru untuk menghampiri namun di cegah oleh bu Mina.

"Biar Ibu saja."

"Tapi Bu, nanti nyonya marah." Dengan ekspresi ketakutan Nur berkata pada ibunya.

"Sudahlah."

Di ruang tengah.

"Iya nyonya?"

"Apa kau tuli Mina saya sedang memanggil siapa!" geram bu Andini.

"Nur sedang mandi maka dari itu saya yang menghadap," ujar bu Mina dengan wajah tertunduk.

"Ingat lain kali jangan pernah seperti ini, karena saya tidak segan-segan akan memecat dan menyuruh kalian angkat kaki dari rumah ini. Camkan itu, pembantu saja belagu."

Sedang di belakang mendengar ibunya di maki, membuat Nur tak tahan dan langsung menghampiri kedua perempuan dengan nasib yang berbeda.

"Nyonya! Bisakah anda tidak menghina ibu saya. Di sini kami bekerja dan tidak makan atau tidur secara gratis," ucap Nur dengan mata yang berapi-api.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

👍👍 betul bgt Bu

2023-01-27

1

@Kristin

@Kristin

jahat banget nyonya Andini

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. AWAL MULA
2 2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3 3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4 4. HATI YANG TERSAKITI
5 5. MASIH TERASA SAKIT
6 6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7 7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8 8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9 9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10 10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11 11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12 12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13 13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14 14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15 15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16 16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17 17. ATURAN DI RUMAH REZA
18 18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19 19. BERTEMU ALISYAH
20 20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21 21. FOTO MENCURIGAKAN
22 22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23 23. RAHASIA BU MINA
24 24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25 25. CINTA DUA KEYAKINAN
26 26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27 27. ARTI PENGORBANAN
28 28. KORBAN PERASAAN
29 29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30 30. RENCANA HERLAMBANG
31 31. RENCANA NUR
32 32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33 33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34 34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35 35. NUR TERTABRAK
36 36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37 37. SEMUA KARENA ALLAH
38 38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39 39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40 40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41 41 SIKAP YANG ANEH
42 42. PERASAAN YANG RISAU
43 43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44 34. TAK ADA KABAR
45 45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46 46. HILANGNYA REZA
47 47. KEMBALINYA BUNANDINI
48 48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49 49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50 50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51 51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52 Draft
53 Yusuf dan Nurmala menikah
54 Nur telat datang bulan
55 Kemunculan Lisa
56 Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57 Berada diposisi tidak nyaman
58 Mulai terlihat
59 Kenyataan pahit
60 Hati yang terluka
61 Sikap aneh Nur.
62 Diamku adalah marahku
63 Diam bukan berarti kalah
64 Hati yang kau sakiti
65 Menyakinkan sebuah hati
66 Nur berada di RS
67 Mulai terlihat (Keputusan berat)
68 Keadaan Nur
69 Menanti hasil
70 Nur sadar (Lisa disekap)
71 Ketika sebuah kebenaran terungkap
72 Tuhan menguji kita
73 Takdir yang tak bisa dihindari
74 Doa diujung sajadah
75 Nur sadar
76 Berita Duka
77 Akhir dari sebuah kisah
78 Wanita di mobil Akbar
79 Dipaksa menikah
80 Hanya bisa pasrah
81 Rencana pernikahan
82 Berakhir dalam pernikahan
83 Pindah rumah
84 Kisah Nara dan Akbar
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. AWAL MULA
2
2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3
3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4
4. HATI YANG TERSAKITI
5
5. MASIH TERASA SAKIT
6
6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7
7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8
8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9
9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10
10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11
11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12
12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13
13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14
14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15
15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16
16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17
17. ATURAN DI RUMAH REZA
18
18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19
19. BERTEMU ALISYAH
20
20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21
21. FOTO MENCURIGAKAN
22
22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23
23. RAHASIA BU MINA
24
24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25
25. CINTA DUA KEYAKINAN
26
26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27
27. ARTI PENGORBANAN
28
28. KORBAN PERASAAN
29
29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30
30. RENCANA HERLAMBANG
31
31. RENCANA NUR
32
32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33
33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34
34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35
35. NUR TERTABRAK
36
36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37
37. SEMUA KARENA ALLAH
38
38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39
39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40
40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41
41 SIKAP YANG ANEH
42
42. PERASAAN YANG RISAU
43
43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44
34. TAK ADA KABAR
45
45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46
46. HILANGNYA REZA
47
47. KEMBALINYA BUNANDINI
48
48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49
49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50
50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51
51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52
Draft
53
Yusuf dan Nurmala menikah
54
Nur telat datang bulan
55
Kemunculan Lisa
56
Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57
Berada diposisi tidak nyaman
58
Mulai terlihat
59
Kenyataan pahit
60
Hati yang terluka
61
Sikap aneh Nur.
62
Diamku adalah marahku
63
Diam bukan berarti kalah
64
Hati yang kau sakiti
65
Menyakinkan sebuah hati
66
Nur berada di RS
67
Mulai terlihat (Keputusan berat)
68
Keadaan Nur
69
Menanti hasil
70
Nur sadar (Lisa disekap)
71
Ketika sebuah kebenaran terungkap
72
Tuhan menguji kita
73
Takdir yang tak bisa dihindari
74
Doa diujung sajadah
75
Nur sadar
76
Berita Duka
77
Akhir dari sebuah kisah
78
Wanita di mobil Akbar
79
Dipaksa menikah
80
Hanya bisa pasrah
81
Rencana pernikahan
82
Berakhir dalam pernikahan
83
Pindah rumah
84
Kisah Nara dan Akbar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!