Cinta kedua untuk Ardian

Cinta kedua untuk Ardian.

"Kamu?" Gadis itu mengakat kepalanya, saat pria yang tadi dia tidak sengaja menabraknya menegurnya. Sebenarnya dari tadi, gadis itu merasa tidak asing, saat mendengar suara pria itu. Tapi dia membuang jauh-jauh pikirannya, karena berpikir kalau suara orang itu hanya mirip saja.

" Jabir?" Gadis yang tidak lain adalah Yaya, begitu sangat terkejut saat melihat Jidan, pria yang selalu dia hindari. Tapi secara tidak sengaja mereka dipertemukan kembali." Kenapa, kamu bisa ada disini?" Dengan terburu-buru, Yaya mengambil buah-buahan itu, karena Yaya ingin cepat-cepat menghindari Jidan. Takut kalau kehadirannya membuat pria itu semakin tidak suka padanya.

Sedangkan Jidan, hanya menatap gadis itu dengan datar, tanpa berbicara sama sekali. Jidan juga sebenarnya terkejut, saat melihat kalau gadis yang tidak sengaja menabraknya tadi adalah Yaya. Tapi keterkejutannya bisa dia tutupi lewat wajah datarnya.

"Terimakasih Jabir, sudah membantuku, memungut buah-buahan ini, dan maaf aku tidak sengaja menabrak mu tadi. Karena aku sedang terburu-buru." Ucap Yaya menahan kecanggungan nya."Kalau gitu, aku duluan Jabir." Yaya membawa buah-buahan itu sedikit kesusahan sambil meneruskan langkahnya, saat dia tidak mendengar jawaban dari pria itu."Kamu terlihat sangat dingin Jabir, berbeda dengan yang dulu." Batin Yaya sedih mengingat Jidan tidak menjawab setiap ucapannya.

Sedangkan Jidan. Dia hanya berdiri ditempatnya, sambil menatap Yaya, yang terlihat kesusahan saat membawa buah-buahan itu, karena kantong plastik yang Yaya bawah, sepertinya sedikit robek.

Entah Yaya beli dimana buah itu, sehingga mendapatkan kantong plastik, bukan tas seperti didalam mall. Tapi Jidan tidak ingin memikirkan tentang kantong plastik yang Yaya bawah. Karena dia tertuju pada satu, Yaitu membantu Yaya yang sedang kesusahan sekarang.

Karena kasian atau bagaimana, Jabir melangkah mendekati Yaya, lalu mengambil barang yang Yaya bawah dengan cara merebutnya, tanpa mengatakan apapun."Ck, kenapa kamu masih ingin menolongnya Jidan? Padahal jelas-jelas disini, kamu sedang mencoba untuk menghindarinya dan juga melupakannya!" Batin Jidan menyalahkan dirinya, karena kebodohannya yang telah menolong Yaya."Tapi ngga apa-apa Jidan. Anggaplah kamu sedang membantu orang yang sedang membutuhkan." Batin Jidan. Jujur, sebenarnya Jidan ingin menjauhi Yaya, karena dia tidak ingin berhubungan lagi dengan gadis itu. Tapi melihatnya kesusahan seperti tadi. Membuat Jidan jadi tidak tega. Makanya dia membuang egonya jauh-jauh untuk membantu gadis itu.

"Jabir, tidak usah aku bisa sendiri." Yaya mencoba untuk merebut barang yang diambil oleh Jidan dengan paksa tadi, karena Yaya tidak ingin merepotkan pria itu."Jabir!" Pria itua seakan tuli dan hanya diam, sambil melanjutkan langkahnya tanpa merespon ucapannya."Dasar pria keras kepala, menyebalkan, kamu Jabir!" Gerutu Yaya, yang terpaksa mengikuti langkah Jidan dengan wajah kesalnya.

Saat Yaya sedang menggerutu sendiri, tanpa Yaya sadari kalau Jidan menghentikan langkahnya. Yang membuat Yaya tidak sengaja menabrak punggung pria itu, karena jalan tidak lihat-lihat.

"Aduh keningku." Aduh Yaya sambil mengelus-elus keningnya yang terasa sakit akibat berbenturan dengan punggung besar Jabir."Jabir, kenapa berhenti ngga bilang-bilang sih." Omel Yaya kesal menatap pria didepannya, yang kini sudah berbalik menatap kearahnya. Tanpa Yaya sadari kalau Jidan tersenyum kecil saat mendengar omelan nya barusan.

"Kamu masih terlihat sama Yaya, suka sekali mengomel kalau hal kecil seperti ini." Batin Jidan, tanpa sadar tersenyum kecil."Astaghfirullah Jidan, ingat. Kamu tidak boleh mengagumi nya lagi, karena disini kamu sedang berusaha untuk menghindari nya, dan kamu menolongnya hanya karena kasian." Ucap Jidan ingat tujuannya. Jidan kembali menormalkan perasaannya, walaupun jujur itu tidak akan bisa." Yaya, semua buah ini akan kamu bawa kemana?"

" Ya ampun, aku sampai lupa memberitahukanmu ya." Ucap Yaya menepuk keningnya."Tolong antarkan buah-buah ini, keruangan VVIP, di lantai atas, Jabir. Soalnya papi dirawat di lantai atas." Jelas Yaya.

"Tuan Dirga sakit?"

"Iya papi lagi sakit. Tadi malam kadar gula papi naik." Jawab Yaya sambil meneruskan langkahnya, kearah lift."Maaf ya Jabir, aku malah merepotkan mu. Padahal aku tau kalau kamu pasti sedang sibuk sekarang."

"Tidak apa, aku hanya ingin membantu saja." Jawab Jidan pura-pura tidak perduli saat gadis itu tersenyum padanya, tapi sebenarnya dia merasa gugup sekarang, bahkan getaran dalam hatinya masih ada.

Tanpa Jidan dan Yaya, sadari. Kalau keduanya jalan saling beriringan, walaupun tidak ada perbincangan, tapi keduanya seperti pasangan yang serasi. Apalagi baju keduanya seperti copley, seperti pasangan lainnya.

Jika Yaya mengunakan kemeja berwarna navy dengan celana jeans berwarna putih, serta rambut yang terurai. Maka Jidan mengunakan kemeja berwarna navy dengan celana berbahan kain berwarna hitam. Sungguh keduanya terlihat seperti pasangan yang sangat serasi, sampai-sampai orang-orang yang melewati mereka, banyak yang menatap keduanya dengan kagum.

"Salam buat tuan Dirga, semoga lekas sembuh." Ucap Jidan menyerahkan buah-buahan yang tadi dia bawa ke Yaya. Karena mereka sudah berada di depan ruangan papinya Yaya, yaitu tuan Dirga suh aga.

"Amin. Terimakasih Jidan, nanti aku sampaikan ke papi. Kenapa kamu ngga sekalian masuk untuk bertemu dengan papi?"

"Lain kali saja, aku juga sedang terburu-buru." Jawab Jidan, yang sudah siap untuk meninggalkan Yaya, karena gadis itu sudah berada di ruangan papi nya.

"Jabir, apakah kita tidak bisa menjadi teman?" Langkah Jidan harus terhenti saat mendengar pertanyaan gadis itu."Walaupun kita tidak bisa bersama, bisakah kita tidak menjadi teman saja Jabir?" Untuk yang kedua kalinya, Yaya mempertanyakan hal itu. Karena Yaya sangat berharap bisa menjadi teman Jabir, walaupun dia tidak bisa menjadi kekasihnya, karena perbedaan mereka sangatlah banyak.

Jidan membalikkan tubuhnya, lalu menatap Yaya dengan dalam. Jika Jidan bisa berkata jujur, sebenarnya Jidan masih mencintai gadis itu. Tapi perbedaan mereka lah, yang membuat Jidan ingin menjauhi Yaya."Yaya. Dalam pertemanan antara laki-laki dan perempuan, pasti tidak akan ada yang murni. Karena salah satu dari mereka pasti akan memiliki rasa satu sama lainnya. Apalagi kita, pernah merasakan yang namanya cinta. Jadi buang jauh-jauh harapan mu agar kita bisa berteman, karena pertemanan kita akan semakin membuat kamu atau aku tersiksa." Jelas Jidan, setelah itu dia pergi meninggalkan Yaya yang masih berdiri, dengan tatapan sedihnya kearah Jidan." Maafkan aku Yaya, tapi ini yang terbaik untukmu dan untukku."

"Jidan, bisakah kamu menatap ku sebagai teman, bukan sebagai gadis yang pernah mencintaimu." Lirih Yaya dalam hatinya, yang kini kembali terluka saat mendengar jawaban pria, yang masih dia cintai sampai sekarang. Apalagi rasa itu masih sama sampai sekarang, dan tidak akan pernah tergantikan." Tuhan, walaupun aku tidak bisa bersamanya, Tapi ijinkan aku untuk mencintainya."

"Maafkan aku Yaya, telah berkata seperti tadi. Tapi ini semua untukmu dan untukku. Aku tidak mau perasaan ini semakin membesar, karena pertemanan kita nanti, Apalagi aku masih mencintaimu sampai sekarang. Jika aku boleh jujur. Namamu sampai sekarang masih ada didalam lubuk hatiku yang terdalam, malahan nama ini tidak bisa aku lupakan, walaupun aku sudah menghindari mu." Batin Jidan disela-sela langkahnya. Jidan merasa begitu sangat sedih, saat ia menyakiti gadis yang dia cintai dengan kata-katanya yang menyakitkan.

.

.

Jidan terburu-buru keluar dari rumah sakit saat mendapatkan telfon dari tuannya, kalau tuanya itu sudah pergi dari tadi." Aku yakin, tuan Ardian pasti marah besar, karena aku pergi begitu sangatlah lama, apalagi pergi tanpa meminta ijin terlebih dahulu." Batin Jidan, melangkah cepat kearah parkiran. Tidak membutuhkan waktu lama Jidan sudah menemukan mobil yang dia pakai tadi. Dengan perasaan takut, Jidan membuka mobil itu. Jidan yakin kalau tuanya sudah berada didalam mobil sekarang.

"Kamu begitu sangat lama didalam, Jidan." Jidan menundukkan kepalanya merasa bersalah bercampur takut saat melihat wajah datar tuannya itu. Jidan yakin, kalau dia akan mendapatkan amukan dari Ardian, karena meninggalnya tadi, saat Ardian masuk kedalam ruangan dokter psikolog.

"Maaf tuan. Tadi saya menerima telepon dari ibu saya dan pergi mencari jaringan di luar_"

"Aku tau itu." Potong Ardian. Karena sebelum Jidan pergi tadi. Ardian sudah keluar dari ruangan dokter, dan melihat kalau Jidan sedang menelpon. Tapi Jidan harus pergi keluar, karena jaringan di rumah sakit, sedikit sulit karena mereka berada didalam rumah sakit.

Jidan dibuat terkejut saat mendengar ucapan tuanya itu, karena ia bingung. Bagaimana bisa tuanya mengetahui, kalau dirinya pergi sedangkan dia tidak meminta ijin sama sekali saat pergi tadi.

"Kamu tidak usah bingung, kenapa aku bisa mengetahui, kalau kamu pergi tadi. Karena tadi aku sempat melihatmu pergi sambil menelpon. Aku tau kalau kamu pasti tidak mendapatkan jaringan yang bagus, jika kamu berada didalam rumah sakit, makanya kamu pergi keluar."

Ya, inilah sifat yang Jidan sukai dari Ardian. Yaitu mengerti orang lain, walaupun dengan caranya yang unik. Tapi sebenarnya, Ardian orang dan bos yang baik, tapi sedikit tegas. Kadang dia tidak suka dengan kesalahan para pekerjanya, yang tidak dengan teliti berkerja, dan mengaburkan waktu mereka dengan cara tidak berguna.

Kadang juga Ardian akan bersikap baik, tanpa sepengetahuan orang-orang disekitarnya, saat pria itu menolong orang atau karyawannya.

Jidan bingung dengan sifat tuanya, yang terkadang berhati malaikat, tapi kadang juga bagaikan iblis yang siap membunuh musuhnya.

"Apakah kamu akan berdiam disitu, tanpa berniat untuk masuk?!" Jidan tersadar dari lamunannya, saat mendengar ucapan bos nya itu.

"Maaf tuan." Jidan dengan cepat masuk kedalam mobil, dan duduk disebelah sopir.

" Kamu begitu sangat lambat Jidan."

.

.

"Jidan, apakah kamu sudah bertemu dengan tuan Dirga suh aga? Aku dengar dia masuk rumah sakit?" Jidan menoleh kearah Ardian saat mendengar pertanyaan tuanya itu.

"Saya juga mendengarnya tuan, kalau tuan Dirga sedang sakit sekarang. Tapi saya belum bertemu dengan tuan Dirga suh aga, tuan."

"Tapi kamu bertemu dengan anaknya bukan?" Jidan dibuat terkejut saat mendengar tebakan tuanya itu, yang memang benar."Kamu ngga usah bingung Jidan, kenapa aku bisa tau kalian bertemu. Tapi saranku, cobalah untuk berdekatan dengannya, walaupun kalian hanya menjadi teman saja." Jidan hanya diam, tidak menjawab ucapan tuanya, karena dia sendiri saja bingung harus menjawab apa.

"Kenapa kamu diam? Apakah karena perasaan mu kepada anaknya tuan Dirga masih ada?" Tanya Ardian."Ingat Jidan. Tidak selamanya cinta akan bertahan lama, seperti kamu pikirkan. Karena cinta akan selalu datang untuk kedua kalinya, mungkin yang ketiga dan yang kempat. Karena dulu aku pernah merasakan yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya, Jidan, Tapi cinta itu seakan hilang saat melihat sifat aslinya. Aku kira dia berbeda tapi sifatnya sama saja, dan sekarang aku malah tidak mempercayai apa itu cinta setelah kejadian itu." Ucap Ardian sambil mengarahkan pandangannya kearah keluar jendela, yang memperlihatkan gedung-gedung yang menjulang tinggi, dan juga orang-orang yang sedang beraktivitas, walaupun sudah malam hari.

Ardian begitu sangat sedih mengingat masalalunya. Dimana dia dipertemukan dan juga dipisahkan dengan cerita yang sama-sama menyakitkan.

"Lupakan perkataan ku tadi." Lanjut Ardian kembali melihat kearah Jidan."Tapi kamu bisa mencoba untuk berteman dengannya, dan cobalah untuk melupakan perasaan mu terhadap gadis itu."

"Aku akan berusaha untuk melupakannya tuan, walaupun akan jauh lebih sulit untukku, agar bisa melupakan perasaan ini." Jawab Jidan entah sadar atau tidak, tapi terdengar dari nada suaranya, kalau Jidan mengatakan itu dengan serius.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Defi Danny Firmansyah

Defi Danny Firmansyah

semoga Yaya mau ikt Agama Jidan biar mrka berjodoh......

2023-04-10

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Yaya dan Jidan itu udh berjodoh
Sejauh apapun mereka menghindari pasti akan bertemu
Krn Jodoh tdk akan kemna2

2023-02-02

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Pemikiran Jidan salah
Bisa pertemanan antara perempuan dan laki2 murni tanpa Cinta
Ry beberapa Teman Ry laki2 dan Kita berteman murni tanpa ada cinta
Itu semua tergantung orngnya

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Pertemuan
3 Cinta kedua untuk Ardian
4 Cinta kedua untuk Ardian
5 Cinta kedua untuk Ardian
6 Cinta kedua untuk Ardian
7 Cinta kedua untuk Ardian
8 Cinta kedua untuk Ardian.
9 Cinta kedua untuk Ardian
10 Cinta kedua untuk Ardian
11 Cinta kedua untuk Ardian
12 Cinta kedua untuk Ardian
13 Cinta kedua untuk Ardian
14 Cinta kedua untuk Ardian
15 Cinta kedua untuk Ardian
16 Cinta kedua untuk Ardian
17 Cinta kedua untuk Ardian
18 Cinta kedua untuk Ardian
19 Cinta kedua untuk Ardian
20 Cinta kedua untuk Ardian
21 Cinta kedua untuk Ardian
22 Cinta kedua untuk Ardian
23 Cinta kedua untuk Ardian
24 Cinta kedua untuk Ardian
25 Cinta kedua untuk Ardian
26 Cinta kedua untuk Ardian
27 Cinta kedua untuk Ardian
28 Cinta kedua untuk Ardian
29 Cinta kedua untuk Ardian
30 Cinta kedua untuk Ardian
31 Cinta kedua untuk Ardian
32 Cinta kedua untuk Ardian
33 Cinta kedua untuk Ardian
34 Cinta kedua untuk Ardian.
35 Cinta kedua untuk Ardian
36 Cinta kedua untuk Ardian
37 Cinta kedua untuk Ardian
38 Cinta kedua untuk Ardian
39 Cinta kedua untuk Ardian
40 Cinta kedua untuk Ardian
41 Cinta kedua untuk Ardian
42 Cinta kedua untuk Ardian
43 Cinta kedua untuk Ardian
44 Cinta kedua untuk Ardian
45 Cinta kedua untuk Ardian
46 Cinta kedua untuk Ardian
47 Cinta kedua untuk Ardian
48 Cinta kedua untuk Ardian
49 Cinta kedua untuk Ardian
50 Cinta kedua untuk Ardian
51 Cinta kedua untuk Ardian
52 Cinta kedua untuk Ardian
53 Cinta kedua untuk Ardian
54 Cinta kedua untuk Ardian
55 Cinta kedua untuk Ardian
56 Cinta kedua untuk Ardian
57 Cinta kedua untuk Ardian
58 Cinta kedua untuk Ardian
59 Cinta kedua untuk Ardian
60 Cinta kedua untuk Ardian
61 Cinta kedua untuk Ardian
62 Cinta kedua untuk Ardian
63 Cinta kedua untuk Ardian
64 Cinta kedua untuk Ardian
65 Cinta kedua untuk Ardian
66 Cinta kedua untuk Ardian
67 Cinta kedua untuk Ardian
68 Cinta kedua untuk Ardian
69 Cinta kedua untuk Ardian
70 Cinta kedua untuk Ardian
71 Cinta kedua untuk Ardian
72 Cinta kedua untuk Ardian
73 Cinta kedua untuk Ardian
74 Cinta kedua untuk Ardian
75 Cinta kedua untuk Ardian
76 Cinta kedua untuk Ardian
77 Cinta kedua untuk Ardian
78 Cinta kedua untuk Ardian
79 Cinta kedua untuk Ardian
80 Cinta kedua untuk Ardian
81 Cinta kedua untuk Ardian
82 Cinta kedua untuk Ardian
83 Cinta kedua untuk Ardian
84 Cinta kedua untuk Ardian
85 Cinta kedua untuk Ardian.
86 Cinta kedua untuk Ardian
87 Cinta kedua untuk Ardian
88 Cinta kedua untuk Ardian
89 Cinta kedua untuk Ardian
90 Cinta kedua untuk Ardian
91 Cinta kedua untuk Ardian
92 Cinta kedua untuk Ardian
93 Cinta kedua untuk Ardian
94 Cinta kedua untuk Ardian
95 Cinta kedua untuk Ardian
96 Cinta kedua untuk Ardian
97 Cinta kedua untuk Ardian
98 Cinta kedua untuk Ardian
99 Cinta kedua untuk Ardian
100 Cinta kedua untuk Ardian
101 Cinta kedua untuk Ardian
102 Cinta kedua untuk Ardian
103 Cinta kedua untuk Ardian
104 Cinta kedua untuk Ardian
105 Cinta kedua untuk Ardian
106 Cinta kedua untuk Ardian
107 cinta kedua untuk Ardian
108 Cinta kedua untuk Ardian
109 Cinta kedua untuk Ardian
110 Cinta kedua untuk Ardian
111 Cinta kedua untuk Ardian
112 Cinta kedua untuk Ardian
113 Cinta kedua untuk Ardian
114 Cinta kedua untuk Ardian
115 Cinta kedua untuk Ardian
116 Cinta kedua untuk Ardian
117 Cinta kedua untuk Ardian
118 Cinta kedua untuk Ardian
119 Cinta kedua untuk Ardian
120 Cinta kedua untuk Ardian
121 Cinta kedua untuk Ardian.
122 Cinta kedua untuk Ardian
123 Cinta kedua untuk Ardian
124 Cinta kedua untuk Ardian
125 Cinta kedua untuk Ardian
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Awal
2
Pertemuan
3
Cinta kedua untuk Ardian
4
Cinta kedua untuk Ardian
5
Cinta kedua untuk Ardian
6
Cinta kedua untuk Ardian
7
Cinta kedua untuk Ardian
8
Cinta kedua untuk Ardian.
9
Cinta kedua untuk Ardian
10
Cinta kedua untuk Ardian
11
Cinta kedua untuk Ardian
12
Cinta kedua untuk Ardian
13
Cinta kedua untuk Ardian
14
Cinta kedua untuk Ardian
15
Cinta kedua untuk Ardian
16
Cinta kedua untuk Ardian
17
Cinta kedua untuk Ardian
18
Cinta kedua untuk Ardian
19
Cinta kedua untuk Ardian
20
Cinta kedua untuk Ardian
21
Cinta kedua untuk Ardian
22
Cinta kedua untuk Ardian
23
Cinta kedua untuk Ardian
24
Cinta kedua untuk Ardian
25
Cinta kedua untuk Ardian
26
Cinta kedua untuk Ardian
27
Cinta kedua untuk Ardian
28
Cinta kedua untuk Ardian
29
Cinta kedua untuk Ardian
30
Cinta kedua untuk Ardian
31
Cinta kedua untuk Ardian
32
Cinta kedua untuk Ardian
33
Cinta kedua untuk Ardian
34
Cinta kedua untuk Ardian.
35
Cinta kedua untuk Ardian
36
Cinta kedua untuk Ardian
37
Cinta kedua untuk Ardian
38
Cinta kedua untuk Ardian
39
Cinta kedua untuk Ardian
40
Cinta kedua untuk Ardian
41
Cinta kedua untuk Ardian
42
Cinta kedua untuk Ardian
43
Cinta kedua untuk Ardian
44
Cinta kedua untuk Ardian
45
Cinta kedua untuk Ardian
46
Cinta kedua untuk Ardian
47
Cinta kedua untuk Ardian
48
Cinta kedua untuk Ardian
49
Cinta kedua untuk Ardian
50
Cinta kedua untuk Ardian
51
Cinta kedua untuk Ardian
52
Cinta kedua untuk Ardian
53
Cinta kedua untuk Ardian
54
Cinta kedua untuk Ardian
55
Cinta kedua untuk Ardian
56
Cinta kedua untuk Ardian
57
Cinta kedua untuk Ardian
58
Cinta kedua untuk Ardian
59
Cinta kedua untuk Ardian
60
Cinta kedua untuk Ardian
61
Cinta kedua untuk Ardian
62
Cinta kedua untuk Ardian
63
Cinta kedua untuk Ardian
64
Cinta kedua untuk Ardian
65
Cinta kedua untuk Ardian
66
Cinta kedua untuk Ardian
67
Cinta kedua untuk Ardian
68
Cinta kedua untuk Ardian
69
Cinta kedua untuk Ardian
70
Cinta kedua untuk Ardian
71
Cinta kedua untuk Ardian
72
Cinta kedua untuk Ardian
73
Cinta kedua untuk Ardian
74
Cinta kedua untuk Ardian
75
Cinta kedua untuk Ardian
76
Cinta kedua untuk Ardian
77
Cinta kedua untuk Ardian
78
Cinta kedua untuk Ardian
79
Cinta kedua untuk Ardian
80
Cinta kedua untuk Ardian
81
Cinta kedua untuk Ardian
82
Cinta kedua untuk Ardian
83
Cinta kedua untuk Ardian
84
Cinta kedua untuk Ardian
85
Cinta kedua untuk Ardian.
86
Cinta kedua untuk Ardian
87
Cinta kedua untuk Ardian
88
Cinta kedua untuk Ardian
89
Cinta kedua untuk Ardian
90
Cinta kedua untuk Ardian
91
Cinta kedua untuk Ardian
92
Cinta kedua untuk Ardian
93
Cinta kedua untuk Ardian
94
Cinta kedua untuk Ardian
95
Cinta kedua untuk Ardian
96
Cinta kedua untuk Ardian
97
Cinta kedua untuk Ardian
98
Cinta kedua untuk Ardian
99
Cinta kedua untuk Ardian
100
Cinta kedua untuk Ardian
101
Cinta kedua untuk Ardian
102
Cinta kedua untuk Ardian
103
Cinta kedua untuk Ardian
104
Cinta kedua untuk Ardian
105
Cinta kedua untuk Ardian
106
Cinta kedua untuk Ardian
107
cinta kedua untuk Ardian
108
Cinta kedua untuk Ardian
109
Cinta kedua untuk Ardian
110
Cinta kedua untuk Ardian
111
Cinta kedua untuk Ardian
112
Cinta kedua untuk Ardian
113
Cinta kedua untuk Ardian
114
Cinta kedua untuk Ardian
115
Cinta kedua untuk Ardian
116
Cinta kedua untuk Ardian
117
Cinta kedua untuk Ardian
118
Cinta kedua untuk Ardian
119
Cinta kedua untuk Ardian
120
Cinta kedua untuk Ardian
121
Cinta kedua untuk Ardian.
122
Cinta kedua untuk Ardian
123
Cinta kedua untuk Ardian
124
Cinta kedua untuk Ardian
125
Cinta kedua untuk Ardian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!