Zahra memandang abang nya yang tengah kebingungan itu dan dia pun tersenyum.
"Kenapa abang terlihat sangat penasaran dengan kak Azarine ahh bukan nama panggilan nya itu kak Husna. Itu yang aku dengar sih. Kakak tidak perlu bingung atau pun terkejut. Misterius dan berbagai julukan lain nya untuk nya itu sudah ada sejak lama. Dia memang sangat misterius karena selain nama nya yang beredar tidak ada lagi yang tahu identitas nya yang lain. Tidak ada yang tahu bahwa dia itu siapa. Siapa orang tua nya. Di mana dia tinggal dan lain nya. Dia adalah mahasiswi kupu-kupu. Jika sudah selesai kuliah maka dia pun akan pulang. Selain itu juga kadang ada yang menyebut nya si culun karena pakaian nya itu. Padahal pakaian nya itu sangat sopan kan kak." ucap Zahra.
Azzam pun terdiam dan mencoba mencerna ucapan adik nya itu, "Jadi dia memang sudah lama di kenal sebagai mahasiswa misterius?" tanya Azzam ulang.
Zahra mengangguk, "Hum, dia sangat misterius dan julukan nya itu bukan hanya di ketahui oleh satu prodi atau satu fakultas tapi sudah menyebar satu kampus kenal bahwa dia adalah mahasiswa ter misterius." ucap Zahra.
"Apa dia mendapat julukan itu hanya karena tidak ada yang tahu alamat nya dan tidak tahu siapa orang tua nya?" Tanya Azzam lagi.
Zahra pun tersenyum melihat abang nya yang sangat antusias, "Apa abang menyukai nya? Kenapa abang se antusias ini? Aku tidak pernah melihat abang se antusias ini sebelum nya. Abang bahkan tidak pernah menanyakan seorang gadis padaku. Tapi kini abang terlihat beda. Terlihat sangat kepo dengan nya. Jangan katakan bahwa abang sedang jatuh cinta." tebak Zahra
Azzam terdiam mendengar ucapan adik nya itu lalu kemudian dia menggeleng lemah, "Aku gak tahu tentang perasaanku. Hanya saja entah kenapa abang merasa sangat penasaran pada nya. Abang beri dua kali bertemu dengan nya tapi abang merasa sudah pernah bertemu dengan nya sebelum nya. Namun abang tidak tahu di mana. Abang hanya ingin tahu saja." Ucap Azzam jujur. Dia tidak berniat untuk menyembunyikan perasaan nya itu dari adik nya.
Zahra tersenyum, "Aku senang jika memang abang punya perasaan kepada nya. Dia baik, cantik dan sholelah. Sangat cocok dengan abang. Lagian juga abang memang sudah pantas untuk menikah." ucap Zahra.
"Jadi apa kamu suka dia jadi kakak iparmu?" tanya Azzam tersenyum.
Zahra pun tersenyum, "Selama abang bahagia maka aku akan setuju. Aku tidak akan memilih orang lain selama dia baik dan menyayangi abang maka aku pun setuju. Yah, walaupun aku ingin abang berjodoh dengan penulis favorit ku tapi tidak masalah kak misterius itu juga seperti nya cocok untuk abang. Dia baik." ucap Zahra.
"Emang kamu tahu dari mana dia baik?" tanya Azzam.
"Itu hanya tebakan ku saja. Aku yakin dia orang baik. Hanya orang baik saja yang tidak mempermasalahkan ketika dia di beri julukan ini itu tapi tetap saja diam. Tidak pernah membalas." ucap Zahra.
"Hum, kau benar juga. Abang setuju dengan pendapatmu. Tapi kamu belum menjawab pertanyaan abang. Ayolah jawab." ucap Azzam.
Zahra pun terkekeh lalu dia pun mengangguk, "Baiklah abang tampanku. Aku akan menjawab pertanyaan mu itu. Dia memang di kenal sebagai si misterius itu karena selain tidak ada yang tahu identitas nya. Dia juga tidak pernah bergabung dengan teman-teman nya. Dia tidak memiliki teman satu pun. Maka hal itu juga yang menambah bahwa dia memang sangat tertutup." ucap Zahra.
Azzam pun mengangguk mengerti, "Baiklah, abang sudah paham dengan apa yang katakan. Kau sudah boleh keluar sekarang." usir Azzam.
Zahra yang mendengar ucapan abang nya yang mengusir nya itu pun seketika mendesis tidak terima, "Ahh abang jahat banget sih. Masa iya aku di usir begitu. Aku ini anak baik. Kenapa coba di usir. Awas saja kau bang. Ohiya satu lagi bang aku setuju dia jadi kakak iparku karena dia mirip dengan penulis favorit ku. Mereka sama-sama misterius. Bisa saja kan mereka orang sama. Jadi aku pasti akan sangat beruntung nanti karena penulis favorit ku jadi kakak iparku." ucap Zahra senang dengan kaya halu nya.
Azzam pun tertawa melihat adiknya itu, "Kau ini terlalu kebanyakan membaca novel dek sehingga kebanyakan halu." ucap Azzam.
"Yah, gak apa-apa dong bang aku halu. Kan gak ada juga yang larang aku halu. Semua orang bisa berharap. Siapa tahu aja di kabulin. Iya kan. Kita tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan." Ucap Zahra.
"Sudah ahh. Zahra pergi saja. Zahra tidak akan mengganggu lagi. Zahra juga masih harus menyelesaikan tugas dulu. Dadaaa abang. Selamat bekerja dengan baik ya abang. Jangan mengingat dulu itu calon kakak iparku. Tenang saja dia pasti tidak akan menikah secepat itu. Jadi abang akan aman jika memang menginginkan nya jadi istri. Sekali lagi aku dukung." ucap Zahra lalu dia segera menuju pintu ruangan abang nya itu dan segera keluar dari sana. Dia segera berlalu pergi meninggalkan Azzam di ruangan nya sedang mengumpulkan informasi yang sudah berada di otak nya itu.
"Azarine dan Lentera Senja. Seperti nya aku memang harus menandai dua nama itu." Gumam Azzam.
***
Tiga hari kemudian kini para mahasiswa semester 7 itu berkumpul menunggu pembagian dosen pembimbing untuk mereka. Selain itu juga mereka menunggu untuk jadwal KKN mereka.
Husna seperti biasa ketika dia menunggu pasti mencari tempat sepi sambil membaca berbagai laporan yang di kirimkan oleh Gauri di email nya.
"Husna kok sendiri mana tuh si Dita?" sindir Ratna menatap Husna.
Husna pun mengangkat kepala nya sebentar dan lalu dia kembali lagi fokus dengan laporan di ponsel nya itu. Hingga apa yang di lakukan nya itu membuat Ratna mengerang kesal.
"Apa kau tuli atau bisu hingga tidak bisa menjawab pertanyaan yang aku berikan. Dasar bisu." Ucap Ratna kesal.
Husna pun menghela nafas nya lalu menatap teman nya itu, "Sebenar nya apa yang kau inginkan dariku? Aku tidak menganggumu bukan. Lalu kenapa kau datang ke sini hanya untuk mencari ku dan menganggu ku. Jika memang kau ingin tahu di mana Dita maka pasti kau akan mendapatkan nya. Bukan kah kau yang membuat ibu nya sakit dan kini harus di rawat di rumah sakit. Lalu kenapa saat ini kau bertanya padaku di mana dia. Kau ingin mencoba menyalahkan aku untuk apa yang kau lakukan agar kau bisa mendapatkan kan simpati publik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Happyy
😯😯
2023-08-27
0