Tentang Kiss

"Rafka ngapain ikutin Nora?" tanya Nora yang memasang wajah ketus.

"Lo mau pulang sendiri? oke terserah." Ujar Rafka tanpa dosa.

Nora berpikir sejenak. Tentu saja dirinya tak mau pulang sendiri. "Ya udah ayok, anterin Nora pulang." Ujar Nora dengan ketus. Dan ditanggapi kekehan dari Rafka.

Pada akhirnya Rafka mengantar

Nora pulang menggunakan mobil miliknya.

"Tadi ngapain aja lo sama Dino?" tanya Rafka yang penasaran.

"Cuma nonton aja, terus makan, terus beli kado buat adiknya Dino. Tapi Nora seneng bisa jalan sama Dino." Tutur Nora yang tampa sadar membuat hati lelaki di sampingnya terasa perih.

"Kalo jalan sama gue, lo seneng gak kira-kira?" tanya Rafka mengalihkan perasaan perihnya.

"Seneng juga, tapi rasanya pasti beda Rafka. Jalan sama pacar dan jalan sama sahabat itu rasanya beda. Makanya Rafka cari pacar deh, biar bisa rasain gimana bedanya." Ucap Nora menjelaskan.

Rafka tersenyum tipis, tak tahukah Nora alasan dirinya tak memiliki pacar karena hanya mencintai gadis manja itu. Namun semua itu hanya dirinya yang tahu, Nora dan orang lain tak pernah paham dengan perasaannya.

"Emang lo rela kalo gue punya pacar?" tanya Rafka iseng.

"Rela dong, Nora malah seneng. Karena nanti kita bakal bisa double date kan." ujar Nora tertawa kecil membayangkan lucunya jika itu terjadi.

"Bisa ae lo." jawab Rafka yang merasa kesal mendengar jawaban Nora.

Padahal wajar saja jika Nora menjawab seperti itu. Karena jelas-jelas, Nora tak memiliki perasaan apa-apa terhadap dirinya.

...*******...

Keesokan harinya, seperti biasa Nora akan berangkat ke sekolah bersama dengan Rafka. Jarak rumah mereka yang relatif dekat, memudahkan mereka untuk menghemat waktu, untuk sekedar saling menjemput.

Nora sedang mengobrol dengan teman-teman wanitanya. Sedangkan para siswa lelaki di kelasnya sedang keluar ke kantin termasuk Dino dan Rafka.

Di jam kosong seperti ini, anak-anak lelaki memang kerap mencuri-curi kesempatan untuk pergi ke kantin. Untung saja semua guru sedang rapat penting.

"Serius, Nina udah pernah ciuman sama Brian?" tanya Nora terkejut.

Tak menyangka kalau temannya yang nampak polos seperti dirinya itu, rupanya perna ciuman bersama pacar Nina yang bernama Brian.

Sayangnya lelaki itu tak sekolah di tempat yang sama dengan mereka. Karena Brian diminta kedua orangtuanya untuk ikut pindah ke luar kota.

"Iya, sering malah Ra. Emang awalnya takut-takut, tapi pas udah nyoba jadi ketagihan." Tutur NIna dengan malu-malu.

"Ya elah, gue juga pernah kali sama cowok gue. Apalagi si Martin ganas banget." Tutur teman Nora satunya, Rena.

Saat ini mereka memang sedang mengobrol bertiga. Sedangkan murid cewek yang lain, juga mengobrol dengan geng masing-masing.

"Rena juga udah pernah sama Martin?" tanya Nora juga nampak terkejut.

Ekspresi yang sama saat mendengar ucapan Nina.

"Iya Ra, kita mah udah pernah. Sekelas ini gue rasa juga udah perna semua. Mungkin lo aja yang belum. Tapi serius, lo belum pernah sama Dino?" tanya Nina yang mulai kepo.

"Enggak. Nora enggak pernah kok kayak gitu. Kata mama sama papa gak boleh kalo belum nikah." Tutur Nora apa adanya.

"Ya emang sih kagak boleh kalo sama orang tua kita mah. Kalo gue yang penting enggak berlebihan sampai yang berhubungan kayak gitu, gue sih masih it's ok." Tutur Rena menanggapi perkataan Nora.

"Nora tetep gak mau. kayak gitu kan juga belum waktunya buat anak SMA seusia kita. Nora takut nanti kebablasan." Ucap Nora menanggapi perkataan Rena.

"Lagian, Nora juga yakin kalo Rafka belum pernah juga ciuman. Kan selama ini, Rafka gak pernah punya pacar." Tutur Nora lagi.

"Kita juga gak tahu Nora. Gue gak yakin kalo Rafka belum pernah, soalnyo cowok biasanya yang ngajak duluan. Meskipun gak punya pacar, bisa aja Rafka ngelakuin sama cewek mana kek. Kan gak ada yang tahu." Jelas Nina menjelaskan kemungkinan yang ada.

"Ya udah nanti Nora tanyain aja sama Rafka." Tutur Nora pada akhirnya.

"Lo gak penasaran, Dino udah pernah apa belum?" tanya Rena yang kepo..Mengapa Nora malah penasaran pada sahabatnya bukannya pacarnya.

"Dino kayaknya belum juga. Tapi kalau pun udah, enggak papa. Lagipula itu kan masa lalu Dino. Nora enggak boleh julid sama masa lalu orang, karena orang kan bisa berubah lebih baik kedepannya." Tutur Nora dengan bijaknya.

Mereka masih berlanjut bercerita tentang hal-hal lain. Sampai tanpa sadar, waktunya pulang telah tiba. Nora pulang bersama Rafka seperti biasanya.

Saat di dalam mobil, Nora berniat menanyakan pertanyaannya tadi. Yang dirinya ceritakan bersama Nina dan Rena.

"Rafka?" panggilnya.

"Hm?" jawab Rafka menanggapi panggilan Nora.

"Em ... Rafka udah pernah ciuman belum?" tanya Nora takut-takut.

Rafka yang mendengar pertanyaan itu sontak terkejut. Tanpa sadar dirinya mengerem mendadak. Namun tersadar, dan menepikan mobilnya untuk meraba arah pembicaraan Nora yang bertanya hal aneh-aneh padanya.

"Ngapain lo tanyain hal kayak gitu?" tanya Rafka masih terlihat terkejut.

"Nora cuma penasaran aja. Kata Nina sama Rena, mereka yakin di kelas kita semuanya udah pernah kecuali Nora.

Jadi Nora penasaran, apa Rafka udah pernah juga atau belum pernah?" Tanya Nora sembari menjelaskan penyebab dirinya bertanya.

Polos sekali gadis di depannya ini. Namun hal ini yang selalu membuat Rafka suka, terlihat lucu dan imut di matanya.

"Gue belum pernah. Gimana, lo puas denger jawaban gue?" Tanya Rafka.

"Emang Rafka enggak pengen gitu ngerasain rasanya ciuman?" tanya Nora yang makin ngawur.

Rafka menyeringai tipis. Perlahan dirinya melepas sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya. Kemudian mencondongkan wajahnya ke arah wajah Nora.

"Lo sama gue, sama-sama belum kan. Gimana kalau kota cobain, biar gue tahu rasanya gimana?" Ujar Rafka menggoda Nora.

Nora terkejut mendapati tingkah Rafka yang tampak mesum. Nora menjadi takut dibuatnya. Ditambah lagi dengan seringai tipis di wajah Rafka, membuat wajah lelaki tampan tampak mesum.

"Rafka! Nora gak mau, Rafka mesum, Nora benci!" Teriak Nora menjerit takut sekaligus gemetar.

Melihat respon Nora, Rafka tertawa terbahak-bahak. Tak menyangka untuk menggoda gadis itu sangatlah mudah. Hanya dengan gertakan kecil, langsung ketakutan.

Mendengar tawa lelaki di sampingnya, Nora menjadi kesal. Rupanya Rafka sedang mengerjainya.

"Rafka!!!" Teriak Nora dengan kencangnya di telinga Rafka yang membuat pria itu menutup telinganya dan meringis.

"Nora enggak takut kok sama ancaman Rafka tadi. Nora cuma gugup sedikit karena Rafka tiba-tiba kayak gitu." Ujar Nora membela diri.

Mendengar penjelasan Nora, Rafka justru semakin tertawa dan mengejek Nora kembali.

"Nora enggak bohong tauk. Orang Nora juga udah ciuman sama Dino kemarin di bioskop." Tutur Nora yang membuat Rafka seketika menghentikan tawanya.

Next .......

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!