12

Sementara di sisi lain ada seorang gadis yang sedang bicara dengan abangnya di telepon, “Kok, abang gak bilang mau ke kampusku tadi? Jika saja teman-teman tidak membicarakannya maka aku gak tahu abang ke kampusku.” tanya gadis itu kesal.

“Astaga Zahra adik abang yang manis tiada duanya. Abang itu kesana hanya ke fakultas mengantarkan semua berkas. Abang juga di sana hanya cepat. Jadi tidak sempat memberitahumu.” Ucap Azzam dari seberang.

“Huft, tetap saja kakak itu ke kelasku dan menyapaku begitu agar teman-temanku itu menjerit melihatmu bang. Mereka saja yang mendengar tentangmu sudah sangat histeris apalagi melihatmu berjalan denganku. Bisa jadi mereka pasti iri padaku dan membullyku. Tapi tidak masalah aku menyukainya.” ujar Zahra tersenyum membayangkan apa yang dia katakan itu jika benar-benar terjadi.

“Kau ini yaa kenapa sangat suka mencari masalah. Abang gak mau ya jika kau menggunakan cara itu. Kau itu adalah adik abang yang tidak akan pernah abang biarkan terluka apalagi ada yang membullymu. Abang tidak mau menjadi abang yang tidak bertanggung jawab pada adiknya sendiri. Abang juga tidak mau di tuntut oleh mami dan papi karena tidak menjagamu dengan baik. Jangan aneh-aneh deh.” Ucap Azzam menasehati adiknya itu.

“Ih abang gak seru deh. Padahal aku kan ingin tahu ekspresi mereka. aku ingin melihat bagaimana tatapan iri dan cemburu itu. Tapi karena abang gak setuju dan melarang. Baiklah aku akan jadi adik yang baik dan penurut. Aku tidak akan mencari masalah.” Tutur Zahra.

“Gitu dong. Itu baru adik abang.” Puji Azzam dari seberang.

“Hum, tetap saja ada bayarannya bang. Gak ada yang gratis di dunia ini.” ucap Zahra memanfaatkan situasi dan keadaan untuk memeras kakaknya itu.

Sementara Azzam di seberang sana tertawa karena seperti biasa adiknya itu selalu saja memanfaatkan kesempatan yang ada untuk bisa memerasnya, “Ya sudah sekarang apa lagi yang ingin kau minta dari abang?” tanya Azzam lembut.

“Tenang saja bang. Ini sangat mudah. Aku dengar penulis favoritku Langit Senja di peluncuran buku barunya bulan depan ini akan ada edisi khusus yang ada tanda tangannya. Aku ingin mendapatkannya. Aku dengar hanya 100 pcs saja. Jadi abang harus mendapatkannya salah satunya untukku.” Pinta Zahra.

Azzam yang mendengarnya menarik nafas panjang, “Baiklah, akan abang usahakan tapi abang tidak janji. Kau kan tahu sendiri bukunya yang tanpa tanda tangan saja cepat sold out apalagi yang punya tanda tangannya.” Ucap Azzam.

“Iya aku tahu bang. Tapi aku berharap bisa mendapatkannya. Aku yakin abangku pasti bisa. Semangat abangku.” Ucap Zahra menyemangati.

“Ya sudah semoga saja. Kamu sudah tidak lagi kan yang harus di bicarakan? Abang tutup.” Ucap Azzam.

“Tunggu sebentar bang. Mulai kapan abang mengajar dan abang mengajar di kelas apa?” tanya Zahra.

“Abang akan mengajar mulai lusa dan abang akan mengajar mahasiswa semester 7 dan abang juga sedang mempertimbangkan tawaran untuk jadi dosen pembimbing.” Jawab Azzam.

“Abang terima saja bang jadi dosen pembimbingnya. Abang kan sudah pernah jadi dosen pembimbing sebelumnya. Aku yakin abang bisa. Siapa tahu juga kan abang bisa ketemu jodoh mahasiswa abang sendiri. Kan seru tuh jadi seperti kisah novel yang ku baca.” Ucap Zahra tertawa.

“Karya Langit senja lagi? Kamu sudah jadi korban novel dek.” ucap Azzam.

“Biarkan saja bang. Lagian novel yang ku baca itu banyak pelajaran hidup. Penulis favoritku kan orang hebat.” Ucap Zahra.

“Ya terserah padamu. Tapi emang kamu sudah siap punya kakak ipar?” goda Azzam.

“Siap sih. Tapi aku sendiri yang harus memilihnya. Aku tidak suka kakak ipar yang jahat. Aku suka kakak ipar yang dingin tapi perhatian. Pintar. Terus tidak sombong dan pastinya harus cantik. Itu poin nomor satu ahh satu lagi harus berhijab.” Ucap Zahra.

“Sangat sempurna sekali yaa calon kakak iparmu itu. Jangan bilang kamu ingin punya kakak ipar seperti yang ada di novel lagi.” Ucap Azzam.

Zahra tertawa, “Abang benar. Aku ingin tipe ideal kakak ipar seperti di novel. Jika saja aku tahu seperti siapa itu Langit Senja. Aku akan menjodohkannya denganmu kak. Aku yakin dia cantik dan seperti kakak ipar idamanku. Tapi sayang aku tidak tahu siapa dia. Ahh tuhan aku ingin ketemu dengan penulis favoritku itu.” ujar Zahra.

Azzam terdiam, “Kebanyakan baca novel kau dek. Jadi halu deh. Sudah ahh abang tutup. Abang masih punya urusan. Kamu juga belajar dengan baik.” ucap Azzam lalu tidak lama sambungan di antara mereka pun terputus.

Setelah sambungan telepon itu terputus, Zahra pun menuju kamar mandi karena tiba-tiba saja dia suka buang air. Begitu tiba di kamar mandi dia tidak sengaja menabrak seseorang, “Maaf dek! Apa kamu terluka?” ucap orang yang di tabraknya itu segera membantu Zahra berdiri. Dia yang menabrak tapi dia juga yang terjatuh.

Zahra pun menerima uluran tangan dari seseorang yang dia kenal dengan julukan si misterius itu, “Terima kasih kak dan maaf sudah menabrakmu.” Ucap Zahra lembut.

Orang itu yang tidak lain adalah Husna. Dia tersenyum, “Tidak masalah dek. Saya tidak apa-apa kok. Justru kamu yang terjatuh. Jadi apa kamu baik-baik saja?” tanya Husna kembali memastikan.

“Aku baik-baik saja kak misterius.” Ujar Zahra gugup.

Husna pun tersenyum mendengar panggilan yang di ucapkan oleh gadis di hadapannya itu, “Syukurlah jika kamu memang tidak terluka.” Ujar Husna.

“Kalau begitu kakak pamit keluar dulu ya.” Izin Husna selanjutnya.

Zahra pun mengangguk lalu melihat punggung Husna itu menghilang di balik pintu kamar mandi, “Kak Misterius? Kenapa dia sama dengan penulis favoritku yaa sangat misterius.” Gumam Zahra lalu dia segera menuntaskan hajatnya itu.

***

Sementara di sisi Azzam yang kini berada di ruang kerjanya. Dia menatap novel yang dia beli kemarin, “Bola mata gadis itu sangat cantik. Coklat ahh bukan amber. Yah bola matanya amber. Dia membeli buku robotic kemarin.” Gumam Azzam lalu memagang buku di tangannya itu.

“Kenapa dia terlihat terkejut saat aku menyebut langit senja? Apa dia salah satu penggemar langit senja atau ada alasan lain di balik itu.” ujar Azzam mengamati buku itu seksama. Novel yang baru dua bab dia baca itu tapi dia sudah mendapatkan sebuah inspirasi dari sana. Sungguh novel yang sangat bagus.

“Kenapa aku jadi memikir gadis bermata amber itu? Dia sangat cantik dan terlihat tidak asing. Aku merasa seperti bertemu dengannya. Tapi di mana? Di toko buku itu adalah pertemuan pertama kami.” gumamnya sambil mengingat.

“Gadis bermata amber. Aku ingin kita bertemu lagi. Ahh keinginan gila apa ini. Kenapa aku ingin bertemu dengannya lagi.” Ucap Azzam pusing lalu meletakkan novel itu di mejanya kembali.

Terpopuler

Comments

Eti Yanto

Eti Yanto

sprtinya di masa kecil mereka saling mngnal

2023-09-26

0

Happyy

Happyy

😘😘

2023-08-26

0

aminah nizam

aminah nizam

ayo semangat azzam

2023-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 44
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
Episodes

Updated 197 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
44
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!