09

Andita menggeleng, “Aku tidak bisa mengerti semuanya. Apa ini milikmu?”

Husna tersenyum mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Andita itu, “Menurutmu bagaimana?” tanya Husna balik.

Andita menggeleng, “Aku ingin mengakui ini milikmu dan sepertinya memang begitu. Panggilan nona dan berbagai barang mewah ini membuatku sadar bahwa kau bukan orang sembarangan. Tapi bagaimana mungkin kau bisa seperti ini. Maaf Husna aku bukan meragukanmu hanya saja aku belum percaya ini. Husna yang ku kenal adalah Husna yang sederhana sehingga ini semua membuatku kaget walaupun aku sudah menduga dan merasakan bahwa kau bukan orang sembarangan. Tapi tetap saja aku sangat terkejut dengan apa yang terjadi saat ini. Dengan apa yang ada di hadapanku. Aku mohon Husna buat aku percaya bahwa kau adalah Husna yang selama ini ku kenal.” Ucap Andita.

Husna terkekeh mendengar ucapan panjang lebar temannya itu, “Ini aku. Aku Azarine Salsabila Husna yang sama dengan Husna yang kau ajak berkenalan saat kita pertama kali masuk kuliah. Aku Husna yang sama dengan Husna yang mendapat julukan si misterius dan berbagai julukan lainnya. Aku Husna yang sama. Aku memang menyembunyikan identitasku dengan alasan yang tidak bisa ku ceritakan. Hari ini aku untuk pertama kalinya memperlihatkan diriku yang sebenarnya. Semua yang kau lihat ini adalah nyata. Kau hanya harus percaya bahwa aku masih Husna yang sama. Aku tidak berubah. Aku masih Husna si misterius.” Ucap Husna tersenyum.

“Jadi kau benar anak orang kaya?” ujar Andita.

“Bukan orang kaya Dita hanya sedikit memiliki kelebihan.” Ujar Husna.

“Gak kau sangat kaya. Mobil yang kau miliki hanya Gilang dan Gentala yang memilikinya.” Ucap Andita.

Husna pun tertawa, “Ini bukan mobilku. Aku tidak sekaya itu. Ini adalah hadiah dari umi dan abiku. Jadi bukan milikku. Aku bukan orang kaya. Aku sama sepertimu. Yang kaya itu adalah orang tuaku.” Ucap Husna.

Andita meneteskan air matanya, “Hey, kenapa menangis. Apa aku menyakitimu?” tanya Husna berubah khawatir.

Andita menggeleng lalu memeluk Husna, “Maafkan aku Husna. Aku kadang juga ikut memanggilmu si misterius. Aku juga kadang menjadi bagian dari orang-orang yang menghinamu. Maafkan aku.” Ucap Andita.

Husna tersenyum lalu melepas pelukan mereka, “Aku tidak marah padamu dan kau tidak memiliki kesalahan apapun kepadaku. Jangan meminta maaf. Aku yang memang memilih menjadi misterius dank kalian memang berhak untuk bicara dan mengomentariku. Aku tidak masalah. Aku tidak menyalahkanmu untuk ini.” ucap Husna lembut lalu menghapus air mata di pipi Andita itu.

“Tetap saja aku merasa bersalah karena aku selalu diam saja saat ada yang membicarakanmu.” Ujar Andita menunduk.

“Hey, gak apa-apa. Jangan menangis lagi. Bukankah aku temanmu. Jadi sebagai teman aku memintamu berhenti menangis.” Ucap Husna.

Andita pun mengangguk, “Baiklah teman.” Ucap Andita senang. Untuk pertama kalinya Husna memanggilnya teman. Teman yang selalu dia inginkan dari dulu tapi Husna sangat misterius dan sangat tertutup tidak tersentuh sama sekali.

“Nona, kita sudah tiba.” Ucap paman Amat.

Husna pun melihat sekeliling, “Apa kau tinggal di sini?” tanya Husna.

Andita mengangguk, “Terima kasih sudah mengantarku sampai kesini.” Ucap Andita hendak keluar tapi Husna menahan lengannya.

“Apa kau tidak ingin mengajakku masuk? Aku ingin menumpang sholat sebentar.” Ucap Husna.

Andita pun tersenyum lalu mengangguk, “Ayo!” ucap Andita. Dia bukan tidak ingin mengajak Husna masuk hanya saja dia sungkan dengan Husna. Dia tinggal di kediaman yang lumayan di bilang kumuh.

Husna pun tersenyum lalu turun, “Paman tunggu sebentar di sini yaa. Aku mau menumpang sebentar sholat magrib. Paman juga carilah masjid untuk sholat.” Ucap Husna begitu turun yang di angguki oleh paman Amat.

Andita dan Husna pun segera masuk ke rumah yang sudah bisa di katakan lumayan. Rumah itu kecil tapi semuanya teratur rapi sehingga terlihat indah di pandang mata, “Ayo duduk. Maaf yaa kami hanya punya kursi begini.” Ucap Andita meminta Husna duduk.

“Nak, siapa?” tanya ibu Andita keluar.

“Teman Dita bu.” Jawab Andita.

Husna segera berdiri dan menyalami ibu Andita itu, “Husna bu.” Ucap Husna memperkenalkan dirinya.

Ibu Andita itu pun mengangguk dan tersenyum, “Baiklah nak. Duduk! Maaf nak hanya begini kursi yang ada.” Ucap ibu Andita itu lagi.

“Gak masalah bu. Ini sudah bagus kok.” balas Husna tersenyum.

“Ibu, teman Dita ini Dita ajak ke kamar dulu yaa. Dia mau menumpang sholat.” Ujar Andita yang di angguki oleh ibu Andita itu sebut saja dia ibu Diyah.

Andita dan Husna pun masuk ke kamar Husna yang kecil, “Masuk Husna. Maaf hanya kecil begini. Jika kau mau wudhu di kamar mandi dan ini mukenahnya.” Ucap Andita mengambil mukenah terbaik yang dia punya.

Husna tersenyum lalu menerima mukenah yang di berikan oleh Andita itu dan dia pun menerimanya lalu tidak lama mereka segera melakukan sholat berjamaah.

***

Kini Andita dan Husna telah selesai menunaikan sholat dan mereka berdua pun segera keluar, “Nak, ayo ikut makan malam dulu.” Ujar ibu Diyah memanggil keduanya.

Andita pun menatap Husna, “Husna, ayo ikut makan.” Ajaknya.

Husna pun mengangguk lalu dia segera menuju meja makan kecil itu dan melihat makan malam seadanya sangat berbeda dengan di kediamannya.

“Maaf nak hanya ini yang bisa ibu hidangkan untukmu.” Ujar ibu Diyah melihat Husna menatap makanan itu.

Husna menggeleng, “Ini sudah lebih baik kok bu. Makanan itu sama saja yang penting kan nutrisinya cukup.” Ucap Husna tersenyum.

Ibu Diyah pun tersenyum lalu mereka segera memulai makan malam itu. Husna pun makan. Tidak ada rasa sedikit pun di hatinya jika merasa jijik atau tidak menyukai makanan di sini. Justru makanan sederhana begitu lebih terasa nikmat di lidahnya.

Setelah makan malam Husna pun segera pamit pulang, “Ibu, Dita terima kasih sudah di izinkan menumpang sholat dan sudah di beri makan malam. Husna sudah kenyang sekali ini.” ucap Husna mengelus perutnya.

“Ahh nak kami senang kau datang. Sering-seringlah datang. Ibu akan memasakkan makanan untukmu jika kau datang.” ucap ibu Diyah.

Husna pun mengangguk, “Baiklah. Husna akan sering datang nanti. Jangan mengeluh nanti jika persediaan ibu akan habis nanti.” Ucap Husna bercanda. Ibu Diyah dan Andita pun tersenyum lalu Husna segera pergi menuju mobilnya.

“Dia sangat baik Dita. Dia tidak sombong. Ibu senang kau berteman dengannya.” ucap ibu Diyah sedih.

Andita pun tersenyum, “Tenanglah bu. Aku akan melakukan yang terbaik untukmu. Jangan khawatir. Aku akan membebaskanmu dari pekerjaan yang mengekangmu ini.” ucap Andita memeluk ibunya itu. Satu-satunya keluarga yang dia punya di dunia ini.

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😽😽😽😽

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 44
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
Episodes

Updated 197 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
44
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!