Cinta Kedua Untuk Ardian
Cinta kedua untuk Ardian.
Sebuah gedung tertinggi yang berada di kota B, membuat orang-orang berhenti untuk melihat gedung itu. Bukan hanya sekedar melihat atau mengagumi, tapi mereka juga berpikir. Kapan mereka akan berada di gedung itu, untuk berkerja.
Orang begitu sangat mengharapkan, agar mereka bisa masuk kedalam gedung tertinggi itu. Karena gedung itu adalah perusahaan terkenal, seperti perusahaan ternama lainnya, yang banyak orang tujuh setiap mereka ingin bekerja. Bahkan setiap tahunnya banyak orang-orang yang mengantri, agar bisa masuk kedalam. Orang-orang sangat menantikan keberuntungan mereka, agar bisa masuk sampai kedalam sana.
Suara klakson mobil, membuat beberapa orang yang sedang berada disekitar gedung itu banyak yang bergeser, untuk memberikan jalan ke mobil mewah berwarna hitam bermerek L**us. Orang-orang yang berada diluar gedung, menatap kagum kearah mobil, yang mereka yakini adalah mobil sang pemilik perusahaan.
Sampai mobil tadi berhenti didepan lobby, yang sudah berdiri dua orang pria, yang terlihat sangat sangar, mengunakan stelan hitam. Bahkan wajah mereka tidak terlihat tersenyum sama sekali.
Tuk
Tuk
Suara sepatu pantofel, saat orang didalam mobil itu keluar dari mobil mewahnya, yang membuat orang-orang di sana banyak yang memerhatikan mobil tadi, karena mereka menunggu sang pemilik mobil keluar, apalagi kedatangan orang yang dari tadi mereka tunggu kedatangannya.
Mobil yang tadi berhenti, kini kembali bergerak menjauhi tempat itu dan terlihatlah pria dengan tubuh tegap, dengan balutan setelan jas mahal berwarna abu-abu. Tinggi badannya sekitar 185cm, yang sedang berdiri dengan gagahnya. membuat orang-orang disana semakin mengagumi ketampanan pria itu, apalagi para kaum wanita.
"Tampan sekali, rasanya aku ingin berada disisinya."
"Pasti beruntung benget ya orang yang bisa berada di sampingnya."
"Mas, pilih aku sebagai istrimu."
Sorak-sorai dari orang-orang di luar sana, membuat pria itu membuka kaca mata hitamnya. Dengan bola mata berwarna abu-abunya, dia menatap orang-orang di luar sana, yang sedang memuji dan mengagumi nya. Pria itu tersenyum miring saat melihat para wanita yang begitu sangat mengaguminya, sampai-sampai sorak-sorai mereka terdengar sampai di kupingnya.
"Begitu sangat tidak tau malu." Gumam pria itu menatap tidak suka kearah wanita, yang tadi membicarakannya."Apakah mereka sedang mengantri menunggu ku seperti kemarin?"
"Tentu tuan. Seperti hari-hari biasanya, Mereka akan selalu menunggu anda, tuan."
"Ternyata, wanita-wanita mur ahan seperti mereka, sangatlah suka menjajakan tubu hnya kepadaku. Lihatlah, biarpun kalian mengusir mereka setiap hari, mereka akan selalu datang, untuk menungguku." Ucap pria itu kembali."Usir mereka dan berikan mereka peringatan! Kalau Saya paling tidak suka, ada orang yang tidak memiliki kegiatan apapun berdiri didepan kantor ku. Beritahu juga mereka, kalau besok saya tidak ingin melihat wajah mereka lagi!" Perintah pria kembali. Setelah memerintahkan bawaannya, dia kembali meneruskan langkahnya, untuk masuk kedalam kantor. Pria itu juga tidak lupa memasang kaca mata hitamnya, yang kini bersandar di hidung mancungnya.
Para karyawan ataupun karyawati banyak menundukkan kepalanya saat melihat kedatangan pria itu, Apalagi dia adalah bos disini.
"Pak CEO selalu tampan ya?" Bisik karyawati ke temannya, saat melihat pria itu melewati mereka.
"*Iya pak CEO, selalu tampan. Aku jadi makin betah disini, walaupun kadang pak CEO galak. Tapi ngga apa-apa, asal selalu melihat wajah tampan pak CEO, aku akan selalu betah berkerja disini." Sambung karyawati satunya*.
"Kalian terlalu banyak menghalu. Mana mungkin pak CEO mau sama kalian, apalagi pak CEO memiliki kriteria wanita nya seperti apa. Tapi bukan seperti kalian ya." Sambung karyawati, yang tiba-tiba saja ikut gabung bersama kedua karyawati tadi.
"Emangnya wanita yang pak CEO itu suka, seperti apa sih? Mungkin saja kami bisa berubah seperti kriteria, yang pak CEO suka."
"Lebih baik ngga usah. Aku saranin kalian buat mundur, soalnya kalian nggak bakalan sampai."
"Emangnya kenapa."
"Yang aku dengar, pak CEO menyukai wanita yang sekasta dengannya. Yang Memiliki wajah cantik dan juga dari keluarga pengusaha sepertinya. Emangnya kalian masuk kedalam kriteria, yang pak CEO, mau?"
"Kalau itu mah, gue mundur. Tapi gue pernah denger, kalau pak CEO itu adalah sang Casanova, yang suka sekali bergonta-ganti wanita. Walaupun gue ngga bisa mendapatkan pak CEO lewat kriteria nya, tapi gue bisa mendapatkan pak CEO, lewat ran jang nya, iyakan." Jawab karyawati itu dengan rasa percaya diri terlalu berlebihan.
"Ckckck, ngga usah gila ya lo, Mending Lo kerja, Jangan aneh-aneh." Sambung karyawati satunya yang tidak suka dengan ucapan temannya itu.
"Daripada Lo berpikir seperti itu, mending Lo banyak-banyak perbaiki diri." Sambung karyawati satunya, yang sama-sama tidak suka dengan pikiran temennya itu."Daripada lo bicarakan yang nggak-nggak, mending kita kerja lagi." Kedua karyawati itu langsung melangkah meninggalkan karyawati tadi, yang masih saja diam ditempatnya.
"Pokoknya, apapun yang terjadi. Gua akan tetap mendapatkan mu, pak Ardian Natan Ronaltan. Walaupun gue harus menjadi wanita mal am sekalipun." Gumam karyawati itu, lalu melangkah meninggalkan tetap tadi untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ya, perusahaan itu adalah perusahaan milik Ardian Natan Ronaltan yang berada di kota B. Naltan grup, adalah perusahaan terbesar di kota B. Ardian juga adalah pengusaha terkaya dan juga terhebat, nomor tiga setelah Fazar memasuki urutan ke dua, satu bulan yang lalu. Posisi ini membuat para wanita semakin mengejarnya. Apalagi setelah mereka mendengar kalau kedua pewaris perusahaan Al grup ternyata sudah menikah.
Siapa sih, yang tidak akan jatuh cinta dengan pesona pria berusia tiga puluh dua tahun itu. Sudah tampan, kayak lagi. Makanya setiap orang pasti akan mencari kesempatan untuk mendapatkannya. Walaupun mereka harus menjadi teman ranj ang nya. Terdengar gila, tapi itulah wanita yang suka mengejar Ardian.
.
Masih berada di gedung yang sama, tepatnya lantai paling atas, di ruangan CEO.
Ardian yang sedang duduk di kursi kebesarannya, sedang membaca dan juga menandatangani beberapa dokumen, yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya. Walaupun terlihat muda. Tapi mengerjakan dokumen itu, tidak semudah yang kita lihat. Karena Ardian, harus membaca beberapa kali, barulah dia menandatanganinya.
Mayla
Tiba-tiba saja nama itu hadir di kepala Ardian, yang Membuat Ardian harus menghentikan tangannya saat akan menandatangani satu dokumen lagi.
"Huuu, kenapa harus namamu yang harus hadir di kepala ku, Mayla?" Gumam Ardian melepaskan pulpen dari tangannya."Aku sudah berhasil melupakan mu. Tapi kenapa namamu harus kembali hadir, Padahal Selama sembilan tahun aku berhasil melupakanmu?" Gumam Ardian yang terlihat seperti sedang frustrasi.
Ya, selama beberapa bulan ini, Ardian selalu mengingat nama mantan istrinya. Padahal dia sudah berhasil melupakannya selama sembilan tahun ini. Tapi entah kenapa nama itu harus hadir kembali setelah sembilan tahun lamanya.
Nama seorang wanita yang berhasil, membawanya kejalan yang salah. Jujur sebenarnya dia ingin bertemu kembali dengan mantan istrinya itu, tapi mengingat kesalahan yang pernah mantan istrinya lakukan, membuat Ardian ingin melupakannya, terus dan terus, Sehingga nama itu hanya ada kebencian saja.
"Aku membenci mu, Mayla. Aku begitu sangat membencimu." Ardian berdiri dari duduknya, mendekati jendela yang begitu sangat besar di ruangannya, Yang memperlihatkan keindahan diluar sana."Kamu sama seperti diluar sana Mayla, sedangkan aku gedung ini. Terlihat sangat cantik jika aku melihatmu dari dari atas ini, tapi kamu begitu sangat susah untuk aku gapai. Keindahanmu, hanya bisa membawa kematian dan juga kekecewaan, jika aku terus mengejar mu." Gumam Ardian menatap luar, yang terlihat sangat indah jika di lihat dari atas ketinggian.
Ada rasa rindu dalam lubuk hati Ardian yang terdalam, tapi ia juga tidak bisa bertemu dengannya. Rasanya Ardian ingin memeluk wanita yang dia cintai, tapi itu tidak akan mungkin. Karena wanita itu seperti hilang ditelan bumi setelah kepergiannya sepuluh tahun yang lalu.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu, menyadarkan Ardian dari ke terdiam nya. Tapi Ardian tidak meninggalkan posisinya, karena masih betah berdiri di jendela berukuran besar itu."Masuk!" Orang yang mendengar perintah dari Ardian untuk masuk, melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu.
"Jidan, apakah kamu sudah menemukan keluarga dari gadis kecil itu?" Tanya Ardian sambil berbalik menghadap sekretarisnya, karena Ardian tau siapa yang masuk kedalam ruangannya selain sekretarisnya.
"Hmm, belum tuan. Saya sudah mencoba menyelidiki siapa sebenarnya Harum. Tapi semua data tentang gadis kecil itu hilang. Seperti sengaja disembunyikan." Jelas Jidan, sambil memberikan beberapa kertas kepada Ardian.
"Aku yakin, kalau itu pasti kelakuan adik iparmu!" Jawab Ardian sambil mengambil kertas itu dari tangan Jidan. Ardian sudah menebak, kalau semua informasi tentang Harum, pasti sudah disembunyikan oleh Fazar. Karena Ardian tau, kalau Fazar tidak ingin ada yang mengusik keluarga kecilnya apalagi anak angkatnya itu.
"Sepertinya begitu tuan." Jawab Jidan yang sedikit gugup saat bos nya itu menebak dengan benar, siapakah yang menyembunyikan identitas anak angka adiknya.
"Kenapa kamu tidak mengorek informasi dari adikmu saja? Bukannya dia istrinya Fazar?"
"Tapi saya tidak bisa melakukan itu tuan."
"Kenapa? Apakah kamu takut?"
"Lebih tepatnya sih gitu tuan. Saya takut mengganggu kebahagiaan adik saya, dengan cara mencari informasi tentang siapa gadis kecil itu." Jawab Jidan jujur.
"Ck, ternyata kamu kakak ipar yang payah! Masa takut sama adik ipar mu!" Decak Ardian menggelengkan kepalanya, karena heran dengan sekretarisnya itu."Kamu harus tau. Kalau Fazar tidak akan berani menyakiti istrinya apapun yang terjadi. Karena sekarang, privasi pertamanya adalah istrinya dan juga anak-anaknya. Jadi ngga apa-apa kamu mencari tau, siapa gadis kecil itu."
"Saya akan mencoba mencari tau lagi tuan, semoga saja kali ini saya mendapatkan informasi tentang gadis kecil itu."
"Bagus, jangan takut sama Fazar, Karena disini aku bosmu! Apa kamu mengerti!"
"Baik tuan, saya mengerti." Jawab Jidan sambil menundukkan kepalanya.
Ardian mulai membaca dengan teliti, informasi yang dia dapatkan dari anak buah nya. Informasi tentang Harum, walaupun sedikit. Sepertinya itu sangatlah berharga untuk Ardian.
"Apakah Harum memiliki Tante di kota S?"
"Saya kurang tau tuan, tapi kata agen yang mencari tau tentang kehidupan Harum, begitu tuan."
"Apakah mereka mendapatkan informasi dimana sekarang tantenya, Harum berada?"
" Tidak ada tuan." Ardian semakin kesal mendengar jawaban Jidan.
"Ck, mereka benar-benar sangat payah! Masa mencari tau tentang kehidupan gadis kecil itu, kalian tidak becus! Seharusnya perkara ini sangatlah mudah untuk kalian, Masa informasi dari gadis kecil itu kalian tidak bisa mendapatkannya!" Decak kesal Ardian."Aku tidak mau tau! Mereka harus mendapatkan informasi lainnya dua jam lagi! Kalau nggak, kepala kalian yang akan terbang!" Ancam Ardian yang sepertinya tidak akan main-main dengan ancamannya itu.
"Baik tuan, saya akan mengabari mereka!" Jawab Jidan, yang ikut takut dengan wajah marah Ardian. Bagaimanapun, ancaman bos nya selalu terjadi. Karena satu minggu yang lalu, Ardian baru saja memotong satu jari anak buahnya, karena tidak becus mencari informasi tentang seseorang. Yang Jidan yakini adalah mantan istri bos nya
"Aku tidak tau tuan, ada hubungan apa anda dengan gadis kecil itu. Tapi saya yakin kalau kalian pasti memiliki hubungan dekat, mengingat wajah anda dan gadis kecil itu persis. Apalagi tuan suka sekali bergonta-ganti pasangan." Batin Jidan."Astaghfirullah, maafkan aku ya Allah, yang mengingat aib orang, sedangkan aku tidak tau aib ku seperti apa." Batin Jidan merasa bersalah karena mengingat aib bos nya sedangkan dia lupa dengan kesalahannya.
"Apa yang terjadi denganmu Ardian, kenapa kamu memikirkan tentang gadis kecil itu?" Batin Ardian mengusap wajahnya dengan kasar. Entah kenapa, setelah kejadian dimana Ardian mengetahui kalau ternyata Harum bukanlah anak dari Fazar, atupun tuan Aslan. Ardian terus mencari informasi tentang gadis kecil itu.
Ardian merasakan sesuatu, yang dia sendiri tidak tau perasaan apakah itu. Makanya sampai sekarang Ardian, sedang berusaha untuk mendapatkan informasi dari gadis kecil itu.
...----------------...
Ini bukan hanya kisah cinta Ardian aja ya. Tapi disini juga kita akan mengetahui kisa cinta sekretarisnya, Jidan.
Simak biar ngga penasaran.
Harap bijak dalam membaca, karena banyak typo yang bertebaran.
Salam manis dari author 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Siap!!!
2024-02-10
0
Syhr Syhr
kalau ketemu pria tampan aja, bersorak seperti ini
2024-02-10
0
💞Amie🍂🍃
Like n sub sudah mndrat kakak, yuk smngat
2023-12-19
0