Cinta kedua untuk Ardian.
Sedangkan disisi lain. Seorang wanita berusia tiga puluh tahun, sedang bersiap-siap untuk keluar. Tapi wanita itu bukan pergi untuk berkerja, melainkan dia ingin bertemu dengan seseorang. Apalagi hari ini wanita itu sedang tidak memiliki kegiatan apapun.
Dengan mengunakan dress selutut berwarna nila dengan model simpel, membuat wanita itu tetap terlihat anggun dan cantik. Walaupun usianya sudah tidak mudah lagi. Tapi wanita itu tetap terlihat cantik, seperti gadis berusia dua puluhan.
"Perfect." Ucap wanita itu sambil menatap penampilan nya di cermin. Di rasa puas dengan penampilannya, wanita itu mengambil tas selempang berukuran sedang di atas meja riasnya. Di rasa tidak ada yang tertinggal, wanita itu melangkah keluar dari kamarnya.
.
.
Di sebuah mewah tempat dia membuat janji dengan seseorang yang akan dia temui siang ini. Setelah memarkirkan mobilnya. Wanita itu masuk kedalam Di sebuah mewah, tempat dia membuat janji tadi. Wanita yang tidak lain adalah, dokter Melisenda atau Nalda. Menatap setiap pengunjung disana untuk mencari orang yang dia ingin temui. Sampai Nalda tersenyum saat melihat tubuh tegap seorang pria dan wanita yang sedang duduk di meja bagian ujung dekat dengan jendela besar.
Dengan senyumannya yang manis, Nalda melangkah mendekati kedua orang itu, yang sepertinya sedang asyik dengan perbincangan mereka, sehingga kedua orang itu tidak menyadari kedatangannya.
"Kalian sudah lama?" Wanita dan pria itu sama-sama menoleh kearah Nalda, saat mendengar suaranya.
"Yaampun Nal, kami hampir berjamur nungguin kamu! Iya ngga Jer?." Pekik wanita itu membuat orang-orang disana langsung melihat kearah mereka. Sedangkan pria yang berada disampingnya langsung menyenggol kaki wanita itu dengan kakinya.
"Suaramu, Annchi!" Tegur pria itu dengan pelan tapi penuh dengan penekanan di akhir kalimatnya.
"Hihihi maaf, kebablasan." Jawab wanita itu sambil tersenyum memperlihatkan daratan giginya yang rapih.
Annchi Chyou. Wanita berusia dua puluh delapan tahun, Wanita asli orang Taiwan, hanya saja wanita itu besar dan tinggal di Indonesia. Annchi terkenal sebagai gadis yang cerewet dan suka Blak blakan saat berbicara seperti tadi.
" Ck, selalu seperti itu." Ucap pria itu sambil menggelengkan kepalanya, kerena merasa heran dengan tingkah sahabatnya itu yang tidak pernah berubah. Selalu Blak blakan, tanpa rasa malu sama sekali.
Jerry Laudza Konstantino. Pria berusia tiga puluh tahun. Pria blasteran Jerman, yang memiliki tubuh tinggi 197. Pria yang, memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap siapapun, tapi tidak dengan kedua sahabatnya. Jika dia di samakan dengan Annchi, pria itu lebih banyak diam dan lebih sabar mendengarkan ocehan sahabatnya itu.
"Maaf Annc, soalnya tadi terjebak macet dijalan saat mau kesini." Ucap Nalda merasa bersalah, lalu duduk di kursi yang berdampingan dengan kedua sahabatnya.
"Iya, ngga apa-apa Nal. Tapi sebagai gantinya, kamu terakhir ya. Soalnya aku belum gajian nih."
Jerry memutar matanya malas mendengar ucapan sahabatnya itu, yang begitu sangat pelit mengeluarkan uang. Padahal kalau dibilang Annchi adalah wanita yang memiliki butik terkenal Indonesia sampai luar negeri. Tapi setiap mereka keluar bersama, pasti sahabatnya itu akan meminta teraktir seperti saat ini. Sedangkan Nalda, hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Ck dasar pelit." Decak Jerry membuat Annchi semakin tersenyum.
"Baiklah, karena aku telat datangnya, dan membuat kalian menunggu lama. Maka hari ini aku yang traktir, tapi untuk besok ngga ada lagi ya."
"Gitu dong Nal. Jangan kayak sih Jerry pelit." Ucap Annchi dengan berbinar bahagia. Tapi tidak dengan Jerry yang menolak tawaran Nalda yang ingin mentraktir mereka.
"Ngga usah Nal. Kami masih bisa membayangkannya sendiri, Mending kamu ngga usah dengarkan ucapan Annchi, yang memang maunya gratisan terus." Tolak Jerry.
"Tapi Jer..."
"Sudahlah. Untuk kali ini aku yang bayar." Potong Jerry, saat melihat Nalda ingin protes." Tidak ada bantahan. Mending kalian pesan makanannya, karena sudah hampir siang. Bukannya kita belum ada yang sarapan?"
"Kamu tau aja Jerry, kalau aku dari tadi kelaparan." Sambung Annchi.
"Kamu memang gitu, kalau gratisan selalu yang pertama." Ketus Jerry yang merasa heran dengan sahabatnya itu. Yang katanya seorang designer terkenal, tapi sifatnya sangat amburadul ngga ada kalem-kalemnya seperti desainer lainnya. Apakah sahabatnya itu benar-benar seorang desainer atau hanya nama saja?
"Ck, rejeki ngga boleh ditolak." Jawab Annchi yang tidak perduli sama sekali dengan ucapan Jerry. Annchi memanggil pelayan, saat mendengar kalau Jerry yang akan mentraktir mereka hari ini.
"Jangan banyak-banyak Annchi!" Ucap Jerry kaget saat melihat Annchi memesan makanan yang begitu sangat banyak, padahal mereka hanya bertiga saja.
"Kamu tidak akan miskin Jerry, walaupun aku memesan semua makanan di restoran ini." Jawab Annchi cuek. Tapi yang Annchi katakan ada benarnya. Karena Jerry tidak akan miskin, walaupun dia membeli semua makanan di restoran itu. Karena Jerry, adalah orang kaya dan uangnya mungkin tidak akan habis walaupun tujuh turunan sekalipun.
Sedangkan Nalda hanya terkekeh kecil mendengar jawaban berani Annchi yang tidak pernah berubah, walaupun dia sudah terkenal sekalipun. Bagaimana dengan Jerry. Pria itu begitu sangat kesal dengan jawaban sahabatnya itu. Dari dulu sampai sekarang, Annchi tidak pernah berubah, dari segi manapun.
"Benar-benar kamu Annchi!"
.
.
Ketiganya menikmati makanan yang Annchi pesanan dengan nikmat. Walaupun semuanya adalah pesanan Annchi, tapi makanan yang Annchi pesan, semuanya adalah makanan kesukaan Nalda dan juga Jerry. Walaupun Annchi terkenal cerewet dan selalu minta gratisan kepada mereka, tapi Annchi masih tau diri untuk mengingat kedua sahabatnya. Makanya setiap pesanannya, pasti terdapat makanan untuk kedua sahabatnya.
"Nal, kenapa kamu pindah ke kota S?" Tanya Annchi dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.
"An, habiskan dulu makanannya baru ngomong." Tegur Nalda lembut, saat mendengar pertanyaan sahabatnya itu yang sedikit tidak jelas, karena mulutnya sedang di penuhi oleh makanan.
"Dasar rakus!" Ketus Jerry, tapi Annchi tidak memperdulikan ucapan sahabatnya itu dan lebih memilih menghabiskan makanannya didalam mulutnya.
"Nal, kenapa kamu pindah ke kota S? Bukannya kamu bertugas di rumah sakit kota B ya?" Tanya Annchi dengan jelas, karena dia sudah menghabiskan makanan dari mulutnya.
"Sebenarnya aku bertugas di kota B. Tapi tuan Fazar yang memindahkanku ke kota S, untuk bertugas di rumah sakitnya."
"Tuan Fazar?" Ucap Annchi dan Jerry terkejut mendengar ucapan Nalda, yang mengatakan kalau yang memindahkannya adalah Fazar."Apakah tuan Fazar, yang kamu maksud itu, dari kedua perusahaan Al grup dan Roshan grup? CEO yang terkenal itu?" Tanya Jerry dan Annchi secara bersamaan, karena kedua begitu sangat terkejut sekarang dan tidak percaya, saat mendengar kalau yang memindahkan Nalda adalah Fazar, CEO yang terkenal itu.
"Iya benar."
"Benarkah Nal?!" Ucap Annchi yang masih saja belum percaya, dengan jawaban Nalda.
"Iya An, benaran, dan sekarang aku bertugas di rumah sakitnya."
"Benarkah, Nal? Sungguh aku tidak percaya. Tapi kamu benar-benar bertemu dengannya?" Annchi terlihat begitu sangat antusias saat mendengar kalau Nalda ternyata pernah bertemu dengan pengusaha Al grup yang terkenal itu."Pasti beruntung benget kamu bisa bertemu sama dia. Apalagi dia terlihat sangat tampan kalau dilihat dari dekat."
"Emang tampan. Tapi sayang sudah punya istri, dan kamu tidak akan ada kesempatan untuk mendekatinya."
Nalda sengaja mengatakan itu, agar sahabatnya itu tidak terlalu berharap. Apalagi Annchi begitu menyukai Fazar. Walaupun belum pernah bertemu, tapi Annchi adalah fans, Fazar dari ribuan orang-orang yang mengenal pengusaha itu.
"Ngga apa-apa, walaupun aku jadi yang kedua."
"Tuan Fazar begitu sangat mencintai istrinya dan dia tidak akan terpentok wanita lain. Jadi ngga usah banyak berharap, Apalagi istrinya masih muda. Pasti dia tidak akan tertarik dengan wanita diluar sini."
"Kalau begitu aku ngga ada kesempatan buat bertemu dan berkenalan dengannya." Lirih Annchi kecewa membuat Nalda tersenyum saat menyadari kekecewaan sahabatnya itu.
"Ngga apa-apa, Annchi. Walaupun nggak bisa bersama tapi kamu bisa bertemu dengannya ya kan." Annchi hanya mengangguk kecil saat mendengar jawaban sahabatnya itu.
"Tapi Nal. Kenapa pengusaha dari perusahaan Al grup, memindahkan mu? Apakah ada alasannya?"
"Soalnya aku akan menjadi dokter pribadi keluarga Roshan dan juga psikolog pribadi untuk anak angkatnya tuan Fazar dan juga nyonya Wiyah."
"Anak angkat? Emangnya pengusaha Fazar memiliki anak angkat dan anak angkatnya itu memiliki gangguan mental?"
"Sebenarnya anak angkat tuan Fazar, normal. Hanya saja dia memiliki trauma yang mungkin tidak akan pernah bisa gadis kecil itu lupakan. Makanya tuan Fazar meminta ku untuk menjadi psikolog untuk gadis kecil itu, karena anak angkat tuan Fazar hanya mau kalau aku yang menjadi psikolog nya, dan bukan orang lain." Jelas Nalda."Tuan Fazar memindahkan ku disini. Agar aku selalu ada saat gadis kecil itu sedang membutuhkan ku."
"Aku tidak menyangka kalau pengusaha Fazar begitu sangat baik. Walaupun hanya anak angkat tapi dia begitu sangat menyayangi anak angkat itu." Ucap Annchi."Aku tidak tau, seberuntung apa anak itu saat dia menjadi anak angkat pengusaha Fazar."
"Dia begitu sangat beruntung. Karena keluarga tuan Fazar begitu sangat menyayangi gadis kecil itu." Jawab Nalda dengan tersenyum kecil."Apa kalian tau. Kalau gadis kecil itu, memiliki bola mata ember, seperti milik adikku. Aku yakin, kalau kelurganya pasti memiliki keturunan Eropa sepertiku."
"Pasti gadis kecil itu sangat cantik. Apalagi bola mata ember sangat langka." Ucap Annchi."Rasanya aku ingin bertemu, kalau boleh."
"Kalau dia bertemu denganmu, yang anda anak kecil itu kabur." Sambung Jerry membuka suara, saat dari tadi dia hanya diam dan mendengarkan perbincangan kedua sahabatnya itu, yang melupakannya.
"Iihh, aku bukan hantu! Aku juga cantik!" Kesal Annchi menatap kesal Jerry." Yang ada anak kecil itu kabur saat melihat kamu yang mendekati mereka."
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Defi Danny Firmansyah
semoga Malya bnr2 Adk Melisenda.....
2023-04-10
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Akhirnya Up jg
Ry Benci Pakpol 🌻for Kk Zahra
2023-03-03
1