13

Tiga hari kemudian, kini Husna dan teman sekelasnya sibuk dengan urusan mereka sendiri di kelas sambil menunggu mata kuliah kedua yang akan masuk.

“Na, kau mau minum?” tanya Andita.

Husna pun tersenyum, “Apa kau mau membelikanku lagi?” tanya Husna balik. Yah, Andita itu selalu membelikannya minuman walaupun tanpa dia minta sekalipun.

Andita pun tersenyum cengesan, “Aku tahu kau ingin aku juga minum bersamamu tapi kau tidak punya kewajiban untuk membelikanku. Kau itu temanku bukan pembantuku.” Ucap Husna.

Andita pun tersenyum terharu, “Aku tidak menyangka masih ada orang yang berpikiran seperti itu Na.” ujar Andita. Dia yang terbiasa di minta ini itu oleh Ratna sehingga terbiasa dengan hal itu dan membawanya kepada Husna.

“Aku senang kau memperhatikanku tapi tidak begini caranya. Jika aku ingin minum dan haus aku pasti akan membelinya sendiri.” Ucap Husna lembut.

“Aku mengerti maksudmu Na.” balas Andita.

Husna pun tersenyum lalu kembali menatap bukunya itu hingga tiba-tiba beberapa mahasiswa keluar dengan hebohnya, “Wah, beneran tampan dong.”

“Bukan tampan lagi tapi sangat tampan.”

“Kak Gilang dan kak Gentala saja yang sudah tampan tetap saja dosen itu yang tampan.”

Begitu lah jeritan para mahasiswi melihat dosen baru mereka itu yang berjalan ke fakultas.

Husna dan Andita yang melihat suasana heboh itu pun saling menatap satu sama lain dengan bingung dan bertanya-tanya, “Ada apa sih?” tanya Andita.

Husna hanya mengangkat bahunya cuek, “Hey, kalian kok gak ikutan melihat dosen baru kita itu jalan.” Ucap Gilang tiba-tiba saja datang bersama Gentala dan duduk di hadapan Husna dan Andita.

Husna yang mendengar ucapan Gilang itu hanya melirik sekilas ke arah Gilang dan kembali fokus membaca buku di tangannya. Buku pengetahuan umum tentang panduan menulis praktis, “Oh kami lupa kalian itu kan spesies berbeda. Apalagi ini--” tunjuk Gentala dengan dagunya ke arah Husna. Husna yang melihat itu hanya tersenyum.

“Husna, apa kau tidak punya tipe ideal?” tanya Gilang melirik Husna yang sangat serius dengan bacaannya itu hingga seolah-olah dia melupakan dunianya bahwa saat ini dia sedang berada di kelas dengan kehebohan mereka yang baru saja melihat dosen baru yang tampan seperti yang sudah di cerita yang sudah beredar beberapa hari terakhir ini.

Husna yang mendengar pertanyaan Gilang pun hanya melirik sebentar lalu kembali membaca bukunya, “Apa tidak ada pertanyaan yang lebih bermutu lagi?” tanya Husna datar.

Gilang pun tersenyum, “Aku hanya penasaran saja ingin tahu Na.” ucap Gilang tertawa.

“Penasaran? Rasa penasaran itu timbul karena sebuah rasa yang menuntutnya. Jangan sampai rasa penasaranmu itu membuatmu tidak bisa bergerak nanti.” Gumam Husna.

“Husna, lupakan saja pertanyaan Gilang yang tidak bermutu itu. Tapi setidaknya beritahu kami di mana kamu tinggal. Sudah hampir lulus kau tidak pernah cerita mengenai tempat tinggalmu. Kau sangat misterius.” Ucap Gentala.

“Tempat tinggalku? Yang pastinya aku tinggal di sebuah rumah untuk alamatnya sendiri maaf aku tidak bisa mengatakannya. Itu adalah privasiku. Selain itu juga aku suka semua julukan yang kau berikan padaku.” Balas Husna.

“Termasuk julukan si culun?” sindir Kirana.

Ke empat orang itu yang mendengar ucapan Kirana menampilkan ekspresi berbeda. Jika Husna dia hanya tersenyum tipis seolah tidak terganggu dengan ucapan Kirana itu. Sementara Andita menatap kesal ke arah Kirana. Gilang dengan wajah datarnya yang menyimpan kekesalan sementara Gentala dia hanya mengangkat alisnya ingin menyobek mulut Kirana itu.

“Hey, dosen baru itu menuju kelas kita. Sepertinya dia akan mengajar di kelas kita.” Ucap dua orang gadis yang memang heboh saat berita kedatangan dosen baru itu. Si gadis A dan si gadis B yang di kenal dengan si tukang pakar informasi segala informasi baik gosip maupun fakta.

“Are you sure?” tanya yang lain seolah tidak percaya dengan perkataan dua orang gadis itu.

Kedua gadis itu mengangguk dengan yakin dan segera menuju tempat duduk mereka begitu melihat ada yang datang dari jendela ruangan kelas itu. Semua mahasiswa segera mengatur diri mereka rapi. Walaupun di dalam hati mereka menjerit melihat ketampanan dan kewibawaan dalam diri dosen baru mereka itu yang di balut dengan kemeja dan celana bahan yang sangat pas di tubuhnya.

Para gadis tidak melepas pandangan mereka dari dosen baru itu tapi hanya sepasang mata yang tetap fokus membaca bukunya seolah tidak terganggu sama sekali, “Na, memang beneran tampan. Cerita yang beredar itu tidak salah.” Gumam Andita yang juga ikut terpesona dengan ketampanan dosen barunya itu.

“Okay, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi menjelang siang. Saya Azzam yang mulai hari ini akan masuk untuk mata kuliah metode penelitian. Ohiya di mana absennya.” Ucap Azzam memperkenalkan dirinya sekaligus menanyakan absen. Gilang pun segera berdiri dan memberikan absen mereka itu kepada dosen yang harus dia akui tampan itu bahkan dia sedikit merasa tersaingi.

Azzam pun segera membuka absen itu lalu dia melirik seorang gadis yang hanya melihatnya sebentar saat dia bersuara dan kembali fokus dengan buku di hadapannya, “Gadis bermata amber kita bertemu lagi? Jadi dia sudah kuliah semester 7. Ku pikir dia masih sekolah menengah. Dia sepertinya sangat dingin.” Batin Azzam lalu memulai memanggil nama mahasiswa satu persatu.

“Azarine Salsabila Husna!” ucap Azzam.

“Hadir!” ujar Husna datar.

Azzam yang mendengar itu melirik ke arah Husna, “Jadi namanya Azarine.” Gumam Azzam lirih. Lalu Azzam kembali melanjutkan mengabsen mahasiswa itu sampai absen selesai.

Setelah itu Azzam pun mulai membawakan materinya dan banyak mahasiswa yang bertanya terutama para gadis. Entah benar-benar bertanya atau hanya cari perhatian doang. Tapi sepertinya banyak yang melakukan itu hanya ingin cari perhatian dan di ingat oleh dosen tampan baru mereka itu yang sudah menjadi pujaan para mahasiswi seantero jurusan Manajemen Bisnis itu.

“Baiklah untuk hari ini rasanya sudah cukup. Kita akhiri sampai di sini saja. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang di amanatkan kepada saya yaitu kalian sudah bisa memulai memikirkan judul penelitian yang akan kalian ambil dan mulai minggu depan kalian sudah bisa konsul kepada dosen pembimbing masing-masing. Untuk dosen pembimbingnya akan di bagi hari ini atau besok.” Ucap Azzam.

“Ohiya, saya lupa. Sebelum saya akhiri ada yang bisa menyimpulkan apa yang sudah kita pelajari hari ini. Gadis bermata amber apa bisa membantu saya memberikan kesimpulan.” Ucap Azzam menatap Husna.

Husna yang tidak merasa bahwa dia yang maksud pun diam saja tapi Andita segera menyenggolnya, “Na! Pak Azzam itu bicara padamu.” Bisik Andita.

Husna yang mendengar ucapan Andita pun melihat sekelilingnya yang menatapnya dan beralih menatap Azzam.

“Saya?”

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

🤗🤗🤗

2023-08-26

0

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

teka teki siapa kah jodoh husna

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 44
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
Episodes

Updated 197 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
44
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!