07

Husna terdiam dan senyumnya pun luntur seketika dari wajahnya itu mendengar ucapan dari Kirana. Andita segera mengelus punggung Husna menguatkannya dan menyuruhnya untuk bersabar.

Husna tersenyum dan menggelengkan kepalanya seolah dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Gilang membaca judul buku itu lalu dia tersenyum bahagia, "Husna, kau menemukan buku ini di mana? Kau membelinya di mana? Ini limited edition. Aku selalu menginginkan buku ini tapi selalu saja kehabisan. Aku bahkan sudah ikutan PO tapi tetap saja pada akhirnya aku gak kebagian karena saking banyaknya yang menginginkan buku ini. Tapi kamu kok bisa dapat sih?" Ucap Gilang dengan tatapan berbinar menatap buku yang sudah lama dia incar tapi selalu saja tidak kebagian.

Husna yang mendengar ucapan Gilang pun terkejut karena dia tidak tahu bahwa buku itu limited edition. Pantas saja buku itu terletak di bagian yang paling banyak di cari. Pantas juga buku itu tinggal satu-satunya, "Terima kasih yaa Husna sudah membelikanku buku ini. Ini adalah hadiah terbaik yang pernah ku miliki. Aku akan menyimpannya dengan baik dan aku juga akan menggunakannya dengan baik." ujar Gilang memeluk buku pemberian Husna itu.

Gentala penasaran dengan buku yang di belikan oleh Husna itu dan dia pun mendekati Gilang dan membacanya, "Wah, kau hoki Husna. Kami sudah lama mengincarnya. Tapi selalu kehabisan. Bagaimana kau bisa mendapatkannya. Eeh tunggu dulu bagaimana juga kau tahu judul buku ini?" tanya Gentala.

Andita tersenyum dan memeluk Husna, "Lihat hadiahmu mereka sukai. Ayo jawab pertanyaan Gilang dan Gentala." bisik Andita di telinga Husna karena Husna hanya diam saja.

Husna pun tersadar dan segera menatap Gilang dan Gentala yang menatapnya menunggu jawabannya, "Itu tadi aku pas berangkat ke sini gak tahu mau bawa hadiah apa dan aku dengar bahwa Gilang mencari buku teknik robotika yang saat ini sedang di incar banyak orang. Jadi aku iseng saja ke toko buku tadi dan aku mendapatkannya. Untuk judulnya sendiri aku hanya menebak saja. Kebetulan juga buku itu tinggal satu-satunya." jawab Husna.

Gilang pun tersenyum mendengar jawaban Husna itu, "Terima kasih sekali lagi Husna. Hadiahmu yang terbaik hari ini." ujar Gilang berterima kasih sekali lagi. Tanpa dia tahu bahwa hal itu akan menjadi Boomerang bagi Husna karena di sana ada tiga pasang mata yang menatapnya kesal penuh dendam.

Husna pun mengangguk, "Syukurlah jika kau menyukainya. Aku harap itu bisa menyelesaikan penelitianmu." ujar Husna.

"Gilang, aku pamit pulang yaa. Mamiku sudah menghubungi memintaku pulang." ujar Kirana sudah sangat malas dia berada di pesta itu karena dia merasa di permalukan hari ini. Dia yang sudah memikirkan hadiah terbaik dan mahal untuk Gilang justru kalah dengan sebuah buku pemberian Husna.

Gilang pun mengangguk mengiyakan saja. Tidak lupa dia juga mengucapkan terima kasih.

Setelah kepergian Kirana, Kania dan Ratna pun pamit pulang juga. Bahkan Kania sampai menolak di antar oleh Gentala yang akhirnya Gentala pun menyetujui saja dan kembali bergabung dengan Gilang hingga membuat Kania semakin kesal karena Gentala tidak membujuknya dan justru menyetujui saja dengan cepat penolakannya.

"Terima kasih aku ucapkan kepada kalian dan juga kepada semua hadiah serta doa yang sudah kalian berikan kepadaku. Aku sangat menghargainya." Ujar Gilang mengucapkan terima kasihnya kepada semua teman-temannya itu.

"Gilang, aku juga pamit pulang. Selamat ulang tahun sekali lagi aku ucapkan untukmu. Aku pamit." ucap Husna kemudian.

"Husna, tunggu sebentar." larang Gilang.

Husna pun berhenti dan menatap Gilang. Gilang mendekati Husna dan segera memasangkan gelang di tangan Husna yang membuat Husna dan semua teman kelas di sana yang belum pulang terkejut.

"Ini apa?" tanya Husna.

"Itu hadiah untukmu karena kau sudah hadir di hari ulang tahunku. Itu hadiah juga untukmu karena kau sudah membelikan aku buku yang sangat ku inginkan." ujar Gilang.

"Aku ikhlas memberikan hadiah itu untukmu. Aku gak bisa menerima gelangmu." Ujar Husna sambil melepas gelang itu dari pergelangan tangannya.

"Please, terima saja Husna. Jangan menolaknya. Aku sangat senang hari ini. Anggap saja kau mengabulkan permintaanku." ucap Gilang.

Husna pun menghela nafas panjang lalu dia mengangguk, "Baiklah, aku terima." ucap Husna pasrah yang langsung di sambut oleh Gilang dengan senyum manis di wajahnya.

"Kalau begitu aku pamit pulang. Teman-teman aku duluan yaa. Dita aku duluan." ujar Husna.

"Aku ikut pulang denganmu. Bisa kan? Maksudku kita turun sama-sama ke bawah." Ucap Andita.

Husna pun mengangguk, "Baiklah. Ayo!" ucap Husna lalu segera mengambil tasnya begitu juga dengan Andita.

"Husna, kau pulang naik apa?" tanya Gilang saat Husna hendak pergi.

"Aku bisa mengantarmu pulang." lanjut Gilang.

Husna tersenyum, "Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri. Aku sudah memesan taxi online kok. Sudah di bawah menunggu. Aku pulang yaa. Assalamualaikum!" pamit Husna untuk yang ke sekian kalinya.

"Ayo Dita kita kembali." ajak Husna segera menggandeng Andita yang membuat gadis itu tersenyum. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka berteman Husna menggandengnya. Andita pun menurut dan segera mengikuti Husna keluar.

Sementara di sudut lain, ketiga orang yang memang mengintip setelah pamitan tadi kini segera bergerak mengikuti Husna dan Andita yang sudah masuk lift lebih dulu.

"Kita harus mengikutinya. Aku penasaran bagaimana bisa dia membeli buku yang limited edition begitu. Sedangkan Gilang sendiri tidak bisa mendapatkannya. Jangan sampai dia mencuri lagi." ujar Kirana.

"Yah, kau benar. Kita harus mengikutinya. Aku juga tidak rela Gentala memujinya tadi. Dia terlihat polos tapi aku yakin dia tak sepolos yang terlihat." Timpal Kania.

"Kau gak kesal Ra padanya?" tanya Kirana setelah mereka masuk lift

"Untuk apa aku kesal padanya." Ucap Ratna.

"Ya itulah hadiahmu kepada Gilang bahkan tidak di lihat. Sedangkan hewan peliharaan mu itu sudah jadi pengikutnya." ujar Kirana dengan nada menghasut.

Ratna tersenyum mendengar ucapan Kirana itu tersenyum, "Tenang saja. Tidak perlu khawatirkan aku karena aku yakin hewan peliharaan ku itu akan kembali padaku nanti dan untuk hadiahku yang tidak di lihat oleh Gilang gak masalah. Aku sudah biasa kok dengan hal itu. Lagian juga bukan hanya hadiahku saja yang tidak di lihat. Punya kalian juga gak kan. Jadi untuk apa aku memusingkannya." ucap Ratna terdengar santai walaupun dia menyimpan amarah di dalam hatinya itu. Amarah yang sangat besar.

"Lalu kenapa kau ikut kami mengintip tadi?" tanya Kania.

"Yah, aku hanya ingin ikut saja. Menemani kalian." jawab Ratna enteng.

Kania dan Kirana pun mengangguk saja dan mereka segera memfokuskan diri mencari-cari Husna dan Andita yang entah menghilang di mana. Mereka juga larut dengan pikiran mereka masing-masing dengan segudang rencana.

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😎😎

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 44
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
Episodes

Updated 197 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
44
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!