Semakin Jauh

Keesokan harinya, Nora berangkat ke sekolah tak lagi bersama Rafka. melainkan bersama Dino, baik berangkat maupun saat pulang.

Rafka yang baru sampai di parkiran, melihat Nora turun dari mobil Dino dan bergandengan tangan menuju ruang kelas. Rafka menghela nafas kasar, melihat pemandangan itu.

Jika dulu dirinya yang akan mengganggu dan mencegah mereka bermesraan kini tak bisa lagi. Dan sepertinya Nora dan Dino akan bertambah lebih mesra, setelah tak ada pengganggu seperti dirinya.

"Semoga lo selalu bahagia Ra." Doa Rafka menatap Nora dan Dino yang semakin menjauh.

Sebenarnya, Rafka datang ke rumah Nora untuk menjemput gadis itu. Namun melihat Nora telah memasuki mobil Dino, menandakan bahwa perkataan Nora kemarin adalah kebenaran.

Jadilah Rafka mengikuti mobil Dino di belakangnya. Menahan segala perasaan cemburu dan sesak di dadanya. Namun Rafka masih harus berusaha mendapatkan maaf dari Nora.

Saat di dalam kelas, di jam istirahat. Rafka memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, untuk sekedar menghindari pemandangan yang akan membuatnya cemburu dan panas.

Namun siapa sangka, rupanya Dino dan Nora juga berada di sana. Namun mereka bertiga sama sekali tak menyadari kehadiran masing-masing.

Rafka memutuskan untuk tidur di kursi yang berada agak tersembunyi. Karena tertutup oleh rak buku yang terisi penuh oleh tumpukan buku-buku.

Saat hendak menutup mata, telinganya menangkap suara Nora yang tengah tertawa renyah bersama Dino. Rafka tersenyum, ingin menghampiri. Namun niatnya Ia urungkan kala mengingat retaknya hubungan mereka saat ini.

Hingga akhirnya Rafka termenung diam, demi mendengarkan suara ceria Nora yang asik bercerita bersama Dino. Meski hanya dengan seperti itu, Rafka merasa senang masih bisa mendengar tawa renyah dan keceriaan gadis yang dirinya cintai.

Sampai kemudian, Rafka mendengar namanya disebut oleh mereka.

"Nora, sebenarnya aku gak nyaman dengan kedekatan kamu dan Rafka. Apalagi dia selalu gangguan waktu kita kalau lagi berdua." Tutur Dino mencurahkan keluhnya.

"Tenang aja Dino, gak akan ada yang gangguin kita lagi kok." Jelas Nora.

"Maksudnya? Rafka gak bakal ganggu kita lagi?" tanya Dino yang dijawab anggukan oleh Nora.

Dino tampak terlihat senang sekali, mendengar penjelasan sang pacar. Dirinya dapat menikmati waktu sepuasnya bersama Nora.

"Nora, soal ciuman yang di bioskop maafin aku ya. Karena minta hal aneh-aneh sama kamu. Untung kamu nolak waktu itu." Jelas Dino.

"Gak papa Dino. Nora juga udah mau kalau Dino ajak ciuman. Soalnya kemarin ada orang brengsek yang udah nodain bibir Nora. Jadi Dino bisa bantu hapus bekasnya kan?" Tutur Nora kepada Dino.

Sementara di samping mereka, di tempat Rafka yang tak terlihat oleh mereka. Rafka menyesal telah melakukan tindakan hina itu pada Nora. Padahal gadis itu rupanya belum melakukan hal itu bersama Dino.

Namun mendengar Nora menyebutnya brengsek, ditambah meminta Dino untuk menghapus bekas noda darinya. Membuat hatinya Rafka tersentil sakit. Sejijik itu Rafka di mata Nora.

Karena tak ingin mendengar Nora yang akan melakukan adegan itu bersama Dino, Rafka memutuskan pergi dari tempat itu. Takut hatinya tak kuat dan tak sanggup.

Padahal Nora dan Dino tak melakukannya. Karena Nora bilang tadi dirinya hanya sedang bercanda. Karena rupanya tanpa mereka sadari, Nora mengetahui keberadaan Rafka yang sedang menguping pembicaraan dirinya dan Dino.

Mungkin Nora terkesan jahat dengan melakukan itu. Namun hal itu dia lakukan supaya Rafka sadar diri dan segera membuang perasaannya pada Nora. Karena Nora hanya mencintai Dino, tak bisa mencintai yang lain.

...********...

Sepulang dari sekolah, Rafka sudah menunggu Nora di rumahnya. Niatnya ingin kembali mendapatkan maaf dari Nora. Melihat bagaimana Nora yang semakin mesra dengan Dino, tentu saja Rafka tak rela.

Hingga dirinya harus memperbaiki kesalahannya dan membuat Nora benar-benar menjadi miliknya. Apapun caranya akan Rafka lakukan, asalkan Nora bisa menjadi miliknya.

"Nora, tuh sahabat kamu yang paling ganteng udah nungguin." Tutur Mama kepada Nora yang baru sampai.

"Nora mau ganti baju dulu Mama." Ujar Nora melewati Rafka begitu saja.

Saat berada di kamar, Nora menghubungi Dino untuk segera ke rumahnya. Untuk mengajak dirinya jalan-jalan. Demi menghindari Rafka, sahabat brengseknya.

"Lo di sini?" tanya Dino yang baru sampai.

"Hm" jawab Rafka dengan singkat.

"Lo mau kemana?" tanya Rafka yang melihat Dino begitu rapi.

"Biasa nonton sama Nora, kangen buat jalan bareng." Tutur Dino dengan songongnya.

Rafka hanya diam saja, tak menanggapi ucapan Dino. Namun saat melihat Nora sudah berdandan tampak cantik, segera mengandeng tangan Dino. Kembali membuat darahnya mendidih.

"Mama, Nora mau pergi sama Dino." Pamitnya pada sang Mama, tanpa memperdulikan keberadaan Rafka.

"Loh, kan Rafka mau ngajak main kamu. Kok malah ditinggal pergi? kasihan dong Rafka nya." Ujar Mama menatap iba pada Rafka yang nampak diam saja.

"Enggak papa Tante. Rafka pulang aja dulu, mungkin Nora emang udah janjian dulu sama Dino. Rafka bisa besok lagi main sama Nora." Ucap Rafka mencoba meluruskan. Supaya Nora juga tak disalahkan.

"Daripada kayak gitu, mending Rafka ikut kalian aja deh. Kalian mau nonton kan, siapa tahu nanti Rafka dapat cewek di sana. Ya udah sana, Rafka ikut aja." Tutur Mama memberi ide.

Sontak hal itu membuat mata mereka bertiga membola. Mana mau mereka diganggu Rafka waktu berduanya. Sedangkan Rafka mana mungkin juga mau, menjadi obat nyamuk untuk mereka.

Mereka bertiga tampak tak setuju. Namun ide tiba-tiba muncul di pikiran Nora. "Ya udah Rafka ikut aja gak papa." Tuturnya yang menyetujui.

Akhirnya mereka berangkat bersama menggunakan mobil Dino. Sedangkan Rafka menggunakan mobilnya sendiri. Dirinya tak berminat sama sekali sebenarnya, namun melihat Nora yang bersedia dirinya ikut. Rafka seolah mendapatkan peluang untuk mendapatkan maaf dari Nora.

Saat menonton di bioskop, Nora maupun Dino tampak saling menyuapkan makanan ringan ke mulut pasangnya. Tentu saja hal itu membuat Rafka merasa panas terbakar api cemburu.

Apalagi saat melihat Nora yang mendekatkan wajahnya pada Dino. Seolah mereka akan berciuman. Rafka memalingkan wajahnya, tak kuasa untuk tetap di sana. Rafka memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

Sepertinya Nora sengaja mengizinkan ikut, supaya melihat adegan mereka. Rafka tak menyangka Nora akan setega itu, dengan sengaja melukai hatinya. Tetapi memang perasaan tak penting untuk Nora, jadi pasti tega-tega saja Nora melakukan hal itu padanya.

Rafka memutuskan untuk pulang ke rumah. Tak ada lagi tempat yang ingin dirinya tuju lagi. Sepertinya permintaan maaf Nora pun mustahil dirinya dapatkan. Hingga sepertinya Rafka harus menyerah dengan perasaannya pada Nora.

Membiarkan Nora bahagia dengan lelaki yang Nora cintai. Bukan dirinya, sahabat yang telah dengan kurang ajar nya melecehkan Nora.

Next .......

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!