6. TUHAN KUATKAN HAMBA

Bukanya Nur tak mau ikut bergabung, namun ada hati yang ia harus jaga. Meski dirinya juga sekarang sedang merasakan patah hati.

"Ya Rob, kuatkan hamba. Jika kita memang berjodoh suatu saat kita pasti akan bersama, tetapi jika cinta sampai di sini. Beri aku hidayah mu agar ini ikhlas," ucap Nur dalam hati. Setelah itu ia pergi untuk ikut membantu anak-anak di dapur.

"Nur, itu bukannya Yusuf?" tanya Rhaman yang sedikit penasaran pasalnya yang ia tahu bahwa lelaki itu adalah kekasih dari Nur, namun sekarang ekor matanya melihat dengan bos nya tersebut.

"Kami sudah putus dan sekarang mereka berdua seperti yang kamu lihat," ujar Nur menjelaskan.

Tak ingin bertanya lebih dalam karena itu akan membuat hati Nur tidak tenang.

"Nur, kita sudah berteman sudah lama. Aku siap meminjamkan bahuku jika kau butuh," ucap pria berkulit putih dan sedikit dihiasi oleh bulu-bulu halus di wajahnya.

"Terimakasih, untuk tawarannya." Jawab Nur tersenyum.

"Aku tahu kamu wanita baik, suatu saat nanti kau akan menemukan lelaki yang baik juga." Nur tahu bahwa Rhaman sedang menghiburnya namun jika itu terjadi maka Nur pun menerimanya.

Hari ini cafe cukup rame pengunjung dan itu membuat mereka berdua sedikit sibuk dengan permintaan pelanggan.

Huff.

"Man, aku akan shalat dulu kamu tidak apa-apa kan kalau ku tinggal?"

"Tentu tidak, shalat lah ini sudah jam tiga." Jawab Rhaman dengan seulas senyuman.

Sedangkan Lisa dan Yusuf sudah pergi setengah jam lalu, menurutnya itu lebih baik karena jika tetap berada di tempat ini. Itu membuat Nur semakin tersiksa.

Akhirnya Nur keluar cafe untuk melakukan shalat yang tak jauh dari tempat ini. Ia shalat dengan sangat kusuk.

Sekitar 15 menit, ia pun sudah selesai dan Nur pun membereskan perlengkapan shalat seperti sajadah dan mukena. Yah mukena pemberian Yusuf saat mereka jalan-jalan dan tanpa sengaja lelaki itu memberikan dengan sepengetahuan Nur, Yusuf tak sengaja melihat Nur terus memegang sajadah jadilah setelah mereka keluar, lalu Yusuf berpura-pura ke WC, dan membeli perlengkapan shalat untuk Nur.

Pukul lima sore, Nur mulai mengayun sepedanya untuk di ajaknya pulang. Entah di sengaja atau memang pertemuan ini sudah di atur oleh sang pencipta, kalau Nur bertemu lagi dengan sosok lelaki yang bernama Reza.

"Hye Nona," sapa pria itu.

"Assalamualaikum," timpal Nur karena lagi-lagi pria itu melupakan kalimat penting sebagaimana kita seorang muslim.

"Waalaikumsalam, maaf lupa lagi." Jawab Reza cengengesan karena dirinya dibuat salah tingkah.

"Biasakan mengucap salam. Kamu islam kan?" tanya Nur tanpa memandang lawan bicara.

"I-iya saya islam," ujar Reza sedikit gelagapan dan Nur tahu akan hal itu.

"Apa ada yang tidak aku ketahui?" dalam hati Nur bertanya-tanya karena raut wajah Reza seperti orang bingung.

"Aku ingin mengajak kamu makan malam, apa kau mau Nona?" tanya Reza sedikit ragu namun ia harus mengatakannya, walau nantinya mendapat penolakan.

"Maaf bukannya menolak. Saya sedang berpuasa," ucap Nur pada Reza.

"Tak masalah sekarang sudah jam lebih kan, kita bisa berangkat sekarang."

"Tapi saya bau kecut karena seharian berada di dapur," kata Nur dan mengendus-endus pakaian yang dikenakannya.

"Kita tidak makan di tempat umum."

"Lantas."

"Di rumahku, kamu tenang saja di rumah saya tidak sendiri kok."

"Syukurlah kalau begitu, jika tidak ada orang saya tidak mau ada orang yang salah paham." Nur pun menghela nafas lega karena ia pikir di rumahnya tak ada siapapun, namun ternyata dia salah.

"Bagaimana apa kau mau?" tanya Reza yang kini menunggu jawaban dari Nur.

"Saya akan meminta izin pada ibu dulu, karena saya takut kalau beliau akan sangat kuatir jika anaknya belum pulang."

"Silahkan."

Nur pun lantas menghubungi bu Mina untuk meminta izin makan malam bersama Reza, tidak berapa lama kemudian Nur memasukkan kembali ponsel yang berada di tangannya.

"Baik saya menerimanya," kata Nur saat dirinya usai menghubungi bu Mina.

"Syukurlah kalau kamu mau karena saya sangat senang tentunya." Dengan hati berbunga-bunga Reza berucap dan tentunya tak bisa memendam semuanya.

"Rumahku jauh, apa kau ingin mengayunkan sepeda mu itu?" Reza mengerutkan keningnya karena tak habis pikir dengan perempuan berhijab tersebut.

"Lalu harus bagaimana?" Nur bingung, jika tidak ditumpangi lantas bagaimana.

"Bawa sini sepeda kamu, kamu masuklah mobil terlebih dulu." Reza pun menyuruh Nur untuk masuk ke mobil, sedang dirinya masih membenarkan letak sepeda Nur.

"Sudah."

Reza pun membersihkan kedua tangannya. Setelah itu ia pun masuk ke dalam mobil juga dan segera menjalankannya.

"Pasti mobil kamu kotor," ucap Nur saat melihat sepedanya diletakkan di bagasi.

"Kotor tinggal cuci. Kamu jangan memikirkan itu karena untukku tidak ada masalah," kata Reza yang tak ingin Nur terus membahasnya.

Kini keduanya berada di jalan menuju kediaman Reza.

Hampir satu jam sampailah mereka di mension mewah milik Reza, dan itu membuat Nur merasa tak pantas masuk ke dalam istana yang amat megah.

"Mila, apa kau akan tetap berdiri disitu?" tanya Reza saat melihat Nur tetap berdiri bak patung.

"Apa ini rumahmu?"

"Saya tahu apa yang ada di pikiranmu, jangan memikirkan hal-hal yang tak penting. Kita masuk saja," ucap Reza karena ia pun tahu ada guratan ketakutan pada wajah Nur, dan itu dapat dilihat oleh lelaki tersebut.

Sedangkan Nur pun mengikuti langkah Reza untuk masuk ke dalam istana yang megah.

Saat mereka berdua masuk, ternyata sudah ada orang-orang yang menyambutnya.

"Sore tuan, dan Nona." Ada tiga perempuan yang menyambut kedatangan mereka, dan itu membuat Nur merasa dirinya tidaklah pantas karena dia bukan siapa-siapa.

"Sore juga semua." Jawab Reza dengan wajah datar.

"Tuan mau di siapkan sekarang?" tanya salah satu diantara mereka berdua dan Nur pun sempat berpikir jika mereka sama halnya dengannya.

"Boleh karena teman saya sebentar lagi akan berbuka puasa," ujar Reza pada mereka bertiga. Sedangkan Nur hanya melihat lelaki itu yang sedang berbicara pada mbak-mbak di samping kirinya.

Akhirnya semua menu yang belum pernah di makan oleh Nur juga tersedia, makanan di atas meja penuh. Sepertinya kalau hanya mereka yang menghabiskan itu mustahil.

"Za, apa kamu akan menghabiskan semua makanan ini?" tanya Nur dengan hati-hati.

"Memangnya perutku karung, tidak mungkin saya menghabiskan semuanya." Jawab Reza.

"Lantas sebanyak ini untuk apa," kata Nur terheran-heran.

"Kalau sudah tidak habis ya di buang."

"Saat kau berkata jika tidak habis ingin membuangnya? Tahukah kamu di luar ada beberapa orang kelaparan."

Reza diam dan tak sekalipun menyela ucapan Nur, sekarang yang ada dipikirannya. Ia sangat bangga pada sosok perempuan yang ada di sampingnya, bukan hanya cantik namun dirinya masih memikirkan akan nasib orang yang kurang beruntung.

Terpopuler

Comments

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

"kamu muslim kan"?
"ya, saya seorang muslim"

2023-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. AWAL MULA
2 2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3 3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4 4. HATI YANG TERSAKITI
5 5. MASIH TERASA SAKIT
6 6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7 7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8 8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9 9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10 10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11 11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12 12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13 13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14 14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15 15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16 16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17 17. ATURAN DI RUMAH REZA
18 18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19 19. BERTEMU ALISYAH
20 20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21 21. FOTO MENCURIGAKAN
22 22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23 23. RAHASIA BU MINA
24 24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25 25. CINTA DUA KEYAKINAN
26 26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27 27. ARTI PENGORBANAN
28 28. KORBAN PERASAAN
29 29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30 30. RENCANA HERLAMBANG
31 31. RENCANA NUR
32 32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33 33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34 34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35 35. NUR TERTABRAK
36 36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37 37. SEMUA KARENA ALLAH
38 38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39 39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40 40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41 41 SIKAP YANG ANEH
42 42. PERASAAN YANG RISAU
43 43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44 34. TAK ADA KABAR
45 45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46 46. HILANGNYA REZA
47 47. KEMBALINYA BUNANDINI
48 48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49 49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50 50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51 51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52 Draft
53 Yusuf dan Nurmala menikah
54 Nur telat datang bulan
55 Kemunculan Lisa
56 Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57 Berada diposisi tidak nyaman
58 Mulai terlihat
59 Kenyataan pahit
60 Hati yang terluka
61 Sikap aneh Nur.
62 Diamku adalah marahku
63 Diam bukan berarti kalah
64 Hati yang kau sakiti
65 Menyakinkan sebuah hati
66 Nur berada di RS
67 Mulai terlihat (Keputusan berat)
68 Keadaan Nur
69 Menanti hasil
70 Nur sadar (Lisa disekap)
71 Ketika sebuah kebenaran terungkap
72 Tuhan menguji kita
73 Takdir yang tak bisa dihindari
74 Doa diujung sajadah
75 Nur sadar
76 Berita Duka
77 Akhir dari sebuah kisah
78 Wanita di mobil Akbar
79 Dipaksa menikah
80 Hanya bisa pasrah
81 Rencana pernikahan
82 Berakhir dalam pernikahan
83 Pindah rumah
84 Kisah Nara dan Akbar
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. AWAL MULA
2
2. MEMBAWAMU KE DALAM DOA
3
3. KETIKA HARGA DIRI DI RENDAHKAN. (PERTEMUAN TAK TERDUGA)
4
4. HATI YANG TERSAKITI
5
5. MASIH TERASA SAKIT
6
6. TUHAN KUATKAN HAMBA
7
7. MAKAN MALAM DI RUMAH REZA, SEBUAH KENYATAAN YANG TAK DISANGKA-SANGKA
8
8. SEBUAH PENGAKUAN REZA
9
9. KETIKA HATI DAN MATA TAK BISA BERBOHONG
10
10. PERTEMUANNYA DENGAN YUSUF
11
11. SEMAKIN RUMIT DENGAN SEMUANYA
12
12. ADA HATI YANG HARUS SAYA JAGA
13
13. INGAT ALLAH TIDAK TIDUR, NYONYA
14
14. PERGINYA NUR DAN BU MINA
15
15. BERTEMU REZA DAN MENGINAP DI RUMAHNYA
16
16. MARAHNYA PAK HERLAMBANG
17
17. ATURAN DI RUMAH REZA
18
18. PERNYATAAN REZA PADA NUR
19
19. BERTEMU ALISYAH
20
20. ISTIKHARA PEMBAWA JODOH
21
21. FOTO MENCURIGAKAN
22
22 NUR MENERIMA PINANGAN REZA
23
23. RAHASIA BU MINA
24
24. PADA AKHIRNYA SEMUA TERBONGKAR
25
25. CINTA DUA KEYAKINAN
26
26. PUTUSNYA ALISYAH DAN YUSUF
27
27. ARTI PENGORBANAN
28
28. KORBAN PERASAAN
29
29. AKHIRNYA TERBONGKAR
30
30. RENCANA HERLAMBANG
31
31. RENCANA NUR
32
32. PERNYATAAN PAK HERLAMBANG
33
33. KERIBUTAN DI RUMAH BU MINA
34
34. KETIKA KEJUJURAN YANG MULAI TERUNGKAP
35
35. NUR TERTABRAK
36
36. SEMUA AKAN BERBALAS BALIK
37
37. SEMUA KARENA ALLAH
38
38. NUR REZA MENIKAH SIRI
39
39. KERIBUTAN DI RESTAURAN
40
40. RASA YANG BERKECAMUK DI HATI NUR
41
41 SIKAP YANG ANEH
42
42. PERASAAN YANG RISAU
43
43, FIRASAT SEORANG ISTRI TAK PERNAH SALAH
44
34. TAK ADA KABAR
45
45. HILANGNYA REZA TANPA KABAR
46
46. HILANGNYA REZA
47
47. KEMBALINYA BUNANDINI
48
48. REZA BERADA DI RUANG ICU
49
49. TUHAN JAUH LEBIH SAYANG PADAMU, MAS
50
50. BERTEMU DENGAN MASA LALU
51
51. ADA TANGIS MAKA ADA KEBAHAGIAAN (END)
52
Draft
53
Yusuf dan Nurmala menikah
54
Nur telat datang bulan
55
Kemunculan Lisa
56
Yusuf bertemu Lisa (Nur ngidam)
57
Berada diposisi tidak nyaman
58
Mulai terlihat
59
Kenyataan pahit
60
Hati yang terluka
61
Sikap aneh Nur.
62
Diamku adalah marahku
63
Diam bukan berarti kalah
64
Hati yang kau sakiti
65
Menyakinkan sebuah hati
66
Nur berada di RS
67
Mulai terlihat (Keputusan berat)
68
Keadaan Nur
69
Menanti hasil
70
Nur sadar (Lisa disekap)
71
Ketika sebuah kebenaran terungkap
72
Tuhan menguji kita
73
Takdir yang tak bisa dihindari
74
Doa diujung sajadah
75
Nur sadar
76
Berita Duka
77
Akhir dari sebuah kisah
78
Wanita di mobil Akbar
79
Dipaksa menikah
80
Hanya bisa pasrah
81
Rencana pernikahan
82
Berakhir dalam pernikahan
83
Pindah rumah
84
Kisah Nara dan Akbar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!